Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada di bawah kulit
yang terdiri dari lemak. Lipoma merupakan tumor mesenkim jinak (benign
mesenchymal tumors) yang berasal dari jaringan lemak (adipocytes).
Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun), namun juga dapat
dijumpai pada anak-anak. Lipoma merupakan tumor jinak yang berasal dari
jaringan lemak sehingga dapat muncul dimanapun pada bagian tubuh. Jenis
yang paling sering adalah yang berada lebih ke permukaan kulit (superficial).
Biasanya lipoma berlokasi di kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau
lengan. Jenis yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti
dalam otot, saraf, sendi, ataupun tendon.

B. Tujuan
1. Agar peserta latih dapat memahami definisi Lipoma

2. Agar peserta latih dapat memahami Anatomi Lipoma

3. Agar peserta latih dapat memahami Tanda dan gejala lipoma

4. Agar peserta latih dapat memahami Patofisiologi Lipoma

5. Agar peserta latih dapat memahami Pemeriksaan penunjang Lipoma

6. Agar peserta latih dapat memahami Pemeriksaan penunjang Lipoma

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam makalah ini adalah pembahasan terkait kasus

terjadinya Lipoma.

1
D. Manfaat

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan peserta

latih lainnya guna menambah wawasan mengenai kasus terjadinya Lipoma.

2
BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA

A. Definisi
Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah kulit
yang terdiri dari lemak. Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60
tahun). Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat muncul dimanapun pada
tubuh ini. Jenis yang paling sering adalah yang berada lebih ke permukaan
kulit (superficial). Biasanya lipoma berlokasi di kepala, leher, bahu, badan,
punggung, atau lengan. Jenis yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari
kulit seperti dalam otot, saraf, sendi, ataupun tendon.

B. Anatomi
Bersifat lunak pada perabaan, bulat dengan batas yang tegas, dapat
digerakkan, dan tidak nyeri. Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali
menjadi ganas, lipoma kebanyakan berukuran kecil, namun dapat tumbuh
hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm. Oleh karena berasal dari jaringan
lemak yang tidak rata maka akan muncul gambaran pseudolobulated pada
palpasi.

3
Melalui mikroskop, lipoma terdiri atas sel-sel adiposit yang sudah
dewasa berbentuk lobus-lobus, dan diliputi oleh kapsul fibrous. Yang
adakalanya, suatu lipoma tidak berkapsul menyusup ke dalam otot. Empat
jenis lain lipoma mungkin dicatat di atas suatu spesimen biopsi:

1. Angiolipoma
Angiolipoma varian membentuk dengan co-existing
perkembangbiakan vaskuler. Angiolipoma mungkin menyakitkan dan
pada umumnya muncul tidak lama sesudah pubertas.
2. Pleomorphiclipoma
Pleomorphiclipoma adalah varian lain di mana bizarre, sel raksasa
multinucleated adalah admixed dengan adipocytes. Normal
Pleomorphic presentasi lipoma adalah serupa untuk bahwa dari yang
lain lipoma, tetapi mereka terjadi sebagian besar di dalam manusia laki-
laki usia 50 – 70 tahun.
3. Adipocytes
Sepertiga varian, sel gelendong lipoma, mempunyai gelendong
langsing sel yang admixed di dalam suatu bagian yang dilokalisir
muncul adipocytes.
4. Adenolipoma
Adenolipoma ditandai oleh kehadiran kelenjar di dalam tumor
yang gemuk, jenis ini sering ditempatkan terletak di atas proximial
bagian-bagian dari empedu.

C. Prevalensi
Lipoma adalah tumor jaringan lunak yang paling umum dengan
prevalensi sebesar 2,1 per 1.000 orang. Lipoma terjadi pada 1% penduduk
dengan tingkat prevalensi 1/5000 pada orang dewasa.

4
D. Etiologi
Penyebab lipoma masih belum diketahui. Banyak orang menghubungkan
penyebab dari lipoma adalah konsumsi lemak yang berlebihan dan obesitas,
tetapi tak ada satupun yang terbukti secara ilmiah. Lipoma terkadang bisa
diturunkan dalam satu keluarga. Namun ada suatu sindrom yang disebut
hereditary multiple lipomatosis, yaitu seseorang yang mempunyai lebih dari 1
lipoma pada tubuhnya.

E. Gejala Klinis
Lipoma berbentuk seperti benjolan dengan diameter 2-10 cm, ,terasa
kenyal dan lembut. Serta bergerak bebas di kulit (free mobility of overlying
skin), namun overlying skin ini secara khas normal. Sering terdapat pada
leher, lengan dan dada. Tetapi bisa muncul di bagian tubuh manapun. Pada
umumnya orang-orang tidak menyadari jika mereka mengidap lipoma sampai
benjolannya tumbuh besar dan terlihat.
Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri.
Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma
kebanyakan berukuran kecil, namun dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari
diameter 6 cm. Memiliki batas dengan jaringan yang tidak nyata. Kapsul yang
membungkus merupakan pseudokapsul yang berasal dari jaringan normal
yang terdesak oleh pertumbuhan jaringan tumor. Oleh karena berasal dari
jaringan lemak yang tidak rata maka akan muncul gambaran pseudolobulated
pada palpasi. Oleh karena sifat sel lemak yang lunak seperti cairan maka
sering dikatakan sebagai pseudokistik.

F. Patofisiologi
Lipoma adalah neoplasma jaringan lunak jinak yang paling sering terjadi
pada orang dewasa, yaitu sekitar 1% populasi. Lipoma paling sering
ditemukan antara usia 40-60 tahun.1 Neoplasma ini jinak tumbuh lambat yang
terdiri dari sel-sel lemak matang. Dimana tampak metabolik sel-sel lipoma
berbeda dari sel normal meskipun sel-sel tersebut secara histologis serupa.

5
Jaringan lemak berasal dari jaringan ikat yang berfungsi sebagai depot
lemak. Jaringan lemak ini adalah jaringan yang spesial terdiri dari sel spesifik
yang mempunyai vaskularisasi tinggi, berlobus dan berfungsi sebagai depot
lemak untuk keperluan metabolisme. Sel-sel lemak primitif biasanya berupa
butir-butir halus di dalam sitoplasma. Sel ini akan membesar seperti mulberry
sehingga akhirnya derajat deposisi lemak menggeser inti ke arah perifer.
Jaringan lemak berasal dari sel-sel mesenkim yang tidak berdifferensiasi yang
dapat ditemukan di dalam tubuh. Beberapa sel-sel ini menjadi jaringan sel
lemak yang matang membentuk lemak dewasa.
Terjadinya suatu lipoma dapat juga disebabkan oleh karena adanya
gangguan metabolisme lemak. Pada lipoma terjadi proliferasi baik histologi
dan kimiawi, termasuk komposisi asam lemak dari jaringan lemak normal.
Metabolisme lemak pada lipoma berbeda dengan metabolisme lemak normal,
walaupun secara histologi gambaran sel lemaknya sama.
Pada lipoma dijumpai aktivitas lipoprotein lipase menurun. Lipoprotein
lipase penting untuk transformasi lemak di dalam darah. Oleh karena itu asam
lemak pada lipoma lebih banyak dibandingkan dengan lemak normal. Hal ini
dapat terjadi bila seseorang melakukan diet, maka secara normal depot lemak
menjadi berkurang, tetapi lemak pada lipoma tidak akan berkurang bahkan
bertambah besar. Ini menunjukkan bahwa lemak pada lipoma bukan
merupakan lemak yang dibutuhkan oleh tubuh. Apabila lipoma membesar
akan tampak sebagai suatu penonjolan yang dapat menekan jaringan di
sekitarnya.

G. Jenis-jenis Lipoma
Melalui mikroskop, lipoma terdiri atas sel-sel adiposit yang sudah dewasa
berbentuk lobus-lobus, dan diliputi oleh kapsul fibrous. Yang adakalanya,
suatu lipoma tidak berkapsul menyusup ke dalam otot.
Empat jenis lain lipoma mungkin dicatat di atas suatu spesimen biopsi:
5. Angiolipoma

6
Angiolipoma varian membentuk dengan co-existing
perkembangbiakan vaskuler. Angiolipoma mungkin menyakitkan dan
pada umumnya muncul tidak lama sesudah pubertas.
6. Pleomorphiclipoma
Pleomorphiclipoma adalah varian lain di mana bizarre, sel raksasa
multinucleated adalah admixed dengan adipocytes. Normal
Pleomorphic presentasi lipoma adalah serupa untuk bahwa dari yang
lain lipoma, tetapi mereka terjadi sebagian besar di dalam manusia
laki-laki usia 50 – 70 tahun.
7. Adipocytes
Sepertiga varian, sel gelendong lipoma, mempunyai gelendong
langsing sel yang admixed di dalam suatu bagian yang dilokalisir
muncul adipocytes.
8. Adenolipoma
Adenolipoma ditandai oleh kehadiran kelenjar di dalam tumor yang
gemuk, jenis ini sering ditempatkan terletak di atas proximial bagian-
bagian dari empedu.

H. Pemeriksaan
Walaupun lipoma bisa didiagnosa dengan pemeriksaan klinis, namun
untuk menegakkan diagnosis secara pasti butuh biopsy dan pemeriksaan
histopatologi. CT Scan, MRI juga bisa dilakukan untuk mengetahui tentang
lipoma. Kadar kolesterol umumnya normal , walaupun lipoma seharusnya
menjadi tumor dari jaringan lemak.

I. Penatalaksanaan
Untuk suatu lipoma, sebenarnya tidak ada perawatan pada umumnya.
Namun jika lipoma tersebut sudah mengganggu, menyakitkan atau bertambah
besar, penatalaksanaan dapat berupa :
1. Steroid Injection

7
Perawatan ini mengecilkan lipoma tetapi idak dengan sepenuhnya
menghilangkan tumor itu. Tetapi ini mungkin tidak berguna untuk lipoma
yang sudah berukuran besar.
2. Liposuction
Perwatan ini menggunakan suati jarum dan suatu semprotan besar untuk
memindahkan lipoma yang besar. Tindakan ini dilakukan dalam keadaan
pasien terbius local. Liposuction biasa dilakukan untuk menghindari suatu
jaringan parut yang besar. Namun masih tetap sukar untuk memindahkan
keseluruhan lipoma dengan menggunakan tehnik ini.
3. Surgical Removal
Perawatan ini dilakukan dengan operasi lebih besar yaitu lipoma
dipindahkan dengan memotong lipoma tersebut. Pasien yang menjalani
tehnik ini dilkukan pembiusan secara local maupun general anesthesia.
Dan biasanya lipoma hilang setelah pembedahan.
Indikasi pembedahan pada lipoma antara lain :
1. Alasan kosmetik
2. Untuk mengevluasi histology (adakah keganasan pada jaringan)
sehingga dapat menyingkirkan kemungkinan liposarcoma.
3. Jika menimbulkan gejala yang mengganggu.
4. Jika berkembang menjadi lebh dari 5 cm

J. Asuhan Keperawatan Perioperatif


1. Pengkajian pasien Pre operasi :
- Kesadaran
- Jam datang
- Status Psikososial :
 Tenang
 Cemas
 Ekspresi wajah
 Gelisah
- Tanda tanda vital :

8
 Tekanan Darah
 Nadi
 Pernapasan
 Suhu
- Puasa/tidak
- Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
 Ansietas berhubungan dengan tindakan pembedahan
 Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif

Intervensi Keperawatan diagnosa 1
a. Mengkaji tingkat kecemasan pasien
b. Observasi tanda tanda vital
c. Menjelaskan tindakan pembedahan yang akan dilakukan
Intervensi Keperawatan diagnosa 2
a. Mempertahankan tekhnik aseptic dan antiseptic
b. Memastikan kadaluarsa alat dan bahan sebelum digunakan

2. Pengkajian intra operasi


- Tanda tanda vital :
 Tekanan Darah
 Nadi
 Pernapasan
 Suhu
 SPO2
- Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
 Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
 Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan
prosedur invasif (Pembedahan yang lama dan perdarahan)

Intervensi Keperawatan diagnoasa 1

9
a. Mengkaji faktor-faktor yang beresiko menyebabkan
infeksi
b. Mempertahankan tekhnik aseptic dan antiseptic
c. Memastikan kadaluarsa alat dan bahan sebelum
digunakan
d. Pastikan operator, asisten dan perawat instrument
melakukan scrubbing, gowning, dan gloving sesuai
prosedur
e. Pastikan pemberian profilaksis maksimal sebelum 30-
60 menit sebelum operasi
f. Siapkan lokasi operasi menurut prosedur khusus
g. Tutup luka operasi dengan pembalut yang steril

Intervensi Keperawatan diagnosa 2


a. Pantau warna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan
b. Monitor vital sign
c. Monitor keluaran cairan dan elektrolit
d. Pantau status hidrasi
e. Kolaborasi dengan dokter kontrol perdarahan dan
pemberian cairan elektrolit

3. Pengkajian Post operasi


- Tanda tanda vital :
 Tekanan Darah
 Ndi
 Pernapan
 Suhu
- Kulit
 Turgor
- Adanya implant/ tidak
- Intake Output

10
 Cairan infus
 Perdarahan
- Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul
 Resiko hipotermy berhubungan dengan prosedure invasif
 Resiko ketidakseimbangan cairan berhubungan dengan
prosedur invasif (Pembedahan yang lama dan perdarahan)

- Intervensi Keperawatan diagnoasa 1


a. Kaji faktor faktor yang menyebabkan hypotermi
b. Observasi TTV
c. Berikan cairan hangat sesuai suhu tubuh
d. Berikan penghangat
- Intervensi Keperawatan diagnoasa 2
a. Kaji status hidrasi pasien
b. Pantau warna, jumlah, dan frekuensi kehilangan cairan
c. Monitor tanda tanda vital
d. Monitor keluaran cairan dan elektrolit
e. Kolaborasi dengan dokter kontrol perdarahan dan
pemberian cairan dan elektrolit

11
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian
Hari/tanggal : Kamis, 03 Oktober 2019
Tempat : Ruang Pre Operatif
Jam : 15.00 wib
Metode : Obsevasi dan anamnesa
Sumber : Klien dan Rekam Medik

1. Identitas Klien
a. Nama : Ny. I. PD
b. Tanggal lahir : 07 November 1985
c. Jenis kelamin : Perempuan
d. Pekerjaan : Tenaga Kesehatan
e. Status : Menikah
f. No. RM : 00411008
g. Tgl. Masuk : 03 Oktober 2019

2. Penanggung Jawab
a. Nama : Tn. M.A
b. Umur : 57 tahun
c. Hubungan dengan klien : Ayah

3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Klien mengatakan ada benjolan pada punggung sebelah kanan,
terasa nyeri
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan nyeri pada punggung sebelah kanan karena ada
benjolan.

12
c. Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan ada darah tinggi, pernah operasi kista
d. Riwayat penyakit keluarga
Klie mengatakan ibu dan ayah menderita Hipertensi dan Diabetes

4. Pengkajian Pre Operasi


a. Tekanan darah : 170/80 mmHg
b. Nadi : 70 x/menit
c. Suhu : 36,5ºC
d. Pernapasan : 18 x/menit
e. Puasa : 09.00 wib

5. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Sedang
b. Kesadaran : Composmentis

6. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil laboratorium

13
7. Sign In
Menerima klien
o Menggantikan baju
o Membaringkan klien ditempat tidur dan memasangkan penutup
kepala
o Hari/tanggal/bulan/tahun : Kamis, 03 Oktober 2019
o Pukul : 15.00 Wib
Konfirmasi/verifikasi
o Nama : Ny. I. PD
o Tanggal Lahir : 07 November 1985
o Nomor RM : 00411008
o Nama Operasi : Eksterpasi
o Lokasi Operasi : Punggug kanan
o Informed Consent : (+)
o Nama Operator : dr. Ali Reza,
o Alergi : (+) Levofloxacin
o Asma : (-)
o Rencana pemasangan implant : (-)
o Kesadaran : Composmentis
o Status psikososial : Ekspresi wajah tegang
o Tanda-tanda vital : TD. 170/80 mmHg
N. 70 x/menit
S. 36,5 ºC
RR. 18 x/menit

Keluhan
Data Subjektif :
o P : Klien mengatakan ada benjolan di punggung sebelah
kanan
o Q : Klien mengatakan nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk
o R : Klien mengatakan nyeri timbul saat klien tidur

14
o S : Klien mengatakan skala nyerinya berkisar 7-8
o T : Klien mengatakan nyerinya hilang timbul dengan durasi
5-10 menit sekali

Data Objektif :
o Klien tampak menahan nyeri saat berbaring
o Ekspresi wajah klien tampak meringis kesakitan
o Tekanan Darah : 170/80 mmHg
o Nadi : 70 x/menit
o Suhu : 36,5 ºC
o Pernapasan : 18 x/menit

Diagnosa Keperawatan :
o Nyeri Akut b/d Agen Cedera Biologis

Menyiapkan Catatan Permintaan Obat dan Alkes


Tanggal : 03 Oktober 2019
Nama klien : Ny. I.PD
No. Registrasi/MED.REC :-
Ruangan/kelas : ZB
Dr. Bedah/Dr.Anestesi : dr. Ali Reaza/dr. Mala
Jaminan : Admedika
Diagnosis/tindakan : Lipoma Punggung/Exterpasi
o Hand schoen 6 1⁄2 : 2 buah
o Hand schoen 7 : 1 buah
o Blade 20 : 1 buah
o Silk 2/0 cutting : 1 buah
o Vicryl 3/0 : 1 buah
o Safil 2/0 taper : 1 buah
o Safil 3/0 cutting : 1 buah
o Betadine 75 ml : 1 botol

15
o Kassa biasa : 2 bungkus
o Wrapping papper kecil : 1 buah
o Framycetin/daryantul : 1 buah
o Aqua 1000 ml : 1 botol
o Tegaderm 1626 w :1

Menyiapkan ruang operasi dan instrument

Jas Umum dan surgypen

16
Laken Umum

Set Instrument

17
Box Alkes

Setelah pasien dipindahkan ke meja operasi perawat instrument


mencuci tangan bedah dan memakai jas operasi serta sarung tangan
steril. Kemudian prawat mulai menyiapkan instrument dimeja mayo
diantaranya :
1. Blade no 20 sudah terpasang scaple didalam bengkok
2. Klem bengkok 4 buah
3. Gunting jaringan 1 buah
4. Gunting benang 1 buah
5. Pinset anatomis 2 buah
6. Pinset ciirugis 2 buah
7. Alice klem 1 buah
8. Kassa biasa 10 buah
9. Nedle holder 1 buah

18
10. Penser klem 1 buah
11. Kom kecil 2 buah

Setelah instrument disiapkan kemudian persiapan pasien di meja


operasi diantaranya :
1. Aseptik dan antiseptic daerah operasi dengan isodine dengan yoderm
dan kassa dengan cara dari tengah ke arah luar
2. Drapping (pemberian batas tegas pada daerah yang akan di insisi)
3. Cek alat Esu dan temprlkan atient plat (oleh perawat sirkuler)

8. Time Out
Konfirmasi anggota tim operasi
Assalamualaikum wr.wb
Time out ya dok..
Hari/bulan/tahun : Kamis, 03 Oktober 2019
Nama klien : Ny. I.PD

19
Tanggal lahir : 07 November 1985
Diagnosa : Lipoma punggung
Rencana tindakan : Eksterpasi
Dr. Operator : dr. Ali Reza
Asisten operator : Tuti. A
Perawat Instrument : Rizki
Dr. Anestesi : dr. Mala
Perawat Anestesi : Ani
Perawat Sirkuler : Raras
Antibiotik sudah diberikan, tidak ada persiapan darah.
Operasi dimulai pukul : 16.00 wib
Dengan membeca basmallah.
Tanda-tanda vital : TD. 96/57 mmHg
N. 60 x/menit
S. 36.5 ºC
RR. 18 x/menit
SpO2. 99 %

Proses Operasi
o Berikan pinset cirugis untuk memastikan klien sudah teranestesi
o Berikan scaple dengan blade 20 yang sudah dipasang untuk
memyayat lapisan cutis
o Berikan kasa untuk depper
o Berikan surgypen/cautery untuk memperdalam luka operasi
lapisan subkutis
o Tampak jaringan lipom
o Dilakukan penetrasi/penekanan untuk mengeluarkan lipom
o Asisten diberikan liver hak kecil
o Lipom tampak lengket dilakukan pembebasan dengan
menggunakan cautery
o Angkat jaringan lipom

20
o Cuci luka dengan Aquadest dan keringkan dengan kassa
o Jahit subcutis dengan benang safil 3/0 tapper
o Jahit citis dengan benang safil 3/0 tapper
o Dressing luka dengan framycetine
o Tutup dengan kassa dan hipafix
o Bersihkan area sekitar operasi

Keluhan
Data Subjektif :
-
Data Objektif :
o Tekanan Darah : 96/57 mmHg
o Nadi : 60 x/menit
o Suhu : 36,5 ºC
o Pernapasan : 20 x/menit
o Saturasi Oksigen : 99 %
o Tampak instrument yang digunakan dalam keadaan steril dengan
indikator internal dan eksternal yang masih dapat digunakan.
o Tampak operator dan tim sudah melakukan cuci tangan bedah

21
o Tampak sudah memakai jas dan sarung tangan steril sesuai
prosedur
o Tampak dilakukan tekhnik aseptik dan antiseptik

Diagnosa Keperawatan :
o Resiko Infeksi b/d Prosedur Invasive

9. Sign Out
Konvirmasi secara verbal
Nama tidakan yang dilakukan : Exterpasi
Kelengkapan instrument : lengkap
Kassa dibawah 7+3 diatas=10 buah
Memberikan identitas jaringan : Ya – Ny. I.PD, 07-11-1985
Jaringan lipoma (PA)
dr. Ali Reza
Tanda-tanda Vital : TD. 87/57 mmHg
: N. 61 x/menit
: S. 36,5 ºC
: RR. 20 x/menit
Turgor kulit : Luka (punggung kanan)
Intake-output : Cairan infus 400 cc
Perdarahan 3 cc

22
Keluhan
Data Subjektif :
-
Data Objektif :
o Klien tampak masih dalam pengaruh obat anestesi
o Klien tampak sudah terpasang pengaman tempat tidur
o Klien tampak lemah
o Brankar klien dalam kondisi baik dan stabil
o Tekanan darah : 87/57 mmHg
o Nadi : 61 x/menit
o Suhu : 36,5 ºC
o Pernapasan : 20 x/menit

Diagnosa Keperawatan :
o Resiko Cedera b/d Efek Pembiusan (General Anestesi)

23

Anda mungkin juga menyukai