Disusun Oleh
Kelompok 4:
PRODI AKUTANSI
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat, Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita, terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun secara sistematis dan praktis. Kami telah berusaha
semaksimal mungkin untuk menyajikan data-data yang kami peroleh dari
berbagai sumber. Dalam menyusun makalah ini tidak menutup kemungkinan
terdapat kesalahan oleh karena itu, kami mohon maaf dan kami selalu
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada Rahmat Allah SWT dan
demi penyempurnaan makalah berikutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
Tujuan di buatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang di berikan
dosen pengampu kepada kami dan juga untuk menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai pentingnya Standar Akuntnasi Internasional.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah aset tidak memiliki arti yang pasti, dalam hal sumber daya yang mana
harus dimasukkan dan sumber daya mana yang harus dikeluarkan. Demikian
juga, istilah tersebut meliputi interpretasi atas aset-aset tak berwujud seperti
goodwill, dan R&D.
2
Yang juga penting adalah basis bagi penentuan laba periodik. Negara-negara
berbahasa Inggris biasanya membuat pembedaan antara laba keuangan atau laba
buku (yang dilaporkan kepada investor, kreditor, karyawan, dan pihak-pihak
ketiga lainnya) dan laba pajak (yang dilaporkan kepada badan pajak). Karena
banyaknya ketentuan khusus dalam kitab undang-undang pajak, laba buku dan
laba pajak untuk periode tertentu sering kali berbeda secara signifikan. Negara-
negara code law, dipimpin oleh Perancis, Jerman, dan Jepang, menegaskan bahwa
aturan-aturan akuntansi pajak harus dibukukan jika aturan-aturan tersebut
digunakan bagi tujuan pajak. Dengan demikian, perbedaan antara laba buku dan
laba pajak tidak signifikan di negara-negara yang menganut code law, dan laporan
laba-rugi disini sebenarnya merupakan laporan berbasis pajak.
3
berlaku, semua akuntan dalam industri, pemerintah dan akuntan publik harus
dilatih kembali agar mereka dapat mengaplikasikan aturan-aturan baru
sebagaimana mestinya. Buku-buku teks akuntansi harus ditulis kembali dan
banyak kontrak (misalnya, kerjasama patungan dan perjanjian obligasi) harus di
negosiasikan kembali. Selama waktu tersebut. semua aktivitas ini akan mempakan
biaya dari bisnis.
4
undang-undang perusahaan yang identik dengan Companies Act 1981, yang
menstandarisas hukum-hukum perusahaan di seluruh negara bagian dan
wilayahnya. Akta 1981 mengatur tipe perusahaan yang dapat dibentuk, aturan-
aturan operasi bagi pegawai-pegawai korporasi dan aktivitas korporasi, dan
melalui apa yang dinamakan seventh schedule, mengatur bentuk dan kandungan
laporan keuangan.
Pengukuran Akuntansi
Secara umum, pengukuran akuntansi keuangan Australia sesuai dengan
kebiasaan-kebiasaan alian Aglo. Namun terdapat sejumlah perbedaan yang
penting. Yang terpenting perusahaan-pemsahaan Australia diberi pilihan untuk
menilai kembali aset non-lancar. Tambahan nilai setelah revaluasi dikredltkan ke
perkiraan asset reualuation reserve. Keuntungan-keuntungan dari revaluasi tidak
boleh dimasukkan dalam laba operasi.
GAAP Australia mengizinkan pembuatan kelompok-kelompok laporan
keuangan yang terpisah sebagai pengganti laporan konsolidasi. Metode pooling of
interest dalam akuntansi-gabungan-bisnis tidak dibolehkan. Perusahaan dilarang
memperdagangkan saham mereka sendiri--sehingga tidak ada transaksi treasury
stock. Dalam beberapa situasi yang dikecualikan, biaya R&D boleh dikapitalisasi
dan goodwill hasil pembelian diamortisasikan selama periode lamanya
keuntungan yang diharapkan, tetapi tidak boleh melebihi 20 tahun.
5
agak serupa dengan SFAS No. 96 di AS (yang jauh lebih kompleks). Keuntungan
dari akuntansi pajak tidak diperbolehkan.
Pelaporan Keuangan
Konsep pengungkapan utama adalah bahwa lagoran keuangan harus
"memberikan pandangan yang jujur dan wajar” –yang tidak didefinisikan secara
spesifik dalam literatur profesional. Seandainya penerapan persyaratan-
persyaratan hukum dan standar-standar akuntansi yang sah gagal menghasilkan
pandangan yang jujur dan wajar, direktur harus memberikan alasannya. Sama
halnya, jika pengungkapan altenatif dan/atau aturan-aturan pengukuran akuntansi
alternatif digunakan untuk memperoleh pandangan yang jujur dan wajar, direktur
juga wajib menyatakan alasannya.
6
7. Deklarasi dividen, jika ada
8. Review atas operasi dan hasil operasi
9. Perubahan signifikan dalam posisi keuangan
10. Kejadian-kejadian setelah tanggal neraca yang mungkin mempengaruhi
operasi atau perjanjian-perjanjian ditahun-tahun mendatang secara
signifikan
11. Detail dari opsi saham yang beredar
12. Kemungkinan pengembangan-pengembangan dimasa mendatang dan hasil
yang diharapkan (kecuali jika pengungkapan tersebut akan menampakkan
rahasia perusahaan)
Jerman
Lingkungan akuntansi di Jerman mengalami perubahan terus-menerus dan
hasilnya luar biasa sejak berakhirnya perang dunia II. Dalam suatu peristiwa yang
besar, hukum perusahaan tahun 1965 mengubah sistem pelaporan keuangan
Jerman dengan mengarah kepada ide-ide Inggris - Amerika (tetapi khusus bagi
perusahaan besar). Pengungkapan lebih banyak, konsolidasi terbatas dan laporan
manajemen perusahaan diwajibkan.
7
Inggris. Institut Jerman memberikan konsultasi dalam berbagai tahap pembuatan
hukum yang memengaruhi akuntansi dan pelaporan keuangan, namun demikian
tetap saja ketentuan hukumlah yang paling utama. Konsultasi serupa juga
diberikan oleh bursa efek frankurt, asosiasi dagang jerman dan para akademisi
akuntansi. UU tentang pengendalian dan transparansi tahun 1998
memperkenalkan keharusan bagi kementrian kehakiman untuk mengakui badan
swasta yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut:
Pelaporan Keuangan
UU akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan ketentuan akuntansi,
auditing dan pelaporan keuangan yang berbeda-beda menurut ukuran perusahaan,
bukan menurut bentuk organisasi. Ada tiga kelompok ukuran (kecil,menengah
dan besar) yang didefinisikan dalam jumlah dalam neraca,jumlah penjualan per
tahun, dan jumlah karyawan. UU akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan
isi dan bentuk laporan keuangan, yang meliputi:
a) Neraca
b) Laporan laba rugi
c) Catatan atas laporan keuangan
d) Laporan manajemen
e) Laporan auditor
8
menyusun laporan laba rugi yang ringkas, perusahaan ukuran kecil dan menengah
juga memiliki ketentuan pengungkapan yang lebih sedikit dalam catatan laporan
keuangan. Perusahaan yang sahamnya diprdagangkan kepada publik harus
menyediakan laporan arus kas konsolidasi, namun laporan ini tidak diharuskan
pada perusahaan lainnya. UU tahun 1985 mengharuskan pengungkapan catatan
laporan keuangan.
Ciri utama sistem pelaporan keuangan di jerman adalah laporan secara pribadi
oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas
perusahaan. Laporan ini berisi pendapat terhadap prospek masa depan perusahaan,
dan khususnya faktor-faktor yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan.
Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan hukum komersial (HGB), metode pembelian (akuisisi) adalah
metode konsolidasi utama, meskipun penyatuan kepemilikan juga dapat
diterapkan dalam kondisi yang terbatas. Dua bentuk metode pembelian yang
diizinkan adalah: metode nilai buku dan metode revaluasi. Aktiva dan kewajiban
dari perusahaan yang di akuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa
merupakan goodwill.
Belanda
Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda
memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang relatif permisif, tetapi
standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum
kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan
dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah.
9
1. Laporan keuangan tahunan harus menunjukan gambaran yang wajar
mengenai posisi dan hasil keuangan selama setahun, dan seluruh pos di
dalamnya harus dikelompokan dan dijelaskan secara memadai.
2. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik
(prinsip akuntansi yang dapat diterima oleh kalangan usaha).
3. Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus
diungkapkan.
4. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan
pengaruh material dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus
diungkapkan secukupnya.
5. Informasi keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus
diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang
menyertainya.
Hingga tahun 1993, hanya anggota NivRa yang dapat mengesahkan laporan
keuangan, namun perubahan terjadi pada tahun tersebut untuk mengintegrasikan
Direktif Kedelapan UE.
Pelaporan Keuangan
Kualitas pelaporan keuangan Belanda sangat seragam. Laporan keuangan
wajib harus disusun dalam bahasa belanda, namun dalam bahasa Inggris, Prancis,
dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat hal-hal berikut:
a) Neraca
b) Laporan laba rugi
c) Catatan-catatan
d) Laporan direksi
10
e) Informasi lain yang direkomendasikan
Pengukuran Akuntansi
Meskipun metode penyatuan untuk penggabungan usaha dapat digunakan
dalam kondisi tertentu, metode tersebut sudah jarang digunakan di belanda. Yang
umum digunakan adalah metode pembelian. Goodwill merupakan perbedaan
antara biaya akuisisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli. Metode
ekuitas digunakan apabila investor memiliki pengaruh signifikan terhadap
kebijakan usaha dan keuangan.
Ameika Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sektor swasta (badan standar
akuntansi keuangan, atau financial accounting standards boardi-FASB), tetapi
sebuah lembaga pemerintah (komisi pengawas pasar modal atau securities
exchange commission-SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menetapkan
standarnya sendiri. Kunci utama yang menghubungkan dua sistem kekuasaan
yang terbagi ini sehingga dapat bekerja secara efektif adalah SEC Accounting
Series Release (ASR) No. 150 tahun 1973.
Hingga tahun 2002, institut amerika untuk akuntan publik bersertifikat
(American Institue of Certified Public Accountants-AICPA), badan sektor swasta
lainnya, menetapkan standar auditing. Pada tahun itu, badan pengawas akuntansi
11
perusahaan publik (Public Company Accounting Oversight Board-PCAOB)
didirikan dengan kekuasaan yang luas untuk mengatur audit dan auditor
perusahaan publik. PCAOB adalah sektor swasta yang diawasi oleh SEC.
FASB didirikan pada tahun 1973 dan per bulan desember 2003 telah
menerbitkan 150 pernyataan standar akuntansi keuangan (Statement of Financial
Accounting Standards-SFAS). Tujuan SFAS adalah untuk memberikan informasi
yang berguna bagi investor dan investor potensial, kreditor, dan pihak-pihak lain
yang membuat keputusan investasi, kredit dan sejenisnya.
Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan tahunan yang semestinya dibuat oleh sebuah perusahaan
AS yang besar meliputi komponen sebagai berikut:
1. Laporan manajemen
2. Laporan audit independen
3. Laporan keuangan utama(laporan laba rugi,neraca,laporan arus kas,laporan
laba komprehensif, dan laporan ekuitas pemegang saham)
4. Diskusi manajemen dan analisis atas operasi dan kondisi keuangan
5. Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting
terhadap laporan keuangan
6. Catatan atas laporan keuangan
7. Perbandingan data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun
8. Data kuartal terpilih
Laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang d
12
diterbitkan biasanya tidak memuat hanya laporan induk saja.
Pengukuran Akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi di AS mengasumsikan bahwa suatu entitas
usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran berdasarkan akrual sangat
luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat bergantung pada konsep
penandingan.
Inggris
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan
secara pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Legislasi perusahaan
yang berurutan menambah struktur dan ketentuan lain, tetapi masih
memungkinkan akuntan memiliki fleksibilitas yang cukup dalam penerapan
pertimbangan profesional. Sejak tahun 1970, sumber perkembangan hukum
perusahaan yang paling penting adalah direktif UE, khususnya direktif keempat
dan ketujuh. Pada saat bersamaan, standar akuntansi dan proses penetapan standar
telah menjadi tegas.
13
5. Prinsip kelangsungan usaha diteripkan untuk perusahaan yang
menggunakan akuntansi
UU tersebut berisi aturan penilaian yang luas di mana akun-akun dapat ditentukan
berdasarkan biaya historis atau biaya kini.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia.
Laporan keuangan umumnya mencakup:
1. Laporan direksi
2. Laporan laba dan rugi dan neraca
3. Laporan arus kas
4. Laporan total keuntungan dan kerugian yang diakui
5. Laporan kebijakan akuntansi
6. Catatan atas referensi dalam laporan keuangan
7. Laporan auditor
14
Pengukuran Akuntansi
Inggris memperbolehkan baik metode akuisisi dan merger dalam mencatat
akuntansi untuk penggabungan usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan
metode merger begitu ketat sehingga hampir tidak pernah digunakan. Berdasarkan
metode akuisisi, goodwill dihitung sebagai perbedaan antara nilai wajar
penyerahan yang dilakukan dan nilai wajar aktiva yang diperoleh.
Jepang
Akuntansi dan pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan
berbagai pengaruh domestik dan internasional. Dua badan pemerintah yang
terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum pajak penghasilan
perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula. Pada paruh pertama
abad ke-20, pemikiran akuntansi mencerminkan pengaruh Jerman, pada paruh
kedua ide-ide dari AS yang berpengaruh. Akhir-akhir ini pengaruh badan standar
akuntansi internasional mulai dirasakan dan pada tahun 2001 perubahan besar
terjadi dengan pembentukan organisasi sektor swasta sebagai pembuat standar
akuntansi. Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami
budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang.
Suatu perubahan besar dalam akuntansi diumumkan pada akhir tahun 1990-an
untuk membuat kesehatan ekonomi perusahaan-perusahaan jepang menjadi
semakin transparan dan membawa Jepang lebih dekat dengan standar
internasional.
Ketiga hukum tersebut berhubungan dan berkaitan satu sama lain. Seorang
peneliti jepang menyebut keadaan tersebut sebagai “sistem hukum segitiga”.
15
selama masa pendudukan AS setelah PD II. Tujuan utam SEL adalah untuk
memberikan informasi dalam pengambilan keputusan investasi.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut hukum komersial diwajibkan untuk
menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan
pemegang saham, yang berisi :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan usaha
4. Proposal atas penggunaan laba ditahan
5. Skedul pendukung
Catatan yang menyertai neraca dan laporan laba rugi menjelaskan kebijakan
akuntansi dan memberikan detail pendukung sebagaimana yang dapat ditemukan
di negara lainnya. Laporan usaha berisi garis besar usaha dan informasi mengenai
operasi, posisi keuangan dan laporan keuangan. Informasi ini disusun untuk satu
tahun tunggal berdasarkan suatu induk perusahaan dan diaudit oleh auditor wajib.
Hukum komersial tidak mengharuskan laporan arus kas atau arus dana.
Pengukuran Akuntansi
Hukum komersial mewajibkan perusahaan-perusahaan besar untuk menyusun
laporan konsolidasi. Selain itu, perusahaan yang mencatatkan saham harus
menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan SEL. Akun perusahaan
secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip
akuntansi yang sama digunakan untuk keduanya.
16
2.4. Pengertian Harmonisasi dan Disclosure
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompabilitas
(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa
besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi bebas dari
konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi
keuanganyang berasal dari berbagai negara.
17
3. Regulator yaitu pihak yang mengawasi pasar modal, berkepentingan
dengan harmonisasi untuk mengurangi biaya pengawasan.
4. Industeri sekuritas dan bursa saham, dengan adanya harmonisasi mereka
dapat mengurangi persyaratan pelaporan keuangan bagi perusahaan-
perusahaan yang akan mendaftarkan dirinya pada bursa saham
5. Negara berkembang– bagi mereka standar akuntansi internasional akan
memberikan pilihan biaya rendah yang dapat menyelamatkan mereka dari
keharusan untuk menyediakan rekonsiliasi yang mahal terhadap gaap
(generally accepted accounting principle)
18
tertutup menambah dimensi politik untuk beberapa upaya mengubah
standar tersebut.
5. Penghalang lainnya bahwa pemerintah yang berbeda negara akan harus
menghadapi koordinasi kebijakan akuntansi dengan kebijakan yang
berlaku di negara-negara lain untuk meminimalkan pengaruh negatif dan
untuk memaksimalkan pengaruh positif dari luar negeri. Ada hambatan
lain untuk harmonisasi juga,misalnya, pengguna mungkin memiliki
kebutuhan yang berbeda di negara yang berbeda (misalnya, debitur vs
kreditur bangsa, negara yang memiliki pasar saham yang sangat aktif dan
orang-orang di mana bank terutama menumpuk dan menanamkan
modalnya, investor negara vs investor, dll).
19
4. United Nations– lembaga yang berupaya mempromosikan harmonisasi
dari standar akuntansi dengan mendiskusikan dan mendukung praktik-
praktik yang terbaik. Lembaga ini mnyediakan suatu daftar pengungkapan
baik pengungkapan keuangan maupun non keuangan bagi perusahaan
multinasional.
5. OECD--- suatu lembaga/organisasi yang menyediakan pemerintah
lembaga untuk mendiskusikan , mengembangkan dan menyempurnakan
kebijakan ekonomi dan sosial.
20
sedang berupaya untuk melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar
dunia lainnya akan tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC
juga menekankan agar EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan
standar internasional, yang menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang beroperasi dalam skala
internasional. Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang
baru. Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh
perusahaan EU yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan
asuransi dan SME (perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-
akun konsolidais sesuai dengan IFRS.
Peran dan Kepentingan Indonesia di UE
Perkembangan hubungan bilateral RI-UE tidak terlepas dari dinamika
perkembang yang terjadi di Uni Eropa (UE) dan Indonesia. UE yang telah
berhasill sebagai a solid regional grouping, terus melaksanakan konsolidasi
melalui proses integrasi di bidang politik dan ekonomi untuk mencapai ambisinya
dalam menyatukan seluruh negara di Eropa di bawah payung UE. Keterkaitan
masalah dan kepentingan antara Indonesia dan UE telah menciptakan
suatu common agenda yang memperkuat hubungan kerjasama bilateral yang
saling menguntungkan. Di lain pihak Indonesia melihat UE sebagai suatu
kekuatan ekonomi dan politik global yang dapat menjadi mitra untuk mendukung
pencapaian kepentingan nasional. Indonesia dipandang sebagai negara yang
mempunyai peranan strategis bagi upaya memelihara stabilitas dan keamanan di
kawasan. Hubungan UE dengan Indonesia selama ini terjalin dalam kerangka
kerjasama EU - ASEAN, ARF dan ASEM. Pergantian kepemimpinan yang
reformis dan lebih demokratis di Indonesia disambut baik oleh UE karena lebih
membuka kesempatan bagi UE untuk mengadakan dialog politik dengan
Indonesia.
Perhatian UE terhadap perkembangan politik di Indonesia pada umumnya
menyangkut masalah demokrasi dan HAM. Selain itu, berkenaan dengan
munculnya isu terorisme, pihak UE juga menaruh perhatian dan dukungan
terhadap upaya Indonesia dalam memerangi terorisme. Khusus mengenai masalah
keamanan dan separatisme di Aceh, Maluku dan Papua, sikap UE dan negara-
negara anggotanya telah menyatakan dukungan mereka terhadap NKRI dan
mendukung upaya damai melalui dialog.
21
- Fasilitasi Perdagangan (Trade Facilitation): Fasilitasi perdagangan dapat
diartikan sebagai penyederhanaan dan harmonisasi prosedur perdagangan
internasional seperti prosedur impor dan ekspor barang. ATIGA (ASEAN Trade in
Goods Agreement) mendedikasikan secara khusus untuk mengatur fasilitasi
perdagangan antarnegara. Dimulai dengan menginstruksikan semua negara
anggota untuk mengembangkan dan menerapkan Program Kerja Fasilitasi
Perdagangan ASEAN secara komprehensif. Program Kerja inilah yang
selanjutnya menetapkan langkah dan tindakan fasilitasi perdagangan di dalam
beberapa bidang kerja yang akan diterapkan baik di tingkat nasional maupun di
tingkat ASEAN. ATIGA juga menguraikan beberapa prinsip yang akan memandu
negara anggota di dalam mempromosikan arus bebas barang, kelancaran
komoditas rantai pasokan barang beserta peningkatan konektivitas internasional
ASEAN.
- Aturan Pengakuan Bersama (Mutual Recognitions Arrangements): Untuk
setiap barang yang diimpor ke dalam suatu negara, barang tersebut harus melalui
prosedur penilaian kesesuaian (conformity assessment procedure). Prosedur yang
berbeda dari satu negara ke negara lain umumnya merupakan hambatan teknis
yang tidak perlu karena hanya memberikan jeda waktu yang lebih lama hingga
barang tersebut bisa diimpor masuk ke negara tujuan. Untuk mengatasi ini,
ATIGA (ASEAN Trade in Goods Agreement) mendesak negara-negara anggota
untuk mengadopsi prosedur kesesuaian yang konsisten dengan standar
internasional serta mendorong negara anggotanya untuk saling menyapakati
‘aturan pengakuan bersama’ (mutual recognition arrangements) yang sesuai
dengan ASEAN Framework Agreement on Mutual Recognition Arrangements.
Melalui aturan pengakuan bersama, produk ekspor yang telah diuji dan
disertifikasi oleh negara pengekspor dapat langsung memasuki wilayah negara
pengimpor tanpa harus menjalani prosedur penilaian kesesuaian yang serupa di
negara pengimpor barang. Sejak ditandatanganinya ASEAN Framework
Agreement on Mutual Recognition Agreements pada tahun 1998, negara-negara
ASEAN telah menyepakati aturan pengakuan bersama di 3 (tiga) sektor barang
dan jasa, yaitu, produk kosmetik, listrik dan elektronik serta telekomunikasi.
- ASEAN Trade Repository: ASEAN bekerja keras untuk merintis ASEAN
Trade Repository (ATR) di tahun 2015. ATR ini nantinya akan berfungsi sebagai
gerbang informasi untuk segala aturan perdagangan di tingkat nasional dan
regional ASEAN. Muatan informasi ATR antara lain; informasi tentang tariff
nomenclature; keringanan tarif atau tarif preferensial (preferential tariffs) yang
ditawarkan negara berdasarkan ATIGA; ketentuan asal barang (rule of origin);
hambatanhambatan bukan tarif di tiap negara; aturan-aturan hukum perdagangan
dan kepabeanan nasional negara anggota; persyaratan dokumenter; serta daftar
pedagang resmi (authorized trader) negara-negara anggota. Setelah dibentuk dan
berfungsi penuh, ATR dan segala informasi di dalamnya akan dapat diakses
melalui internet oleh pelaku ekonomi seperti eksportir, importir, pedagang,
instansi pemerintah, peneliti ataupun masyarakat tertarik untuk mengetahuinya.
Sekretariat ASEAN bertugas untuk menjaga dan memperbarui informasi ATR
22
berdasarkan pemberitahuan negara-negara anggota. Berdasarkan Laporan
Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015, ASEAN dan negara-negara
anggotanya sedang mengembangkan desain dan mekanisme ATR tersebut.
23
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Standar akuntansi tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan dan
kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara tertentu. Hal-hal tersebut
menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara berbeda dengan di negara
lain. Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan perdagangan antar negara
serta munculnya perusahaan multinasional mengakibatkan timbulnya kebutuhan
akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia.
3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan pembaca tentang Perbandingan sistem dan Praktik akuntansi
Internasional serta Penekanan Harmonisasi dan Disclosure Akuntansi
Internasional. Harapan penulis dengan adanya makalah ini juga dapat membantu
pembaca untuk bisa memahaminya, walaupun mungkin kurang komprehensif,
namun diharapkan dapat membantu.
24
DAFTAR PUSTAKA
25