TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Tanggal pengkajian 13 Maret 2018 pukul 17.05WIB, tanggal masuk rumah sakit
13 Maret 2018 pukul 16.00 WIB di ruang Mawar, nomor register 2012-405042
dengan diagnosa medis Dengue Hemorargic Fever (DHF).
1. Data Biografi
a. Identitas Pasien
Nama klien An. R, sering dipanggil An. R(16 tahun) jenis kelamin laki-
laki, lahir di Jakarta, 12 Maret 2002, agama Islam, suku bangsa Padang,
bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia dan klien sudah sekolah.
b. Identitas Orang tua / Wali :
Nama Ibu klien Ny. S (49 tahun), pendidikan terakhir D3, pekerjaan ibu
rumah tangga, agama Islam, suku bangsa Padang. Nama ayah klien Tn. I
(49 tahun), pendidikan terakhir SMK, pekerjaan Swasta, agama Islam,
suku bangsa Padang. Klien dan orang tua tinggal di Gang Pembina 1 RT
08 rw 01 no 17 Kelurahan Baru.
2. Resume
An. R (16 tahun) Klien datang ke IGD RSUD Pasar Rebo pada tanggal 13
Maret 2018 dengan keluhan demam sejak hari Jum’at (demam hari ke 3).
Klien gusi tidak berdarah dan tidak ada riwayat kejang. Diagnosa medis yang
muncul adalah DHF. Di IGD telah dilakukan tindakan keperawatan
pemasangan infus RF 13 tpm dan pemberian sanmol 120 mg. Diruangan telah
ditegakkan diagnosa keperawatan resiko defisit volume cairan dan resiko
tinggi terjadinya perdarahan dan sudah dilakukan tindakan keperawatan
observasi keadaan umum, observasi tanda-tanda vital, pemberian Sanmol dan
pemeriksaan laboratorium. Sampai saat pengkajian, klien masih tampak
lemas dan suhu tubuh masih belum stabil.
i. Imunisasi
Imunisasi klien sudah lengkap, yaitu imunisasi BCG, polio, campak, DPT
dan hepatitis.
j. Kebiasaan Sehari- hari (Keadaan sebelum dirawat)
1) Pola pemenuhan nutrisi
ASI dan atau susu buatan : klien diberikan ASI sampai usia 2 tahun,
waktu pemberian ASI tidak tentu, tidak ada kesulitan ibu saat
memberikan susu.
Makanan padat diberikan mulai klien berumur 6 bulan, cara
pemberiannya dengan disuapi oleh neneknya. Jenis makanan yang
diberikan adalah nasi tim.
Pola makan dan minum : frekuensi makan klien 3-4x, jenis
makanannya adalah nasi, sayur dan lauk, porsi makan yang dihabiskan
adalah 1 porsi, makanan yang disenangi adalah ayam goreng, alergi
pada makanan tidak ada, waktu makan klien pagi, siang dan sore,
jumlah minum per hari kurang lebih 1200 ml, frekuensinya tidak tentu,
tidak ada kebiasaan minum kopi atau yang lainnya.
2) Pola tidur
Klien mengatakan An. R biasa tidur siang 2 jam dan tidur malam 8-9
jam dalam sehari. Kebiasaan anak menjelang tidur adalah menonton
TV. Tidak ada kebiasaan saat tidur
3) Pola Aktivitas/Latihan/Olahraga/Bermain/Hoby:
Klien biasa bermain futsal atau bermai dengan teman sebayanya.
4) Pola Kebersihan Diri
An. R mandi 2 kali sehari, menggunakan sabun, sikat gigi 2 kali sehari
(pagi hari), menggunakan pasta gigi. An. R biasa keramas setiap 2 hari
sekali. An. R sudah bisa sendiri dalam menggunakan celana dan
sepatu.
5) Pola Eliminasi
BAB : frekuensi BAB klien 1 x per hari, waktunya tidak tentu, warna
kuning, bau khas, konsistensinya padat dan lunak, cara klien BAB
adalah berbicara jika ingin buang air besar lalu pergi ke toilet, tidak
ada keluhan saat buang air besar, tidak menggunakan laksatif atau
pencahar dan tidak ada kebiasan pada waktu buang air besar.
BAK : frekuensi BAK kurang lebih 5 kali per hari, warna kuning
jernih, tidak ada keluhan yang berhubungan dengan BAK.
6) Kebiasaan Lain
Klien tidak mempunyai kebiasaan gigit jari, menggigit kuku,
mempermainkan genital, mudah marah atau yang lainnya.
7) Pola Asuh
Klien diasuh oleh orang tuanya.
Keterangan Gambar :
Laki- laki meninggal
perempuan menikah
klien
tinggal dalam 1 rumah
Keterangan :
An. R merupakan anak kedua dari 2 bersaudara. An. R tinggal di rumah
bersama ayah, dan ibu.
b. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada penyakit yang sedang diderita oleh ayah atau ibu, tidak ada
faktor penyakit yang diderita oleh ayah/ibu. Tidak ada penyakit yang
pernah diderita oleh saudara kandung, tidak ada penyakit yang sedang
diderita oleh saudara kandung, tidak ada faktor penyakit yang diderita
oleh saudara kandung. Tidak ada penyakit yang pernah diderita, yang
sedang diderita dan faktor penyakit pada anggota keluarga lainnya.
c. Koping Keluarga
Jika ada masalah, keluarga selalu bermusyawarah dan orang tua
mengatakan bila ada anggota keluarga yang sakit langsung di bawa ke
rumah sakit atau klinik terdekat
d. Sistem Nilai
Tidak ada kepercayaan yang bertentangan dengan kesehatan dan orang
tua mengatakan kesehatan pada anaknya merupakan hal yang utama.
e. Spiritual
Keluarga klien beribadah sesuai keyakinannya.
Data Objektif : Abdomen klien tidak lemas, tidak tegang atau kaku,
tidak kembung, bising usus 18x per menit. BAB dengan bau yang
khas, warna kuning, tidak ada lendir, konsistensi lunak, tidak melena,
frekuensi BAB kurang lebih 1x. Warna BAK kuning jernih, baunya
khas, tidak menggunakan kateter, frekuensinya tidak tentu, jumlah
kurang lebih 190 cc. anus tidak iritasi, tidak atresia ani, tidak prolaps,
anus tidak kemerahan.
5) Aktivitas/Latihan
Data Subjektif : Ibu An. R mengatakan kebutuhan sehari-harinya
dibantu oleh orang tuanya, tidak ada kekakuan pergerakan sendi dan
tidak ada rasa nyeri pada sendi.
Data Objektif : tidak ada gangguan keseimbangan berjalan, kekuatan
menggenggam baik, bentuk kaki tidak ada kelainan, otot kaki kuat,
tidak kejang.
6) Sensori Persepsi
Data Subjektif :Ibu An. R mengatakan anak mampu mendengar
dengan baik dibuktikan dengan jika dipanggil anak berespon, anak
mampu melihat dengan baik, penciuman jika ada bau yang tidak
disukai anak akan menutup hidungnya, jika disentuh anak memberi
respons, pengecap normal.
Data Objektif : reaksi terhadap cahaya baik, pupil isokor, konjungtiva
ananemis, pendengaran baik, penglihatan baik.
7) Konsep Diri
Data Subjektif : Ibu An. R mengatakan sakit ini mempengaruhi
anaknya. Anaknya menjadi malas makan dan minum.
Data Objektif : kontak mata ada, postur tubuh normal, perilaku klien
menjadi manja.
8) Tidur/Istirahat
Data Subjektif : Ibu An. R mengatakan anaknya tidur selalu nyenyak,
tidak ada masalah atau gangguan waktu tidur.
Data Objektif : tidak ada tanda-tanda kurang tidur, hanya saja
terkadang anak gelisah.
9) Seksualitas/Reproduksi
Data Subyektif : Ibu An. R mengatakan anaknya tidak ada kesulitan
dalam BAK.
Data Objektif : Tidak ada kelainan pada skrotum, hyposphadia dan
fimosis.
c. Dampak Hospitalisasi
Pada anak : anak menjadi gelisah. Pada orang tua : ibu merasa cemas
dengan keadaan anaknya karena ini pertama kali anaknya dirawat dan
trombositnya rendah.
d. Tingkat pertumbuhan dan Perkembangan Saat ini
1) Pertumbuhan
Berat badan 50 kg, tinggi badan165 cm.
2) Perkembangan
Motorik kasar : anak sudah sudah ingin mengeal lawan jenis. Motorik
halus :anak bisa membantu orangtuanya . Bahasa :anak sudah lancar
berbahasa indonesia. Sosialisasi : anak sudah bersosialisasi dengan
warga dan lingkungan di sekolah.
7. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 13 Maret 2018
HB 15,2 g/dl (11,7-15,5g/dl), Ht 46% (32-47%), leukosit 2,95 /ul (3.600-
11.00 /ul), trombosit 82.000 /ul (150.000-440.000 /ul), eritrosit 5,3 juta/ul
(3,8-5,2 juta/ul), basofil 1% (0-1%), eosinofil 1% (1-3%), neutrofil batang
0% (3-6%), neutrofil segmen 63% (25-60%), limfosit 27% (25-40%),
monosit 8% (2-8%).
8. Penatalaksanaan
Klien terpasang infus Ringer Fundin30 tpm
Terapi obat sanmol3 x 500 mg melalui IV bolus
9. Data Fokus
Data subyektif : keluarga mengatakan anak minum hanya sedikit
±200cc/12jam, keluarga klien mengatakan makan hanya roti, keluarga
Data Obyektif : trombosit 82 /uL, tampak klien tidak mau makan dan tampak
anak hanya mau minum, HB 15,2 g/dl, leukosit 5,3 /ul, hematokrit46%,
terlihat makanan masih utuh
Balance cairan :
Minum : ± 200 cc / 6 jam, Infus 125 cc / 6 jam
Intake /6 jam = 325 cc
Urine : ± 190cc
Output / 24jam = 190 cc
Intake – Output = 325cc – 190cc = 135cc
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko tinggi terjadinya perdarahanb.d trombositopenia ditandai dengan,
respon subjektif : - dan data objektif : Trombosit82.000/uL.
2. Resiko defisit volume cairan berhubungan dengan peningkatan
permeabilitas kapiler, intake output tidak adekuat ditandai dengan, data
subjektif :keluarga mengatakan anak minum hanya sedikit ±200cc/12jam
dan data objektif : Hematokrit 33%.
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan denganintake in adekuat ditandai dengan, data subjektif :Ibu
mengatakan anak makan hanya roti dan data objektif : Hemoglobin 15,2
g/dl.
4. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya sumber informasi
ditandai dengan :Keluarga mengatakan anaknya demam langsung diberi
obat, Ibu klien mengatakan DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh
nyamuk dan data objektif : -.
Pelaksanaan :
Tanggal :14 Maret 2018
Pada pukul 11.00 memantau hasil laboratorium anak dengan RS :-, RO : Ht
: 46%. Pada pukul 13.15 memonitor adanya tanda-tanda perdarahan dengan
RS : keluarga klien mengatakan tidak ada tanda – tanda perdarahan, RO :
tidak tampak ptekie disekitar badan dan punggung anak. Pada pukul 13.20
memberi penjelasan pada keluarga untuk segera melaporkan jika ada
perdarahan dengan RS : ibu klien mengatakan iya suster, RO : ibu tampak
kooperatif. Pukul 15.00 menganjurkan ibu klien untuk menggunakkan anak
sikat gigi yang lunak dengan RS : ibu klien mengatakan iya suster, RO : ibu
tampak kooperatif. Pada pukul 17.00 perawat ruangan menganjurkan klien
untuk istirahat dengan RS : Ibu mengatakan anaknya sedang tidur, RO :
tampak si anak sedang tidur dengan tenang.
Evaluasi :
Tanggal :14 Maret 2018
Subjektif: Keluarga mengatakan tidak ada perdarahan pada An. R.
Objektif: Tidak tampak ptekie pada badan anak, trombosit 82.000/ uL.
Analisa: Tujuan belum tercapai masalah masih berisiko. Perencanaan
:Rencana tindakan dilanjutkan (a, b, d, e).
Rencana Tindakan :
a. Awasi masukan, haluaran dan monitor intake output.
b. Pantau TTV anak (TD, nadi, suhu) secara berkala.
c. Observasi kulit kering, membran mukosa, turgor kulit dan
pengisian kapiler
d. Kaji keadaan umum
e. Kolaborasi : pantau hasil laboratorium (Hematokrit)
f. Kolaborasi : terapi cairan parenteral Ringer Fundin 1300cc/24jam
Pelaksanaan :
Tanggal : 14 Maret 2018
Pada pukul 11.00 memantau hasil laboratorium anak dengan RS :-, RO :
Trombosit : 51.000 /uL.Pukul 13.00 memantau TTV dengan RS : ibu
mengatakan terima kasih dan RO : TD : 110/70 mmHg, N : 80x/menit, S :
38,5ᵒC, RR : 20x/menit. Memantau pemberian cairan infus dengan RS : (-)
dan RO : infus RA tersisa 100cc. mengobservasi membran mukosa dan
turgor kulit dengan RS : (-) dan RO : membran mukosa lembab dan turgor
kulit elastis. Pada pukul 15.00 perawat ruangan menganamnesa keadaan
umum dengan RS : (-) dan RO : keadaan umum compos mentis, mengukur
suhu dengan RS : (-) dan RO : suhu : 38ᵒC, mengobservasi tetesan infus
dengan RS : (-) dan RO : cairan infus telah diganti dengan yang baru RA
500cc 10TPM, pada pukul 20.00 perawat ruangan mengukur TTV dengan
RS : (-) dan RO : TD : 120/64 mmHg, N : 80x/menit, S : 35,9ᵒC, RR :
25x/menit, dan menganamnesa keadaan umum dengan RS : (-) dan RO :
keadaan umum compos mentis. Pada pukul 21.00 perawat ruangan
memonitor faktor tetesan infus dengan RS : (-) dan RO : keadaan umum
compos mentis. Pukul 03.00 perawat ruangan mengganti cairan infus
dengan RS : (-) dan RO : infus RA 500cc 10 TPM telah diberikan,
mengobservasi keadaan umum pasien dengan RS : (-) dan RO : keadaan
umum compos mentis, pada pukul 05.00 perawat ruangan mengobservasi
TTV dengan RS : (-) dan RO : TD : 120/70 mmHg, S : 36,1ᵒC, N :
97x/menit, RR : 21x/menit.
Evaluasi :
Tanggal : 14 Maret 2018
Subjektif :ibu klien mengatakan anaknya minum hanya sedikit ±200cc dari
jam 09.00 - 15.00 Objektif : turgor kulit anak elastis, membran mukosa
lembab, hematokrit 33%. Analisa : Tujuan tercapai sebagian masalah belum
teratasi. Perencanaan : rencana tindakan dilanjutkan (a, b, c, e).
Rencana Tindakan :
a. Kaji mual, sakit menelan, dan muntah yang dialami oleh pasien.
b. Berikan makanan yang anak sukai.
c. Berikan umpan balik positif pada saat klien mau berusaha
menghabiskan makanan.
d. Catat jumlah / porsi makan yang dihabiskan oleh klien setiap hari.
e. Lakukan oral hygiene dengan menggunakan sikat gigi yang lunak.
f. Timbang berat badan.
g. Anjurkan pada keluarga memberi makan sedikit namun sering.
h. Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diit yang tepat.
i. Kolaborasi : pantau hasil laboratorium (hemoglobin)
Pelaksanaan :
Tanggal : 14 Maret 2018
Pada pukul 11.00 mengkaji adanya mual, sakit menelan dan muntah yang
dialami klien dengan RS :ibu mengatakan saat ini anak tidak ada muntah,
RO :anak tampak rewel. Pada pukul 11.00 menimbang Berat Badan anak
dengan RS : (-), RO : berat badan anak 50 kg. Pada pukul 13.00 mengkaji
makanan yang anak sukai dengan RS : anak menyukai ayam dengan RO : -.
Pada pukul 13.00 menganjurkan pada keluarga untuk memberikan makan
sedikit namun sering dengan RS : ibu klien mengatakan akan mencobanya
dan RO : keluarga klien tampak mengerti.
Evaluasi :
Tanggal : 14 Maret 2018
Subjektif:Ibu mengatakan anak makan hanya roti. Objektif : BB anak 50
kg, HB 12,7 g/dl, tidak ada mual dan muntah, anak tidak nafsu makan.
Pelaksanaan :
Tanggal : 14 Maret 2018
Pukul 11.00 mengkaji tingkat pengetahuan keluarga klien tentang penyakit
yang di derita klien dengan RS : keluarga klien mengatakan bila anaknya
sakit karena digigit nyamuk dan tidak mengetahui nyamuk seperti apa dan
RO : tampak keluarga klien antusias ingin tahu.
Evaluasi :
Tanggal : 14 Maret 2018
Subjektif :ibu mengatakan masih belum mengerti tentang cara menangani
DHF.Objektif :keluarga masih belum mengerti apa itu DHF. Analisa :
Tujuan tercapai sebagian masalah belum teratasi. Perencanaan : rencana
tindakan dilanjutkan (b, c, e).