RANCANGAN AKTUALISASI
6
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggung jawaban yang harus dicapai
(modul akuntabilitas, LAN RI 2015). Akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggungjawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai
publik tersebut antara lain :
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik
kepentingan, antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor,
kelompok dan pribadi;
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah
keterlibatan PNS dalam politik praktis;
3) Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik;
4) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat diandalkan
sebagai penyelenggara pemerintahan.
Adapun nilai-nilai dasar dalam Akuntabilitas antara lain :
a) Tanggung Jawab
b) Jujur
c) Kejelasan
d) Target
e) Netral
f) Mendahulukan kepentingan publik
g) Adil
h) Transparan
i) Konsisten
j) Partisipatif
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan
bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai bangsa lain sebagaimana
mestinya (chauvinism). Sedangkan dalam arti luas, nasionalisme merupakan
pandangan tentang rsa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara dan
sekaligus menghormati bangsa lain. (modul Nasionalisme LAN RI 2015)
Nasionalisme adalah semangat kebangsaan, dimana Aparatul Sipil
Negara (ASN) dituntut untuk dapat memntingkan kepentingan Negara dan
masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan. Pemerintah juga berperan
untuk memperoleh masukkan dari masyarakatatas pelayanan yang
dilaksanakan.
3. Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi tentang standar/ norma yang menentukan
baik/ buruk, benar/ salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan publik
(modul Etika Publik, LAN RI 2015). Kode Etik adalah aturan-aturan yang
mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok khusus, sudut pandagnya hanya
ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-ketentuan tertulis (Modul
Etika Publik, LAN RI 2015).
Berdasarkan Undang-undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN
yakni sebagai berikut :
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritas
tinggi
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa tekanan
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab,
efektif dan efesien
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak
lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan
dan jabatannya untuk mendaat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi
diri sendiri atau oranglain
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin
pegawai ASN
4. Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah janji pada diri kita sendiri atau pada oranglain
yang tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Aspek
utama yang menjadi target stakeholder adalah layanan yang komitmen pada
mutu melalui penyelenggaraan tugas secara efektif,efisien, inovatif dan
berorientasi mutu (Modul Komitmen Mutu, LAN RI 2015).
1) Efektif
Efektifitas menunjukkan tingkat ketercapaian target yang telah di
rencanakan, baik menyangkut jumlah maupun mutu hasil kerja.
2) Efesien
Efesien adalah jumlah sumber daya yang digunakan untuk mencapai tujuan
atau tingkat ketepatan realisasi penggunaan sumber daya dan bagaiman
pekerjaan dilaksanakan sehingga tidak terjadi pemborosan sumberdaya.
3) Inovasi
Inovasi adalah melakukan perubahan atau menciptakan proses, produk dan
gagasan yang lebih efektif yang mendukung keberhasilan suatu organisasi
dalam pencapaian target.
4) Mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur
capaian hasil kerja. Mutu dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau
pembanding dengan produk/ jasa sejenis lainnya yang dihasilkan/ dilakukan
oleh lembaga lain sebagai pesaing. Mutu mencerminkan nilai keunggulan
produk/ jasa yang diberikan kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Mutu merupakan salah
satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja.
5. Anti Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin yaitu Corruptio yang artinya
kerusakan, kebobrokan dan kebusukan. Korupsi sering dikatakan sebagai
kejahatan luar biasa, karena dampaknya yang luar biasa, menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan
kehidupan yang lebih luas. Kerusakan tidak hanya terjadi dalam kurun waktu
yang pendek, namun dapat berdampak secara jangka panjang.
Ada 9 (sembilan) indikator dari nilai-nilai dasar anti korupsi yang harus
diperhatikan, yaitu :
1) Jujur
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama bagi
penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut untuk
bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap diri
sendiri maupun orang lain, sehingga dapat membentengi diri terhadap
godaan untuk berbuat curang.
2) Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki sifat
kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan memperhatikan
lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak orang yang tidak
mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan. Pribadi dengan jiwa
sosial tidak akan tergoda untuk memperkaya diri sendiri dengan cara yang
tidak benar tetapi ia malah berupaya untuk menyisihkan sebagian
penghasilannya untuk membantu sesama.
3) Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang menjadi
tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas kemandirian
yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk mengoptimalkan daya
pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab demi
mencapai keuntungan sesaat.
4) Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan konsistensi
untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang akan selalu
mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya. Kepatuhan
pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama dalam
bekerja. Seseorang yang mempunyai pegangan kuat terhadap nilai
kedisiplinan tidak akan terjerumus dalam kemalasan yang mendambakan
kekayaan dengan cara yang mudah.
5) Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari bahwa
keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan perbuatan baik
demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk dan kegiatan
yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya kepada
Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya.
6) Kerja Keras
Individu beretos kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil
kerjanya demi terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya. Ia
mencurahkan daya pikir dan kemampuannya untuk melaksanakan tugas
dan berkarya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan mau memperoleh
sesuatu tanpa mengeluarkan keringat.
7) Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang
kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah
ilmu pengetahuan. Ia sadar bahwa mengejar harta tidak akan pernah ada
habisnya karena hawa nafsu keserakahan akan selalu memacu untuk
mencari harta sebanyak-banyaknya.
8) Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian untuk
menyatakan kebenaran dan menolak kebathilan. Ia tidak akan mentolerir
adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan secara tegas.
Ia juga berani berdiri sendirian dalam kebenaran walaupun semua kolega
dan teman-teman sejawatnya melakukan perbuatan yang menyimpang dari
hal yang semestinya. Ia tidak takut dimusuhi dan tidak memiliki teman kalau
ternyata mereka mengajak kepada hal-hal yang menyimpang.
9) Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang dia
terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut
untukmendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada bawahannya
sesuai dengan kinerjanya. Ia juga ingin mewujudkan keadilan dan
kemakmuran bagi masyarakat dan bangsanya.
7. Whole Of Government
Definisi Whole of Government (WoG) menurut United States Institute of
Peace (USIP) adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan upaya
kolaboratif dari instansi pemerintah untuk menjadi kesatuan menuju tujuan
bersama, juga dikenal sebagai kolaborasi, kerjasama antar instansi, aktor
pelayanan dalam menyelesaikan suatu masalah pelayanan.
Dengan kata lain, WoG menekankan pelayanan yang terintegrasi
sehingga prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan dalam melayani
permintaan masyarakat dapat selesaikan dengan waktu yang singkat.
Adapun nilai-nilai dasar dalam Whole of Government antara lain :
a. Kebersamaan lintas sektoral
b. Efektifitas
c. Tujuan bersama
d. Terpadu
e. Efesiensi
f. Daya saing
8. Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah suatu proses kegiatan yang menjadi tugas
pokok atau tanggung jawab para aparatur pemerintah negara ataupun daerah
guna memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat baik
berupa pelayanan administratif ataupun pelayanan jasa demi tercapainya tujuan
negara yakni kesejahteraan masyarakatnya.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik menyatakan
bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Prinsip pelayanan publik yang menjadi nilai dasar yaitu partisipatif, transparan,
responsif, non diskriminatif, mudah dan murah, efektif dan efisien, aksesibel,
akuntabel dan berkeadilan.
IDENTIFIKASI ISU : 1. Rendahnya minat ibu hamil mengikuti kelas ibu hamil di Wilayah Kerja
UPTD Puskesmas Rantau Pulut II
2. Rendahnya kunjungan ibu hamil untuk pemeriksaan ANC di wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Rantau Pulut II
3. Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang resiko tinggi pada
kehamilan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Rantau Pulut II
ISU YANG : Rendahnya pengetahuan ibu hamil tentang resiko tinggi pada kehamilan di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Rantau Pulut II
DIANGKAT
GAGASAN : “Peran bidan dalam deteksi dini resiko tinggi pada ibu hamil untuk
PEMECEHAN ISU menurunkan AKI dan AKB”
1 Pendataan ibu hamil 1. Menyiapkan buku Ada buku registrasi ibu Jujur dan Adil : Dengan Dengan
diwilayah kerja registrasi pendataan ibu hamil terlaksananya terlaksananya
puskesmas hamil Akuntabilitas kegiatan no. 1 kegiatan ini dapat
2. Berkoordinasi dengan
dapat memberikan memberikan
Bidan Koordinator Salam, sopan, santun
mengenai jumlah ibu kontribusi pada visi penguatan pada
dalam memperkenalkan yaitu meningkatkan nilai organisasi
hamil.
diri : pelayanan yaitu bekerjasama
3. Melakukan koordinasi
dengan pemegang kesehatan dan menciptakan
program kegiatan kelas Etika Publik
derajat kesehatan hubungan baik
ibu hamil mengenai dan Misi no. 2 yaitu antar petugas
jumlah ibu hamil. Mejelaskan maksud
dan tujuan secara jelas memberdayakan dalam
dan jujur : kemandirian hidup memberikan
sehat bagi pelayanan.
Anti Korupsi masyarakat.
2 Mempersiapkan 1. Mempersiapkan alat Dokumentasi Sopan, ramah dan Dengan Dengan
Pelayanan pemeriksaan dan tempat santun : terlaksananya terlaksananya
Kebidanan untuk memeriksa ibu kegiatan no.2 kegiatan no.2
hamil Etika Publik memberikan memberikan
2. Memberikan salam Tersedianya SAP
dengan kontribusi pada visi penguatan pada
Teliti : yaitu meningkatkan nilai organisasi
ramah,memperkenalkan
diri, dan meminta ijin pelayanan yaitu unggul
Akuntabilitas
untuk melakukan kesehatan dan karena
pemeriksaan kepada derajat kesehatan memberikan
pasien Akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan dan Misi no. 5 yaitu pelayanan optimal
3. Melakukan anamnesa
: aktif dalam gerakan sesuai dengan
ibu hamil
4. Melakukan pemeriksaan kesehatan standar yang
antenatalcare kepada Akuntabilitas masyarakat melalui ditentukan.
ibu hamil sesuai standar promosi kesehatan
5. Mencatat hasil Disiplin waktu : (UPK).
pemeriksaan pada buku
KIA dan pada buku Anti Korupsi
register ibu hamil
6. Menjelaskan hasil
pemeriksaan
7. Memberitahukan jadwal
Akurat :
kunjungan ulang
Akuntabilitas
Nasionalisme
3 Skirining ibu hamil 1. Melakukan konsultasi Dokumentasi Sumber terpercaya dan Dengan Dengan
resiko tinggi dengan bidan dapat terlaksananya terlaksananya
koordinator kegiatan no. 3 kegiatan no. 3
2. Mempersiapkan buku dipertanggungjawabkan dapat memberikan memberikan
register dan kartu ibu : kontribusi pada visi penguatan pada
hamil resti Tersedianya Leaflet yaitu meningkatkan nilai organisasi
3. Membuat kantong Akuntabilita pelayanan yaitu unggul
persalinan dengan ibu
hamil resti dan kantong kesehatan dan karena
Efesien : derajat kesehatan memberikan
persalinan
4. Membuat form kertas isi dan Misi no. 5 yaitu pelayanan optimal
Komitmen Mutu
kantong ibu hamil aktif dalam gerakan sesuai dengan
5. Mengkaji ibu hamil yang kesehatan standar yang
mana yang termasuk masyarakat melalui ditentukan.
resiko tinggi
promosi kesehatan
6. Menulis data ibu hamil
resiko tinggi kedalam (UPK).
kartu ibu resiko tinggi
7. memasukkan kartu
kedalam kantong
kehamilan resiko tinggi
8. Mensosialisasikan
kepada seluruh bidan
puskesmas
4 Melakukan rujukan 1. Menganjurkan kepada Nomor ponsel terdata Ramah, sopan : Dengan Dengan
pemeriksaan ibu hamil untuk terlaksananya terlaksananya
laboratorium pada ibu pemeriksaan Etika Publik kegiatan no.4 kegiatan no.4
laboratorium lengkap
hamil di puskesmas memberikan memberikan
2. Menjelaskan fungsi dari
pemeriksaan kontribusi pada visi penguatan pada
laboratorium kepada ibu yaitu meningkatkan nilai organisasi
hamil pelayanan yaitu unggul
3. Melakukan rujukan kesehatan dan karena
internal dari ruang KIA ke derajat kesehatan memberikan
ruang laboratorium untuk dan Misi no. 3 yaitu pelayanan yang
dilakukan pemeriksaan
Memberikan memiliki sikap
laboratorium
4. Memberitahukan hasil kemudahan akses sopan,
pemeriksaan pelayanan mengayomi,
laboratorium
5. Mencatat hasil kesehatan dasar empati dan
pemeriksaan pada buku yang optimal mengayomi.
KIA dan pada buku
register ibu hamil
6. Melakukan rujukan ke
fasilitas kesehatan
tingkat lanjut (Bila
diperlukan)
5 Melakukan 1. Melakukan koordinasi Dokumentasi Kolaborasi : Dengan Dengan
pencatatan dan dengan bidan terlaksananya terlaksananya
laporan ibu hamil resti koordinator Whole of Government kegiatan no.5 kegiatan no.5
2. Melakukan
memberikan memberikan
Mengucapkan salam kontribusi pada visi penguatan pada
dengan bahasa yang yaitu meningkatkan nilai organisasi
sopan : pelayanan yaitu unggul
kesehatan dan karena
Etika Publik
derajat kesehatan memberikan
Berdoa : dan Misi no. 2 yaitu pelayanan yang
memberdayakan memiliki sikap
Anti Korupsi kemandirian hidup sopan,
sehat bagi mengayomi,
Senyum, ramah dan masyarakat. empati dan
sopan : mengayomi.
Etika Publik
Etika publik
Sopan :
Etika Publik
Detail dan teliti :
Akuntabilitass:
Etika Publik
Etika publik
7. Melakukan penyuluhan
tentang ibu hamil resti, tanda
bahaya kehamilan dan
persalinan