TAHAPAN KEHILANGAN
1. PENYAGKALAN ( DENIAL )
Sukar menerima kenyataan/ menyangkalnya
Berpikir ini tidak benar benar terjadi
“ ini tidak mungkin terjadi”
“ saya tidak percaya”
2. MARAH ( ANGER )
Mengumpat pada hati
Mencari kesalahan pada orang lain atau pada sebab lain
3. MENAWAR ( BERGAINING )
Harapan supaya individu dapat sedemikian rupa
menghambat atau menunda kematian / kehilangan
Andai saja....
4. DEPRESI
Menagis dan berduka
Tidak berdaya
5. PENERIMAAN ( ACCEPTANCE )
Bisa menerima kenyataan
1. Denial ( Penyangkalan )
- Penyangkalan dari pasien mengenai diagnosa penyakit kronis
- Pasien menolak untuk mempercayai diagnosa penyakitnya
- Muncul karena merasa sangat cemas akan penyakitnya
- Berusaha keras mencegah kenyataan itu masuk ke kesadaran
- Bagi pasien yang mengetahui dan memahami kenyataan tersebut,
mereka memilih untuk tidak memikirkannya
- Tetap berusaha memperbaiki dan memperbesar kesempatan
hidup dengan melakukan tindakan yang dianggap positif
- Selama tahap denial, pasien mencari-cari cara coping sesuai
dengan dirinya
- Denial kemudian akan menghilang setelah beberapa waktu dan
berganti menjadi anger
2. Anger
- Setelah denial, muncul anger atau kemarahan karena kecemasan
yang belum hilang
- Pasien biasanya merasa marah dengan diagnosa yang diberikan
dokter, sehingga memutuskan untuk mencari pendapat dari dokter
lain
- Kemarahan muncul karena adanya keinginan seseorang untuk
tetap hidup
- Perlu diperhatikan bahwa ekspresi marah dapat menjauhkan
pasien dari orang-orang terdekatnya, seperti keluarga dan para
perawat
3. Bargaining ( Menawar )
- Beberapa pasien akhirnya menunjukkan usaha yang rasional
untuk bertahan hidup sehingga dapat memperbesar kesempatan
untuk hidup
- Ada juga yang melakukan usaha namun usaha tersebut tidak
memiliki efek langsung terhadap penyakitnya
- Contohnya: pasien yang religius bisa saja mengucap janji kepada
Tuhan untuk berubah menjadi orang yang lebih baik dan akan
menjalani hidup dengan sungguh-sungguh jika diberikan
kesempatan hidup lebih lama olehNya
- Usaha seperti itu membuat pasien merasa lebih baik dari sisi
emosional, namun menghalangi usaha-usaha untuk meningkatkan
kesempatan hidup
4. Depression
- Depresi bisa terjadi seketika ataupun beberapa lama setelah
bargaining
- Pasien yang gagal dalam berusaha menjadi depresi karena
usahanya tidak membuat mereka sembuh
- Depresi muncul ketika pasien merasa waktu hidupnya akan
segera habis
- Merasa tidak memiliki harapan
- Muncul penyesalan akan apa yang terjadi di masa lalu dan akan
hal-hal yang akan mereka lewati di masa mendatang
- Depresi dapat berlangsung cukup lama dan rentang waktunya
berbeda-beda di setiap pasien
- Depresi merupakan reaksi awal dari seorang pasien yang telah
menyerah tanpa berusaha terlebih dahulu
- Pasien yang depresi tidak lagi berusaha bertahan hidup dan
melewatkan kesempatan untuk menjalani hidup sebaik mungkin
5. Acceptance ( Menerima )
- Setelah depresi, pasien biasanya menerima kondisinya
(acceptance) yang akan berakhir pada kematian
- Dalam tahap ini mereka sudah paham bahwa kematian tidak
dapat dihindari
- Pasien berusaha menghadapi kematian dengan tenang
- Pasien cenderung berusaha sebaik mungkin untuk memahami
arti hidup yang telah dijalani
- Ada kalanya ketika pasien sudah mengalami rasa sakit
berkepanjangan dan kelelahan akibat usaha-usaha yang dilakukan
untuk hidup, mereka menilai bahwa kematian merupakan suatu
kelegaan / pembebasan dari terminal illness
ANSIETAS ( CEMAS )
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Peristiwa traumatik
2. Konflik emosional
3. Konsep diri terganggu
4. Frustasi
5. Gangguan fisik
FAKTOR PRESIPITASI
MEKANISME KOPING
PENATALAKSANAAN
KETIDAK BERDAYAAN
Tindakan seseorang tidak akan mempengaruhi hasil secara signifikan
Subyektif :
Menyatakan frustasi
Tidak mampu melaksanakan aktifitas
Merasa diasingkan
Malu
Obyektif :
Fokus Diagnosa
PENYEBAB
Sering disalahkan
Kurang dihargai
Mengalami kegagalan dan dikucilkan
INTERVENSI/ IMPLEMENTASI
PENYEBAB
Gangguan jiwa
Penyalahgunaan NAFZA
Halusinasi
Gangguan konsep diri
FOKUS DIAGNOSA
INTERVENSI/ IMPLEMENTASI
HALUSINASI
Respon panca indra ( penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan pengecapan )
PENYEBAB
FOKUS DIAGNOSA :
TUJUAN
INTERVENSI/ IMPLEMENTASI
ISOLASI SOSIAL
GANGGUAN HUBUNGAN INTERPERSONAL
PENYEBAB :
TUJUAN
INTERPENSI/ IMPLEMENTASI
Mengidentifikasi penyebab
Mendiskusikan tentang keuntungan berinteraksi
Mendiskusikan tentang kerugian bila tidak berinteraksi
Mengajarkan pasien cara berkenalan
Memberi kesempatan mempraktekan cara berkenalan
Memberi kesempatan berkenalan dengan orang lain
Ganggua muskulosletal
Gangguan saraf
Gangguan psikologis
Penurunan motivasi/ minat