ANSIETAS
Di susun oleh :
2019
STRATEGI PELAKSANAAN ANSIETAS
A. Diagnosa keperawatan
Ansietas
B. Tindakan keperawatan
SP Ansietas
1) SP 1
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi
Mengucapkan salam terapeutik
Berjabat tangan
Menjelaskan tujuan interaksi
b. Evaluasi/validasi
c. Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan)
d. Membantu pasien mengenal ansietas :
Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
e. Mengajarkan pasien teknik relaksasi nafas dalam untuk meningkatkan
kontrol dan rasa percaya diri : pengalihan situasi
f. Evaluasi kemampuan klien
g. Beri reinforcement positif
h. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
2) SP 2
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi
Mengucapkan salam terapeutik
Berjabat tangan
Menjelaskan tujuan interaksi
b. Evaluasi/validasi
c. Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan)
d. Mengajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol diri dan
mengurangi ansietas :
Melakukan hal yang disukai
Menonton TV
Mendengarkan music yang disukai
Membaca koran, buku atau majalah
Motivasi pasien untuk melakukan teknik distraksi setiap kali
ansietas muncul
e. Evaluasi kemampuan klien
f. Beri reinforcement positif
g. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
3) SP 3
a. Membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi
Mengucapkan salam terapeutik
Berjabat tangan
Menjelaskan tujuan interaksi
b. Evaluasi/validasi
c. Membuat kontrak (topik, waktu, tempat, tujuan).
d. Menjelaskan cara teknik relaksasi hipnotis 5 jari
e. Membantu pasien mempraktikkan teknik relaksasi hipnotis 5 jari
f. Evaluasi kemampuan klien
g. Memberi reinforcement positif
h. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
A. Kondisi Klien
Petugas mengatakan bahwa klien sering menyendiri di kamar
Klien sering ketawa dan tersenyum sendiri
Klien mengatakan sering mendengar suara-suara yang membisiki dan isinya
tidak jelas serta melihat setan-setan.
B. Diagnosa Keperawatan
Ansietas
C. Tujuan
Tujuan tindakan untuk pasien meliputi:
1. Tujuan Umum : mengatasi gangguan ansietas klien.
2. Tujuan Khusus :
a. Pasien mampu membina hubungan saling percaya
b. Pasien mampu mengenal ansietas
c. Pasien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
d. Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi untuk
mengatasi ansietas
D. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
SP 1 Pasien : membantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan
perasaannya, menjelaskan situasi, penyebab ansietas, menyadari perilaku ansietas,
Mengajarkan pasien teknik relaksasi nafas dalam untuk meningkatkan kontrol dan
rasa percaya diri : pengalihan situasi.
Fase Orientasi
Salam Terapeutik
“Assalamu’alaikum, Selamat pagi pak! Saya perawat yang bertugas pada pagi
ini, nama saya ima. Saya adalah mahasiswa dari STIKes Dharma Husada. Nama
bapak siapa?”
Evaluasi/validasi
Kontrak :
Topik
“Bagaimana jika sekarang kita berbincang-bincang tentang kecemasan
dan latihan cara mengontrol cemas dengan latihan relaksasi pak”
Waktu
“Berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya?
Bagaimana kalau 15 menit saja”
Tempat
“Dimana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah,
Bagaimana jika diruangan ini saja kita berbincang-bincang”
Tujuan
“Agar ibu dapat mengetahui kecemasan yang ibu rasakan serta cara
mengatasinya”
Fase Kerja
“Sekarang coba ibu ceritakan apa yang bapak rasakan saat ini”
Oh jadi bapak merasa takut jika ketakutan bapak terhadap botol diketahui oleh
murid-murid bapak. Jika boleh saya tahu, bagaimana cara bapak mengatasi
ketakutan tersebut”
“Saya mengerti bagaimana perasaan bapak. Setiap orang akan memiliki perasaan
yang sama jika diposisi bapak. Tapi saya sangat kagum sama bapak Karena
bapak mampu menahan semua cobaan ini. Bapak adalah orang yang luar biasa.
Yang perlu bapak ketahui adalah bapak saat ini berada pada tingkat kecemasan
yang sedang. Untuk itu, bapak perlu melakukan terapi disaat bapak merasakan
perasaan cemas yang berat. Terapi ini akan membantu menurunkan tingkat
kecemasan bapak. Bagaimana kalau sekarang kita coba mengatasi kecemasan
bapak dengan latihan relaksasi dengan cara tarik nafas dalam, ini merupakan
salah satu cara untuk mengurangi kecemasan yang bapak rasakan”
“Bagaimana kalau kita latihan sekarang, Saya akan lakukan, bapak perhatikan
saya, lalu bapak bisa mengikuti cara yang sudah saya ajarkan. Kita mulai ya pak.
bapak silakan duduk dengan posisi seperti saya. Pertama-tama, bapak tarik nafas
dalam perlahan-lahan, setelah itu tahan nafas dalam hitungan tiga setelah itu
bapak hembuskan udara melalui mulut dengan meniup udara perlahan-lahan.
Sekarang coba ibu praktikkan”
Fase Terminasi
Evaluasi
Subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita ngobrol tentang masalah yang
bapak rasakan dan latihan relaksasi?”
Obyektif
“Coba bapak ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari.”
“Mari, kita masukkan dalam jadwal harian bapak. Jadi, setiap bapak merasa
cemas, bapak bisa langsung praktikkan cara ini”
Topik
“Cara yang kita praktikkan tadi baru mengurangi sedikit kecemasan yang
bapak rasakan, bagamana jika kita latihan kembali besok pak? Jangan
lupa bapak mencoba teknik yang lain untuk mengurangi kecemasan
bapak ya”
Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang kedua ini besok, dengan jam
yang sama seperti hari ini. Berapa lama bapak punya waktu untuk
berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana kalau 20 menit saja”
Tempat
“Dimana bapak akan latihan dengan saya besok? Ya sudah, bagaimana
kalau besok kita melakukannya disini saja”
SP 2 Pasien : Mengajarkan pasien teknik distraksi untuk meningkatkan kontrol diri
dan mengurangi ansietas :Melakukan hal yang disukai, Menonton TV, Mendengarkan
music yang disukai, Membaca koran, buku atau majalah, Motivasi pasien untuk
melakukan teknik distraksi setiap kali ansietas muncul.
Salam Terapeutik
Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah ibu sudah melatih cara
mengalihkan situasi untuk menghilangkan kecemasan bapak seperti yang saya
ajarkan kemarin?”
Kontrak :
Topik
“Baiklah pak sesuai janji kita kemarin, hari ini saya datang kembali
untuk mendiskusikan tentang latihan distraksi dengan tehnik
pengalihan.”
Waktu
” Berapa lama kita akan berlatih pak? “Bagaimana jika 10 menit?”
Tempat
“Dimana kita akan berdiskusi? “Bagaimana jika di halaman samping?”
Tujuan
“Tujuan dari latihan hari ini adalah agar bapak dapat meningkatkan
kontrol kecemasan pada diri bapak dan bapak dapat mempraktekkannya
dalam kehidupan sehari-hari bapak.”
Fase Kerja
“bapak, kemarin waktu kita diskusi bapak mengatakan bahwa saat cemas
rasanya seluruh badan ibu tegang, baik pikiran maupun fisik. Nah, latihan
distraksi ini bermanfaat untuk mengalihkan rasa cemas bapak sehingga
membuat pikiran dan fisik ibu relak atau santai. Dalam teknik ini ibu harus
melakukan hal-hal yang dapat membuat bapak relak misalnya dengan menonton
acara televisi kesukaan bapak, membaca buku atau majalah yang bapak suka,
atau dengan mendengar music yang bapak sukai. Nah, sekarang bapak sudah tau
kan hal-hal apa saja yang dapat bapak lakukan untuk mengurangi rasa cemas
bapak. Nanti apabila ibu merasa cemas lagi, bapak bisa melakukan salah satu
teknik distraksi atau pengalihan yang saya beritahu tadi.kegiatan mana yang
bapak sukai? Baiklah sekarang kita mendengarkan musik, bapak suka musik
apa? Saya putarkan ya pak?
Fase Terminasi
Evaluasi
Subjektif
“Bagaimana apa ada yang ingin bapak tanyakan dari penjelasan saya
tadi?”
Objektif
“Coba ibu ulangi lagi cara yang sudah kita pelajari. Wah bagus sekali,
nanti jika ibu merasa cemas, ibu dapat melakukan teknik ditraksi yang
tadi saya jelaskan ya.”
“Kapan bapak akan mulai mencoba melakukan cara ini? Baiklah setiap bapak
merasa cemas, bapak bisa langsung mempraktikkan cara ini.”
Topik
“Nah, bapak, masih ada cara yang bisa digunakan untuk mengatasi
kecemasan bapak yaitu dengan teknik hipnotis diri sendiri atau hipnotis
dengan 5 jari.”
Waktu
“Bagaimana kalau kita latihan cara yang ketiga ini besok dengan jam
yang sama seperti hari ini?”
Tempat
“Mau latihan dimana kita pak? Bagaimana jika disini lagi ? Apa masih
ada yang mau ditanyakan pak? Baiklah kalau tidak ada saya pamit dulu.
Selamat siang.”
Fase Orientasi
Salam Terapeutik
“Selamat pagi bapak”
Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan bapak pagi ini? Apakah bapak masih gelisah dan tidak bisa
tidur? Apakah yang kemaren saya ajarkan sudah di praktekkan dalam jadwal
harian bapak? Nah kalau sudah coba di praktikkan kembali ya. Bagus pak”
Kontrak :
Topik, Waktu, Tempat, Tujuan
“Baiklah pak, bagaimana kalau sekarang kita berbincang-bincang tentang
perasaan yang bapakrasakan? Dan saya akan mengajarkan bapak teknik
relaksasi hipnotis 5 jari untuk menghilangkan rasa gelisah bapak. Kita
akan berbincang-bincang selama 30 menit. Kita akan lakukan disini saja
ya pak.”
Tujuan
“Tujuan perbincangan kita hari ini adalah agar bapak mengetahui cara
untuk menghilangkan rasa gelisah bapak dengan teknik relaksasi hipnotis
5 jari dan bapak dapat mempraktekkan ketika rasa gelisah bapak datang
kembali.”
Fase Kerja
“Tadi bapak katakan, bapak merasa gelisah, tidak bisa tidur, coba bapak ceritakan
lebih lanjut tentang perasaan bapak, kenapa bapak tidak gelisah, apa yang bapak
pikirkan? Oh, jadi bapak merasa takut jika ketakutan bapak terhadap botol
diketahui orang lain, Nah bapak, sekarang saya akan mengajarkan bapak
teknik relaksasi degan cara hipnotis 5 jari. Kita mulai ya pak. bapak pejamkan
mata bapak, nah sekarang tautkan jari telunjuk ibu dengan jempol bapak,
sekarang bayangkan pada saat bapak sedang bahagia. Sekarang tautkan jari
tengah ibu dengan jempol, bayangkan saat bapak bersama orang yang bapak
sayangi/ cintai, sekarang taukan jari manis bapak dengan jempol, bayangkan
ketika bapak di puji oleh seseorang karena prestasi bapak, dan sekarang tautkan
jari kelingking bapak, bayangkan tempat yang paling indah yang pernah di
kunjungi. bapak, coba ulangi lagi cara teknik hipnotis 5 jari yang sudah kita
pelajari tadi. Wah bagus sekali, mari kita masukkan dalam jadwal harian bapak.
Jadi, setiap bapak merasa cemas, bapak bisa langsung praktikkan cara ini, dan
bisa melakukannya lagi sesuai jadwal yang telah kita buat.”
Fase Terminasi
Evaluasi
Subyektif
“Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang bincang tentang
masalah yang bapak rasakan dan latihan mempaktekkan teknik relaksasi
hipnotis 5 jari?”
Obyektif
“Nah, coba bapak praktikkan kembali apa yang telah saya ajarkan tadi.
Bagus, ternyata bapak masih ingat apa yang telah saya ajarkan.”