Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Arti Pengertian


Penelitian merupakan terjemahan dari kata research (Inggris) yang akhirnya
diIndonesiakan menjadi RISET. Secara etimologi, riset berasal dari dua kata yaitu ”re” yang
berarti kembali atau berulang-ulang, dan ”search” berarti mencari. Dengan demikian, riset
berarti mencari makna kembali secara berulang-ulang.
Penelitian merupakan proses ilmiah karena dalam penelitian menggunakan ilmu dan
penelitian akan menghasilkan penemuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam
penelitian menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan proses yang teratur yang
menggunakan prinsip-prinsip ilmu, memerlukan langkah-langkah yang berurutan untuk
mencari informasi bagi pemecahanmasalah.
Metode ilmiah ditandai dengan ciri :
1) sistematis
2) terkendali
3) empiris (nyata)
4) generalisasi
5) formulasi teori.
Kegiatan penelitian bergerak secara sistematis dan teratur, mulai dari;
1) penemuan masalah
2) mengumpulkan data berdasarkan rancangan penelitian yang tepat
3) analisis data dan
4) merumuskan kesimpulan hasil penelitian.
Penelitian keperawatan menurut American Nurse’s Assosiation (1981) adalah
pengembangan pengetahuan tentang kesehatan dan kemajuan kesehatan di dalam
keseluruhan rentang kehidupan, merawat atau memelihara orang yang mengalami masalah
kesehatan dan ketidakmampuan baik fisik maupun psikologis.
Penelitian keperawatan merupakan studi yang sistematis, mengkaji masalah
keperawatan atau fenomena paktik dan asuhan keperawatan melalui studi yang
kreatiif, mengawali dan mengevaluasi perubahan, mengambil tindakan untuk
menghasilkan pengetahuan baru yang berguna bagi keperawatan.
1.2 Jenis Penelitian
A. Jenis penelitian digolongkan menurut jenis data yang dicari, yaitu :
1. Penelitian Kuantitatif:
1) Bersifat objektif dan sistematis.
2) Data yang dicari bersifat numerik (kuantitatif) : Nominal (dikotomi); Ordinal
(katagorikal); Interval (tidak ada nol absulut); Rasio (Nol absulut). Terdiri dari
jenis penelitian sebagai berikut.
a. Diskriftif (Non analitik) : pada populasi ; studi ekologi dan pada individu
Case report, Case series, Cross sectional.
b. Obsevasional (Analitik) Cross sectional, case control, kohor.
c. Eksperimental (Eksperimental semu/ Quasi dan Eksperiment murni: RCT
(Randomized Controlled Trial
2. Penelitian Kualitatif
1) Bersifat subjektif
2) Data yang dicari bersifat kualitatif tentang pengalaman dan perasaan/emosi.
Terdiri dari jenis penelitian :
a. Fenomenalogical
b. Grounded theory (studi pengembangan teori)
c. Ethnografi (studi suku/bangsa)
d. Historical (studi pengalaman)
e. Philosophical (studi pengetahuan)

B. Berdasarkan tujuan, metoda, kelengkapan, kesinambungan (waktu), tempat dan aktivitas


dan dapat digambarkan sebagai berikut.
C. Triangulasi (penggunaan lebih dari satu metode dalam mempelajari suatu penomena
melalui; Theoritical, data, invertigasi, dann sebagainya.
1.3 Sejarah penelitian keperawatan
A. Penelitian kep di tahun 1859
1) Riset keperawatan pada masa ini masih sangat minim.
2) Florence Nightingale (1820) adalah orang pertama yang melakukan penelitian di
bidang keperawatan semasa perang krim. Karya pertama Florence berjudul Notes
on Nursing, yang menjelaskan aktivitas penelitian yang berfokus pada pentingnya
lingkungan yang sehat dalam mendorong kesehatan fisik dan mental pasien
(patient’s physical and mental wellbeing).
3) Florence mengidentifiksi dan mengumpulkan data tentang lingkungan, spt ventilasi,
kebersihan, temperatur atau kesterilan air serta diet untuk menentukan pengaruhnya
thd kesehatan klien.
4) Florence juga mengumpulkan data ttg morbiditas dan mortalitas pada tentara di
Perang Krim dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil
penelitian tsb berhasil mengubah sikap militer dan masyarakat dalam memelihara
penderita sakit.
5) Masyarakat pun mulai menerima tanggung jawab untuk menguji kebersihan dan
kesterilan air konsumsi, perbaikan sanitasi, mengurangi morbiditas dan mortalitas.
B. Penelitian kep di awal tahun 1900-1950
1) Pada masa ini aktivitas keperawatan masih sangat terbatas.
2) Pada era ini telah bermunculan studi di bidang pendidikan keperawatan meski serba
sedikit.
3) Studi-studi tsb mencakup Nursing Report (1912), Goldmark Report (1923), dan
Burgess Report (1926).
4) Tahun 1900, American Journal of Nursing dipublikasikan untuk pertama kalinya.
5) Gairah peneitian di bidang kep tumbuh pada tahun1940 dan terus beranjut hingga
tahun1950-an.
6) Pada era ini penelitian terfokus pada organisasi dan layanan keperawatan, seperti
klasifikasi pasien menurut kebutuhan kep, asuhan kep komprehensif, kepuasan
pasien, dll.
C. Penelitian Kep Ditahun 1950 Sampai Thn 1960-An
1) Pada thn 1950-an penelitian kep mulai mengalami kemajuan, penelitan menjadi
prioritas pada masa ini.
2) Sekolah-sekolah keperawatan mulai memperkenalkan penelitian, akses dan dana
penelitian makin mudah diperoleh.
3) Mulai dipublikasikan jurnal Nursing Research thn 1952.
4) Tahun 1950 ANA mangadakan proyek studi selama 5 thn (five years study)
dibidang fungsi dan aktivitas kep.
5) Temuan dari hasil studi tsb adalah Twenty Thousand Nurses Tell Their Study yg
merumuskan kriteria tentang fungsi, standar dan kualifikasi perawat prof tahun
1957.
D. Penelitian keperawatan tahun 1970-an
1) Tercatat sebanyak 275 hasil studi yang dipublikasikan dengan rincian:
a) 26% berkaitan dgn praktik kep
b) 46% berfokus pada teknik monitoring
c) 25% berkaitan dgn prosedur penatalaksanaan fisik.
d) 29% berkaitan dengan prosedur penatalaksanaan psikologis.
2) Tahun 1973, konferensi Diagnosa Keperawatan pertama.
3) Studi-studi dilaksanakan untuk mengidentifikasi diagnosis kep yang tepat dan
efektif.
E. Penelitian Tahun 1980-an
Beragam jurnal telah diterbitkan antara lain:
a. Cancer Nursing
b. Cardiovascular Nursing
c. Dimension of Critical Care Nursing
d. Heart dan Lung
e. Journal of Obstetric
f. Gynecology and Neonate Nursing
F. Penelitian keperawatan di tahun 1990-an
Tahun 1991 ANA merevisi Standards of Clinical Nursing Practice. Dalam standar
tersebut ANA merekomendasikan agar perawat dapat memasukkan/melaksakan temuan
ilmiah dalam praktik klinis untuk memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit &
meminimalkan penyakit akut/kronis.

1.4 Aspek etika penelitian klinis


Proses penelitian terdiri atas 4 tahapan yang berurutan yang direncanakan untuk
menjawab pertanyaan-pernyataan penelitian atau pemecahan masalah penelitian, yaitu;
1) Tahapan perencanaan (menyusun proposal);
2) Tahap pelaksanaan (pengumpulan data, penampilkan data);
3) Tahap analisis (mengelompokkan data, menerapkan cara perhitungan / statistik yang
sesuai, interpretasi hasil penelitian);
4) Tahap desiminasi (menyajikan hasil penelitian secara tertulis diserta secara lisan dalam
bentuk pertanggungjawaban / promosi).
1. Tahap Perencanaan (pembuatan proposal)
Tahap ini merupakan tahap yang menentukan hasil kegiatan, serta akan berakhir
dengan output berupa suatu proposal atau rancangan penelitian dan melampaui berbagai
kegiatan panjang dan sistematis.
Diawali dengan mengidentifikasi masalah penelitian dan merumuskan masalah,
menetapkan tujuan umum dan khusus serta maksud penelitian, merujuk bahan
kepustakaan, merumuskan hipotesis (tidak semua penelitian) atau pertanyaan penelitian,
menentukan rancangan / desain serta metodologi penelitian termasuk rancangan analisis
data/hasil penelitian.
Sesuai dengan hakekat penelitian ingin menemukan, mengembangkan dan
membuktikan kebenaran maka upaya perencanaan harus merujuk kepada konsep
pengetahun dan teori oleh karenanya penelusuran kepustakaan untuk mendapatkan
konsep dan teori yang sementara yang ada sebagai pijakan merupakan kegiatan yang
mutlak dilakukan. Untuk selanjutnya akan diperoleh konsep dan teori baru yang lebih
tepat tau pengtetahuan yang sesuai atau tepat guna. Kegiatan lainnya dalam tahap ini
adalah melakukan penelaahan etis dan uji coba metodologi penelitian khususnya
(instrumen atau alat pengumpul data agar hasilnya valid dan reliabel)
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilakukan jika prosedur administrasi telah ditempuh dan
mendapat ijin dari pihak tempat penelitian dan pihak yang memberikan wewenang
mengadakan penelitian termasuk secata etik yaitu oleh komisi etik. Pelaksanaan
penelitian dilakukan dengan teknik yang telah ditentukan dan diujicobakan . Dalam
tahap ini peneliti mengikuti setiap rencana yang ada dalam proposal dan telah
disepakati.
Apabila ada kemdala yang tidak diharapkan selama pengumpulan data, peneliti
dapat mengambil keputusan mengubah prosedur penelitian atau tetap menerapkan
sesuai proposal. Pengumpulan data dapat dilakukan oleh asisten peneliti yang terlebih
dahulu telah mendapat pelatihan, artinya siapapun yang membantu penelitian akan tetap
mematuhi ketentuan yang ada dan telah ditetapkan dalam proposal.

3. Tahap Analisa Data


Data yang telah dihitung dan ditabulasi, dianalisis mengunakan perhitungan/uji
statistik yang sesuai (penelitian kuantitatif) dan triangulasi (penelitian klualitatif)
selanjutnya di interpretasi dan menghasilkan temuan. Temuan penelitian perlu disentesa
dengan memadukan bersama konsep dan teori dalam studi kepustakaan kemudian
dipadukan dengan hasil penelitian terdahulu/sejenis sehingga dapat menghasilkan
kesimpulan. Kesimpulan yang dihasilkan dalam tahap analisis data adalah hasil yang
paling bermakna dalam penelitian. Artinya penelitian tidak akan menghasilkan apa-apa
atau tak berarti sebelum menyimpulkan temuan penelitian.

4. Tahap Pelaporan
Penelitian sebagai metode ilmiah dalam hasanah pengetahuan perlu disebar luaskan
secara terbuka sehingga hasilnya dapat dikonsumsi (dibaca, dipahami bahkan diterapkan
untuk memperbaiki atau meningkatkan pelayanan serta kehidupan manusia).

1.5 Aspek penelitian terapeutik


a. Kemampuan berilmu
Peneliti mempunyai kemampuan dibidang ilmu tertentu
b. Masalah
Peneliti mempunyai permasalahan yang akan diteliti
c. Sumber daya pendukung
Peneliti mempunyai cukup sumber daya pendukung yaitu: biaya, tenaga waktu
dan sarana fasilitas.
d. Metodologi penelitian
Peneliti mampu memilih /menggunakan metodologi penelitian yang tepat
e. Jenis dan sumber data
f. Sampling
g. Metode dan alat pengumpulan data
h. Metode analisis data

2.1 Aspek penelitian Non-terapeutik


a. Norma sopan santun
b. Norma Hukum
c. Norma moral
d. Pengubahan data atau informasi (manipulasi data/informasi)
e. Penyalahgunaan data/informasi
f. Pengakuan dan penggunaan data/informasi tanpa ijin
g. Publikasi hasil penelitian tanpa ijin
h. Tidak merahasiakan sumber data yang semestinya dirahasiakan
i. Tidak menghormati responden
j. Menjiplak hasil penelitian orang lain tanpa ijin
k. Tidak menyusun laporan hasil peneliti

2.2 Aspek etika penelitian kesehatan


Dengan meningkatnya jumlah dan jenis penelitian serta jumlah manusia yang
digunakan dalam penelitian maka terjadi berbagai penyimpangan terhadap kode etik
penelitian. Dipandang perlu untuk menilai keharusan adanya badan yang mengawasi
penelitian menggunakan manusia sebagai subjek penelitiannya (Oemijati, S. dkk,2010).
Etika penelitian adalah salah satu aspek penting dalam kode tersebut adalah suatu
keharusan adanya informed consent (persetujuan setelah penjelasan) dari manusia yang
digunakan dalam penelitian. Aturan untuk penelitian pada manusia yang dikenal sebagai
deklarasi Helsinki. Aturan ini merupakan panduan untuk tim kesehatan yang melakukan
klinis, baik yang bersifat terapeutik maupun non terapeutik.
Lingkup penelitian keperawatan termasuk dalam penelitian kesehatan serta bersumber
pada penelitian epedemiologi kesehatan serta dalam area penelitian keperawatan sebagai
berikut;
B. Pre Klinik :
1) Keperawatan dasar
2) Dasar Keperawatan
3) Administrasi dan Manajemen Keperawatan dan Kesehatan
4) Pendidikan Keperawatan
5) Teori terkait (kedokteran, farmasi, kesehatan masyarakat, psikologi, sosial dll)
C. Klinik:
1) Keperawatan Reproduksi (Maternal Perinatal)
2) Keperawatan Pediatrik
3) Keperawatan Medikal Bedah
4) Keperawatan Psikiatrik
D. Komunitas :
1) Keperawatan Keluarga
2) Keperawatan Komunitas
3) Keperawatan Gerontik dan Kelompok khusus
4) Keperawatan Kesehatan Matra dan kesehatan kerja

Anda mungkin juga menyukai