i
DAFTAR GAMBAR
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
HEC-RAS merupakan program aplikasi untuk memodelkan aliran di sungai,
River Analysis System (RAS), yang dibuat oleh Hydrologic Engineering Center
(HEC) yang merupakan satu divisi di dalam Institute for Water Resources (IWR), di
bawah US Army Corps of Engineers (USACE). HEC-RAS merupakan model satu
dimensi aliran permanen maupun tak permanen (steady and unsteady one
dimensional flow model). HEC-RAS versi terbaru saat ini, Versi 5.0.6. HEC-RAS
memiliki empat komponen model satu dimensi:
1) hitungan profil muka air aliran permanen,
2) simulasi aliran tak permanen,
3) hitungan transpor sedimen, dan
4) hitungan kualitas air.
Satu elemen penting dalam HEC-RAS adalah keempat komponen tersebut memakai
data geometri yang sama, routine hitungan hidraulika yang sama, serta beberapa fitur
desain hidraulik yang dapat diakses setelah hitungan profil muka air berhasil
dilakukan. HEC-RAS merupakan program aplikasi yang mengintegrasikan fitur
graphical user interface, analisis hidraulik, manajemen dan penyimpanan data, grafik,
serta pelaporan.
1
2. Bagaimanakah aliran tak permanen pada saluran dengan penampang
melintang, memanjang sungai seperti gambar di bawah, dengan lateral inflow
berupa hidrograf banjir? Kondisi batas:
Batas hulu = debit puncak Q = 10 m3/d, batas hilir = muka air maksimum.
Batas hulu = hidrograf banjir; batas hilir = muka air maksimum.
Batas hulu = debit puncak Q = 10 m3/d, batas hilir = hidrograf muka air.
Batas hulu = hidrograf banjir; batas hilir = hidrograf muka air
2
gambar 1. 2 Penampang untuk Analisis Unsteady Flow
3
BAB II
PEMODELAN HEC-RAS
4
Untuk mendapatkan jarak dan penampang yang lebih dekat digunakan menu
tool kemudian dipilih XS Interpolation. Pada tugas ini digunakan intorpolasi setiap
100 m.
X= Xi + (S0 x L)
Dimana:
Xi : Elevasi awal
X : Elevasi pada titik tertentu
S0 : Slope/ kemiringan penampang
L : Jarak antar penampan
5
Tabel 2. 2 Cross Section Data
6
3. Titik 3 Sta. 0+550
7
5. Titik 5 Sta. 1+000
8
7. Titik 7 Sta. 1+620
9
2.3 Steady Flow Data
Pada steady flow data dimasukan debit puncak di hulu sebesar 8 m3/dt. Pada
reach boundary condition digunakan Known MS
10
Gambar 2. 5 Flow Hidrograf Batas Hulu
11
Gambar 2. 7 Stage Flow Batas Hilir
12
2.6 Running Unsteady Flow
Untuk merunning unsteady flow, pilih menu run kemudian pilih unsteady
flow analysis. Untuk menghindari error pada saat running, pada kolom starting date
dan ending date digunakan tanggal 3 Desember 2018.
Kemudian untuk starting time diinput 0600 dan pada ending time diinput
1200. Pada saat running unsteady flow ubah bahasa laptop menjadi english dan
negara gunakan united states.
13
BAB III
HASIL ANALISIS
14
2. Titik 2 0+500
3. Titik 3 0+550
4. Titik 4 0+950
15
5. Titik 5 1+000
6. Titik 6 1+500
7. Titik 7 1+620
16
8. Titik 8 3+150
17
3.1.3 Detailed Output Table
No. Nama Titik Sta. Cross Section Flow
1. Titik 1 0+000
2. Titik 2 0+500
18
3. Titik 3 0+550
4. Titik 4 0+950
19
5. Titik 5 1+000
6. Titik 6 1+500
20
7. Titik 7 1+620
8. Titik 8 3+150
21
3.2 Hasil Unsteady Flow Analysis
Pada saat merunning unsteady flow dengan data penampang eksisting ternyata
pada saat dilihat pada cross section view air meluap melebihi tinggi bantaran. Oleh
sebab itu, untuk mengatasinya dicoba untuk menaikan tinggi bantaran sebesar 12 m
dari tinggi eksisting.
Pada unsteady flow analysis digunakan plan 3 yaitu analisis dengan geometri
data coba 5 dan unsteady flow data Airlangga.
22
2. Titik 2 0+500
3. Titik 3 0+550
4. Titik 4 0+950
23
5. Titik 5 1+000
6. Titik 6 1+500
7. Titik 7 1+620
24
8. Titik 8 3+150
25
3.2.3 Detailed Output Table
No. Nama Titik Sta. Cross section Flow
1. Titik 1 0+000
2. Titik 2 0+500
26
3. Titik 3 0+550
4. Titik 4 0+950
27
5. Titik 5 1+000
6. Titik 6 1+500
28
7. Titik 7 1+620
8. Titik 8 3+150
29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perbandingan model aliran satu dimensi steady flow dan unsteady flow
dengan menggunakan program bantu HECRAS 5.0.6 dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada permodelan hidrolika dengan menggunakan program HEC-RAS, data
yang harus dipersiapkan adalah data geometrik sungai/saluran berupa
potongan melintang, data debit dan data hidrograf.
2. Pada permodelan aliran satu dimensi steady flow data inputan aliran dibagian
hulu berupa debit rencana maksimum, sedangkan pada unsteady flow, data
inputan bagian hulu berupa hidrograf banjir rencana sebagai flow hydrograph,
hidrograf banjir sebagai lateral inflow serta inputan bagian hilir adalah
hidrograf muka air sebagai stage hydrograph.
3. Pada simulasi running steady flow, dari cross section view dapat dilihat data
geometri penampang eksisting masih dapat menampung debit tanpa adanya
luapan pada daetah bantaran sungai, akan tetapi pada saat simulasi unsteady
dengan penampang eksisting terlihat adanya luapan air diatas bantaran sungai.
4. Untuk mengatasi luapan air pada saat simulasi unsteady flow, dilakukan
dengan meninggikan elevasi bantaran. Pertama dicoba dengan menambahkan
elevasi bantaran sebesar 10 m, akan tetapi masih terjadi luapan dibeberapa
section, kemudian dicoba 12 m tidak ada luapan di semua section.
4.2 Saran
Dalam pemodelan HEC-RAS lebih lanjut perlu lebih mengetahui mengenai
pengaruh input data hidrograf terhadap hasil simulasi unsteady flow serta pengaruh
interpolasi jarak geometri data terhadap hasil simulasi.
30