Anda di halaman 1dari 22

Praktikum Mesin-Mesin Listrik

UJI LOCK ROTOR TEST PADA MOTOR INDUKSI 1 FASA

Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.
Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
disebut generator atau dinamo. Motor listrik yang umum digunakan di dunia industri
adalah motor listrik asinkron, dengan dua standar global yakni IEC dan NEMA.
Motor listrik dalam dunia industri seringkali disebut dengan istilah “kuda kerja”nya
industri, karena sekitar 70% menggunakan beban listrik total di industri. Motor
asinkron IEC berbasis metric (milimeter), sedangkan motor listrik NEMA berbasis
imperial (inch), dalam aplikasi ada satuan daya dalam horsepower (hp) maupun
kilowatt (kW). International Electrotechnical Commission atau disingkat IEC adalah
suatu organisasi standar isasi internasional yang menyiapkan dan mempublikasikan
standar internasional untuk semua teknologi elektrik, elektronika,dan teknologi lain
yang terkait, yang secara kolektif dikenal dengan “elektroteknologi". IEC Standar
IEC meliputi berbagai teknologi dari pembangkitan, transmisi, dan distribusi listrik
hingga perlengkapan rumah tangga dan perlengkapan kantor, semikonduktor,
seratoptik, baterai, tenaga surya, nano teknologi dan tenaga air laut, serta berbagai
hal lain. Motor listrik IEC dibagi menjadi beberapa kelas sesuai dengan efisiensi
yang dimilikinya, sebagai standar di EU (Uni Eropa) Pembagian kelas ini menjadi :
EFF1, EFF2,EFF3. EFF1 adalah motor listrik yang paling efisien, paling sedikit
memboroskan tenaga EFF3 sudah tidak boleh dipergunakan dalam lingkungan EU,
sebab memboroskan bahan bakar di pembangkit listrik dan secara otomatis akan
menimbulkan buangan karbon yang terbanyak, sehingga lebih mencemari
lingkungan. Pada motor listrik tenaga listrik diubah menjadi tenaga mekanik.
Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang
disebut sebagai elektro magnet.Kutub-kutub dari magnet yang senama akan tolak-
menolak dan kutub-kutub tidak senama, tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh
gerakan jika kita menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat
berputar, dan magnet yang lain pada suatu kedudukan yang tetap.[16]

PrinsipKerja Motor Listrik

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama


1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah
lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet,
akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan
tenaga putaranyang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh
susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan.

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud
dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai
dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam
tiga kelompok
1. Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya
bervariasidengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi.
Contoh beban dengantorque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan
pompa displacement konstan.
2. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengankecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah
pompa sentrifugal danfan (torque bervariasi sebagai kwadrat
kecepatan).Peralatan Energi Listrik: Motor Listrik
3. Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang
berubahdan berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban
dengan daya konstanadalah peralatan-peralatan mesin.[17]

Jenis Motor Listrik


Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan arus langsung yang
tidaklangsung/direct-unidirectional. Motor DC digunakan pada penggunaan khusus
dimana diperlukan penyalaan torque yang tinggi atau percepatan yang tetap untuk
kisaran kecepatan yang luas. Memperlihatkan sebuah motor DC yang memiliki tiga
komponen utama

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

1. Kutub medan. Secara sederhada digambarkan bahwa interaksi dua kutub


magnet akanmenyebabkan perputaran pada motor DC. Motor DC memiliki
kutub medan yangstasioner dan dinamo yang menggerakan bearing pada
ruang diantara kutub medan.Motor DC sederhana memiliki dua kutub
medan: kutub utara dan kutub selatan. Garismagnetik energi membesar
melintasi bukaan diantara kutub-kutub dari utara ke selatan.Untuk motor
yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau lebih
elektromagnet.Elektromagnet menerima listrik dari sumber daya dari luar
sebagai penyedia strukturmedan.
2. Dinamo. Bila arus masuk menuju dinamo, maka arus ini akan menjadi
elektromagnet.Dinamo yang berbentuk silinder, dihubungkan ke as
penggerak untuk menggerakanbeban. Untuk kasus motor DC yang kecil,
dinamo berputar dalam medan magnet yang dibentuk oleh kutub-kutub,
sampai kutub utara dan selatan magnet berganti lokasi. Jikahal ini terjadi,
arusnya berbalik untuk merubah kutub-kutub utara dan selatan dinamo.
3. Commutator. Komponen ini terutama ditemukan dalam motor DC.
Kegunaannya adalahuntuk membalikan arah arus listrik dalam dinamo.
Commutator juga membantu dalam transmisi arus antara dinamo dan sumber
daya.

Motor listrik

Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Mempengaruhi kualitas pasokan daya. Motor ini dapat dikendalikan dengan


mengatur:
1. Tegangan dinamo – meningkatkan tegangan dinamo akan meningkatkan
kecepatan
2. Arus medan – menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.

Motor DC tersedia dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada


umumnya dibatasi untuk beberapa penggunaan berkecepatan rendah, penggunaan
daya rendah hingga sedang seperti peralatan mesin dan rolling mills, sebab sering
terjadi masalah dengan perubahan arah arus listrik mekanis pada ukuran yang lebih
besar.Juga, motor tersebut dibatasi hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan
tidak berbahaya sebab resiko percikan api pada sikatnya. Motor DC juga relative
mahal dibanding motor AC.
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya
secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian
dasar listrik: "stator" dan"rotor". Stator merupakan komponen listrik statis. Rotor
merupakan komponen listrik berputar untuk memutar as motor. Keuntungan utama
motor DC terhadap motor AC adalah bahwa kecepatan motor AC lebih sulit
dikendalikan. Untuk mengatasi kerugian ini, motor AC dapat dilengkapi dengan
penggerak frekwensi variable untuk meningkatkan kendali kecepatan sekaligus
menurunkan dayanya. Motor induksi merupakan motor yang paling populer di
industri karena kehandalannya dan lebih mudah perawatannya. Motor induksi AC
cukup murah (harganya setengah atau kurang dari harga sebuah motor DC) dan juga
memberikan rasio daya terhadap berat yang cukup tinggi (sekitar dua kali motor DC).
[18]

Motor Sinkron
Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada sistim
frekwensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan
daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron cocok
untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara, perubahan

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

frekwensi dan generator motor. Motor sinkron mampu untuk memperbaiki factor
daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang menggunakan banyak
listrik.

Motor Sinkron

Motor Induksi
Motor induksi merupakan motor yang paling umum digunakan pada berbagai
peralatan industri. Popularitasnya karena rancangannya yang sederhana, murah dan
mudah didapat, dan dapat langsung disambungkan kesumber daya AC.3
Komponen
Motor induksimemilikiduakomponenlistrikutama
1. Rotor. Motor induksi menggunakan dua jenis rotor
2. Rotor kandang tupai terdiri dari batang penghantar tebal yang dilekatkan
dalam petak-petak slots paralel. Batang-batang tersebut diberi hubungan
pendek pada kedua ujungnya dengan alat cincin hubungan pendek.
3. Lingkaran rotor yang memiliki gulungan tiga fase, lapisan ganda dan
terdistribusi.Dibuat melingkar sebanyak kutub stator. Tiga fase digulungi
kawat pada bagiandalamnya dan ujung yang lainnya dihubungkan ke
cincin kecil yang dipasang padabatang as dengan sikat yang menempel
padanya.
4. Stator. Stator dibuat dari sejumlah stampings dengan slots untuk
membawa gulungandiberi spasi geometri sebesar 120 derajat

Klasifikasi motor induksi


Motor induksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama
1. Motor induksi satu fase. Motor ini hanya memiliki satu gulungan
stator, beroperasidengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

rotor kandang tupai, dan memerlukansebuah alat untuk


menghidupkan motornya. Sejauh ini motor ini merupakan jenis
motoryang paling umum digunakan dalam peralatan rumah tangga,
seperti fan angin, mesincuci dan pengering pakaian, dan untuk
penggunaan hingga 3 sampai 4 Hp.
2. Motor induksi tiga fase. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh
pasokan tiga faseyang seimbang. Motor tersebut memiliki
kemampuan daya yang tinggi, dapat memilikikandang tupai atau
gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor kandang tupai);
danpenyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar 70% motor di
industri menggunakanjenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor,
belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder.Tersedia dalam ukuran
1/3 hingga ratusan Hp.[19]

RangkaianEkivalen Motor Induksi 1 Fasa[20]

Motor induksi satu fasa terdiri kumparan stator dan kumparan rotor.
Kumparan stator dan rotor masing-masing terdiri dari parameter resistansi “R’,
reaktansi “jX”dan lilitan penguat “N”. rangkaian ekivalen dari motor induski
satu fasa dapat dilihat padagambar di bawahini.

Rangkaian Ekivalen Motor Induksi Sederhana

Rangkaian pengganti motor induksi satu phase.

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Nilai arus suberbolak-balik satu fasa dapat dirumuskan sebagai berikut :


I1 = IØ + I2’Besarnya arus pemaknitan IØ yang timbul akibat adanya induksi
yang terjadi antara medan stator dan rotor adalah :
IØ = Ir + Im
Ggl yang dihasilkan akibat interaksi induksi medan magnet antara stator dan
rotor yang masing-masing sebesar E1 dan E2 adalah :

Impedansi pada kumparan motor stator dan rotor masing-masing adalah :


jXs = jwsLs
jXr = jwrLr

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

5. DATA HASIL PERCOBAAN


Tabel 5.1 Data Pengukuran Motor
No. Diameter 𝑅1 𝑉𝑛𝑙 𝐼𝑛𝑙 𝑉𝐼𝑟 𝐼𝐼𝑟 𝑃𝑛𝑙 𝑃𝐼𝑟 𝑁𝑟
Kawat
(mm)
1. 0.35 36 228 1,27 110 1.5 212 143.12 2970
2. 0.50 23.1 228 1,32 87 1.5 183 122.82 2946
3. 0.55 17.8 228 1.49 71 1.5 154 84.96 2933

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

6. PENGOLAHAN DATA
1. Motor 1
A. PengukuranHubungSingkat (Locked Rotor Test) :

a. Impedansi dari Lock Rotor Test :


𝑉1𝑟 110
𝑍1𝑟 = = = 73.33 Ω
𝐼1𝑟 1.5

b. Resistansi dariLock Rotor Test :


𝑃1𝑟 143.12
𝑅1𝑟 = = = 63.609 Ω
𝐼 2 1𝑟 1.52

c. Resistansi Rotor dariLock Rotor Test :


𝑅𝟐 = 𝑅1𝑟 − 𝑅1 = 63.609 − 36 = 27.609Ω
d. Reaktansi dari Lock Rotor Test :
X𝟏𝐫 = √Z 21r − R21r = √73.332 − 63.6092 = 36.49Ω
e. Reaktansi Rotor dari Lock Rotor Test :
𝑋𝟐 = 𝑋2 = 0.5 𝑥 𝑋𝟐𝒓 = 0.5 𝑥 36.49 = 18.24Ω
B. PengukuranTanpaBeban (No LoadTest ):

a. Slip :
𝑁𝑠 −𝑁𝑟 3000−2970
𝑆= = = 0.01
𝑁𝑠 3000

b. Resistansi Inti Tanpa Beban :


𝑉 2 𝑛𝑙 2282
𝑅𝑒 = = 2122 = 245.208 Ω
𝑃2 𝑛𝑙

c. Daya Semu Tanpa Beban :


𝑆𝑛𝑙 = 𝑉𝑛𝑙 − 𝐼𝑛𝑙 = 228 × 1.27 = 289.56 VA

d. Daya Reaktif Tanpa Beban :


𝑄𝑛𝑙 = √𝑆 2 𝑛𝑙 − 𝑃2 𝑛𝑙 = √289.562 − 2122 = 197.233 VAR
e. Reaktansi Magnetis
𝑉 2 𝑛𝑙 2282
𝑋𝑚 = = 197.233 = 263.566 Ω
𝑄𝑛𝑙

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

C. Medan PutarMajudan Medan PutarMundur

a. Impedansi Magnetisasi Medan Putar Maju/Mundur :


𝑅 +𝐽𝑋 245.208×𝑗263.566
𝑍𝑚𝑏 = 𝑍𝑚𝑓 = 𝑅𝑒+𝐽𝑋𝑚 = 245.208×𝑗263.566
𝑒 𝑚

= 131.4403 + 𝑗122.285
= 179.5277 < 42.93°
b. Impedansi Medan Putar Maju :
𝑅
[(0.5 2 )+𝑗0.5 𝑋2 ]×0.5 𝑍𝑚𝑓
𝑆
𝑍𝑓 = 𝑅
[(0.5 2 )+𝑗0.5 𝑋2 ]+0.5 𝑍𝑚𝑓
𝑆
27.609
[(0.5 )+(𝑗0.5) (18.24)]×0.5 (179.5277<42.93°)
0.01
= 27.609
[(0.5 )+(𝑗0.5) (18.24)]+0.5 (179.5277<42.93°)
0.01

[90165.76147+𝑗85003.53189]
= [1446.17015+𝑗70.2625]

= 65.05017 + 𝑗55.6179
= 86.5854 < 40.53°
c. Impedansi Medan Putar Mundur :
𝑅
[(0.5 2 )+𝑗0.5 𝑋2 ]×0.5 𝑍𝑚𝑓
2−𝑆
𝑍𝑏 = 𝑅
[(0.5 2 )+𝑗0.5 𝑋2 ]+0.5 𝑍𝑚𝑓
2−𝑆
27.609
[(0.5 )+(𝑗0.5) (18.24)]×0.5 (179.5277<42.93°)
2−0.01
= 27.609
[(0.5 )+(𝑗0.5) (18.24)]+0.5 (179.5277<42.93°)
2−0.01

[−101.723+𝑗1023.51]
= [72.657+𝑗70.2625]

= 6.316 + 𝑗7.98
= 10.18 < 51.64°
d. Arus Input :
𝑉𝑛2
𝐼1 =
𝑅1 +𝑋1 +𝑍𝑓 +𝑍𝑏

228
= 36+𝑗18.24+(86.5854<40.53°)+(10.18<51.64°)

= 1.3432 − 𝑗1.0238
= 1.69 < −37.31 𝐴
e. Daya Input Maju :
𝑃𝑓𝑜𝑟𝑤𝑎𝑟𝑑 = 𝐼1 2 × 𝑅𝑏 = 1.692 × 65.05017 = 185.789 𝑊

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

k. Daya Input Mundur (Forward) :


𝑃𝑏𝑎𝑐𝑘𝑤𝑎𝑟𝑑 = 𝐼1 2 × 𝑅𝑏 = 1.692 × 6.316 = 18.04 𝑊
f. Daya Input Mundur (Forward) :
𝑃𝑏𝑎𝑐𝑘𝑤𝑎𝑟𝑑 = 𝐼1 2 × 𝑅𝑏 = 2.032 × 7.0501 = 29.053 𝑊
g. Daya Rotasi
𝑃𝑟𝑜𝑡 = 𝑃𝑓𝑜𝑟𝑤𝑎𝑟𝑑 − 𝑃𝑏𝑎𝑐𝑘𝑤𝑎𝑟𝑑 = 185.789 − 18.04 = 167.75 𝑊
h. Daya Output Motor :
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑃𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 = (1 − 𝑠)𝑃𝑟𝑜𝑡 = (1 − 0.01)167.75
= 166.072 𝑊
i. Daya Input Motor :
𝑃𝑖𝑛 = 𝑉1 × 𝐼1 × 𝑐𝑜𝑠𝜑 = 228 × 1.69 × cos(−37.3)
= 385.32 × 0.7953677 = 306.471 𝑊
j. Efisiensi Motor :
𝑃𝑜𝑢𝑡 166.072
ŋ= × 100% = 306.471 × 100% = 54.18%
𝑃𝑖𝑛

2. Motor 2
A. PengukuranHubungSingkat (Locked Rotor Test) :

a. Impedansi dari Lock Rotor Test :


𝑉1𝑟 87
𝑍1𝑟 = = 1.5 = 58 Ω
𝐼1𝑟

b. Resistansi dariLock Rotor Test :


𝑃2𝑟 122,82
𝑅1𝑟 = = = 54,586 Ω
𝐼 2 2𝑟 1.52

c. Resistansi Rotor dariLock Rotor Test :


𝑅𝟐 = 𝑅2𝑟 − 𝑅1 = 54,586 − 23.1 = 31.486Ω
d. Reaktansi dari Lock Rotor Test :
X𝟏𝐫 = √Z 2 2r − R2 2r = √582 − 54,5862 = 19.605 Ω
e. Reaktansi Rotor dari Lock Rotor Test :
𝑋𝟐 = 𝑋2 = 0.5 𝑥 𝑋𝟐𝒓 = 0.5 𝑥 19.605 = 9.803Ω
B. PengukuranTanpaBeban (No LoadTest) :

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

a. Slip :
𝑁𝑠 −𝑁𝑝 3000−2946
𝑆= = = 0.018
𝑁𝑠 3000

b. Resistansi Inti Tanpa Beban :


𝑉 2 𝑛𝑙 2282
𝑅𝑒 = = 1832 = 284.066 Ω
𝑃 2 𝑛𝑙

c. Daya Semu Tanpa Beban :


𝑆𝑛𝑙 = 𝑉𝑛𝑙 − 𝐼𝑛𝑙 = 228 × 1.32 = 300.96 VA
d. Daya Reaktif Tanpa Beban :
𝑄𝑛𝑙 = √𝑆 2 𝑛𝑙 − 𝑃2 𝑛𝑙 = √300.962 − 1832 = 238.93 VAR
e. Reaktansi Magnetis
𝑉 2 𝑛𝑙 2282
𝑋𝑚 = = 238.93 = 217.5693 Ω
𝑄𝑛𝑙

C. Medan PutarMajudan Medan PutarMundur

a. Impedansi Magnetisasi Medan Putar Maju/Mundur :


𝑅 ×𝐽𝑋 284.066×𝑗217.5693
𝑍𝑚𝑏 = 𝑍𝑚𝑓 = 𝑅𝑒+𝐽𝑋𝑚 = 284.066+𝑗217.5693
𝑒 𝑚

= 105.027 + 𝑗137.127
= 172.727 < 52.55°
b. Impedansi Medan Putar Maju :
𝑅
[(0.5 2 )+𝑗0.5 𝑋2 ]×0.5 𝑍𝑚𝑓
𝑆
𝑍𝑓 = 𝑅
[(0.5 2 )+𝑗0.5 𝑋2 ]+0.5 𝑍𝑚𝑓
𝑆
31.486
[(0.5 )+(𝑗0.5) (9.03)]×0.5 (172.727<52.55°)
0.018
= 31.486
[(0.5 )+(𝑗0.5) (9.03)]+0.5 (172.727<52.55°)
0.018

[45592.825+𝑗60224.0125]
= [927.125+𝑗73.465]

= 53.98 + 𝑗60.68
= 81.22 < 48.34°
c. Impedansi Medan Putar Mundur :
𝑅
[(0.5 2 )+𝑗0.5 𝑋2 ]×0.5 𝑍𝑚𝑓
2−𝑆
𝑍𝑏 = 𝑅
[(0.5 2 )+𝑗0.5 𝑋2 ]+0.5 𝑍𝑚𝑓
2−𝑆
31.486
[(0.5 )+(𝑗0.5) (9.03)]×0.5 (172.727<52.55°)
1−0.018
= 31.486
[(0.5 )+(𝑗0.5) (9.03)]+0.5 (172.727<52.55°)
1−0.018

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

[81.06+𝑗801.993]
= [60.456+𝑗73.465]

= 7.0501 − 𝑗4.698
= 8.47 < 33.68°
d. Arus Input :
𝑉𝑛2
𝐼1 = 𝑅1 +𝑋1 +𝑍𝑓 +𝑍𝑏

228
= 23.1+𝑗9.803+(53.98<60.68°)+(7.0501<33.68°)

= 1.5068 − 𝑗1.3465
= 2.03 < −41.80 𝐴
e. Daya Input Maju :
𝑃𝑓𝑜𝑟𝑤𝑎𝑟𝑑 = 𝐼1 2 × 𝑅𝑏 = 2.032 × 53.93 = 222.446 𝑊
f. Daya Input Mundur (Forward) :
𝑃𝑏𝑎𝑐𝑘𝑤𝑎𝑟𝑑 = 𝐼1 2 × 𝑅𝑏 = 2.032 × 7.0501 = 29.053 𝑊
g. Daya Rotasi
𝑃𝑟𝑜𝑡 = 𝑃𝑓𝑜𝑟𝑤𝑎𝑟𝑑 − 𝑃𝑏𝑎𝑐𝑘𝑤𝑎𝑟𝑑 = 185.789 − 18.04 = 167.75 𝑊
h. Daya Output Motor :
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑃𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 = (1 − 𝑠)𝑃𝑟𝑜𝑡 = (1 − 0.018)193.393
= 189.912 𝑊
i. Daya Input Motor :
𝑃𝑖𝑛 = 𝑉1 × 𝐼1 × 𝑐𝑜𝑠𝜑 = 228 × 2.03 × cos(−41.8)
= 462.84 × 0.745476 = 345.036 𝑊
j. Efisiensi Motor :
𝑃𝑜𝑢𝑡 189.912
ŋ= × 100% = 345.036 × 100% = 55.0412%
𝑃𝑖𝑛

3. Motor 3
A. PengukuranHubungSingkat (Locked Rotor Test) :

a. Impedansi dari Lock Rotor Test :


𝑉1𝑟 71
𝑍1𝑟 = = 1.5 = 47,3 Ω
𝐼1𝑟

b. Resistansi dariLock Rotor Test :


𝑃2𝑟 34,96
𝑅1𝑟 = = = 37,76 Ω
𝐼 2 2𝑟 1.52

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

c. Resistansi Rotor dariLock Rotor Test :


𝑅𝟐 = 𝑅2𝑟 − 𝑅1 = 37,76 − 17,8 = 19,96Ω
d. Reaktansi dari Lock Rotor Test :
X𝟏𝐫 = √Z 2 2r − R2 2r = √47,32 − 37,762 = 28,541668 Ω
e. Reaktansi Rotor dari Lock Rotor Test :
𝑋𝟐 = 𝑋2 = 0.5 𝑥 𝑋𝟐𝒓 = 0.5 𝑥 28,541668 = 14,270834Ω
B. PengukuranTanpaBeban (No LoadTest) :

a. Slip :
𝑁𝑠 −𝑁𝑝 3000−2933
𝑆= = = 0.0223
𝑁𝑠 3000

b. Resistansi Inti Tanpa Beban :


𝑉 2 𝑛𝑙 2282
𝑅𝑒 = = 1542 = 337,558442 Ω
𝑃2 𝑛𝑙

c. Daya Semu Tanpa Beban :


𝑆𝑛𝑙 = 𝑉𝑛𝑙 − 𝐼𝑛𝑙 = 228 × 1.49 = 339,72 VA
d. Daya Reaktif Tanpa Beban :
𝑄𝑛𝑙 = √𝑆 2 𝑛𝑙 − 𝑃2 𝑛𝑙 = √339,722 − 1542 = 302,809641 VAR
e. Reaktansi Magnetis
𝑉 2 𝑛𝑙 2282
𝑋𝑚 = = 302,809641 = 171,672209 Ω
𝑄𝑛𝑙

C. Medan PutarMajudan Medan PutarMundur

a. Impedansi Magnetisasi Medan Putar Maju/Mundur :


𝑅 ×𝐽𝑋 337,558442×𝑗171.6722
𝑍𝑚𝑏 = 𝑍𝑚𝑓 = 𝑅𝑒+𝐽𝑋𝑚 = 337,558442+𝑗171,6722
𝑒 𝑚

= 105.027 + 𝑗137.127
= 153,02 < 63,04°
b. Impedansi Medan Putar Maju :
𝑅
[(0.5 2 )+𝑗0.5 𝑋2 ]×0.5 𝑍𝑚𝑓
𝑆
𝑍𝑓 = 𝑅
[(0.5 2 )+𝑗0.5 𝑋2 ]+0.5 𝑍𝑚𝑓
𝑆
31.486
[(0.5 )+(𝑗0.5) (9.03)]×0.5 (172.727<52.55°)
0.018
= 31.486
[(0.5 )+(𝑗0.5) (9.03)]+0.5 (172.727<52.55°)
0.018

[45592.825+𝑗60224.0125]
= [927.125+𝑗73.465]

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

= 70,165129 < 55,077825 Ω


c. Impedansi Medan Putar Mundur :
𝑅
[(0.5 2 )+𝑗0.5 𝑋2 ]×0.5 𝑍𝑚𝑓
2−𝑆
𝑍𝑏 = 𝑅
[(0.5 2 )+𝑗0.5 𝑋2 ]+0.5 𝑍𝑚𝑓
2−𝑆
31.486
[(0.5 )+(𝑗0.5) (14,27)]×0.5 (153,02<63,043°)
1−0.018
= 31.486
[(0.5 )+(𝑗0.5) (14,27)]+0.5 (153,02<63,043°)
1−0.018

= 0,060743< 52,525314
= 4,904244 + 𝑗6,39 Ω

d. Arus Input :
𝑉𝑛2
𝐼1 = 𝑅1 +𝑋1 +𝑍𝑓 +𝑍𝑏

228
= 23.1+𝑗9.803+(53.98<60.68°)+(7.0501<33.68°)

= 2,2723 < −51,200907 A


e. Daya Input Maju :
𝑃𝑓𝑜𝑟𝑤𝑎𝑟𝑑 = 𝐼1 2 × 𝑅𝑏 = 2.272 × 40,16 = 207,397𝑊
f. Daya Input Mundur (Forward) :
𝑃𝑏𝑎𝑐𝑘𝑤𝑎𝑟𝑑 = 𝐼1 2 × 𝑅𝑏 = 2.272 × 4,904 = 25,3225 𝑊
g. Daya Rotasi
𝑃𝑟𝑜𝑡 = 𝑃𝑓𝑜𝑟𝑤𝑎𝑟𝑑 − 𝑃𝑏𝑎𝑐𝑘𝑤𝑎𝑟𝑑 = 209,24 − 25,056 = 186,176 𝑊
h. Daya Output Motor :
𝑃𝑜𝑢𝑡 = 𝑃𝑘𝑜𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖 = (1 − 𝑠)𝑃𝑟𝑜𝑡 = (1 − 0.0288)186,176
= 180.8141 𝑊
i. Daya Input Motor :
𝑃𝑖𝑛 = 𝑉1 × 𝐼1 × 𝑐𝑜𝑠𝜑 = 228 × 2.28 × cos(−51,3)
= 519,84 × 0.62499 = 324,89 𝑊
j. Efisiensi Motor :
𝑃𝑜𝑢𝑡 180,8
ŋ= × 100% = 324,897 × 100% = 55.6558%
𝑃𝑖𝑛

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

7. TUGAS DAN JAWABAN

1. Review Materi ?
2. Rangkaian Alat ?
Jawab:
1. Motor induksi secara umum mempunyai fungsi yang sama dengan motor
motor jenis lain namun yang membedakan antara motor induksi dengan
motor jenis lain adalah caranya bekerja menggunakan prinsip induksi medan
elektromagnet sehingga jika kuparan pada stator mendapat sumber tegangan
tiga fasa maka pada bagian dalam stator akan menghasilkan medan putar
dengan kecepatan yang di pengaruhi oleh frekwensi sumber lalu medan putar
yang timbul pada bagian stator inilah yang akan memotong batang
konduktor-konduktor di bagian rotor sehingga pada bagian rotor akan
dihasilkan tegangan GGL induksi dan menghasilkan arus induksi pada rotor
setelah arus induksi muncul pada medan magnet maka akan menghasikan
gaya di bagian rotor.Motor induksi memiliki beberapa keunggulan yaitu
Memiliki konstruksi yang kuat dan desain yang sederhana, Harganya yang
relatif murah dan dapat diandalkan , Perawatan yang diperlukan tidak terlalu
banyak. Akan tetapi motor induksi juga memiliki beberapa kelemahan
diantaranya adalahFrekwensi tegangan input yang mempengaruhi kecepatan
motor induksi, Kecepatan motor induksi akan berkurang dengan seiring
bertambahnya beban.Pada rotor tidak ada hubungan listrik secara langsung ,
arus induksi yang ditimbul pada rotor adalah arus induksi dari kumparan
stator maka dari itu medan Putar yang dibangkitkan pada celah bagian
dalam stator sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu motor induksi .
Kecepatan medan putar yang dibangkitkan oleh kumparan stator ini biasa
disebut dengan kecepatan sinkron. Kecepatan medan magnet putar ini
dinyatakan oleh rumus
120. 𝑓𝑠
𝑁𝑠 =
𝑝

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

Slip akan timbul dikarenakan perbedaan medan putar stator dan perputaran rotor
dinyatakan oleh rumus
𝑆 = 𝑁𝑠 − 𝑁𝑟
𝑁𝑆 − 𝑁𝑟
%𝑆 = 𝑥 100%
𝑁𝑠
Dimana :
𝑁𝑠 = KecepatanSinkron
𝑁𝑟 = Kecepatan motor
S = Slip
fs = Frekwensi (Hz)
p = Jumlah kutub dalam motor
Kecepatan sinkron adalah kecepatan medan magnet putar yang
dibangkitkan oleh kumparan stator. Motor induksi tidak dapat berputar
menyamai kecepatan sinkron. Medan magnet pada konduktor yang ditimbulkan
oleh medan putar stator menginduksikan tegangan pada batangan konduktor
pada rotor menyebabkan konduktor akan mengalirkan arus tertutup yang
mengakibatkan medan magnet yang menimbulkan gaya tolak menolak antara
konduktor dan medan magnet putar sehingga rotor dapat bergerak. Jika slip
antara medan putar pada stator dan medan magnet rotor adalah sama maka rotor
relatif tidak bergerak karena fluksi yang berputar. Jika ini terjadi maka tidak
akan ada GGL yang akan di induksikan pada rotor .

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

2. Gambar Rangkaian

Motor induksi 1 phasa

voltmeter

Ampere meter

KAPASITOR

SUMBER PLN

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

8. ANALISIS HASIL PERCOBAAN

Pada praktikum ini membahas mengenai pengujian lock rotor pada motor
induksi satu fasa. Alat yang digunakan dalam praktikum 4 ini diantaranya adalah motor
induksi 1 fasa, power supply 189, AVO meter, watt meter, dan clamp meter. Tujuan
pada praktikum kali ini memahami system kerja motor listrik, menentukan parameter
motor induksi satu fasa, menganalisa pengaruh dari perubahan parameter pada motor
induksi satu fasa.Pada uji locked rotor test ini atau pengukuran hubung singkat motor,
motor induksi dibuat diam dengan cara menahan putaran motor lalu tegangan input
motor diatur hingga mencapai arus nominalnya sehingga dapat dilakukan pengukuran
terhadap tegangan, arus dan daya. Kemudian dapat dihitung parameter rangkaian
ekivalen berdasarkan hasil pengukuran. Kemudian, terdapat tiga jenis diameter kawat
yang berbeda-beda. Dimana untuk kawat pertama sebesar 0.35mm menghasilkan nilai
hambatan sebesar 36Ω dengan tegangan tanpa beban 228V, arus tanpa beban sebesar
1.27A, tegangan beban sebesar 110V arus pada locked rotor test 1.5A, daya aktiv
sebesar 212 watt, daya aktiv locked rotor test 143.12watt dan kecepatan motor 2970
rpm sedangkan untuk kawat kedua sebesar 0.50 mm menghasilkan nilai hambatan
sebesar 23.1Ω dengan tegangan tanpa beban 228V, arus tanpa beban sebesar 1.32A,
tegangan beban sebesar 87V arus pada locked rotor test 1.5A, daya aktiv sebesar 183
watt, daya aktiv locked rotor test 122.82 watt dan kecepatan motor 2946 rpm. Hasilnya
adalah jika semakin besar diameter kawat atau luas penampangnya, maka yang
dihasilkan adalah semakin kecil nilai tahanannya dan semakin besar nilai arusnya,
dalam kondisi tanpa beban. Untuk dayanya sendiri semakin besar diameternya yang
mempengaruhi hambatannya semakin besar pula daya aktiv pada tanpa beban dan daya
aktiv rotor locked test sedangkan. Untuk dayanya sendiri semakin kecil diameterny
yang mempengaruhi hambatannya semakin kecil pula daya aktiv pada tanpa beban dan
daya aktiv rotor locked test.Namun, sebenarnya dalam paktikum ini praktikan tidaklah
melakukan pengujian. Praktikan hanya belajar mengenai teori-teori uji lock rotor
tersebut disertai bagaimana cara perhitungannya. Untuk data-data yang ada, data
tersebut tinggal kami hitung dengan rumus yang telah ada serta kami analisa dari hasil
rumus tersebut. Setelah itu, sehingga dapatlah diambil kesimpulan dari data yang ada.

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

9. KESIMPULAN
1. Semakin besar nilai diameter kawat, maka nilai tahanannya akan semakin kecil.
2. Semakin besar nilai diameter pada kawat berbanding lurus nilai arus pada
kondisi tanpa beban.
3. Semakin besar frekuensi motor induksi maka semakin besar kecepatan sinkron
motor tersebut.
4. Daya lock rotor test dipengaruhi oleh besarnya nilai arus lock rotor dan tahanan
dari lock rotor tersebut dan tergantung data sheet motor tersebut.
5. Pada motor induksi daya putar motor dipengaruhi oleh besarnya daya putar maju
dan daya putar mundur dari motor tersebut.

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

DAFTAR PUSTAKA

Praktikum 4
[16] J. M. Listrik, P. M. Listrik, P. E. Energi, D. P. Opsi, and L. Kerja, “Motor listrk
1.,” pp. 1–26, 2004.
[17] E. Lanjut, “Motor Listrik,” pp. 1–58.
[18] Zuhal, “Dasar Tenaga Listrik Dan Elektonika Daya.” p. 264, 1988.
[19] Siswoyo, Teknik Listrik Industri, vol. 1. 2008.
[20] I. Ansori, “Motor Induksi 1 fasa,” 2013. [Online]. Available:
http://insyaansori.blogspot.com/2013/04/motor-induksi-1-fasa.html.

LaboratoriumMesin-MesinListrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik

LAMPIRAN
Praktikum 4

Motor Induksi 1 Fasa AVO meter, Watt meter, Clamp meter

Power Supply

Power Supply

LaboratoriumMesin-MesinListrik

Anda mungkin juga menyukai