Anda di halaman 1dari 8

ASKEP PASIEN DENGAN ASAM URAT / GOUT /

PIRAI

Posted by : intan nur k


AKPER YAPPI SRAGEN … Just Do Care

ASKEP PASIEN DENGAN ASAM URAT / GOUT (PIRAI)


KUNARYANTI, S.Kep.,Ns

DEFINISI
 GOUT adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pd sendi dan jari
 Gout Artritis (GA)/ Gout (pirai) / Asam Urat adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam
urat dlm tubuh secara berlebihan, baik akibat produksi yg meningkat, pembuangan ginjal yg
menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin
 ASAM URAT adalah asam yang berbentuk kristal2 yang merupakan hasil akhir dari metabolisme
protein (purin) (bentuk turunan nukleoprotein), yaitu salah satu komponen asam nukleat yang
terdapat pada inti sel-sel tubuh
 Purin sendiri adalah zat yang terdapat dlm setiap bahan makanan yg berasal dari tubuh makhluk
hidup
Perjalanan penyakit asam urat (gout) ada 3 tahapan, yaitu :
1. Tahap I (tahap artritis gout akut)
– Pada tahap ini penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan
menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari.
– Karena cepat menghilang, maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau terkena infeksi
sehingga tidak menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.
2. Tahap II (tahap artritis gout akut intermiten)
– Ditandai dengan serangan artritis yang khas.
– Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan (kambuh) yg jarak antara serangan yg
satu& serangan berikutnya makin lama makin rapat &lama, serangan makin lama makin
panjang, serta jumlah sendi yang terserang makin banyak maka menimbulkan nyeri yang
berkepanjangan.
3. Tahap III (tahap artritis gout kronik bertofus)
– Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama 10 tahun atau lebih.
– Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang
disebut sebagai tofus.
– Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari
kristal urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pd sendi dan tulang di sekitarnya.

Klasifikasi gout
1. Penyakit Gout Primer
 penyebabnya belum diketahui (idiopatik).
 Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetic dan faktor hormonal yang menyebabkan
gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan meningkatnya produksi asam urat atau bisa
juga diakibatkan karena berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
2. Penyakit Gout Sekunder
 disebabkan karena meningkatnya produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengkonsumsi
makanan dengan kadar purin yang tinggi, obesitas.

CIRI – CIRI ASAM URAT /KRITERIA DIAGNOSTIK :


1) Adanya kristal urat yang khas dalam cairan sendi.
2) Tofus terbukti mengandung kristal urat berdasarkan pemeriksaan kimiawi dan mikroskopik
3) Lebih dari sekali mengalami serangan arthritis akut
4) Terjadi peradangan secara maksimal dalam satu hari
5) Oligoarthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari 4 )
6) Kemerahan di sekitar sendi yang meradang
7) Sendi metatarsophalangeal per tama (ibu jari kaki) terasa sakit membengkak
8) Serangan unilateral (satu sisi) pdsendi metatarsophalangeal pertama
9) Serangan unilateral pada sendi tarsal (jari kaki)
10) Tofus (deposit besar dan tidak teratur dari natrium urat) di kartilago artikular (tulang rawan
sendi) dan kapsula sendi
11) Hiperuricemia (kadar asam urat dalam darah lebih dari 7 mg/dL)
12) Pembengkakan sendi secara asimetris (satu sisi tubuh saja)
13) Serangan arthritis akut berhenti secara menyeluruh.

Penyebab
1. Penimbunan kristal asam urat dalam sendi
2. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkanasam urat
berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.
3. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, DM, HT, Ginjal
4. Suku bangsa dan ras tertentu
5. Kegemukan
6. Kelainan kongenital
7. Akibat konsumsi alkohol berlebihan
8. Stres, diet ketat, cidera sendi, olahraga berlebihan.
9. Hiperurisemia : konsentrasi asam urat yang larut dalam darah berlebih ( > 6.8
mg/dl) Akibat overproduksi asam urat atau ekskresi (pengeluaran) yang berkurang
Tanda dan gejala
1. Serangan gout biasanya timbul secara men dadak/akut, kebanyakan linu
atau nyerimenyerang pada malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
2. Jika gout menyerang, sendi-sendi yang terserang tampak: merah mengkilat,
bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai nyeri yg sangat hebat, persendian sulit
digerakkan.
3. Serangan pertama gout pada umumnya berupa serangan akut yg terjadi pada
pangkal ibu jari kaki bagian belakang disebut (padagra)
4. rasa sakit yang hebat dan peradangan lokal. Pasien mungkin juga
menderita demam (>38°C) tdk menurun selama 3 hari walau sudah dilakukan
perawatan. dan jumlah sel darah putihmeningkat
5. Pada kasus gout kronis dpt timbul tofus yaitu endapan seperti kapur dikulit yg
membentuk suatu tonjolan/ benjolan yg menandai pengendapan kristal asam urat.
1. Sering muncul pada daun telinga, siku, tumit belakang, dan punggung
tangan.
6. Bengkak pada kaki atau peningkatan BB yg tiba2
7. Diare atau muntah
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
 Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg % normalnya pada pria 7 mg
% dan pada wanita 6 mg%.
2. Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnosa yaitu cairan
berwarna putih seperti susu dan sangat kental sekali.
3. Pemeriksaan darah lengkap
4. Pemeriksaan ureum dan kratinin
 kadar ureum darah normal : 5-20 ,mg/dl
 kadar kreatinin darah normal :0,5-1 mg/dl

Komplikasi
1) Merusak tulang akibat tofi (timbunan asam urat pada jaringan lunak)
2) Kelumpuhan sendi
3) Terbentuk batu urat di ginjal

Penatalaksanaan
1. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar normalnya
adl Wanita (2,4 – 6 mg/dl & Pria (3,0–7 mg/dl )
2. Diet rendah purin : Kontrol makanan yg dikonsumsi tdk byk mengandung purin
(hati, ginjal, ikan sarden, daging kambing,emping,bayam,lemak dll)
3. Banyak minum air putih 2-3 liter/hari, karena dpt membantu membuang purin
dalam tubuh/ melarutkan asam urat.
4. Hindari minum alkohol
5. Bed rest / tirah baring minimal 24 jam setelah serangan. Gout akan cepat kambuh
jika terlalu cepat bergerak
6. Pengobatan jangka panjang hingga sembuh tuntas, bukan minum obat ketika sakit
7. Terapi dengan pengobatan:
a. Kolkisin →suatu agen anti radang yg biasanya dipakai utk mengobati serangan gout
akut&mencegah serangan gout akut kemudian hari. Diberikan dg dosis 0,5 mg/jam.
b. Fenilbutazon →suatu agen anti radang yg digunakan utk mengobati artritis gout.
c. Allopurinol →untuk mengurangi pembentukan asam urat. Dengan dosis 100-400 mg/hari.
d. Probenesid &sulfinpirazin →suatu agen yang dpt menghambat proses reabsorpsi asam urat
oleh tubulus ginjal&meningkatkan ekskresi asam urat.
e. Analgesik →bila nyeri bertambah berat.
8. Pembedahan dilakukan bila tofi besar &menganggu gerakan sendi.

Asuhan keperawatan GOUT


1. Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Riwayat kesehatan pasien
1. Keluhan utama (pasien mengeluh Nyeri pada daerah persendian)
2. Riwayat kesehatan sekarang (pasien mengatakan nyeri pada
persendian,dan merasa keram)
3. Riwayat kesehatan masa lalu (pasien tidak perna mengalami penyakit
yang sama)
4. Riwayat kesehatan keluarga (Keluarga pasien tidak ada yang
mengalami penyakit yang sama)
3. Pemeriksaan fisik: Head to toe
4. Pemeriksaan labratorium
5. Pemeriksaan fisik
- B1 (Breathing) = px. Paru2 (IPPA)
- B2 (Blood) = pengisian kapiler < 1 detik,
keringat dingin&pusing
- B3 (Brain) = kesadaran CM, kepala&wajah,sklera tdk
ikterik, konjungtiva anemis.
- B4 (Bladder) = produksi urin dlm batas normal&tdk terdapat keluhan kecuali
pykit gout
- B5 (Bowel) = normal tpi hrus dikaji frekuensi, warna, bau feses. Biasanya mengalami nyeri
lambung, mual&tdk nafsu makan.
- B6 (Bone)
 Look→keluhan nyeri sendi&perlu segera diberi prtolongan
 Feel→ada nyeri tekan pd kaki yg bengkak
 Move →hambatan gerakan sendi biasanya semakin bertambah berat.

Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut/kronis behubungan dengan peradangan sendi, penimbunan kristal
pada membran sinovial, tulang rawan/ kerusakan integritas jaringan sekunder tehadap
gout
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan rentang gerak,
kelemahan otot, nyeri pada gerakan, dan kekakuan pada sendi
3. Gangguan citra diri berhubungan dengan perubahan bentuk kaki dan
terbentuknya tofus

No Diagnosa Tujuan & kriteria intervensi Rasional


keperawatan hasil

1 Nyeri akut/kronis Setelah dilakukan 1. Kaji dan observasi 1. Untuk


behubungan dengan tindakan kep. lokasi, intensitas, dan tipe mengetahui respon
peradangan sendi, Selama 3x24 jam nyeri. subjektif pasien dalam
penimbunan kristal nyeri 2. Bantu pasien dalam melaporkan nerinya dan
pada membran berkurang/hilang mengidentifikasi faktor skala nyeri
sinovial, tulang KH: pencetus 2. Untuk
rawan/ kerusakan Pasien tampak 3. Jelaskan dan bantu mengetahui faktor
integritas jaringan rileks pasien terkait dengan pencetus nyeri
sekunder tehadap Pasien melaporkan tindakan pereda nyeri non 3. Untuk
gout penurunan nyeri farmakologi mengetahui keefektifan
Nyeri berkurang 4. Ajarkan teknik dalam mengurangi nyeri
Skala nyeri mjadi 0- relaksasi terkait 4. Akan
1 ketegangan otot rangka yg melancarkan peredaran
dpt mengurangi intensitas darah sehingga
nyeri kebutuhan oksigen
5. Kolaborasi dengan terpenuhi dan
tim medis untuk pemberian mengurangi nyeri
obat analgetik dan 5. Menurunkan
allopurinol. kadar asam urat serum
dan mengurangi nyeri
pasien.

2 Hambatan Setelah dilakukan 1. Kaji mobilitas yg 1. Mengethui tingkat


mobilitas tindakan ada dan observasi adanya kemampuan pasien
fisik berhubungan keperawatan peningaan kerusakan dalam melakukan
dengan penurunan selama 3x24 jam 2. Anjurkan pasien aktivitas
rentang gerak, psien mampu melakuka latihan gerak 2. Gerakan aktif
kelemahan otot, melaksanakan aktif pada ektremitas yang memberi masaa, tonus
nyeri pada gerakan, aktivitas fisik tdk sakit dan kekuatan otot, serta
dan kekakuan pada sesuai dengan 3. Bantu pasien memperbaiki fugi
sendi kemampuannya. melakukan latihan dan jantung dan pernafasan
KH: perawatan diri 3. Untuk
Pasien tidak 4. Kolaborasi dengn mempertahankan sendi
mengalami ahli fisioterapi untuk sesuai kemampuanya.
kontraktur sendi latihan fisik pasien Kemampuan mobilisasi
Kekuatan otot ekstremitas dapat
bertambah ditingkatkandengan latihan fisik
Pasien dapat dari tim fisioterapi
melakukan
aktivitas tanpa
bantuan

3 Gangguan citra Setelah dilakukan 1. Kaji perubahan 1. Menentukan


diriberhubungan tindakan persepsi dan bantuan individual dlm
dengan perubahan keperawatan berhubunganya dg derajat menyusun rencana
bentuk kaki dan selama 3x24 jam ketidkmampuan perawatan atau pemilihan
terbentuknya tofus diharapkan citra 2. Ingatkan kembali intervensi
diri pasien realita bahwa masih dapat 2. Membantu pasien
meningkat menggunakan sisi yg sakit bahwa perawat menerima
KH: dan belajar mengontrol sisi kedua bagian dari seluruh
Pasien mampu yg sehat tubuh
menyatakan 3. Bantu dan anjurkan 3. Membantu
penerimaan diri perawatan yg baik dan meningkatkan perasaan
terhadap situasi memperbaiki kebiasaan harga
Pasien 4. Dukung diri&mengontrolnya
menunjukkan perilaku/usaha peningkatan 4. Pasien dpt
penerimaan minat partisipasi dlm beradaptasi terhadap
penampilan aktivitas rehabilitasi perubahan&memahami
Mengenali 5. Kolaborasi dg ahli peran individu dimasa
perubahan aktual neuropsikologi&koseling mendatang
pada fungsi tubuh. bila ada indikasi Dapat memfasilitasi perubahan
peran yg penting utk
perkembangan perasaan

Makasih …………. 

Anda mungkin juga menyukai