Sempro Klimakterium
Sempro Klimakterium
Sempro Klimakterium
SEMINAR PROPOSAL
Oleh:
Sintia Aprianti
6411416023
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah klimakterium berasal dari bahasa Yunani yang berarti “anak tangga’’ dan merujuk
pada masa akhir tahap reproduksi dan memasuki fase non reproduksi. Masa ini meliputi
perimenopause, menopause dan tahap awal masa pascamenopause. (Jan Clarck, 2005).
Klimakterium adalah fase fisiologis yang terjadi jika fungsi ovarium telah mengalami
regresi. Selama klimakterium, kadar estradiol menurun dan ovarium mengecil dan akhinya
folikel menghilang. Pemeriksaan mikroskopis menunjukan korteks yang menipis dan medula
yang relatif menebal akibat akibat bertambahnya jaringan ikat fibrosa. Pembuluh- pembuluh
darah pada hilus dan medula menjadi sklerotik secara progresif. Involusis anatomis dari ovarium
disertai oleh penurunan fusngsi ovulasi dan penurunan fungsi- fungsi endokrinnya. Menurunnya
kasar estradiol dalam sirkulasi meningkatkan sekresi gonadtropin oleh hipofisis melalui umpan
balik negatif. Ini meneyebabakn produksi FSH meningkat dan terus diproduksinya LH setelah
beberapa tahun awitan menopause. Tanda, gejala, dan perubahan fisiologik yang menyertai
menopause adalah akibat menurunnya esterogen dan sirkulasi. Gejala- gajala menopause dapat
dimulai sebelum eprubahan pada siklus menstruasi terjadi. Perdarahan menstruasi rutin dapat
terus berlangsung sampai terjadinya menopause ketika siklus jadi memendek karena fase
folikuler yang memendek atau siklus menjadi tidak teratur dan makin jarang, yang pada
perubahan-perubahan pola haid dalam masa klimakterik sebagai akibat dari berkurangnya fungsi
7
ovarium. Perimenopause dimulai sejak haid mulai tidak teratur dan adanya keluhan-keluhan
berkisar diantara umur 45 tahun sampai 55 tahun. Jadi masa perimenopause terdiri atas
premenopause (usia 45-48), menopause (usia 49-51) dan postmenopause (usia 52-55).
Klimakterium ditandai dengan rasa panas di malam hari, kemudian berkeringat dingin,
jantung berdebar-debar. Sejak itu terjadi lebih banyak perubahan sepanjang beberapa bulan
berikutnya seperti, mendadak kehilangan energi, serangan perasaan sedih, kembung, sakit
Setiap kali seorang wanita berovulasi, tidak hanya satu atau dua tetapi 20 hingga 1000 sel
telur akan hilang. Namun, hanya satu atau dua buah telur yang benar- benar matang. Dengan
semakin bertambahnya usia telur-telur itu akan semakin cepat hilang. Antara usia 38 - 44 tahun
sekitar 50.000 akan hilang. Ovulasi melambat selama masa perimenopause, yaitu masa transisi
antara masa ketika anda mulai merasakan gejala menopause (biasanya pada pertengahan atau
akhir usia 40 tahun) dan masa ketika haid anda benar-benar berhenti (rata-rata pad usia 51). (Jan
Clark 2004)
Berdasarkan World Health Organization (WHO) tahun 2014 menyatakan pada tahun
2030 jumlah perempuan di seluruh dunia yang memasuki masa menopause diperkirakan
mencapai 1,2 miliar orang. Hal ini menandakan pada tahun 2025 akan dimulai masa
Berdasarkan Pusat Data dan Inforasi Kemenkes RI 2017 mengenai Estimasi Jumlah
Penduduk Indonesia Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin Tahun 2017 terdapat
8.485.479 wanita dengan usia perimenopause. Jawa Tengah adalah Provinsi dengan Populasi
8
wanita tertinggi ke tiga di Indonesia setelah Jawa Barat dan Jawa Timur dengan total 17.269.772
jiwa.
Menurut data Jumlah Penduduk berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin BPS Jawa Tengah
tahun 2018 terdapat 2.374.144 wanita dengan usia 45-49 tahun dan di Kota semarang terdapat
44.9000 wanita. Kecamatan dengan jumlah wanita usia 45-49 tahun tertinggi adalah Semarang
Barat yaitu 5.407 jiwa.Kelurahan dengan jumlah penduduk tertinggi usia lebih dari 40 tahun
adalah Kelurahan Manyaran yaitu 6.384 jiwa. Berdasarkan data dapat diketahui bahwa
Kelurahan Manyaran adalah wilayah dengan usia wanita perimenopause tertinggi di kota
semarang sehingga berpotensi tinggi dalam mengalami berbagai keluhan perimenopause seperti
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan mei 2019 di Kelurahan
Manyaran terdapat 20 wanita yang hadir, 9 wanita pada usia perimenopause (45-55 tahun), 4
wanita usia 43 tahun, dan 7 wanita dengan usia senium (> 60 tahun). Dari 9 wanita usia
perimenopause yang diwawancari memiliki status gizi yang berbeda. 6 orang (67%) dengan
status gizi tidak normal dan 3 orang (33%) dengan status gizi normal. Dari 6 orang dengan status
gizi tidak normal 3 orang (50%) mengalami keluhan klimakterium sedangkan , 2 orang (33%)
mengalami keluhan klimakterium ringan dan 1(16,7%) orang mengalami keluhan klimakterium
berat.
Rumusan masalah secara umum dalam penelitian ini adalah bagaimanakah hubungan
aktivitas fisik dan Paritas dengan keluhan klimakterium pada ibu rumah tangga di Kecamatan
Untuk mengetahui hubungan hubungan aktivitas fisik dan Paritas dengan keluhan
klimakterium pada ibu rumah tangga di Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.
perimenopause dapat di minimalisasi dengan menjaga status gizi normal dan aktivitas fisik yang
cukup.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 KLIMAKTERIUM
Istilah klimakterium berasal dari bahasa Yunani yang berarti “anak tangga’’ dan merujuk
pada masa akhir tahap reproduksi dan memasuki fase non reproduksi. Masa ini meliputi
perimenopause, menopause dan tahap awal masa pascamenopause. (Jan Clarck, 2005).
Klimakterium adalah fase fisiologis yang terjadi jika fungsi ovarium telah mengalami
regresi. Selama klimakterium, kadar estradiol menurun dan ovarium mengecil dan akhinya
folikel menghilang. Pemeriksaan mikroskopis menunjukan korteks yang menipis dan medula
yang relatif menebal akibat akibat bertambahnya jaringan ikat fibrosa. Pembuluh- pembuluh
darah pada hilus dan medula menjadi sklerotik secara progresif. Involusis anatomis dari ovarium
disertai oleh penurunan fusngsi ovulasi dan penurunan fungsi- fungsi endokrinnya. Menurunnya
kasar estradiol dalam sirkulasi meningkatkan sekresi gonadtropin oleh hipofisis melalui umpan
balik negatif. Ini meneyebabakn produksi FSH meningkat dan terus diproduksinya LH setelah
beberapa tahun awitan menopause. Tanda, gejala, dan perubahan fisiologik yang menyertai
menopause adalah akibat menurunnya esterogen dan sirkulasi. Gejala- gajala menopause dapat
dimulai sebelum eprubahan pada siklus menstruasi terjadi. Perdarahan menstruasi rutin dapat
terus berlangsung sampai terjadinya menopause ketika siklus jadi memendek karena fase
folikuler yang memendek atau siklus menjadi tidak teratur dan makin jarang, yang pada
perubahan-perubahan pola haid dalam masa klimakterik sebagai akibat dari berkurangnya fungsi
11
ovarium. Perimenopause dimulai sejak haid mulai tidak teratur dan adanya keluhan-keluhan
berkisar diantara umur 45 tahun sampai 55 tahun. Jadi masa perimenopause terdiri atas
premenopause (usia 45-48), menopause (usia 49-51) dan postmenopause (usia 52-55).
dan keluhan-keluhan klimakterik terjadi. Perempuan yang masih mengalami haid dalam 12 bulan
surut terakhir yang berkaitan dengan berkurangnya fungsi ovarium dan terjadi klimakterium.
Datang haid terakhir baru diketahui setelah mengalami 12 bulan amenorea. Menopause artifisial
terjadi akibat pengangkatan atau radiasi ovarium dan atau uterus. Akan selalu diikuti dengan
amenorea dan infertilitas, dan seringkali diikuti oleh gejala-gejala atau keluhan-keluhan
klimakterik. Postmenopause adalah kelanjutan menopause selama 3-5 tahun, dimana gejala-
gejala dan keluhan-keluhan klimakterik bisa terjadi, dan produksi estrogen dari ovarium akhirnya
berhenti. Biasanya tidak ada batas yang sangat jelas, akan tetapi secara perlahan-lahan memasuki
senium.(Lannywati, 2009)
2.1.2.2 Menopause
Menopause adalah perdarahan surut (withdrawal bleeding) fisiologik yang terakhir dalam
seumur hidup wanita, yang menunjukkan berakhirnya kemampuan berproduksi. Dengan kata lain
meno (menstruasi) pause (stop) adalah berhenti haid atau menstruasi. Kita mengenal juga
beberapa istilah lain yang ada kaitannya dengan menopause ini. Klimakterium (klimakter =
tangga) merupakan masa peralihan antara masa reproduksi kepada tahap tidak berproduksi.
Sebenarnya semua gejala-gejala terjadi di masa klimakterium ini sehingga dikatakan istilah
12
menopause kurang tepat karena menopause hanya merupakan kejadian sesaat saja yaitu
perdarahan atau haid terakhir yang paling tepat klimakterium tetapi orang-orang sudah terbiasa
Umur menopause adalah umur di mana perempuan mengalami haidnya yang terakhir.
2.1.2.3 Pascamenopause
Ini adalah bulan dan tahun setelah haid terakhir Anda. Masa ini bersinggungan dengan
tahap perimenopause (Jan Clarck, 2005)
2.1.3 Proses Klimakterium
Hormon estrogen, progesteron, dan testosteron berubh secara konrstan setiap hari dengan
ritme yang bisa diprediksi dan teratur. Ketiga hormon tersebut adalah kunci yang menentukan
masa puncak reproduksi seorang wanita. Proses ini memiliki masa awal, puncak penurunan, dan
akhir.
Setiap kali seorang wanita berovulasi, 20 hingga1000 telur kan hilang. Nmaun, hanya satu
atau dua buah telur dalam setiap siklus yang akan benar- benar matang. Dengan semakin
bertambahnya usia, telur-telur tersebut akan semakin cepat hilang. Anatar usia 38- 44 tahun,
sekitar 50.000 telur yang hilang.
Ovulasi melambat selama masa perimenopause, yaitu masa transisi antara masa ketika
anda mulai merasakan gejala menopause (biasanya pada pertengahan atau kahir usia 40 tahun)
dan massa ketika haid benar- benar berhenti (rata-rata pada usia 51 tahun).
Klimakterium adalah masa peralihan dalam kehidupan normal seorang wanita sebelum
mencapai senium, yang mulai dari akhir masa reproduktif dari kehidupan sampai masa non-
reproduktif. Masa klimakterium meliputi pramenopause, menopause, dan pascamenopause. Pada
wanita terjadi antara umur 40-65 tahun. Klimakterium prekoks adalah klimakterium yang terjadi
pada wanita umur kurang dari 40 tahun. klimakterium, merupakan masa peralihan antara masa
reproduksi dan masa senium, yang bukan merupakan suatu keadaan patologik, melainkan suatu
masa peralihan yang normal. Masa ini berlangsung sebelum dan beberapa tahun sesudah
menopause. Masa premenopause, menopause dan pasca menopause dikenal sebagai masa
klimakterium. Klimakterium dapat dikatakan mulai sekitar 6 tahun sebelum menopause dan
13
berakhir kira-kira 6-7 tahun sesudah menopause. Pada wanita dalam masa ini, terjadi juga
keluhan-keluhan yang disebut sindroma klimakterik.
Tanda-tanda Perimenopause
Tanda dan gejala yang dialami setiap wanita dalam klimakterik bervariasi, seperti
mengalami masa menstruasi dua kali dalam satu bulan , perasaan pendarahan terus- menerus dan
juga dapat terjadi beberapa bulan tanpa haid. Selain itu, dapat terjadi perubahan pada darah
seperti lebih encer dn tidak menggumpal hal ini terjadi karena berkurangnya hormon estrogen.
Gejala- gejala yang berkaitan dengan perubahan hormon pada masa perimenopause dapat
a. Night sweat ( berkeringat di malam hari), tidue yang terganggu, dan insomnia
b. Sifat mudah marah dan moodyang berubah-ubah
c. Kekhawatiran
d. Hialngnya konsentrasi
e. Sakit kepala (Terutama migrain sebelum haid)
f. Kekeringan pada vagina
g. Atropi vagina (menipisnya dinding vagina karena berkurangnya estrogen)
h. Penurunan gairah seks
i. Gangguan saluran kemih (Jan Clarck, 2005)
Gejala-gejala yang terjadi dapat saling berhubungan contohnya ketika terjadi hot fluhes maka
tubuh akan banyak berkeringat, dan terjadi insomnia
2.1.5.1 Pubertas Terbalik
Perubahan yang mood yang terjadi pada masa perimoneopause mungkin akan dirasakan
hampir sama dengan yang dirasakan ketika masa remaja. Ketika tingkat hormon berfluktuasi,
diperburuk dengan kejadian trauma yang terjadi pada masa remaja dapat membuat mood menjadi
berubah-ubah. Ketika masa perimenopause, proses yang terjadi pada tubuh merupakan kebalikan
14
dari masa pubertas, namun menghasilkan reaksi yang sama pada tubuh, yaitu melambatnya kerja
indung telur.
Gelaja perimenopause yang paling sering dirasakan merupakan Hot Flush dan Night
Sweat. Gejala ini dirasakan oleh 25 persen wanita pada masa perimenopause dan 50-85 persen
wanita pada masa menopause. Pada sebagian besar wanita gejala tersebut dirasakan selama satu
hinngga dua tahun, tetapi pada 20-25 persen wanita gejala tersebut terus dirasakan hingga lebih
Serangan panas yang tiba-tiba dirasakan dapat membuat anda tidak nyaman. Serangan
panas inidirasakan mulai dari dada, kemudian merambat ke leher, hingga kepala, dan ubun-ubun.
Setelah perasaan panas yang anda rasakan hilang, tubuh akan berkeringat dan mulai merasa
kedinginan. Namun, gejala ini biasanya terjadi tidak lebih dari tiga menit, namun dapat terjadi
mulai dari beberapa detik hingga setengah jam. Biasanya gejala ini terjadi berbeda-beda, pada
sebagian wanita memiliki titik-titik khusus, seperti pada kulit di sekitar payudara, diamana
perasaan panas mulai terasa sebagai indikasi terjadinya hot flush. Tingkat kepanasan yang
mungkin terjadi dapat berbeda-beda mulai dari rasa ketidaknyamanan yang ringan hingga tingkat
kepanasan yang membuat anda ingin menanggalkan pakaian yang anda gunakan.
Pada malam hari, gejala yang terjadi ini disebut nigt sweat, dapat mengakibatkan anda
terbangun pada malam hari dan berkeringat, sehingga perlu berganti pakaian. Namun rasa panas
pada malam hari dirasakan lebih mengganggu dibandingan dengan rasa panas pada siang hari,
karena mengganggu tidur yang mengakibatkan rasa lelah, depresi, dan mudah kesal pada
keesokan harinya.
15
Fisiologi dibalik terjadinya hot flush belum sepenuhnya dimenegerti, namun gelaja ini
disebabkan oleh zat kimia yang dilepaskan ke aliran darah pada saat terjadi gangguan hormon.
Pembuluh darah sangat sensitif pada zat kimia sehingga akan membesar darah akan mengalir
cepat ke kulit membuat anda merasa panas dan kulit memerah. Saat gejala ini terjadi, pembuluh
darah membesar (dilatassi) agar jumlah darah yang mengalir dapat meningkat sehingga tubuh
menjadi dingin. Gejala ini berhubungan dengan hilangnya pengendalian suhu tubuh oleh kelenjar
Pada beberapa wanita masa perimenopause dilewati tanpa gejala yang berarti. Tetapi
sebagian besar merasakan ketidaknyamanan sebagai akibat perubahan hormon yang terjadi pada
tubuh, gejala yang terjadi biasanya tidak teratur seperti : haid yang terlambat atau lebih cepat,
haid menjadi lebih pendek atau lebih panjang, perdarahan ringan atau berat, atau bahkan hilang
selama beberapa bulan, dan tiba-tiba timbul kembali, gejala ini dapat terjadi dua hingga lima
tahun. Perubahan besar terjadi pada tubuh wanita saat tubuh berusaha mencapai keseimbangan
baru dengan tingkat hormon yang lebih rendah. Proses menopause dikatakan selesai setelah
Ketika terjadi gejala fisik menopause seperti serangan rasa panas, dapat juga terjadi
perubahan mood yang besar. Perubahan suasana hati (mood swings) persaan sedih, kekhawatiran,
stres, dan mudah kesal adalah perasaan yang amat umum dirasakan.
Berdasarka penelitian oleh Emi Priyati 2011, ada hubungan antara usia menarche, beban
pekerjaan, jumlah anak yang dilahirkan, usia melahirkan anak yang terakhir, penggunaan
16
kontrasepsi, dengan kejadian klimakterium. Jumlah anak yang dilahirkan merupakan variabel
Penelitian yang dilakukan oleh celline Oktiani, dkk 2017 mengenai Hubungan Faktor
Demografi, Aktivitas Fisik, Riwayat Penyakit, dan Metode Kb dengan Keluhan Perimenopause
Pada Pedagang Serabi Ambarawa, Semarang menyatakan Ada pengaruh antara aktivitas fisik
dengan variabel terikat keluhan perimenopause.
2.2Kerangka Teori
Wanita
Menarche
Menstruasi
- Premenopause
(usia 45-48 tahun)
- Menopause Perubahan/ Gejala
Klimakterium (usia 49-51 tahun) fisik
- Postmenopause
(usia 52-55 tahun)
a) Night sweat
Aktivitas Fisik: b) mood yang berubah-ubah
1. Aktivitas fisik rendah c) Kekhawatiran
2. Aktivitas fisik tinggi d) Hialngnya konsentrasi
e) Sakit kepala (Terutama migrain
sebelum haid)
f) Kekeringan pada vagina
Paritas g) Atropi vagina (menipisnya
dinding vagina karena
berkurangnya estrogen)
h) Penurunan gairah seks
i) Gangguan saluran kemih
Mengurangi keluhan
perimenopause
17
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Aktivitas fisik
2. Paritas
Keluhan Perimenopause
Keterangan:
Variabel bebas adalah variabel yang apabila ia berubah akan megakibatkan perubahan
variabel bebas dalam penelitian ini adalah Keadaan Aktivitas fisik, dan Status Gizi.
Variabel tergantung merupakan variabel yang nilainya berubah dengan peubahan variabel
bebas.(Sudigdo, S 2014)
pengeluaran
energi.
Variabel
Terikat
Keluhan mengacu kepada kuisioner 1. Keluhan Ordinal
perimenopause perubahan- ringan
perubahan pola 2. Keluhan
haid dalam masa Berat
klimakterik
sebagai akibat
dari berkurangnya
fungsi ovarium.
Jenis penelitian mengacu pada ada tidaknya hubungan antar variabel. Studi yang tidak
mempelajari hubungan disebut penelitian deskriptif, dan semua penelitian mencari hubungan
sehingga dapat menuntun peneliti untuk memperoleh jawaban dalam pertanyaan penelitian
(Sudigdo, S 2014).
Jenis dalam penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain Cross Sectional .
3.6.1 Populasi
20
Populasi merupakan kelompok subyek (orang, pasien, data) yang memiliki karakteristik
tertentu. Populasi terjangkau yaitu bagian dari populasi target yang dibatasi oleh tempat dan
Dalam penelitian ini populasinya yaitu Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Manyaran
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap
dapat mewakili populasi.Pada simple random sampling di hitung terlebih dahulu jumlah subyek
dalam populasi (terjangkau) yang akan dipilih subyeknya sebagai sampel penelitian. Subyek
diberikan nomor, dan dipilih sebagian dari mereka dengan bantuan tabel angka
random.(Sudigdo, S 2014)
Sampel Sampel penelitian ini adalah individu yang berusia antara 44 sampai 55 tahun
yang dipilih secara acak dan bersedia mengikuti penelitian. Penentuan perkiraan jumlah sampel
yang digunakan yaitu menggunakan rumus penelitian analitis numerik berpasangan : n1=n2=(
(𝑍𝛼+𝑍𝛽)𝑆𝑋1−𝑋2 )
n1=n2: Jumlah sampel minimal Zα : Derivat baku α, dihitung dari kesalahan tipe I. Pada
penelitian ini, ditetapkan kesalahan tipe I adalah 5% sehingga nilai Zα adalah 1,645.
Zβ : Derivat baku β, dihitung dari kesalahan tipe II. Pada penelitian ini , ditetapkan
S : Adalah simpang baku. Menurut Sopiyudin (2013), bahwa simpang baku bisa
didapatkan apabila tidak ada penelitian yang sejenis dengan cara perbedaan rerata minimal
Kriteria inklusi adalah kriteria yang harus dipenuhi setiap masing-masing anggota
populasi yang akan dijadikan sampel yaitu merupakanIbu Rumah Tangga dengan rentang usia
Kriteria anggota populasi yang tidak dapat dijadikan sampel penelitian yaitu merupakan
Ibu Rumah Tangga dengan rentang usia 45-55, di Kelurahan Manyaran sedang dalam keadaan
sakit , atau ketika pengambilan data sedang tidak berada di tempat, dan tidak bersedia menjadi
responden.
Sumber data atau informasi merupakan faktor yang penting untuk menunjang suatu
penelitian. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data primer dan data
Data primer yang dikumpulkan, meliputi identitasresponden (nama, tempat tanggal lahir,
nomor handphone, Metode KB yang sedang/ terakhir kali digunakan, Status Perkawinan, Jumlah
anak biologis, riwayat penyakit, riwayat pendidikan terakhir, IMT (indeks massa tubuh),
Pada penelitian ini untuk mendapatkan data sekunder dapat dilakukan dengan dokumentasi
Kuesioner yang disediakan berisi tentang (nama, tempat tanggal lahir, nomor handphone,
Metode KB yang sedang/ terakhir kali digunakan, Status Perkawinan, Jumlah anak biologis,
riwayat penyakit, riwayat pendidikan terakhir, IMT (indeks massa tubuh), aktivitas fisik, dan
keluhan perimenopause.
Sebelum kuesioner di sebarkan diuji coba terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya
kesalahan. Pada kuesioner akan dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya terhadap 20 respoden
Tahap persiapan merupakan tahap mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam
penelitian, yaitu mempersiapkan lembar kuesioner yang berisi pertanyaan dan pernyataan
mengenai data diri dan keluhan perimenopause juga alat pengukur IMT berupa timbangan berat
Analisis univariate adalah analisa yang dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian
Analisa univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data hasil pengukuran sedemikian rupa
sehingga kumpulan data tersebut berubah menjadi informasi yang berguna. peringkasan tersebut
dapat berupa ukuran statistik, tabel,dan grafik. Analisa univariat dilakukan masing–masing
variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini dilakukan anlisis univariat dengan spss an akan
Analisis Bivariate adalah analisis secara simultan dari dua variabel. Hal ini biasanya
dilakukan untuk melihat apakah satu variabel, terkait dengan variabel lain. Dalam penelitian ini
Metode analisis multivariat adalah suatu metode statistika yang tujuan digunakannya
adalah untuk menganalisis data yang terdiri dari banyak variabel serta diduga
antar variabel tersebut saling berhubungan satu sama lain. Metode uji multivariat yang
DAFTAR PUSTAKA
Spencer, Rebecca. Pram bown. 2006. Menopause .Jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas Jakarta.
Erlangga
Oktiani, Celline, Dharminto. Farid Agushyibana. Atik Mawarni. 2017. HUBUNGAN FAKTOR
DEMOGRAFI, AKTIVITAS FISIK, RIWAYAT PENYAKIT, DAN METODE KB DENGAN
KELUHAN PERIMENOPAUSE PADA PEDAGANG SERABI AMBARAWA,
SEMARANG. Volume 5, Nomor 4.
Pratiwi, Septina Dwi Ayu . Dharminto. Cahya Tri Purnam. 2012. HUBUNGAN AKTIVITAS
FISIK DAN UPAYA PENGOBATAN DENGAN TINGKAT KELUHAN KLIMAKTERIUM
PADA WANITA USIA 40-65 TAHUN DI KELURAHAN TLOGOSARI KULON
KECAMATAN PEDURUNGAN KOTA SEMARANG. Volume 1, Nomor 2.
Nina Zuhana, Nur Izzah Priyogo, Mundi Inayah. 2013. Status Gizi pada Wanita Perimenopause yang
Mengalami Keluhan Klimakterik. Vol V, No 2,
Tagliaferri, Marry. Isaac Cohen. Debu Triphaty. 2007. The new Menopause Book
Jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas Jakarta. Erlangga
Ghani', Lannywati, 2009, “Seluk Beluk Menopause’’, Media Penelit. dan Pengembang. Kesehat.
Volume XIX Nomor 4 Tahun 2009, hh. 193-197
Dahlan, M Sopiyudin. 2016. Besar Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Priyati, Emi 2011, ‘Analisa faktor- faktor yang mempengari kejadian klimakterium pada wanita
klimakterium di desa sudung dewo kecamatan kertek kabupaten wonosobo’
25
LAMPIRAN
* Wajib
Identitas Diri
Pada bagian ini, Sudara/i dimohon untuk mengisi identitas diri yang sebenarnya.
Nama (Lengkap) :
Tanggal Lahir :
Pekerjaan
Nomor Handphone :
Alamat Tinggal (Saat Ini) :
tersinggung
konsentrasi
*yang berada di dalam tanda buka dan tutup kurung adalah skor
* Setelah menandai kotak untuk tiap gejala, jumlahkan skor anda. Jika nilai 30 ke atas berarti gejala
yang anda rasakan merupakan gejala menopause, walaupun nilai dibawah 30 bukan berarti anda
LAMPIRAN
KUESIONER IDENTITAS
Kode responden :
A. IDENTITAS SAMPEL
1. Nama lengkap :
2. Tanggal lahir :
3. Usia :
4. Jenis kelamin :
5. Alamat :
6. No . Telp / HP :
B. STATUS KESEHATAN
1. Berat badan :
2. Tinggi badan :
LAMPIRAN
GLOBAL PHYSICAL ACTIVITY QUESTIONNAIRE (GPAQ)
Aktivitas fisik
Kode Pertanyaan Jawaban
Aktivitas saat belajar / bekerja
(Aktivitas termasuk kegiatan belajar, latihan, aktivitas rumah tangga, dll
Apakah aktivitas sehari- hari Anda, termasuk 1. Ya
P1 aktivitas berat (seperti membawa beban berat,
menggali atau pekerjaan konstruksi lain ) ? 2. Tidak (langsung ke P4)
Berapa hari dalam Seminggu Anda
P2 hari
melakukan aktivitas berat?
P3 Berapa lama dalam sehari biasanya Anda Jam menit
melakukan aktivitas berat?
Apakah aktivitas sehari-hari Anda termasuk
aktivitas sedang yang menyebabkan 1. Ya
P4 peningkatan nafas dan denyut nadi, seperti
mengangkat beban ringan dan jalan sedang 2. Tidak (langsung ke P7)
(minimal 10 menit secara kontinyu) ?