KONSEP MEDIS
B. Etiologi
Stroke hemoragik terjadi karena pecahnya pembuluh darah di otak,
sehingga menimbulkan perdarahan di otak dan merusaknya. Stroke
hemoragik biasanya terjadi akibat kecelakaan yang mengalami benturan
keras di kepala dan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak.
Stroke hemoragik juga bisa terjadi karena tekanan darah yang tinggi.
Pecahnya pembuluh darah ini menyebabkan daragh menggenangi jaringan
otak di sekitar pembuluh darah yang menjadikan suplai darah terganggu,
maka fungsi dari otak juga menurun. Penyebab lain dari stroke hemoragik
C. Manifestasi Klinis
Gejala stroke hemoragik bervariasi tergantung pada lokasi perdarahan
dan jumlah jaringan otak yang terkena. Gejala biasanya muncul tiba-tiba,
tanpa peringatan dan sering terjadi selama aktivitas. Gejala mungkin sering
muncul dan menghilang atau perlahan-lahan menajdi lebih buruk dari waktu
ke waktu.
Gejala stroke hemoragik bisa meliputi:
1. Perubahan tingkat kesadaran
2. Kesulitan berbicara atau memahami orang lain
3. Kesulitan menelan
4. Kesulitan menulis atau membaca
5. Sakit kepala yang terjadi ketika berbaring, bangun dari tidur,
membungkuk, batuk atau kadang terjadi secara tiba-tiba
6. Kehilangan koordinasi
7. Kehilangan keseimbangan
8. Perubahan gerakan, biasanya pada satu sisi tubuh, seperti kesulitan
menggerakkan salah satu bagian tubuh, atau penurunan keterampilan
motorik.
9. Mual dan muntah
10. Kejang
11. Sensasi perubahan, biasanya pada satu sisi tubuh, seperti penurunan
sensasi baal atau kesemutan
Kelemahan pada salah satu bagian tubuh (Muttaqin, 2011 dalam
Perdana, Widya. 2017).
D. Patofisilogis
Gangguan pasokan aliran darah otak dapat rejadi dimana saja dalam
arteri. Apabila aliran darah ke jaringan otak terputus selama 15-20 menit
1. Perdarahan intraserebrum
Pecahnya pembuluh darah terutama akibat hipertensi
menyebabkan darah masuk ke dalam jaringan otak sehingga
menimbulkan edema otak. Hal tersebut menyebabkan meningkatnya
tekanan intrakranium (TIK) dengan cepat dan dapat terjadi herniasi otak
yang berdampak terhadap kematian mendadak. Perdarahan
intraserebrum yang disebabkan hipertensi sering dijumpai di daerah
putamen, thalamus, pons, dan serebellum.
2. Perdarahan subaraknoid
Pecahnya arteri dan masuknya perdarahan ke dalam ruang
subaraknoid menyebabkan meningkatnya TIK secara mendadak,
meregangnya struktur peka nyeri, dan vasospasme pembuluh darah serebri
yang berakibat disfungsi otak global (nyeri kepala, penurunan kesadaran)
maupun fokal (hemiparase, gangguan hemisensorik, afasia, dan lainnya).
(Perdana, Widya. 2017).
F. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penderita stroke hemoragik adalah sebagai berikut
1. Menurunkan Kerusakan Infark Cerebral
Infark cerebral terdapat kehilangan secara mantap inti central jaringan
otak, sekitar daerah itu mungkin ada jaringan yang masih bisa
diselamatkan, tindakan awal difokuskan untuk menyelamatkan
G. Komplikasi
Komplikasi pada pasien yang mengalami stroke menurut Muttaqin
(2011) adalah:
1. Akibat imobilisasi: infeksi pernapasan, nyeri tekan, konstipasi, dan
tromboflebitis
2. Dalam hal paralisis: nyeri pada daerah punggung, dislokasi sendi,
deformitas, dan terjatuh
3. Dalam hal kerusakan otak: epilepsi dan sakit kepala
4. Hidrosefalus (Perdana, Widya. 2017).
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Meliputi: nama, umur, jenis kelamin, status, suku, agama, alamat,
pendidikan, daignosis medis, tanggal MRS, dan tanggal pengkajian
diambil.
2. Keluhan Utama
Sering menjadi alasan klien untuk meminta pertolongan kesehatan adalah
kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara pelo, tidak dapat
berkomunikasi, dan penurunan tingkat kesadaran.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Serangan stroke hemoragik sering kali berlangsung sengat mendadak,
pada saat klien sedang melakukan aktivitas. Biasanya terjadi nyeri
kepala, mual, muntah bahkan kejang sampai tidak sadar, disamping
gejala kelumpuhan separuh badan atau gangguan fungsi otak yang lain.
Adanya penurunan atau perubahan tingkat kesadaran disebabkan
perubahan di dalam intrakranial. Keluhan perubahan perilaku juga umum
terjadi. Sesuai perkembangan penyakit, dapat terjadi latergi, tidak
responsif dan koma.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Adanya riwayat hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, anemia,
riwayat trauma kepala, kontrasepsi oral yang lama, penggunaan obat-
obatan anti koagulan, aspirin, vasodilator, obat-obat adiktif, kegemukan
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Biasanya ada riwayat keluarga yang menderita hipertensi, diabetes
melitus atau adanya riwayat stroke dari generasi terdahulu.
B. Diagnosa Keperawatan
Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) DPP PPNI 2017, yaitu:
1. Risiko perfusi serebral tidak efektif
a. Definisi : Berisiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke otak
b. Kategori : Fisiologi
c. Subkategori : Sirkulasi
d. Kode : D.0017
e. Faktor Resiko
1) Cedera Kepala
2) Hipertensi
3) Aneurisma serebri
4) Hiperkolesteronemia
5) Tumor otak
f. Kondisi klinis terkait
1) Stroke
2) Cedera kepala
3) Hipertensi
4) Cedera kepala
5) Hiperkolesteronemia
2. Gangguan mobilitas fisik
a. Definisi : Keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih
ekstremitas secara mandiri
b. Kategori : Fisiologi
c. Subkategori : aktivitas & istirahat
d. Kode : D.0054
e. Penyebab
1) Kekakuan sendi
C. Intervensi
1. Risiko perfusi serebral tidak efektif
a. Luaran keperawatan: Perfusi serebral membaik
Kriteria Hasil:
1) Sakit kepala menurun
2) Gelisah menurun
3) Tekanan darah sistol dan diastole membaik
4) Reflex saraf membaik
b. Intervensi
Manajemen peningkatan tekanan intrakarnial
1) Observasi
a) Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis. Tekanan darah
meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardia, pola napas rguler,
kesadaran menurun)
Rasional : mengetahui status perubahan tekanan intrakranial
2) Terapeutik
a) Minimalkan stimulus dengan menyediakan kingkungan yang
tenang
Tim pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia ,
Definisi dan Tindakan Keperawatan, edisi 1. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
Tim pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia ,
Definisi dan Indikator Diagnostik, edisi 1. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
Tim pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia ,
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, edisi 1. Jakarta Selatan: DPP PPNI.
Perdana, Widya. 2017. Asuhan Keperawatan pada Pasien Stroke Hemoragik.
Fakultas Ilmu Kesehatan UMP.
Rasmaliah, dkk. 2017. Hubungan Karakteristik Dan Dukungan Keluarga Lansia
Dengan Kejadian Stroke Pada Lansia Hipertensi Di Rumah Sakit Umum
Pusat Haji Adam Malik Medan. Magister Kesehatan Masyarakat USU, 2,3
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat USU: JUMANTIK Vol.3 No.1
Desember 2017-Mei 2018
Dewy. 2017. Pengaruh latihan bola lunak bergerigi dengan kekuatan genggam
tangan pada pasien stroke non hemoragik di RSUD Prof. DR. Margono
Soekarjo Purwakarto. Universitas Muhammadiyah Purwakarto.
Dominica dan Dian. 2018. Gambaran Drug Related Problems (DRP’s) pada
Penatalaksanaan Pasien Stroke Hemoragik dan Stroke Non Hemoragik di
RSUD Dr M Yunus Bengkulu. Program Studi Farmasi, Fakultas MIPA,
Universitas Bengkulu, Bengkulu: Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian
Indonesia Vol. 5 No. 1 Juli 201836.
Nurwahidah , S.Kep
A. Definisi ..................................................................................................................1
B. Etiologi ..................................................................................................................1
C. Manifestasi ............................................................................................................4
F. Penatalaksanaan .....................................................................................................6
G. Komplikasi ............................................................................................................7
A. Pengkajian .............................................................................................................8
C. Intervensi ...............................................................................................................16
Oleh:
NURWAHIDAH, S.Kep
NIM: 70900119011
(…………………………) (……………………………..)