Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL

“Perbandingan sistem dan Praktik akuntansi Internasional serta Penekanan


Harmonisasi dan Disclosure Akuntansi Internasional”

Dosen : Dewi Diah Fakhriyyah, SE.,M.SA

Disusun Oleh

Kelompok 4:

Salma Kholis A (21601082215)

Nayong Azhaki D. (21601082242)

PRODI AKUTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat, Karunia, serta Taufik dan Hidayah-Nya kepada kita, terutama nikmat
kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan pada Rasulullah Muhammad


SAW, yang telah menuntun kita dari kegelapan Jahiliyah menuju syari’ah yang
terang benderang.

Dengan segala kemampuan kami yang terbatas, makalah ini mencoba


menguraikan sedikit tentang “Perbandingan sistem dan Praktik akuntansi
Internasional serta Penekanan Harmonisasi dan Disclosure Akuntansi Internasional”.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing mata
kuliah Akuntansi Internasional yaitu Ibu Dewi Dyah Fahriah, SE., M.SA. Dan
dengan adanya makalah ini kami berharap sedikit membantu para pembaca dan
penulis sendiri dalam memahami perbandingan sistem dan praktik akuntansi
internasional serta penekanan harmonisasi dan standarisasi (disclosure) akuntansi
internasional.

Makalah ini telah kami susun secara sistematis dan praktis. Kami telah berusaha
semaksimal mungkin untuk menyajikan data-data yang kami peroleh dari
berbagai sumber. Dalam menyusun makalah ini tidak menutup kemungkinan
terdapat kesalahan oleh karena itu, kami mohon maaf dan kami selalu
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun
sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada Rahmat Allah SWT dan
demi penyempurnaan makalah berikutnya.

Mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Aamiin Yaa Robbal’aalamiin

Malang, 10 Oktober 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI........................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3. Tujuan ................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
2.1. Perspektif Global dari Praktik Akuntansi...................................................... 2
2.2. Dampak Atas Keputusan Bisnis Internasional............................................... 3
2.3. Perbedaan Praktik Akuntansi di Berbagai Negara Seperti Australia,
Jerman, Belanda, Amerika Serikat, Inggris, Jepang. .................................... 4
2.4. Pengertian Harmonisasi dan Disclosure ....................................................... 17
2.5. Alasan-alasan Harmonisasi ............................................................................ 17
2.6. Tekanan untuk Melakukan Harmonisasi ..................................................... 17
2.7. Hambatan-Hambatan Harmonisasi .............................................................. 18
2.8. Organisasi yang Berperanan dalam Harmonsisasi Akuntansi. .................. 19
2.9. Perbandingan Pendekatan Harmonisasi EU dan ASEAN. ......................... 20
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 24
3.1. Kesimpulan ...................................................................................................... 24
3.2. Saran ................................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 25

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Bab ini menguji hubungan informasi finansial dan non finansial dalam
ketetapan internasional. Sebagian besar mengarah pada pengungkapan yang
berhubungan dengan pelaporan keuangan bagi pengguna dari pihak luar yang
berkonsentrasi pada isu-isu tersebut dan digunakan pada laporan keuangan
pengguna, penyedia laporan, dan dari segi profesional keuangan.
Kepentingan relatif pada pasar ekuitas dalam perekonomian nasional yang
tumbuh dan investor individual menjadi lebih aktif dalam pasar ini.Walaupun
praktik pengungkapan sangat beragam. Akan tetapi, perbedaan yang paling
penting diantara negara akan berlanjut dengan mempengaruhi banyak perusahaan.

Pemerintah mengatur siapa yang menjaga atau meningkatkan kredibilitas


pasar ekuitas, mereka juga mempengaruhi praktik pengungkapan di seluruh dunia.
Bursa saham disimpulkan terus tumbuh dan berhasil mempertahankan penawaran
pasar berkualitas tinggi dengan proteksi investor efektif. Maraknya proteksi lebih
terhadap investor dan mempertinggi pengungkapan akan terus berjalan seperti
halnya bursa saham menghadapi persaingan dari satu sama lain dan dari sistem
perdagangan yang kurang teratur.

1.2. Rumusan Masalah


1. Perspektif global dari praktik akuntansi.
2. Dampak atas keputusan bisnis internasional.
3. Perbedaan Praktik akuntansi di berbagai Negara seperti Australia, Jerman,
Belanda, Amerika Serikat, Inggris, Jepang.
4. Pengertian harmonisasi dan disclosure.
5. Alasan-alasan harmonisasi
6. Tekanan untuk melakukan harmonisasi.
7. Hambata-hambatan harmonisasi.
8. Organisasi yang berperanan dalan harmonsisasi akuntansi.
9. Perbandingan pendekatan harmonisasi EU dan ASEAN.

1.3. Tujuan
Tujuan di buatnya makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas yang di berikan
dosen pengampu kepada kami dan juga untuk menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai pentingnya Standar Akuntnasi Internasional.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Perspektif Global dari Praktik Akuntansi.


Sebelum Perang Dunia II, pengaruh akuntansi Inggris mendominasi seluruh
negara berbahasa Inggris dan pengaruh Perancis-Jerman menembus negara-negara
code law seperti Belgia, Jepang, Swedia, dan Swiss.

Pengukuran Aset dan Kewajiban


Jelas bahwa akuntan-akuntan masih mengukur sebagian besar aset bisnis
dunia atas dasar transaksi historis. Namun untuk konsep pengukuran ini tidak
diaplikasikan secara murni. Untuk kadar tertentu, biaya transaksi awal dicampur
dengan berbagi teknik penilaian pasar-berjalan (current martket), dengan berbagai
teknik penyesuaian perubahan tingkat harga khusus atau umum, dengan berbagai
perhitungan bunga terkait, John estimasi tingkat transaksi-transaksi masa depan
terutama dalam bidang valuta asing dan penagihan piutang di masa depan.

Istilah aset tidak memiliki arti yang pasti, dalam hal sumber daya yang mana
harus dimasukkan dan sumber daya mana yang harus dikeluarkan. Demikian
juga, istilah tersebut meliputi interpretasi atas aset-aset tak berwujud seperti
goodwill, dan R&D.

Konsep-konsep kewajiban yang berbeda diaplikasikan dari satu negara ke


negara lain. Akuntansi bagi pajak penghasilan memberikan contoh spesifis. Di
Argentina, misalnya, kewajiban pajak penghasilan tidak diakrualkan dan dicatat
berdasarkan basis kas saja. Di Swiss, pencatatan akrual periodik terjadi tanpa
pengakuan terhadap kewajiban pajak penghasilan yang tertunda (deferred income
tax). Kewajiban-kewajiban tertunda mungkin memerlukan beberapa metode
alokasi yang berbeda. Di Belanda, nilai pajak penghasilan yang tertunda kadang-
kadang merupakan nilai yang didiskontokan.

Penentuan Modal dan Laba Periodik


Variasi komparatif yang paling besar dalam area ekuitas (owners' equity)
berkenaan dengan pertanyaan apakah sumber daya atau kewajiban perusahaan
tertentu boleh dihapus secara langsung dari laba ditahan-konsep "clean vs.
adjusted surplus" yang terkenal

Variasi utama lain adalah concept of periodicity dalam mengukur basil


operasi. GAAP di AS menghendaki pemisahan (cut-off) tahunan yang jelas.
Tetapi di banyak negara Eropa dan Amerika Selatan, prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku menganggap satu tahun kalender merupakan periode yang sangat
pendek untuk menentukan hasil bisnis secara memadai.

2
Yang juga penting adalah basis bagi penentuan laba periodik. Negara-negara
berbahasa Inggris biasanya membuat pembedaan antara laba keuangan atau laba
buku (yang dilaporkan kepada investor, kreditor, karyawan, dan pihak-pihak
ketiga lainnya) dan laba pajak (yang dilaporkan kepada badan pajak). Karena
banyaknya ketentuan khusus dalam kitab undang-undang pajak, laba buku dan
laba pajak untuk periode tertentu sering kali berbeda secara signifikan. Negara-
negara code law, dipimpin oleh Perancis, Jerman, dan Jepang, menegaskan bahwa
aturan-aturan akuntansi pajak harus dibukukan jika aturan-aturan tersebut
digunakan bagi tujuan pajak. Dengan demikian, perbedaan antara laba buku dan
laba pajak tidak signifikan di negara-negara yang menganut code law, dan laporan
laba-rugi disini sebenarnya merupakan laporan berbasis pajak.

Persyaratan-persyaratan hukum jelas mencampuri praktik akuntansi bagi


transaksi-transaksi modal investasi. Misalnya, beberapa negara memiliki nilai
nominal yang seragam bagi kelas saham tertentu, negara lain mempunyai
denominasi nilai yang berbeda bagi kelas saham tertentu dan negara lainnya lagi
malah tidak membolehkan saham-saham yang bernilai nominal. Selain itu.
terdapat banyak variasi dalam prinsip-prinsip yang mengatur akuntansi bagi
distribusi saham (d1 AS-terminologi Amerika Utara, dividen saham dan stock
split), rencana opsi saham. dan transaksi-transaksi treasury stock.

2.2. Dampak Atas Keputusan Bisnis Internasional.


Dimensi biaya-manfaat agregat dari keragaman ini memang belum dinilai,
tetapi kami yakin dimensi tersebut penting. Beberapa masalah terpilih dijelaskan
secara ringkas dibawah ini.

Menentukan Posisi dalam Persaingan Global


Baik media bisnis maupun riset akuntansi formal berpendapat bahwa banyak
keputusan bisnis dibuat dengan mempertimbangkan, diantaranya, dampak-
dampak akuntansi yang mungkin dipicu oleh keputusan tersebut. Konsekuensi-
konsekuensi akuntansi sangat relevan dalam percaturan persaingan global.
Operasi-operasi bisnis global dibantu atau bisa jadi dihalangi oleh aturan-aturan
akuntansi nasional.

Konsekuensi-konsekuensi yang lebih besar berasal dari fakta bahwa angka-


angka akuntansi memang mempengaruhi persaingan global, dan apa yang
tampaknya sama berdasarkan basis informasi akuntansi mungkin sebenamya tidak
sama.

Biaya Pokok dalam Berbisnis


Membuat aturan-aturan akuntansi yang kompleks adalah mahal.
Mengaplikasikannya bahkan lebih mahal. Apabila aturan-aturan baru telah

3
berlaku, semua akuntan dalam industri, pemerintah dan akuntan publik harus
dilatih kembali agar mereka dapat mengaplikasikan aturan-aturan baru
sebagaimana mestinya. Buku-buku teks akuntansi harus ditulis kembali dan
banyak kontrak (misalnya, kerjasama patungan dan perjanjian obligasi) harus di
negosiasikan kembali. Selama waktu tersebut. semua aktivitas ini akan mempakan
biaya dari bisnis.

Dalam pengertian pembuatan keputusan bisnis, perusahaan-perusahaan AS


berusaha untuk meminimalisasi biaya akuntansi dan pelaporan melalui taktik-
taktik seperti publikasi laporan tahunan ihktisar, bukannya laporan tahunan yang
lengkap, tawaran kompetitif bagi jasa-jasa audit independen, dan lobi-lobi politik
untuk mengurang aktivitas-aktivitas penyusunan standar. Ditempat yang standar-
standar akuntansinya lebih sedikit dan kurang terinci, perusahaan-perusahaan
biasanya mengungkapkan lebih banyak informasi dari yang diperlukan pengguna.
Selain itu, biaya penyesuaian terhadap aturan-aturan akuntansi lokal merupakan
salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan lokasi perusahaan
anak.

Persaingan untuk Mendapatkan Modal Keuangan


Sejumlah riset akuntangi internasional terbaru telah meneliti hubungan antara
akuntansi dan pasar modal-pasar modal intemasional. Diantara pertanyaan yang
diajukan adalah mengapa perusahaan besar mendaftarkan sahamnya secara
simultan di dua puluh lima pasar modal diseluruh dunia.
Perbedaan dalam aturan-aturan pengukuran akuntansi tarnyata tidak
mempengaruhi keputusan-keputusan pelaku pasar modal, sedangkan
pengungkapan yang berbeda-beda di bidang keuangan berpengaruh atas
keputusan semacam ini. Untuk para penjamin emisi menganggap perbedaan-
perbedaan tersebut menimbulkan masalah bagi mereka.

Siniesis dari Keragaman yang Ada


Tidak diragukan bahwa memeang terdapat keragaman yang signifikan, dan
lebih cenderung memakai pandangan yang terakhir karena keragaman yang ada
biasanya berhubungan dengan atuan-aturan utama pengukuran akuntansi serta
praktik-praktik pelaporan yang penting (misal, publikasi laporan arus kas).

2.3. Perbedaan Praktik Akuntansi di Berbagai Negara Seperti Australia,


Jerman, Belanda, Amerika Serikat, Inggris, Jepang.
 Australia
Sektor swasta mendominasi sistem ekonomi Australia. Disana terdapat sekitar
10.000 perusahaan publik dan 750.000 perusahaan swasta. Hukum-hukum-
perusahaan mengatur operasi bisnis. Tiap negara bagian di Australia memiliki

4
undang-undang perusahaan yang identik dengan Companies Act 1981, yang
menstandarisas hukum-hukum perusahaan di seluruh negara bagian dan
wilayahnya. Akta 1981 mengatur tipe perusahaan yang dapat dibentuk, aturan-
aturan operasi bagi pegawai-pegawai korporasi dan aktivitas korporasi, dan
melalui apa yang dinamakan seventh schedule, mengatur bentuk dan kandungan
laporan keuangan.

Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan


Memang luar biasa bahwa dalam periode tidak lebih dari 25 tahun, Australia
telah berpindah dari situasi tanpa standar-standar akuntansi formal sama sekali ke
rekomendasi-rekomendasi profesional, kemudian ke standar-standar formal, dan
sekarang ke standar-standar yang sah secara hukum dan undang-undang.
Kemajuan ini, dari rekomendasi profesional pertama tahun 1946 sampai
amandemen-amandemen 1984 terhadap Companies Act yang mengamanatkan
"standar-standar akuntansi yang sah" (yang wajib bagi perusahaan-perusahaan)
merupakan salah satu perubahan yang paling substantif yang pernah terjadi tanpa
revolusi politik atau perubahan fundamental lainnya dari sistem politik.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, AARF beroperasi dalam sektor


swasta dan memimpin AcSB. AcSB mengembangkan standar-standar akuntansi
Australia (AASs), yang merupakan inti dari proses penyusunan standar akuntansi
keuangan di Australia. ICAA dan ASA bertanggungjawab dalam mengadopsi
AASs dan mengimplementasikannya melalui anggota-anggotanya.

Pengukuran Akuntansi
Secara umum, pengukuran akuntansi keuangan Australia sesuai dengan
kebiasaan-kebiasaan alian Aglo. Namun terdapat sejumlah perbedaan yang
penting. Yang terpenting perusahaan-pemsahaan Australia diberi pilihan untuk
menilai kembali aset non-lancar. Tambahan nilai setelah revaluasi dikredltkan ke
perkiraan asset reualuation reserve. Keuntungan-keuntungan dari revaluasi tidak
boleh dimasukkan dalam laba operasi.
GAAP Australia mengizinkan pembuatan kelompok-kelompok laporan
keuangan yang terpisah sebagai pengganti laporan konsolidasi. Metode pooling of
interest dalam akuntansi-gabungan-bisnis tidak dibolehkan. Perusahaan dilarang
memperdagangkan saham mereka sendiri--sehingga tidak ada transaksi treasury
stock. Dalam beberapa situasi yang dikecualikan, biaya R&D boleh dikapitalisasi
dan goodwill hasil pembelian diamortisasikan selama periode lamanya
keuntungan yang diharapkan, tetapi tidak boleh melebihi 20 tahun.

Dalam hal penilaian persediaan, metode LIFO tidak dibolehkan. Timing


differences antara beban pajak penghasilan dan pajak penghasilan terhutang diakui

5
agak serupa dengan SFAS No. 96 di AS (yang jauh lebih kompleks). Keuntungan
dari akuntansi pajak tidak diperbolehkan.

Untuk kontrak-kontrak konstruksi, metode persentase selesai (percentage of


completion) dari proyek lebih disukai. Berkenaan dengan transaksi valuta asing,
temporal method diwajibkan, kecuali bagi beberapa kondisi tertentu; perbedaan-
perbedaan translasi valuta yang berkaitan dengan item-item moneter valuta asing
dimasukkan dalam laba berjalan. Berkaitan dengan penghapusan hutang,
keuntungan dan kerugian dari transaksi-transaksi semacam itu diperlakukan
sebagai item luar biasa di AS tetapi kadang-kadang digolongkan sebagal item
biasa berdasarkan standar Australia.

Pelaporan Keuangan
Konsep pengungkapan utama adalah bahwa lagoran keuangan harus
"memberikan pandangan yang jujur dan wajar” –yang tidak didefinisikan secara
spesifik dalam literatur profesional. Seandainya penerapan persyaratan-
persyaratan hukum dan standar-standar akuntansi yang sah gagal menghasilkan
pandangan yang jujur dan wajar, direktur harus memberikan alasannya. Sama
halnya, jika pengungkapan altenatif dan/atau aturan-aturan pengukuran akuntansi
alternatif digunakan untuk memperoleh pandangan yang jujur dan wajar, direktur
juga wajib menyatakan alasannya.

Secara keseluruhan, laporan keuangan dilengkapi oleh pernyataan direktur


dan laporan direktur. Pernyataan tersebut merupakan bagian integral dari laporan
keuangan dimana direktur:

1. Menyatakan pendapat mereka apakah laporan keuangan memberikan


pandangan jujur dan wajar atau tidak
2. Menyatakan pendapat mereka apakah ada alasan yang memadai untuk
percaya bahwa pada tanggal laporan keuangan perusahaan mampu
membayar semua hutangnya
3. Memberikan komentar apakah laporan keuangan telah disiapkan sesuai
dengan semua standar akuntansi yang sah

Laporan direktur merupakan dokumen yang terpisah. Laporan ini tidak


menjadi subyek audit indepen. Kandungan dari laporan semacam itu bagi sebuah
perusahaan publik akan meliputi :

1. Nama direktur, kualifikasi, pengalaman, dan tanggungjawab khususnya


2. Jumlah saham yang dimiliki direktur
3. Benefit-benefit tertentu yang diberikan kepada direktur
4. Kepemilikan direktur dalam kontrak-kontrak atau usulan-usulan kontrak
5. Aktivitas utama perusahaan, termasuk perubahan-perubahan yang penting
6. Laba bersih setelah dikurangi pajak penghasilan

6
7. Deklarasi dividen, jika ada
8. Review atas operasi dan hasil operasi
9. Perubahan signifikan dalam posisi keuangan
10. Kejadian-kejadian setelah tanggal neraca yang mungkin mempengaruhi
operasi atau perjanjian-perjanjian ditahun-tahun mendatang secara
signifikan
11. Detail dari opsi saham yang beredar
12. Kemungkinan pengembangan-pengembangan dimasa mendatang dan hasil
yang diharapkan (kecuali jika pengungkapan tersebut akan menampakkan
rahasia perusahaan)

Laporan keuangan Australia biasanya meliputi laporan laba rugi, neraca,


catatan atas laporan keuangan (termasuk laporan sumber dan pemakaian dana),
dan suatu peryataan direktur. Laporan keuangan interim diwaijibkan untuk enam
bulan pertama tahun akuntansi, dan tidak perlu diaudit. Selain itu, harus disajikan
pula secara mendetail maksimum kewajiban kontinjensi yang berkaitan dengan
benefit-benefit yang akan diberikan bagi direktur dan manajemen setelah mereka
berhenti.

 Jerman
Lingkungan akuntansi di Jerman mengalami perubahan terus-menerus dan
hasilnya luar biasa sejak berakhirnya perang dunia II. Dalam suatu peristiwa yang
besar, hukum perusahaan tahun 1965 mengubah sistem pelaporan keuangan
Jerman dengan mengarah kepada ide-ide Inggris - Amerika (tetapi khusus bagi
perusahaan besar). Pengungkapan lebih banyak, konsolidasi terbatas dan laporan
manajemen perusahaan diwajibkan.

Pada awal tahun 1970-an, UE mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang


harus diadopsi oleh negara-negara anggitanya ke dalam hukum nasional. Direktif
UE yang keempat, ketujuh dan kedelapan seluruhnya masuk ke dalam hukum
Jerman melalui UU Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada tanggal 19
Desember 1965. Dan UU baru diberlakukan pada tahun 1998.

Perlindungan terhadap kreditor merupakan perhatian yang fundamental bagi


akuntansi di Jerman yang dimasukan ke dalam hukum komersial. Penilaian neraca
yang konservatif merupakan hal utama bagi perlindungan kreditor. Hal ini
menimbulkan kecenderungan untuk menilai kurang aktiva dan menilai lebih
kewajiban. Karakteristik fundamental ketiga dari akuntansi di jerman adalah
ketergantungannya terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi


Sebelum tahun 1998, jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar
akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami di negara-negara berbahasa

7
Inggris. Institut Jerman memberikan konsultasi dalam berbagai tahap pembuatan
hukum yang memengaruhi akuntansi dan pelaporan keuangan, namun demikian
tetap saja ketentuan hukumlah yang paling utama. Konsultasi serupa juga
diberikan oleh bursa efek frankurt, asosiasi dagang jerman dan para akademisi
akuntansi. UU tentang pengendalian dan transparansi tahun 1998
memperkenalkan keharusan bagi kementrian kehakiman untuk mengakui badan
swasta yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut:

a. Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam


laporan keuangan konsolidasi
b. Memberikan nasihat kepada kementrian kehakiman atas legislasi
akuntansi yang baru
c. Mewakili jerman dalam organisasi akuntansi internasional, seperti IASB

Komite standar akuntansi jerman German Accounting Standards Committee-


GASC) didirikan tidak lama setelah itu kemudian langsung diakui oleh
kementrian kehakiman sebagai pihak berwenang dalam menetapkan standar di
jerman. GASC membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (GASB) yang
melakukan pekerjaan teknis an mengeluarkan standar akuntansi.

Akuntan publik bersertifikat di Jerman disebut sebagai Wirtschaftsprufer


(WP) atau pemeriksa perusahaan. Oleh hukum WP diwajibkan untuk bergabung
dalam kamar akuntan resmi, yang didirikan tahun 1971 sebagai badan pengatur
bagi WP. Menurut standar internasional, profesi audit (akuntansi) di Jerman
terbilang kecil. UU akuntansi 1985 memperluas persyaratan audit bagi lebih
banyak lagi perusahaan. Hasilnya, badan auditor lapis kedua terbentuk pada tahun
1980-an.

Pelaporan Keuangan
UU akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan ketentuan akuntansi,
auditing dan pelaporan keuangan yang berbeda-beda menurut ukuran perusahaan,
bukan menurut bentuk organisasi. Ada tiga kelompok ukuran (kecil,menengah
dan besar) yang didefinisikan dalam jumlah dalam neraca,jumlah penjualan per
tahun, dan jumlah karyawan. UU akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan
isi dan bentuk laporan keuangan, yang meliputi:

a) Neraca
b) Laporan laba rugi
c) Catatan atas laporan keuangan
d) Laporan manajemen
e) Laporan auditor

Perusahaan kecil di kecualikan dari ketentuan audit dan dapat menyusun


neraca dalam bentuk yang diringkas. Perusahaan kecil dan menengah dapat

8
menyusun laporan laba rugi yang ringkas, perusahaan ukuran kecil dan menengah
juga memiliki ketentuan pengungkapan yang lebih sedikit dalam catatan laporan
keuangan. Perusahaan yang sahamnya diprdagangkan kepada publik harus
menyediakan laporan arus kas konsolidasi, namun laporan ini tidak diharuskan
pada perusahaan lainnya. UU tahun 1985 mengharuskan pengungkapan catatan
laporan keuangan.

Ciri utama sistem pelaporan keuangan di jerman adalah laporan secara pribadi
oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas
perusahaan. Laporan ini berisi pendapat terhadap prospek masa depan perusahaan,
dan khususnya faktor-faktor yang mengancam kelangsungan hidup perusahaan.

Pengukuran Akuntansi
Berdasarkan hukum komersial (HGB), metode pembelian (akuisisi) adalah
metode konsolidasi utama, meskipun penyatuan kepemilikan juga dapat
diterapkan dalam kondisi yang terbatas. Dua bentuk metode pembelian yang
diizinkan adalah: metode nilai buku dan metode revaluasi. Aktiva dan kewajiban
dari perusahaan yang di akuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa
merupakan goodwill.

 Belanda
Akuntansi di Belanda memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda
memiliki ketentuan akuntansi dan pelaporan keuangan yang relatif permisif, tetapi
standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum
kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan
dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah.

Di belanda akuntansi dianggap sebagai cabang dari ekonomi usaha.


Akibatnya, banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan terhadap topik-topik
akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran akuntansi. Akuntan belanda juga
bersedia untuk mempertimbangkan ide-ide dari luar. Belanda merupakan salah
satu pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan
keuangan dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan
praktik yang dapat diterima.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi


Regulasi di belanda tetap liberal hingga tahun1970 ketika UU laporan
keuangan tahunan diberlakukan. UU tersebut merupakan bagian dari program
besar perbahan dalam bidang hukum perusahaan dan di perkenalkan sebagian
untuk mencerminkan harmonisasi hukum perusahaan di dalam UE yang akan
terjadi. Di antara provisi UU tahun 1970 tersebut adalah sebagai berikut:

9
1. Laporan keuangan tahunan harus menunjukan gambaran yang wajar
mengenai posisi dan hasil keuangan selama setahun, dan seluruh pos di
dalamnya harus dikelompokan dan dijelaskan secara memadai.
2. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik
(prinsip akuntansi yang dapat diterima oleh kalangan usaha).
3. Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus
diungkapkan.
4. Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan
pengaruh material dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus
diungkapkan secukupnya.
5. Informasi keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus
diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang
menyertainya.

UU tahun 1970 memperkenalkan audit wajib. UU tersebut juga mendorong


pembentukan kelompok studi akuntansi tiga pihak tripartit yang di gantikan oleh
dewan pelaporan tahun 1981 dan melahirkan kamar dagang. UU tersebut, yang
digabungkan ke dalam hukum sipil pada tahun 1975, diamandemen melalui
keputusan legislasi pada tahun 1983 untuk mengintegrasikan direktif keempat UE.
Dan lebih lanjut di amandemen tahun 1988 untuk mengintegrasikan direktif
ketujuh UE.

Dewan pelaporan Tahunan mengeluarkan tuntutan terhadap prinsip akuntansi


yang dapat diterima (bukan diterima) secara umum. Dewan tersebut memiliki
anggota yang berasal dari tiga kelompok yang berbeda:

a) Penyusun laporan keuangan (perusahaan)


b) Pengguna laporan keuangan (perwakilan serikat buruh dan analis
keuangan)
c) Auditor laporan keuangan (institut akuntan terdaftar belanda atau NivRa)

Hingga tahun 1993, hanya anggota NivRa yang dapat mengesahkan laporan
keuangan, namun perubahan terjadi pada tahun tersebut untuk mengintegrasikan
Direktif Kedelapan UE.

Pelaporan Keuangan
Kualitas pelaporan keuangan Belanda sangat seragam. Laporan keuangan
wajib harus disusun dalam bahasa belanda, namun dalam bahasa Inggris, Prancis,
dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat hal-hal berikut:

a) Neraca
b) Laporan laba rugi
c) Catatan-catatan
d) Laporan direksi

10
e) Informasi lain yang direkomendasikan

Laporan arus kas tidak diwajibkan, tetapi direkomendasikan oleh sebuah


tuntutan dewan dan kebanyakan perusahaan belanda membuatnya. Catatan
laporan keuangan harus menjelaskan prinsip akuntansi yang digunakan dalam
penilaian dan penetapan hasil dan alasan-alasan di balik setiap perubahan yang
dilakukan. Laporan keuangan tahunan harus disajikan baik berdasarkan induk
perusahaan saja maupun konsolidasi. Prinsip akuntansi yang sama harus
digunakan dalam keduanya.

Perusahaan kecil dikecualikan dari ketentuan mengenai audit dan laporan


keuangan konsolidasi, dan dapat menyusun laporan laba rugi dan neraca yang
diringkas. Perusahaan menengah harus diaudit, tetapi dapat menerbitkan laporan
laba rugi yang diringkas. Perusahaan kecil,menengah, Dan besar didefinisikan
dalam hukum sipil. Perusahaan-perusahaan belanda diperbolehkan untuk
menyusun laporan keuangan dengan menggunakan IFRS atau GAAP AS selain
standar akuntansi belanda.

Pengukuran Akuntansi
Meskipun metode penyatuan untuk penggabungan usaha dapat digunakan
dalam kondisi tertentu, metode tersebut sudah jarang digunakan di belanda. Yang
umum digunakan adalah metode pembelian. Goodwill merupakan perbedaan
antara biaya akuisisi dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli. Metode
ekuitas digunakan apabila investor memiliki pengaruh signifikan terhadap
kebijakan usaha dan keuangan.

Fleksibilitas belanda dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan


diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan
dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan-perusahaan belanda memiliki
fleksibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat
kesempatan untuk melakukan parataan laba.

 Ameika Serikat
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sektor swasta (badan standar
akuntansi keuangan, atau financial accounting standards boardi-FASB), tetapi
sebuah lembaga pemerintah (komisi pengawas pasar modal atau securities
exchange commission-SEC) juga memiliki kekuasaan untuk menetapkan
standarnya sendiri. Kunci utama yang menghubungkan dua sistem kekuasaan
yang terbagi ini sehingga dapat bekerja secara efektif adalah SEC Accounting
Series Release (ASR) No. 150 tahun 1973.
Hingga tahun 2002, institut amerika untuk akuntan publik bersertifikat
(American Institue of Certified Public Accountants-AICPA), badan sektor swasta
lainnya, menetapkan standar auditing. Pada tahun itu, badan pengawas akuntansi

11
perusahaan publik (Public Company Accounting Oversight Board-PCAOB)
didirikan dengan kekuasaan yang luas untuk mengatur audit dan auditor
perusahaan publik. PCAOB adalah sektor swasta yang diawasi oleh SEC.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi


Sistem AS tidak memiliki ketentuan hukum secara umum mengenai
penerbitan laporan keuangan yang diaudit secara periodik. Perusahaan di AS
dibentuk berdasarkan hukum negara bagian, bukan hukum federal. Setiap negara
bagian memiliki hukum perusahaannya sendiri.

Meskipun memiliki kekuasaan hukum untuk menentukan standar akuntansi


dan pelaporan untuk perusahaan publik, SEC tetap bergantung pada sektor swasta
yang menetapkan standar tersebut. SEC bekerja sama dengan FASB dan
memberikan tekanan bila melihat FASB bergerak terlalu pelan atau ke arah yang
salah. SEC merupakan badan pengatur independen, yang berarti kongres dan
presiden tidak memiliki pengaruh langsung terhadap kebijakan yang diambil.

FASB didirikan pada tahun 1973 dan per bulan desember 2003 telah
menerbitkan 150 pernyataan standar akuntansi keuangan (Statement of Financial
Accounting Standards-SFAS). Tujuan SFAS adalah untuk memberikan informasi
yang berguna bagi investor dan investor potensial, kreditor, dan pihak-pihak lain
yang membuat keputusan investasi, kredit dan sejenisnya.

Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) terdiri dari


seluruh standar, aturan, dan regulasi akuntansi keuangan yang harus diperhatikan
ketika menyusun laporan keuangan. SFAS merupakan komponen utama dalam
GAAP.

Pelaporan Keuangan
Laporan keuangan tahunan yang semestinya dibuat oleh sebuah perusahaan
AS yang besar meliputi komponen sebagai berikut:

1. Laporan manajemen
2. Laporan audit independen
3. Laporan keuangan utama(laporan laba rugi,neraca,laporan arus kas,laporan
laba komprehensif, dan laporan ekuitas pemegang saham)
4. Diskusi manajemen dan analisis atas operasi dan kondisi keuangan
5. Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting
terhadap laporan keuangan
6. Catatan atas laporan keuangan
7. Perbandingan data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun
8. Data kuartal terpilih
Laporan keuangan konsolidasi bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang d

12
diterbitkan biasanya tidak memuat hanya laporan induk saja.

Pengukuran Akuntansi
Aturan pengukuran akuntansi di AS mengasumsikan bahwa suatu entitas
usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran berdasarkan akrual sangat
luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat bergantung pada konsep
penandingan.

Penggabungan usaha harus dicatat sebagai pembelian. Goodwill dikapitalisasi


sebagai perbedaan antara nilai wajar pemberian yang diberikan dalam pertukaran
dan nilai wajar aktiva bersih yang diperoleh(termasuk aktiva tidak berwujud
lainnya).

 Inggris
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan
secara pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Legislasi perusahaan
yang berurutan menambah struktur dan ketentuan lain, tetapi masih
memungkinkan akuntan memiliki fleksibilitas yang cukup dalam penerapan
pertimbangan profesional. Sejak tahun 1970, sumber perkembangan hukum
perusahaan yang paling penting adalah direktif UE, khususnya direktif keempat
dan ketujuh. Pada saat bersamaan, standar akuntansi dan proses penetapan standar
telah menjadi tegas.

Warisan akuntansi Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan


negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal
sekarang.konsep penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan
benar dan wajar) juga berasal dari Inggris.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi


Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum
perusahaan dan profesi akuntasi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di inggris
secara luas diatur oleh aktva yang disebut sebagai UU perusahaan. UU perusahaan
disesuaikan, diperluas dan dikonsolidasikan sepanjang tahun. UU tahun 1981 juga
menetapkan lima prinsip dasar akuntansi:

1. Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual


2. Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva dan
kewajiban dinilai secara terpisah
3. Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapkan, khusunya dalam
pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan kerugian yang
diketahui
4. Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun
diwajibkan

13
5. Prinsip kelangsungan usaha diteripkan untuk perusahaan yang
menggunakan akuntansi

UU tersebut berisi aturan penilaian yang luas di mana akun-akun dapat ditentukan
berdasarkan biaya historis atau biaya kini.

UU perusahaan tahun 1985 mengkonsolidasikan dan memperluas peraturan


terdahulu dan diamandemen pada tahun 1989 untuk mengakui direktif ketujuh
UE. UU ini mengharuskan konsolidasi laporan keuangan, meskipun konsolidasi
sudah menjadi praktik yang standar dan teknik konsolidasi diserahkan pada
standar akuntansi sektor swasta.

Enam badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan komite konsultatif


badan akuntansi yang berdiri pada tahun 1970:

a) Institut akuntan berizin resmi di Inggris dan wales (The Institute of


Chartered Accountants in Englang and Wales-ICAEW)
b) Institut akuntan berizin resmi di Irlandia (The Institute of Chartered
Accountants in Ireland-ICAI)
c) Institut akuntan berizin resmi di Skotlandia (The Institute of Chartered
Accountants in Scotland-ICAS)
d) Asosiasi akuntan berizin resmi dan bersertifikat (The Association of
Chartered Certified Accountants-ACCA)
e) Institute akuntan manajemen berizin resmi (The Chartered Institute of
Management Accountants-CIMA)
f) Institut keuangan dan akuntansi publik berizin resmi (The Chartered
Institute of Public Finance and Accountancy-CIPFA)

Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia.
Laporan keuangan umumnya mencakup:

1. Laporan direksi
2. Laporan laba dan rugi dan neraca
3. Laporan arus kas
4. Laporan total keuntungan dan kerugian yang diakui
5. Laporan kebijakan akuntansi
6. Catatan atas referensi dalam laporan keuangan
7. Laporan auditor

Laporan direksi membahas kegiatan usaha yang utama, pembahasan atas


operasi dan kemungkinan pengembangan, peristiwa-peristiwa penting setelah
tanggal neraca, dividen yang diusulkan, nama-nama anggota dewan direksi dan
besarnya kepemilikan saham, serta kontribusi politik dan amal yang dilakukan.

14
Pengukuran Akuntansi
Inggris memperbolehkan baik metode akuisisi dan merger dalam mencatat
akuntansi untuk penggabungan usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan
metode merger begitu ketat sehingga hampir tidak pernah digunakan. Berdasarkan
metode akuisisi, goodwill dihitung sebagai perbedaan antara nilai wajar
penyerahan yang dilakukan dan nilai wajar aktiva yang diperoleh.

 Jepang
Akuntansi dan pelaporan keuangan di Jepang mencerminkan gabungan
berbagai pengaruh domestik dan internasional. Dua badan pemerintah yang
terpisah bertanggung jawab atas regulasi akuntansi dan hukum pajak penghasilan
perusahaan di Jepang memiliki pengaruh lebih lanjut pula. Pada paruh pertama
abad ke-20, pemikiran akuntansi mencerminkan pengaruh Jerman, pada paruh
kedua ide-ide dari AS yang berpengaruh. Akhir-akhir ini pengaruh badan standar
akuntansi internasional mulai dirasakan dan pada tahun 2001 perubahan besar
terjadi dengan pembentukan organisasi sektor swasta sebagai pembuat standar
akuntansi. Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami
budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang.
Suatu perubahan besar dalam akuntansi diumumkan pada akhir tahun 1990-an
untuk membuat kesehatan ekonomi perusahaan-perusahaan jepang menjadi
semakin transparan dan membawa Jepang lebih dekat dengan standar
internasional.

Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi


Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap
akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang-undang:
a) hukum komersial
b) UU pasar modal
c) UU pajak penghasilan perusahaan

Ketiga hukum tersebut berhubungan dan berkaitan satu sama lain. Seorang
peneliti jepang menyebut keadaan tersebut sebagai “sistem hukum segitiga”.

Hukum komersial diatur oleh kementrian kehakiman (MOJ). Seluruh


perusahaan yang didirikan menurut hukum komersial diwajibkan untuk memenuhi
provisi akuntansi, yang dimuat dalam “aturan-aturan menyangkut neraca, laporan
laba rugi, laporan usaha, dan skedul pendukung perusahaan dengan kewajiban
terbatas”.

Perusahaan milik publik harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam UU


pasar modal (SEL) yang diatur oleh kementrian keuangan. SEL dibuat
berdasarkan UU pasar modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh AS

15
selama masa pendudukan AS setelah PD II. Tujuan utam SEL adalah untuk
memberikan informasi dalam pengambilan keputusan investasi.

Jadi, pengaruh hukum pajak juga signifikan. Seperti halnya di Perancis,


Jerman dan tempat lainnya, beban dapat diklaim untuk keprluan pajak hanya jika
sudah dibebankan secara penuh. Laba kena pajak didasarkan pada jumlah yang
dihitung menurut hukum komersial.

Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang didirikan menurut hukum komersial diwajibkan untuk
menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan
pemegang saham, yang berisi :

1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan usaha
4. Proposal atas penggunaan laba ditahan
5. Skedul pendukung

Catatan yang menyertai neraca dan laporan laba rugi menjelaskan kebijakan
akuntansi dan memberikan detail pendukung sebagaimana yang dapat ditemukan
di negara lainnya. Laporan usaha berisi garis besar usaha dan informasi mengenai
operasi, posisi keuangan dan laporan keuangan. Informasi ini disusun untuk satu
tahun tunggal berdasarkan suatu induk perusahaan dan diaudit oleh auditor wajib.
Hukum komersial tidak mengharuskan laporan arus kas atau arus dana.

Pengukuran Akuntansi
Hukum komersial mewajibkan perusahaan-perusahaan besar untuk menyusun
laporan konsolidasi. Selain itu, perusahaan yang mencatatkan saham harus
menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan SEL. Akun perusahaan
secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip
akuntansi yang sama digunakan untuk keduanya.

Metode ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika


induk dan anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan
keuangan dan operasionalnya. Persediaan dapat dinilai berdasarkan biaya
perolehan atau mana yang lebih rendah antara biaya atau harga pasar, namun
biaya yang paling banyak digunakan. Namun demikian, persediaan harus
diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai pasar jika terdapat penurunan nilai yang
signifikan dan permanen. FIFO, LIFO dan rata-rata seluruhnya merupakan
metode arus biaya yang dapat diterima, dan yang paling populer adalah Rata-rata.
Metode saldo menurun merupakan metode depresiasi yang paling umum.

16
2.4. Pengertian Harmonisasi dan Disclosure
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompabilitas
(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa
besar praktik-praktik tersebut dapat beragam. Standar harmonisasi bebas dari
konflik logika dan dapat meningkatkan komparabilitas (daya banding) informasi
keuanganyang berasal dari berbagai negara.

Namun berkebalikan dengan harmonisasi, secara umum standarisasi berarti


penetapan sekelompok aturan yang kaku dan sempit dan bahkan mungkin
penerapan satu standar atau aturan tunggal dalam segala situasi. Standarisasi tidak
mengakomodasi perbedaan-perbedaan antarnegara, dan oleh karenanya lebih
sukar untuk diimplemntasikan secara internasional. Harmonisasi jauh lebih
fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua,
tetapi mengakomodasi beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan yang
besar secara internasional dalam tahun-tahun terakhir.

Harmonisasi akuntansi internasional saat ini merupakan salah satu isu


terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan pengatur pasar
modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan laporan
keuangan. Secara umum, standarisasi berarti penetapan sekelompok aturan yang
kaku dan sempit bahkan mungkin penerapan satu standar atau aturan tunggal
dalam segala situasi. Standarisasi tidak mengakomodasi perbedaan-perbedaan
antar negara, dan oleh karenanya lebih sukar untuk diimplementasikan secara
internasional. Sedangkan Harmonisasi lebih fleksibel dan terbuka, tidak
menggunakan pendekatan satu ukuran untuk semua, tetapi mengakomodasi
beberapa perbedaan dan telah mengalami kemajuan besar secara internasional
dalam tahun-tahun terakhir.

2.5. Alasan-alasan Harmonisasi


Adanya perbedaan subtansial dalam ketentuan dan praktik pelaporan
keuangan di seluruh dunia. Semakin meningkatnya kebutuhan para pengguna
laporan keuangan untuk membandingkan infomasi keuangan dari berbagai negara
yang berbeda.

2.6. Tekanan untuk Melakukan Harmonisasi


Berbagai pihak yang melakukan tekanan harmonisasi diantaranya:

1. Investor yang berkepentingan dengan harmonisasi dapat memperkecil


biaya investasi dan meningkatkan kemampuan mereka untuk membuat
keputusan investasi lebih efektif.
2. Perusahaan multinasional yang berkepentingan menyiapkan laporan
keuangan. Mereka setuju karena dengan harmonisasi dapat memperkecil
biaya penyiapan laporan keuangan konsolidasi, mempunyai metode
evaluasi yang lebih baik dan dapat mengawasi cabangnya di negara lain

17
3. Regulator yaitu pihak yang mengawasi pasar modal, berkepentingan
dengan harmonisasi untuk mengurangi biaya pengawasan.
4. Industeri sekuritas dan bursa saham, dengan adanya harmonisasi mereka
dapat mengurangi persyaratan pelaporan keuangan bagi perusahaan-
perusahaan yang akan mendaftarkan dirinya pada bursa saham
5. Negara berkembang– bagi mereka standar akuntansi internasional akan
memberikan pilihan biaya rendah yang dapat menyelamatkan mereka dari
keharusan untuk menyediakan rekonsiliasi yang mahal terhadap gaap
(generally accepted accounting principle)

2.7. Hambatan-Hambatan Harmonisasi


Hambatan Yang paling mendasar untuk harmonisasi menurut Nobes & Parker
2002:

1. Perbedaan ukuran penyajian/hadiah (present) antara praktik akuntansi


yang berbeda negara, Jika aturan pengukuran akuntansi adalah satu-
satunya perbedaan antara negara-negara, maka terjemahan langsung akan
cukup untuk memungkinkan laporan untuk menjadi universal dipahami
dan diinterpretasikan (Mednick 1991). Namun, negara-negara juga
menunjukkan perbedaan substansial ekonomi dan budaya yang
menghalangi interpretasi yang sederhana, bahkan ketika angka yang
dihasilkan dengan menggunakan prinsip akuntansi yang sama. Standar
akuntansi dalam setiap masyarakat adalah hasil dari kebutuhan yang
masyarakat dan perspektif. Sebagai contoh, Inggris dan aturan akuntansi
AS mencerminkan konsep keadilan dan substance over form yang
bertentangan dengan Kode Komersial Perancis, yang jauh lebih
berorientasi kepatuhan.
2. Kurang kuatnya badan akuntansi profesional di beberapa negara, dan
perbedaan sistem politik dan ekonomi.
3. Nasionalisme juga menghasilkan ancaman bagi harmonisasi sebagai
negara yang waspada akan mengontrol peraturan akuntansi mereka dari
orang luar, terutama jika hal itu dirasakan sebagai pengganti peraturan
akuntansi mereka sendiri dengan negara-negara lain.
4. Tingkat dimana pemerintah terlibat dalam penetapan standar juga
bervariasi dari satu negara ke negara lain. Sedangkan organisasi profesi
menetapkan standarnya di Inggris, misalnya, pemerintah mengasumsikan
tanggung jawab ini di Perancis. Di Amerika Serikat sebuah organisasi
independen yang diamanatkan oleh SEC untuk mengelola standar
akuntansi (FASB). Standar pada dasarnya ditetapkan oleh organisasi
profesi, tetapi dengan pemerintah bertindak sebagai penegak utama.
Dalam hal apapun, pengawasan standar akuntansi oleh pemerintah yang

18
tertutup menambah dimensi politik untuk beberapa upaya mengubah
standar tersebut.
5. Penghalang lainnya bahwa pemerintah yang berbeda negara akan harus
menghadapi koordinasi kebijakan akuntansi dengan kebijakan yang
berlaku di negara-negara lain untuk meminimalkan pengaruh negatif dan
untuk memaksimalkan pengaruh positif dari luar negeri. Ada hambatan
lain untuk harmonisasi juga,misalnya, pengguna mungkin memiliki
kebutuhan yang berbeda di negara yang berbeda (misalnya, debitur vs
kreditur bangsa, negara yang memiliki pasar saham yang sangat aktif dan
orang-orang di mana bank terutama menumpuk dan menanamkan
modalnya, investor negara vs investor, dll).

Perbedaan antara kebutuhan perusahaan multinasional besar dan kecil pada


badan usaha di negara-negara berkembang dapat mempengaruhi harmonisasi
standar akuntansi. Selain itu, mungkin ada berbagai tingkat kecanggihan dan
pengaruh antara berbagai profesi akuntansi nasional. Akhirnya, ada biaya emiten
yang tinggi yang dibutuhkan untuk mengubah prinsip prinsip akuntansi, atau
untuk menyimpan "set terpisah dari buku" perusahaaan multinasional.

Adanya hambatan ini memperkuat keyakinan bahwa inisiatif kebijakan publik


yang aktif untuk menetapkan prinsip akuntansi internasional tidak mungkin
diinginkan, dan bahwa harmonisasi prinsip akuntansi dan pengungkapan
keuangan memiliki manfaat yang dibesar-besarkan.

Telah ditegaskan bahwa, misalnya, jika pasar keuangan tertentu memerlukan


informasi akuntansi terlalu banyak atau memiliki beban regulasi terlalu banyak,
maka perusahaan akan bermigrasi ke daerah lain. Di sisi lain, jika pasar keuangan
menyediakan terlalu informasi akuntansi sedikit atau acuan ketentuan, perusahaan
swasta akan menemukannya dan kepentingan mereka untuk memasok lebih.

2.8. Organisasi yang Berperanan dalam Harmonsisasi Akuntansi.


1. IASC--- organisasi sektor swasta yang independen yang terdiri dari
australia, kanada, jerman, ireland, jepang, meksiko, belanda, ingrris dan
amerika serikat dengan tujuanmerumuskan dan mepublikasikan standar
akuntansi untuk kepentingan publik.
2. IFAC ---- suatu lembaga organisasi profesi akuntansi nasional yang
bertujuan untuk mengembangkan profesi dan menyelaraskan standar ke
seluruh dunia untuk memungkinkan akuntan publik untuk menyediakan
jasa yang berkualitas tinggi bagi kepentingan umum
3. IOSCO ---- lembaga yang memiliki tujuan untuk mempromosikan standar
peraturan yang tinggi, mengembangkan standar dan suatu pengawasan
yang efektif terhadap transaksi sekuritas internasional dan
mempromosikan integritas pasar dengan penerapan dan penyelenggaraan
yang setepat-tepatnya dari standar.

19
4. United Nations– lembaga yang berupaya mempromosikan harmonisasi
dari standar akuntansi dengan mendiskusikan dan mendukung praktik-
praktik yang terbaik. Lembaga ini mnyediakan suatu daftar pengungkapan
baik pengungkapan keuangan maupun non keuangan bagi perusahaan
multinasional.
5. OECD--- suatu lembaga/organisasi yang menyediakan pemerintah
lembaga untuk mendiskusikan , mengembangkan dan menyempurnakan
kebijakan ekonomi dan sosial.

2.9. Perbandingan Pendekatan Harmonisasi EU dan ASEAN.


Komisi mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat dengan
maksud untuk memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang sedang
berupaya untuk melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar dunia
lainnya akan tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC juga
menekankan agar EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan
standar internasional, yang menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang beroperasi dalam skala
internasional. Tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang
baru. Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh
perusahaan EU yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan
asuransi dan SME (perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-
akun konsolidais sesuai dengan IFRS.
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi pasar keuangan Eropa.
Untuk mencapai tujuan ini, EC telah memperkenalkan direktif dan mengambil
langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar tunggal bagi:
 Perolehan modal dalam tingkat EU
 Membuat kerangka dasar hukum umum untuk pasar surat berharga dan
derivatif yang terintegrasi
 Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan
yang sahamnya tercatat
Direktif Keempat, Ketujuh dan Kedelapan
Direktif EU Keempat, yang dikeluarkan pada tahun 1978, merupakan satu
set aturan akuntansi yang paling luas dan komprehensif dalam kerangka dasar.
Direktif Ketujuh, yang dikeluarkan pada tahun 1983, membahas masalah-
masalah laporan keuangan konsolidasi.
Direktif Kedelapan, dikeluarkan pada tahun 1984, membahas berbagai
aspek kualifikasi profesional yang berwenang untuk melaksanakan audit yang
diwajibkan oleh hukum (audit wajib).
Pendekatan Baru EU dan Integrasi Pasar Keuangan Eropa
Komisi mengumumkan bahwa EU perlu untuk bergerak secara tepat
dengan maksud untuk memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan yang

20
sedang berupaya untuk melakukan pencatatan di Amerika Serikat dan pasar-pasar
dunia lainnya akan tetap dapat bertahan dalam kerangka dasar akuntansi EU. EC
juga menekankan agar EU memperkuat komitmennya terhadap proses penentuan
standar internasional, yang menawarkan solusi paling efisien dan cepat untuk
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang beroperasi dalam skala
internasional. Pada tahun 2000, EC mengadopsi strategi pelaporan keuangan yang
baru. Hal yang menarik dari strategi ini adalah usulan aturan bahwa seluruh
perusahaan EU yang tercatat dalam pasar teregulasi, termasuk bank, perusahaan
asuransi dan SME (perusahaan berukuran kecil dan menengah), menyusun akun-
akun konsolidais sesuai dengan IFRS.
Peran dan Kepentingan Indonesia di UE
Perkembangan hubungan bilateral RI-UE tidak terlepas dari dinamika
perkembang yang terjadi di Uni Eropa (UE) dan Indonesia. UE yang telah
berhasill sebagai a solid regional grouping, terus melaksanakan konsolidasi
melalui proses integrasi di bidang politik dan ekonomi untuk mencapai ambisinya
dalam menyatukan seluruh negara di Eropa di bawah payung UE. Keterkaitan
masalah dan kepentingan antara Indonesia dan UE telah menciptakan
suatu common agenda yang memperkuat hubungan kerjasama bilateral yang
saling menguntungkan. Di lain pihak Indonesia melihat UE sebagai suatu
kekuatan ekonomi dan politik global yang dapat menjadi mitra untuk mendukung
pencapaian kepentingan nasional. Indonesia dipandang sebagai negara yang
mempunyai peranan strategis bagi upaya memelihara stabilitas dan keamanan di
kawasan. Hubungan UE dengan Indonesia selama ini terjalin dalam kerangka
kerjasama EU - ASEAN, ARF dan ASEM. Pergantian kepemimpinan yang
reformis dan lebih demokratis di Indonesia disambut baik oleh UE karena lebih
membuka kesempatan bagi UE untuk mengadakan dialog politik dengan
Indonesia.
Perhatian UE terhadap perkembangan politik di Indonesia pada umumnya
menyangkut masalah demokrasi dan HAM. Selain itu, berkenaan dengan
munculnya isu terorisme, pihak UE juga menaruh perhatian dan dukungan
terhadap upaya Indonesia dalam memerangi terorisme. Khusus mengenai masalah
keamanan dan separatisme di Aceh, Maluku dan Papua, sikap UE dan negara-
negara anggotanya telah menyatakan dukungan mereka terhadap NKRI dan
mendukung upaya damai melalui dialog.

Program Harmonisasi pada Sistem Pendagangan AntarASEAN: Ketentuan


atas Fasilitasi Perdagangan, Kesepakatan Pengakuan Bersama dan ASEAN
Trade Repository Program
ATIGA (ASEAN Trade in Goods Agreement) yang berlaku pada tahun 2009, telah
merumuskan 3 (tiga) program kunci untuk meningkatkan harmonisasi
perdagangan antarnegara ASEAN. Program tersebut antara lain:

21
- Fasilitasi Perdagangan (Trade Facilitation): Fasilitasi perdagangan dapat
diartikan sebagai penyederhanaan dan harmonisasi prosedur perdagangan
internasional seperti prosedur impor dan ekspor barang. ATIGA (ASEAN Trade in
Goods Agreement) mendedikasikan secara khusus untuk mengatur fasilitasi
perdagangan antarnegara. Dimulai dengan menginstruksikan semua negara
anggota untuk mengembangkan dan menerapkan Program Kerja Fasilitasi
Perdagangan ASEAN secara komprehensif. Program Kerja inilah yang
selanjutnya menetapkan langkah dan tindakan fasilitasi perdagangan di dalam
beberapa bidang kerja yang akan diterapkan baik di tingkat nasional maupun di
tingkat ASEAN. ATIGA juga menguraikan beberapa prinsip yang akan memandu
negara anggota di dalam mempromosikan arus bebas barang, kelancaran
komoditas rantai pasokan barang beserta peningkatan konektivitas internasional
ASEAN.
- Aturan Pengakuan Bersama (Mutual Recognitions Arrangements): Untuk
setiap barang yang diimpor ke dalam suatu negara, barang tersebut harus melalui
prosedur penilaian kesesuaian (conformity assessment procedure). Prosedur yang
berbeda dari satu negara ke negara lain umumnya merupakan hambatan teknis
yang tidak perlu karena hanya memberikan jeda waktu yang lebih lama hingga
barang tersebut bisa diimpor masuk ke negara tujuan. Untuk mengatasi ini,
ATIGA (ASEAN Trade in Goods Agreement) mendesak negara-negara anggota
untuk mengadopsi prosedur kesesuaian yang konsisten dengan standar
internasional serta mendorong negara anggotanya untuk saling menyapakati
‘aturan pengakuan bersama’ (mutual recognition arrangements) yang sesuai
dengan ASEAN Framework Agreement on Mutual Recognition Arrangements.
Melalui aturan pengakuan bersama, produk ekspor yang telah diuji dan
disertifikasi oleh negara pengekspor dapat langsung memasuki wilayah negara
pengimpor tanpa harus menjalani prosedur penilaian kesesuaian yang serupa di
negara pengimpor barang. Sejak ditandatanganinya ASEAN Framework
Agreement on Mutual Recognition Agreements pada tahun 1998, negara-negara
ASEAN telah menyepakati aturan pengakuan bersama di 3 (tiga) sektor barang
dan jasa, yaitu, produk kosmetik, listrik dan elektronik serta telekomunikasi.
- ASEAN Trade Repository: ASEAN bekerja keras untuk merintis ASEAN
Trade Repository (ATR) di tahun 2015. ATR ini nantinya akan berfungsi sebagai
gerbang informasi untuk segala aturan perdagangan di tingkat nasional dan
regional ASEAN. Muatan informasi ATR antara lain; informasi tentang tariff
nomenclature; keringanan tarif atau tarif preferensial (preferential tariffs) yang
ditawarkan negara berdasarkan ATIGA; ketentuan asal barang (rule of origin);
hambatanhambatan bukan tarif di tiap negara; aturan-aturan hukum perdagangan
dan kepabeanan nasional negara anggota; persyaratan dokumenter; serta daftar
pedagang resmi (authorized trader) negara-negara anggota. Setelah dibentuk dan
berfungsi penuh, ATR dan segala informasi di dalamnya akan dapat diakses
melalui internet oleh pelaku ekonomi seperti eksportir, importir, pedagang,
instansi pemerintah, peneliti ataupun masyarakat tertarik untuk mengetahuinya.
Sekretariat ASEAN bertugas untuk menjaga dan memperbarui informasi ATR

22
berdasarkan pemberitahuan negara-negara anggota. Berdasarkan Laporan
Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015, ASEAN dan negara-negara
anggotanya sedang mengembangkan desain dan mekanisme ATR tersebut.

23
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Standar akuntansi tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan dan
kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara tertentu. Hal-hal tersebut
menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara berbeda dengan di negara
lain. Globalisasi yang tampak antara lain dari kegiatan perdagangan antar negara
serta munculnya perusahaan multinasional mengakibatkan timbulnya kebutuhan
akan suatu standar akuntansi yang berlaku secara luas di seluruh dunia.

Pembentukan IASC merupakan salah satu usaha harmonisasi standar


akuntansi yaitu untuk membuat perbedaan-perbedaan antar standar akuntansi di
berbagai negara menjadi semakin kecil. Harmonisasi ini tidak harus
menghilangkan standar akuntansi yang berlaku di setiap negara dan juga tidak
menutup kemungkinan bahwa standar akuntansi internasional yang disusun oleh
IASC diadopsi menjadi standar akuntansi nasional suatu negara.

FASB mempunyai pandangan bahwa tetap harus ada satu standar


akuntansi internasional yang berlaku di seluruh dunia. Untuk itu perlu dibentuk
organisasi penentu standar akuntansi internasional dengan struktur dan proses
tertentu. Menurut FASB, IASC bisa dimodifikasi menjadi organisasi ini atau
membentuk organisasi baru atau memodifikasi FASB sendiri.

3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah
pengetahuan pembaca tentang Perbandingan sistem dan Praktik akuntansi
Internasional serta Penekanan Harmonisasi dan Disclosure Akuntansi
Internasional. Harapan penulis dengan adanya makalah ini juga dapat membantu
pembaca untuk bisa memahaminya, walaupun mungkin kurang komprehensif,
namun diharapkan dapat membantu.

24
DAFTAR PUSTAKA

Choi, Frederick D. S., & Gerhard G. Miller. 1992. Akuntansi Internasional.


(Terjemahan tahun 1998). Jakarta. Salemba Empat.
Diana, N. 2016. Harminisasi Akuntansi. (Modul 5). Jursuran Akuntansi. Fakultas
Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam Malang
Diana, N. 2016. Akuntansi Internasional: Perbandingan Sistem Akuntansi
Internasional. (Modul 3). Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis. Universitas Islam Malang.
Anwar, R. F. 2015. Aturan Pergerakan Bebas Barang Perdagangan Menurut
Perspektif The Treaty On The Functioning Of European Union 2007 Dan
The Asean Trade In Goods Agreement 2010. Skripsi. Universitas
Hasanuddsing.

25

Anda mungkin juga menyukai