http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/phpj
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang,
Indonesia
Alamatkorespondensi: p-ISSN 2528-5998
Kampus Sekaran Gunungpati Semarang 50229 Indonesia
e-ISSN 2540-7945
E-mail: nilaprastianadewi@gmail.com
80
Nila Prastiana Dewi & Mahalul Azam / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 80 - 88
PENDAHULUAN
Kabupaten Jepara mengalami penurunan
Demam berdarah masih menjadi yaitu sebanyak 806. Kasus tertinggi terjadi
masalah kesehatan masyarakat utama di di Puskesmas Jepara dengan 411 kasus
seluruh daerah tropis dan sub-tropis di pada tahun 2013 dan 196 kasus pada
dunia. Penyakit demam berdarah dengue tahun 2014. Sedangkan di wilayah kerja
merupakan penyakit yang disebabkan oleh Puskesmas Jepara, ditemukan kasus
infeksi virus dengue yang ditularkan oleh tertinggi di Kelurahan Mulyoharjo dengan
nyamuk Aedes aegypti, dengan 58 kasus pada tahun 2013 dan 30 kasus
peningkatan 30 kali lipat dalam insiden pada tahun 2014 (Dinkes Kab. Jepara,
global selama 50 tahun terakhir. 2015:1).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Salah satu upaya yang dianggap
memperkirakan bahwa 2,5 miliar atau tepat dalam pencegahan dan
40% populasi di dunia berisiko terhadap pemberantasan DBD adalah dengan
penyakit DBD terutama yang tinggal di memutus rantai penularan dengan cara
daerah perkotaan di negara tropis dan mengendalikan vektor melalui kegiatan
subtropis. Saat ini juga diperkirakan ada Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam
390 juta infeksi dengue yang terjadi di Berdarah Dengue (PSN-DBD) yaitu suatu
seluruh dunia setiap tahun (WHO, 2015: kegiatan untuk memberantas telur, jentik,
1). dan kepompong nyamuk Aedes aegypti
Indonesia sebagai salah satu negara penular penyakit DBD. PSN-DBD
tropis di dunia dengan kelembaban udara dilakukan dengan cara 3M yaitu
yang cukup tinggi menjadi pemicu menguras tempat-tempat penampungan
berkembang biaknya nyamuk seperti air sekurang-kurangnya seminggu sekali,
Aedes aegypti yang merupakan salah satu menutup rapat-rapat tempat
vektor DBD. Terjadi peningkatan kasus penampungan air dan menguburkan
DBD di Indonesia setiap tahunnya. barang yang tidak terpakai/ barang bekas.
Penyakit DBD masih merupakan masalah Selain itu ditambah dengan cara lainnya
serius di Provinsi Jawa Tengah. Pada yang dikenal dengan 3M Plus yaitu
tahun 2013 dilaporkan sebanyak 15.144 kegiatan 3M ditambah pencegahan gigitan
kasus. Menurun pada tahun 2014 sebesar nyamuk, pengurangan tempat
8.076 kasus. Dari 35 kabupaten/ kota di perkembangbiakan dan tempat
Jawa Tengah sudah pernah terjangkit peristirahatan nyamuk penular penyakit
penyakit DBD. Pada tahun 2013 DBD (Kemenkes RI, 2010).
dilaporkan IR tertinggi ditemukan di PSN-DBD merupakan tanggung
Kabupaten Jepara sebesar 166,3/100.000 jawab bersama seluruh elemen
penduduk (Dinkes Prov. Jateng, 2014: masyarakat.Masyarakat berperan penting
41). dalam pemberantasan vektor yang
Kabupaten Jepara yang sebagian merupakan upaya paling utama untuk
besar wilayahnya merupakan daerah memutuskan rantai penularan dalam
pantai dan dataran rendah, merupakan rangka memberantas penyakit DBD.
daerah endemik DBD. Dalam satu dekade Salah satu elemen terkecil adalah tingkat
ini, kasus DBD di Kabupaten Jepara keluarga. Di dalam keluarga ibu
cenderung fluktuatif. Pada tahun 2013 mempunyai peranan penting sebagai
ditemukan 1.951 kasus DBD yang pemelihara kesehatan keluarganya. Ibu
menempatakan Kabupaten Jepara pada mempunyai peranan besar dalam
posisi pertama kasus DBD di Jawa menentukan nilai-nilai kebersihan dan
Tengah. Pada tahun 2014 kasus DBD di hidup sehat di rumah. Tujuan penelitian
81
Nila Prastiana Dewi & Mahalul Azam / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 80 - 88
ini adalah mengetahui faktor-faktor yang didukung dengan data kualitatif. Populasi
berhubungan dengan praktik dalam penelitian ini adalah seluruh rumah
pemberantasan sarang nyamuk demam tangga yang terdaftar di Kelurahan
berdarah dengue (PSN-DBD) di Mulyoharjo yaitu sebanyak 1896 rumah
Kelurahan Mulyoharjo Jepara. tangga. Pengambilan sampel dilakukan
secara purposive sampling dengan jumlah
METODE sampel dalam penelitian ini 90 ibu rumah
tangga. Instrumen yang digunakan dalam
Jenis penelitian yang digunakan penelitian ini adalah kuesioner. Analisis
adalah penelitian observasional analitik data dilakukan secara univariat dan
dengan pendekatan cross sectional dan bivariat dengan uji chi-square (α=0,05).
82
Nila Prastiana Dewi & Mahalul Azam / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 80 - 88
Tabel 1. Analisis Univariat Faktor yang Berhubungan dengan Praktik Pemberantasan Sarang
Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD)
4. Status pekerjaan
Bekerja 49 54,4
90 100
Tidak Bekerja 41 45,6
5. Pengalaman sakit DBD
Ada 59 65,6
90 100
Tidak Ada 31 34,4
6. Pengetahuan
Kurang 40 44,4
90 100
Baik 50 55,6
7. Sikap
Negatif 36 40,0
90 100
Positif 54 60,0
8. Dukungan petugas
kesehatan
Tidak Mendukung 35 38,9
90 100
Mendukung 55 61,1
9. Pengalaman mendapat
penyuluhan kesehatan
Tidak Pernah 38 42,2
90 100
Pernah 52 57,8
83
Nila Prastiana Dewi & Mahalul Azam / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 80 - 88
Tabel 2. Analisis Bivariat Faktor yang Berhubungan dengan Praktik Pemberantasan Sarang
Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD)
Praktik PSN-DBD
Total p value
No. Variabel Kurang Baik Baik
N % N % N %
1 Umur
≥40 tahun 15 41,6 21 58,3 36 100
0,965
<40 tahun 24 44,4 30 55,6 54 100
2 Tingkat pendidikan
Rendah 16 47,1 18 52,9 34 100
0,737
Tinggi 23 41,1 33 58,9 56 100
3 Status pekerjaan
Bekerja 22 44,9 27 55,1 49 100
0,909
Tidak Bekerja 17 41,5 24 58,5 41 100
4 Pengalaman sakit DBD
Ada 18 30,5 41 69,5 59 100
0,002
Tidak Ada 21 67,7 10 32,3 31 100
5 Pengetahuan
Kurang 25 62,5 15 37,5 40 100
0,002
Baik 14 28,0 36 72,0 50 100
6 Sikap
Negatif 23 63,9 13 36,1 36 100
0,003
Positif 16 25 38 75 64 100
7 Dukungan petugas kesehatan
Tidak Mendukung 10 28,6 25 71,4 35 100
0,042
Mendukung 29 52,7 26 47,3 55 100
8 Pengalam mendapat penyuluhan kesehatan
Tidak Pernah 24 63,2 14 36,8 38 100 0,002
Pernah 15 28,8 37 71,2 52 100
84
Nila Prastiana Dewi & Mahalul Azam / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 80 - 88
standar untuk menentukan tingkah laku tinggi memiliki tingkat pengetahuan dan
seseorang. Hal tersebut bisa terjadi wawasan yang lebih baik dan luas, serta
diasumsikan karena kurangnya memiliki kepribadian sikap yang lebih
pengetahuan, informasi dan sosialiasi dewasa. Wawasan dan pemikiran yang
yang masih kurang tentang manfaat lebih luas di bidang kesehatan akan
melakukan praktik PSN-DBD. mempengaruhi perilaku individu dalam
Berdasarkan hasil perhitungan menyikapi suatu masalah, pendidikan
menggunakan chi-square, hubungan yang baik daoat memotivasi, memebri
antara pendidikan dengan praktik PSN- contoh dan mendorong anggota keluarga
DBD diperoleh hasil p value 0,737. untuk melakukan PSN-DBD.
Karena p value >0,005 maka Ho diterima, Berdasarkan hasil perhitungan
artinya tidak hubungan antara pendidikan menggunakan uji statistik dengan
dengan praktik PSN-DBD di Kelurahan menggunakan chi-square, hubungan
Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kabupaten faktor status pekerjaan dengan praktik
Jepara. Hal ini sesuai dengan penelitian PSN-DBD diperoleh hasil p value 0,909.
yang dilakukan oleh Agustiansyah (2003) Karena p value >0,005 maka Ho diterima,
yang menyatakan bahwa tidak ada artinya tidak ada hubungan antara
hubungan antara pendidikan dengan pekerjaan dengan praktik PSN-DBD di
perilaku PSN-DBD. Kelurahan Mulyoharjo Kecamatan Jepara
Lamanya seseorang dalam Kabupaten Jepara. Responden yang
menempuh pendidikan bukanlah jaminan bekerja dan melakukan praktik PSN-DBD
untuk berperilaku sebagaimana yang dengan baik lebih banyak, ini dikarenakan
diharapkan. Walaupun sebagian kebanyakan dari responden memiliki
responden memiliki ringkat pendidikan pekerjaan. Dan mereka beranggapan
yang rendah tetapi mampu melakukan bahwa melakukan praktik PSN tidak
praktik PSN-DBD dengan baik, hal ini mengganggu pekerjaan mereka.
mungkin karena sebagian besar responden Walaupun responden sehari-hari sudah
adalah ibu rumah tangga yang sibuk dalam bekerja, mereka masih tetap
mempunyai kebiasaan yang baik dalam meluangkan waktu untuk melakukan
menjaga kesersihan lingkungan rumahnya praktik PSN-DBD minimal seminggu
serta tanggap dalam masalah kesehatan sekali dalam seminggu, atau
keluarganya. Begitupun dengan responden memanfaatkan hari libur untuk kegiatan
yang memiliki tingkat pendidikan tinggi PSN-DBD. Selain itu, membersihkan
tetapi praktik PSN-DBD yang dilakukan lingkungan rumah dan menjaga kesehatan
kurang baik, hal ini mungkin karena anggota keluarga memang merupakan
kurangnya kesadaran masyarakat tersebut tanggung jawab ibu rumah tangga.
untuk menerapkan pesan-pesan kesehatan Hasil penelitian ini sejalan dengan
dalam upaya mencegah dan memberantas penelitian Agustiansyah (2003) dan
sarang nyamuk meskipun mereka yang Hardayati (2011) yang menyebutkan
berpendidikan tinggi tersebut mampu bahwa tidak terdapat hubungan antara
menyerap dan memahami informasi- pekerjaan dengan praktik PSN.
informasi kesheatan yang diterimanya. Seharusnya bagi responden yang tidak
Tidak adanya hubungan antara bekerja, memiliki waktu luang yang lebih
pendidikan dengan prakik PSN-DBD banyak yang dapat digunakan untuk
pada penelitian ini bertentangan dengan melakukan praktik PSN-DBD. Waktu
pendapat Notoatmodjo (2003:53) yang luang yang dimiliki dapat digunakan
menyatakan bahwa seseorang yang untuk membersihkan lingkungan supaya
memiliki tingkat pendidikan formal yang
85
Nila Prastiana Dewi & Mahalul Azam / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 80 - 88
tidak menjadi tempat berkembang biaknya pengetahuan yang baik menjadi dasar bagi
nyamuk. seseorang untuk bertingkah laku.
Berdasarkan hasil perhitungan Pengetahuan baik dan kurang dapat
menggunakan uji chi-square, hubungan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
faktor pengalaman sakit DBD dengan sumber informasi baik dari lingkungan
praktik PSN-DBD diperoleh hasil p value keluarga, lingkungan tetangga, dari
0,002. Karena p value <0,005 maka Ho petugas kesehatan maupun media cetan
ditolak, artinya ada hubungan antara dan elektronik. Responden yang memiliki
pekerjaan dengan praktik PSN-DBD di tingkat pengetahuan baik ternyata
Kelurahan Mulyoharjo Kecamatan Jepara memang banyak yang melakukan praktik
Kabupaten Jepara. Hasil penelitian ini PSN-DBD dengan baik bila dibadingkan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan dengan responden yang memiliki tingkat
oleh Itrat (2011) yang menyebutkan pengetahuan kurang. Pada umumnya
bahwa terdapat hubungan antara responden yang memiliki tingkat
pengalaman sakit DBD dengan praktik pengetahuan baik merasa takut akan
PSN-DBD. penularan penyakit DBD, sehingga
Pengalaman atau pengetahuan yang responden yang mempunyai tingkat
dimiliki seseorang merupakan faktor yang pengetahuan baik lebih tanggap dan rajin
sangat berperan dalam dalam melaksanakan kegiatan PSN-DBD.
menginterpretasikan stimulus yang Sehingga dapat dilihat bahwa semakin
diperoleh. Pengalaman atau terdapat banyak orang yang berpengetahuan tinggi
anggota keluarga yang pernah terserang tentang DBD dan PSN-DBD maka
penyakit DBD menjadi pelajaran dan semakin banyak orang yang akan
akan menyebabkan terjadinya sikap melaksanakan praktik PSN-DBD dengan
antisipasi. Perubahan sikap yang lebih baik dan berksinambungan.
baik akan memberikan dampak yang lebih Berdasarkan hasil perhitungan
baik dan pengalaman tersebut dijadikan dengan menggunakan uji chi-square,
bahan pembelajaran bagi seseorang yang hubungan faktor sikap dengan praktik
akhirnya dapat merubah perilaku untuk PSN-DBD diperoleh p value sebersar
mencegah kembali diri mereka dan 0,003. Karena p value <0,05 maka Ho
anggota keluarga mereka dari serangan ditolak, maka ada hubungan antara sikap
penyakit DBD. dengan praktik PSN-DBD di Kelurahan
Berdasarkan hasil perhitungan Mulyoharjo Kabupaten Jepara. Hasil
menggunakan uji chi-square, hubungan penelitian menunjukkan bahwa sebagian
faktor pengetahuan dengan praktik PSN- besar (54%) responden mempunyai sikap
DBD diperoleh hasil p value 0,002. positif dan melakukan praktik PSN-DBD
Karena p value <0,005 maka Ho ditolak, dengan baik. Hal ini menunjukkan sikap
artinya ada hubungan antara pengetahuan positif terhadap pelaksanaan PSN-DBD
dengan praktik PSN- DBD di Kelurahan akan mendukung seseorang untuk
Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kabupaten melakukan tindakan PSN-DBD dengan
Jepara. Hasil penelitian ini sejalan dengan baik.
penelitian yang dilakukan oleh Alidan Hasil penelitian ini sesuai dengan
(2011) dan Nuryanti (2013) yang teori Green yang menyatakan bahwa
menyebutkan bahwa terdapat hubungan sikap merupakan faktor yang berperan
yang signifikan antara pengetahuan dalam perilaku kesehatan. Semakin positif
dengan praktik PSN-DBD. Dalam sikap atau padangan seseorang terhadap
penelitian tersebut menyatakan bahwa sesuatu hal maka semakin baik pula
tindakan yang dilakukan dalam hal
86
Nila Prastiana Dewi & Mahalul Azam / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 80 - 88
87
Nila Prastiana Dewi & Mahalul Azam / Public Health Perspective Journal 2 (1) (2017) 80 - 88
88