Anda di halaman 1dari 3

Pembhasan

Ahmad Zulkifli

33117006

Pengendalian proses merupakan Suatu yang sering ditemui di dunia industry.


Pengendalian ini bertujuan untuk menjaga nilai pH agar pada kisaran nilai yang diinginkan
sesuai produk yang dihasilkan. Tujuan praktikum ini adalah mencari proporsional band yang
ideal dengan pengadukan, mengetahui pengaruh perubahan pH larutan dengan Pengaruh
perubahan proportional band terhadap pH, pengaruh perubahan kecepatan pompa B terhadap
pH, pengaruh variasi konsentrasi terhadap pH, dan pengaruh penentuan nilai PID terhadap
pH. Dalam variasi laju alir umpan dengan setpoint 7 memiliki dua wadah/baskom yaitu A
dan B yang berisikan larutan NaOH 0,001 M dan HCl 0,001 M yang terletak di bagian
bawah. Pada laju alir yang lambat pada pompa, pengendali tidak dapat mempertahankan
harga pH dan pompa akan bergerak secara periodik (bergantian) sehingga menghasilkan
osilasi dan tidak mencapai set point stabil. Pengurangan osilasi dapat dilakukan dengan
mempercepat laju alir pompa.
larutan yang digunakan selama praktikum adalah larutan asam yaitu HCl 0,001 M dan
larutan basa NaOH 0,001 M dalam 20 liter air aquadest pada bak penampungan. Selain itu set
point yang ingin dicapai adalah pH 7 dan proses ini dilakukan secara otomtis, dimana pompa
A yang berisi larutan HCl akan otomatis menyala setelah pembacaan pH telah mencapai pH
basa (antara 9, 1-9,4).

1. Percobaan pertama yang dilakukan yatu mengetahui pengaruh pH pada variasi nilai
PB untuk menentukan nilai PB yang ideal. Pada percobaan ini nilai Proporsional
Band divariasikan yaitu 0,2%; 3% dan 10%. Pada grafik 1 dapat dilihat bahwa waktu
untuk mencapai set point pada PB 0,2% = 09.30 menit ; PB 3% = 05.01 menit ;PB
10% = 21:01 menit . Dari data tersebut dapat diketahui bahwa pada PB 10% waktu
yang diperlukan untuk mencapai set point cukup lama yaitu 21:01 menit
dibandingkan dengan PB lainnya. sehingga mengakibatkan waktu proses juga ikut
terpengaruh. Dari grafik di atas, semakin besar nilai Proporsional Band (P), maka
semakin besar pula waktu respon yang dibutuhkan sistem untuk merespon error yang
terjadi, akibatnya set point dapat tercapai dalam waktu yang relatif lama. Hasil yang
di dapatkan kurang maksimal dikarenakan alat yang digunakan mengalami gangguan.
2. Percobaan kedua yang dilakukan yaitu mengetahui pengaruh pH pada variasi laju alir
pompa B. Dimana pompa B merupakan larutan basa (NaOH). Pompa B divariaskan
yaitu 30%, 50% dan 70%. Pada grafik 1.2 dapat dilihat bahwa setiap bukaan pompa
dinaikkan, maka respon yang dihasilkan tidak dapat mencapai set point lagi dan pH
larutan yang dihasilkan semakin naik, seiring bukaan pompa B dinaikkan dikarenakan
pompa B memiliki sifat larutan asam dimana setiap bukaaan pompa A dinaikkan
Pompa B ikut menyusaikan sampai men .

1. Percobaan ketiga dilakukan dengan melakukan variasi konsentrasi feed terhadap pH.
Berdasarkan pada grafik 3.1 yang diperoleh dapat dilihat bahwa sebelum
dilakukan penambahan konsentrasi larutan diperoleh set point 7 dan setelah
penambahan konsentrasi larutan NaOH, pH larutan menurun. dapat dilihat bahwa
pada penambahan 5 mL larutan NaOH, untuk mencapai set point, bukaan pompa
A(larutan HCl) semakin besar, karena konsentrasi NaOH semakin tinggi(semakin
basa) dan begitu pula sebaliknya saat penambahan 5 mL larutan HCl, untuk mencapai
set point, bukaan pompa A semain rendah, karena konsentrasi larutan HCl dinaikkan.

Pada akhir percobaan dilakukan penentuan nilai PID yang optimum,


percobaan ini dilakukan dua sesi, yang pertama simulasi untuk menentukan nilai PID,
kemudian dilakukan optimasi untuk menguji keakuratan nilai PID yang didapatkan.
Pada simulasi, proses dihentikan apabila telah terbentuk dua puncak dan lembah yang
mempunyai nilai yang sama. Adapun cara untuk menentukan nilai PID adalah dengan
Ziegle-Nichols. Mulamula kita menentukan nilai Y pada grafik 1.4, dengan
mengambil titik tertinggi dan terendah pada suatu gelombang, lalu interval antara
keduanya pada sumbu y merupakan nilai Y, sedangkan untuk mencari nilai waktu
interval antara titik tertinggi dan terendah diambil pada sumbu x, dan nilai ini
merupakan nilai t. Setelah nilai Y dan t telah didapatkan, maka nilai P, I dan D dapat
ditemukan berdasarkan rumus P=𝑦/3 , I=t, dan D=𝑡/6, , sehingga nilai PID yang
didapatkan adalah P = 0,2 %; I = 60 second; dan D = 10 second nilai set point 7 pada
optimasi dapat diukur pada grafik 4.2.

Anda mungkin juga menyukai