Anda di halaman 1dari 44

Ustman ibn erthogul ibn sulaiman syah 1290 M – 1326 M

KERAJAAN Orkhan 1326 M – 1359 M


TURKI Murad 1 1359-1389 M
USMANI Bayazid I yirldrim 1389 – 1403 M

(1300-1922 Sultan Muhammad I 1403 – 1421 M


Murad II 1421-1451 M
M) M alfatih 1451-1481 M
Bayazid II
Sultan salim I 1512 – 1520 M
Sultan sulaiman al-qanuni (sulaiman I) 1520-1566 M
Salim II(1566-1573)
Murad III 1573-1596
Muhammad III 1596-1603
Ahmad I 1603-1617
Mustafa I 1617-1618
Usman II 1618-1622
Mustafa I 1622-1623
Murad IV 1623-1640
Ibrahim I 1640
Muhammad IV 1648-1687
Sulaiman III 1687-1691
Ahmad II 1691 – 1695
Mustafa II 1695-1703

1|Page
Bidang Kesusteraan dan kesenian dalam
bidang pendidikan bidang senibahasa yang meliputi . puisi,

banyak gereja yang di bangun ulang menjadi


Bidang arsitektur masjid, seperti penggantian "Gereja santa
sophi menjadi masjid istanbul yang megah"

menerapkan sistem pemerintahan bersifat


elektik, adanya kenaikan pangkat

Bidang politik
Sepeninggal sultan alaudin II, memberikan 3
petisi, tunduk kpd islam membayar jizyah,
bersekutu dengan tentara tar-tar

muncul nya ilmu kalam, karya tafsir, hadis,


tafsir , tasawuf, hukum :karya ilmu mantiq,
bidang ilmu pengetahuan ilmu shib, ilmu peperangan dan persenjataan,
karya ilmu politik dan lain-lain.
Ustman ibn erthogul ibn
sulaiman syah
pada abad ke-16, pada tahun 1529 pasukan
sulaiman hampir menguasai Wina

Mampu menduduki benteng-benteng


bizantium yang beerdekatan kota broessa.

bidang militer
1300 M , menyerang kerajaan saljuk (sultan
alaudin terbunuh), dan kemudian kerajaan
saljuk terpecah menjadi kerajaan kecil

Bersama anaknya(orkhan) penaklukan barat


bizantium – selat Bosporus, bursa ditepilaut
kmudian menjadi pusat pemerntahan yang
sebelumnya berpusat d qurah hisyar atau
iskhisyihar

2|Page Prinsip-prinsip kemasyarakatan dan hukum,


ilmu khat (huruf Arab) dipengaruhi oleh
bidang keagamaan bangsaArab, bahkan huruf Arab dijadikan
huruf resmi kerajaan.
Tipe administrasi dan kebudayaan yang
bercorak tradisi militer saljuk

Bidang sistem pemerintahan dan budaya

Pembagian tanah mengkuti tradisi


bizantium
Orkhan 1326 M – 1359 M

Membentuk pasukan kaveleri yang


Bidang Militer
bernama mussellem

Ekspansi wilayah eropa, negri bekas


Bidang Militer wilayah saljuk, wilayah rum,
andrianopel.

Murad 1 1359-1389 M

Edirnopel diganti dengan Edirne,


Bidang Politik menjadi ibu kota usmani, karena
wilayahnya strategis

3|Page
Gelar yaldirin/yaldrum berarti
kilat, karena memiliki serangan
yang cepat dalam mengahadapi
lawannya
Bidang Militer

Penaklukan wilayah di wilayah


Bayazid I yirldrim 1389 – 1403 antonia
M

Bidang Politik Relasi baik dengan orkhan

Menjabat tidak mudah melainkan


mengalahkan saudara-saudara nya
setelah sang ayah wafat.

Sultan Muhammad I 1403 – 1421 M Bidang Politik


melakukan perjanjian dengan strategi
perjanjian perdamaian dengan raja
eropa kemudian menguasai kerajaan
ysng menolak perjanjian tsbt

4|Page
Bidang Pemerintahan Naik tahta diwaktu muda ,

Murad II 1421-1451 M

Diremehkan oleh raja eropa karena


Bidang Politik
Naik tahta diwaktu muda

Gelar alfatih berarti sang penakluk,


pembuka, dimasanya ibu kota
M alfatih 1451-1481 M Bidang Militer
bizantium dan konstantinopel di
taklukan

,Lebih tertarik pada ddunia tasawuf


Bayazid II 1481-1512 Bidang pemerintahan sehingga segi pemerintahanya jatuh
karena kurang di taati

5|Page
Ismail 1501-1524 M
KERAJAAN
SYAFAWI Tahmasp I 1524-1576 M
(1503-1722
M) Ismail II 1576-1577 M

M. khubanda 1577-1787 M

Abbas I 1588-1628 M

Safi mirza 1628-1642 M

Abbas II 1642-1677 M

Sulaiman 1667-1694 M

Husein 1694-1732 M

Tahmasp II 1722-1732 M

Abbas III 1732-1736 M

6|Page
Di akhir masa pemerintahannya terjangkit
“strees” karena kekalahannya. Keadaan politik
bidang politik
ini secara tidak langsung berpengaruh buruk
terhadap kegiatan politik
Ismail
1501-1524 M

Dalam kurun 10 tahun mampu menaklukan


bidang militer
seluruh wilayah Persia.

Tahmasp I Masih adanya konflik dengan turki


bidang politik usmani dan terjadi juga konflik dalam
1524-1576 M tubuh qizilbish(dewan kemilitiran)

Ismail II Adanya peperangan melawan


bidang militer kerajaan turki usmani dan qizibish
1576 -1577 M adalah sebab keruntuhannya

M. khubanda Adanya peperangan melawan


bidang militer kerajaan turki usmani dan qizibish
1577-1787 M adalah sebab keruntuhannya

7|Page
Memenimalkan dominasi qizibilsh
dengan pembentukan pasukan baru

Mengadakan kesepakatan dengan


Abbas I ustmani. Sebagai imbalannya wilayah
bidang politik
1588-1628 M Azerbaijan dan Georgia di serahkan
ke usmani

Tidak menghina 3 khulafaur rasyidin

bidang militer Kota Qandahar lepas dari kekuasaan.

Safi mirza
1628-1642 M

Berfoya-foya atau gemar minum-


bidang politik
minuman keras

8|Page
Abbas II Terus mengembangkan bidang keagamaan
bidang keagamaan yang mirip dengan jiwa kepemimpinan
1642-1667 M kakeknya (abbas I)

Kepemimpinan yang lemah

Sulaiman
bidang pemerintahan dan politik
1667-1694 M
Pemabuk, sehingga para ulama’
mengambil alih kekuasaan atas komando
bagir

husein muhammad bagir mendominasi


bidang pemerintahan dan politik
1694-1722 M pemerintahannya

9|Page
Tahmasp II Semakin lemahnya pasukan safawiyyah,
bidang militer sehingga afganistan berhasil menduduki
1722-1732 M beberapa wilayahnya

Abbas III Keadaan yang hampir sama ketika masa


bidang militer
1732-1736 M tahmasp II

10 | P a g e
Zahiruddin babur I 1426-1530
KERAJAAN
MUGHOL Hunayn 1530-1556
(1526-1585)
Akbar Syah 1556-1605

Jahangir 1605-1627

Syah Jehan 1627-1658

Aurangzeh 1658-1707

Bahadur syah 1707-1712

Jihadur syah 1712 – 1719

Farmaikh syah 1719-1724

Muhammad 1724-1741

Ahmad Syah 1741- 1754

Alanggir II 1754-1759

Alam II 1759-1406

Akbar II 1806-1837

11 | P a g e Bahadur Syah II
muncul nya ilmu kalam, karya tafsir, hadis,
tafsir , tasawuf, hukum :karya ilmu mantiq,
bidang ilmu pengetahuan
ilmu shib, ilmu peperangan dan persenjataan,
karya ilmu politik dan lain-lain.

pada abad ke-16, pada tahun 1529 pasukan


Zahiruddin babur I 1426-1530 bidang militer
sulaiman hampir menguasai Wina

penggantian gereja "santa sopia" menjadi


masjid agung yang megah di istanbul, dan
bidang kesenian dan artsitektur sina merupakan salah satu arsitek terbaik,
dan membangun masjid tersebut 16 kali
lebih baik.

Menghadapi berbagai
pemberontakan. Dia juga
Hunayn 1530-1556 bidang Militer
menghadapi pasukkan yang
didirikannya

12 | P a g e
bidang Militer Menghadapi berbagai pemberontakan

Pemerintahan yang pluralis. Menerapkan


bidang sistem pemerintahan peraturan yang dikenal din lani

memperboleh kan banyak wanita dan


Bidang Sosial dan kebudayaan , berbagai budaya dan agama untuk tinggal
dalam harem/kerajaan

Akbar Syah 1556-1605 Bidang Politik Keagamaan dadakannya perayaan segala agama

membangun bangunan bercorak atau relief


Bidang Arsitektur hindu

Berkembangnya ilmu medis di skala


kedokteran , yang menghasilkan filosofi
Bidang Ilmu Medis medis ()memakai pendekatan kepada
allah)serta bersaing dengan ilmu medis
modern eropa.

munculnya buku biografi babur yang berjudu


tuzk-I baburi, tarikh alfi, biografi raja akbar
Bidang Kesusastraan
berjudulakbar nameh, ainil akbar yang
berisipemikiran raja akbar

13 | P a g e
Menghadapi usaha kudeta
Jahangir 1605-1627 bidang Militer
anaknya, khusraw dan syah jehan.

menghadapi beberapa
pemberontakan seperti khan jahan
lodi,

bidang militer

mengembalikan kota Qandahar


kembali dalam kekuasaan muughal
yang sebelumnya di kuasai Persia.
syah jehan 1627-1658

Membangun masjid tajmahal sbg


Bidang Keseniaan dan arsitektur, tanda cinta kepada istrinya yakni
mumtaz mahal.

14 | P a g e
menjadikan delhi sebagai ibu kota
.

Bidang politik
menghadapi banyaknya
pemberontakan karena sikapnya
yang tidak toleran dengan agama
aurangzeh 1658-1707 lain.

Bidang Arsitektur Membangun masjid tajmahal

Menang dalam perebutan kekuasaan


Bahadur syah 1707-1712 Bidang Militer dengan saudaranya azam dan khan
tidak tegas.

Administrasi kerajaan kacau karena


pribadinya yang lemah, kalah
Jihadur syah 1712 – 1719 Bidang pemerintahan dan politik
menghadapi pemberontakan farmaik
syah

Dipaksa keluar dari delhi oleh


wazirnya Abdullah khan dan husein
farmaikh syah 1719-1724 Bidang Politik
ali khan yang dulu membantu
mengalahkan jihadur syah

15 | P a g e
menghadapi Persia hingga 30000
Muhammad 1724-1741 Bidang Militer orang di delhi di bunuh atas
perintah nader syah, raja persia

Menghadapi pemberontakan safidar


jiang dan pemberontakan imadul
Ahmad syah 1741- 1754 Bidang Militer
mulk yang kemudian ahmad syah
dari delhi

Diangkat dan dibunuh juga oleh


Alanggir II 1754-1759 Bidang Politik
imadul mulk

Memerintah atas dukungan perdana


Biddang politik
mentri imadul mulk

Alam II 1759-1406

Bidang Militer kalah oleh militer Persia dan inggris

Menghadapi kekuasaan inggris


Akbar II 1806-1837 Bidang Militer pemberontakan oleh suku-suku di
india

Bahadur syah II Bidang militer Menghadapi kolonialisme inggris


16 | P a g e
MAKALAH
Tentang
“ 3 KERAJAAN BESAR ISLAM “
Diajukan Untuk Memenuhi Pembelajaran Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu: Bpk. Adi Sudrajat, M.Pd.I

Disusun
Oleh :

AGUNG RAHMAT (21601011177)


NURUDDIN MUZAKKI (21701011161)
DIANA ISLAMIYAH (21701011177)
NGESTIN NUR ROHMAH (21801011054)
NUR LAILI ULFA (21801011071)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Swt. Atas segala anugrah yang telah di berikan,
Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah seputar “ 3 kerajaan besar islam ”.
Sholawat serta salam kami haturkan kepada sang Inspirator Nabi Muhammad
S.A.W yang telah menuntun kami dan ummat muslim dari jalan kegelapan (biadab)
menuju jalan terang benerang (beradab) yakni Addinul Islam. Tak lupa kami ucapkan
terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam proses
pembelajaran dan berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini. Khususnya kepada
dosen yang tak kenal lelah membimbing dengan sepenuh hati yakni Bpk adi sudrajat ,
M.Pd.I selaku dosen pengampu sejarah peradaban islam .
Selain itu kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi memberikan semangat dan energi untuk kami. kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, baik dalam isi maupun
penyusunannya. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk menyempurnakan makalah ini. Sekian dan Terimakasih.

Malang, 8 Oktober 2019

Kelompok V

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... I


BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ....................................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................................... 1
BAB II ...................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 3
A. Kerajaan Ustmaniyah (1299-1924 M). ...................................................................... 3
B. Kerajaan syafawi (1501-1722 M). ............................................................................ 11
C. Kerajaan Mughal (1526-1585 M). ........................................................................... 17
BAB III................................................................................................................................... 24
PENUTUP.............................................................................................................................. 24
A. Kesimpulan ................................................................................................................ 24
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 25

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dikatakan sebuah sejarah bila mana memiliki sisi nilai penting untuk
disorot dan dikenang, adanya sejarah memiliki point utama untuk
berkehidupan masa kini.
Sejarah dapat di analogikan sederhana seperti seseorang yang sedang
belajar berjalan, yang mana pasti melewati berbagai proses agar bisa berjalan
dengan seimbang dan baik. Setiap kegagalan yang terjadi di masa lalu
merupakan pijakan untuk dapat berjalan dengan baik. Hal itu sama persis terjadi
pada kerajaan besar islam yang memiliki kegemilangan dan keterpurukan di
masanya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan sedikit mengulas tentang
tentang sejarah 3 kerajaan besar islam, yakni kerajaan usmani, syaawi dan
Mughal dalam sudut pandang bidang pendidikan, politik, ekonomi, militer serta
sosio-budaya yang terekam di masa tersebut.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana keadaan kerajaan Usmani dalam sudut pandang bidang
pendidikan, politik, ekonomi, militer dan sosio budaya !
2. Bagaimana keadaan kerajaan Syafawi dalam sudut pandang bidang
pendidikan, politik, ekonomi, militer dan sosio budaya !
3. Bagaimana keadaan kerajaan Mughal dalam sudut pandang bidang
pendidikan, politik, ekonomi, militer dan sosio budaya !
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui keadaan kerajaan Usmani dalam sudut pandang bidang
pendidikan, politik, ekonomi, militer dan sosio budaya.
2. Untuk mengetahui keadaan kerajaan Syafawi dalam sudut pandang
bidang pendidikan, politik, ekonomi, militer dan sosio budaya.

1
3. Untuk mengetahui keadaan kerajaan Mughal dalam sudut pandang bidang
pendidikan, politik, ekonomi, militer dan sosio budaya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kerajaan Ustmaniyah (1299-1924 M).


Setelah tentara mongol menghancurkan kekuasaan Islam di Baghdad (1258 M),
posisi Islam secara politik mengalami kemunduran signifikan. Wilayah yang
sebelumnya telah dikuasai mengalami perpecahan dan banyak sumber ilmu, budaya
dan peraaban islam yang hancur1.
Kekhalifahan Ustmani dibangun oleh bangsa turki dari qobilah Oghuz. Bangsa ini
berkuasa disekitar mongol wilayah Cina bagian utara yakni sekitar 200 tahun,sejak
tahun 1077 M sampai 1300 M.2 Mereka memeluk islam pada abad ke 9-10, saat negara
tersebut menetap di Asia Tenggara.
Pemerintahan ustmani dapat dikategorikan menjadi 5 periode dengan ciri-ciri
menyertainya3 :
1. Periode pertama (1299-1402 M)
a. Masa sultan Ustman (1299-1326 M)
Raja Ustman mendapatkan kekuasaannya setelah meninggalnya Sultan Saljuq
(Sultan Alaudin II). Kerajaan ini semakin kuat dengan adanya beberapa kota
kecil yang ditakhlukkan. Sedangkan di Asia kecil raja Ustman memberikan 3
pilihan :
1) Tunduk dan masuk agama Islam.
2) Membayar jizyah.
3) Diperangi.
Beliau sudah menyiapkan semuanya bersama anaknya bernama Orkhan
untuk menakhlukkan beberapa wilayah barat Bizantium hingga sampai ke
Selat Bosporus.

1
Fath K. Dan Irham M., Sejarah Peraban Islam di Abad Pertengahan (Jakarta Timur: Pustaka
Kautsar, 2017). Hal: 187.
2
Syafiq, Mughni.. Sejarah Kebudayaan Islam Di Turki. (ciputat:Logos Wacana Ilmu, 1997). Hal 51-
52
3
opcit, hal:190.

3
b. Orkhan bin Ustman (726-761 H/1327-1360 M)
Beliau adalah raja kedua setelah ustman 1 meninggal dunia. Beliau anak
dari raja pertama. Beliau mendirikan unversitass ustmani di daerah Nicomedia
yang mana kota tersebut adalah salah satu kota yang ditakhlukannya dan
kaampus tersebut di mnajemeni oleh Dawud Al-Qaishari.
Raja Orhan juga ikut dalam penakhlukan kerajaan besar romawi
Konstatinopel dengan mengatur rencana yang strategis dan mengirimkan putra
mahkotanya yakni yang bernama sulaiman beserta bala tentara yang banyak
untuk menakhlukkan beberapa wilayah disebelah barat.
Dengan demikian, sultan Orhan telah melangkah jauh dan berhasil
membuka jalan yang dapat dilalui oleh pemimpin selanjutnya yang juga
menakhlukkan kota Konstatinopel.
Beliau juga membentuk kemiliteran dengan membagi menjadi satuan-
satuan yang masing-masing satuan terdiri dari 10 orang, seratus orang, atau
seribu orang. Beliau menyediakan markas untuk berltih bagi tentara yang
diresmikan dan membiayai mereka dari 1/5 dari harta rampasan perang4.
c. Sultan Murad I (1359-1389 M)
Raja Murad melakukan ekspansi wilayah ke Eropa, negri-negri bekas
wilaah saljuk dan juga beberapa daerah lainnya yang sempat dijadikan ibu kota
dan pada khirnya di tetapkan di Edirne karena dianggap lokasinya sangat
strategis. Hal ini menyebabkan kerajaan kristen khawatir dan bersatu untuk
meyerang kerajaan Ustmani tetapi peperangan itu lagi-lagi di menangkan oleh
Raja Murad I dengan menggunakan strategi serangan gelap.
Beliau meninggal karena ditikam oleh tentara yang pura-pura mati lalu tiba-
tiba bangkit menikam sang raja. Beliaupun mati seketika saat itu.
d. Bayazid I Yildirim (1389-1402 M)

4
Ash-Shallabi Ali Muhaammad, Sejarah Daulah Ustmaniyah (Jakarta timur:Ummul Qura’, 2017) hal
122-123.

4
Gelar yaldirum berarti kilat. Julukan ini diberikan karena memiliki serangn
yang cepat dalam menghadai lawan-lawannya. Beliaupun juga menakhlukkan
beberapa wilayah yang belum pernah ditakhlukkan oleh pendahulunya5.
Kemajuan dalam bidang sastra prosa dalam kerajaan usman ditandai
dengan lahirnya dua tokoh sastrawan, celebi dan katip celebi. Nama yang paling
terkena adalah Mustafa ibn Abdullah, dikenal dengan katip celebi (1609-1637).
Mustafa muda menerima pendidikan dasar nya dari pengalaman nya ketika
menyertai ayahnya, pergi dalam ekspedisi ke Baghdad dan Erzurum.setelah
ayahnya wafat, ia bekerja untuk murad IV sebagai juru tulis kemudian naik
menjadi kalfa (khalifah).kecintaannya terhadap buku tergambar dalam
karyanya yang fenomenal kasyif al zunun fii asmaí al kutub wa al funun. Karya
ini adalah sebuah presentasi biogrfi tokoh tokoh penting di dunia timur,
disertaidengan daftar dan deskripsi lebih dari 1500 buku berbahasa turki,persia
dan arab.
Kemajuan dalam bidang arsitektur, kerajaan usmani ditandai dengan
banyaknya bangnan dan seni kaligrafi. Karya arsitektur peninggalan usmani
dapat dilacak dalm bentuk masjid al muhammadi atau masjd al sultan
Muhammad al fatih dan masjid agung sulaiman.Selain itu termasuk karya
arsitektur dengan adanya pembangunan peninggalan seperti rumah sakit,
makam pemandian umum.
Bidang pendidikan dan kajian keagamaan seperti halnya kalam,tafsir hadist dan
ilmu ilmu keagamaan lainnya. Tidak banyak perkembangan yang berarti. Para
pengusasa cenderung memiliki satu mazhab keagamaan yang ada.
Dalam abad ke-17 lahir karya epic islam yang fenomenal yaitu seyahatname
(buku perjalanan) yang ditulis katip celebi (1614-1682). Buku tersebut berisi
pesan nasehat untuk para penguasa.6

5
Ash-Shallabi Ali Muhaammad, Sejarah Daulah Ustmaniyah (Jakarta timur:Ummul Qura’, 2017) hal
192.
6
badri Hal 193

5
2. Periode kedua (1402-1566 M)
a. Sultan Muhammad (1402-1421 M)
b. Sultan Murad II (1421-1451 M)
c. Sultan Muhammad II Fatih (1451-1481 M)
d. Sultan Bayazid II (1481-1512 M)
e. Sultan Salim I (1512-1520 M)
f. Sultan Sulaiman I Qanuni (1520-1566 M)
Sultan muhammad menjabat dengan tidak mudah, mengalahkan saudara
saudara nya setelah wafat sang ayah, Bayazid. Ia baru mendapat pengakuan oleh
seluruh wilayah usmani setelah berjuang sekitar sepuluh tahun lamanya. Ia
memiliki strategi dengan cara membut perjanjian perdamaian dangn raja raja
eropa dan menguaai wilayah wilayah yang menolaknyasatu persatu. Setelah itu
sultan Murad II digantikn oleh puteranya yaitu sultan Muhammad II yang
mengembangkan wilayahnya lebih lanjut setelah penaklukan yang dinantikan
oleh umat islam seluruh dunia itu. Muhammad II ( Muhammad al- Fatih) menjadi
penguasa usmani pada tahun 1451 dengan mewariskan kerajaan yang luas,beliau
juga dikenal dengan al-fatih yang berarti penakluk atau pembuka, karena pada
masanya, ibu kota Bizantium, Konstatinopel dapat ditaklukan. Al-Fatih
meninggal pada tahun 1481. Kepemimpinan digantikan oleh Salim I yang dikenal
dengan kemampuannya dalam memerintah dan berperang, oleh karena itu pada
masanya, wilayah usmani berkmbang sangat uas hingga daratan Afrika
Utara.masa kepemimpinan nya berakhir pada tahun 1520. Lalu digantikan oleh
puteranya yaitu sultan Sulaiman I yang pada masanya mencapai puncak keemasan
dan wilayahnya meliputi daratan eropa hingga Australia, mesir dan Afrika utara
hingga ke aljazair dan Asia hingga ke Persia, serta melingkupi lautan hindia,
lautan Arabia, laut merah, laut tengah dan laut hitam7.
3. Peroide ketiga (1566-1699 M)
a. Sultan Sallim II (1566-1573 M)

7
Ash-Shallabi Ali Muhaammad, Sejarah Daulah Ustmaniyah (Jakarta timur:Ummul Qura’, 2017) hal.
58.

6
b. Murad III (1573-1596 M)
c. Muhammad III (1596-1603 M)
d. Ahmad (1603-1617 M)
e. Mustafa I (1622-1623 M)
f. Usman II (1618-1622 M)
g. Mustafa I (1622-1623 M)
h. Murad IV (1623-1640 M)
i. Ibrahim I ( 1640-1648 M)
j. Muhammad IV (1648-1687 M)
k. Sulaiman III (1687-1691 M)
l. Ahmad II (1691-1695 M)
m. Mustafa II (1695-1703 M)
Pada akhir masa kekuasaan sulaiman I posisis kerajaan usmani berada
ditengah tengah dua kekuatan besar: Austria di eropa dan kerajaan Shafawi di Asia
selama periode ini usmani mencapai kemenangan di beberapa Negara eropa.
Melemah nya kerajaan Usmani pada awal periode ini sebagian besar disebabkan
oleh alasan internal. Disarming itu, ditemukan kelompok yang bersaing dalam
mengurus Negara. Secara singkat, pada periode ketiga ini kerajaan usmani berlalu
tanpa adanya kemajuan dalam perluasan wilayah.8
4. Periode keempat (1699-1839 M)
a. Ahmad III (1703-1730 M)
b. Mahmud I (1730-1754 M)
c. Usman III (1754-1757 M)
d. Mustafa III (1757-1774 M)
e. Abdul Hamid I (1774-1788 M)
f. Salim III (1789-1807 M)
g. Mustafa IV (1807-1808 M)
h. Mahmud II (1808-1839 M)

8
Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006), Hal 195

7
Selama abad ke 18 M gejala merosotnya kekuatan kerajaan usmani mulai
semakin kelihatan. Sebab sebab kemunduran dibidang politik. Masa damai setelah
penaklukan digunakan oleh kekuatan kekuatan asing, seperti Austria dan rusia
untuk meningkatkan kekuatan. Dalam perjanjian itu sultan turki megklaim dirinya
sebagai khalifah umat islam diseluruh dunia. Secara singkat, pada period ke empat
ini kerajaan usmani yang mengalami kemunduran dengan wilayah yang semakin
menyempit.9
5. Periode kelima (1839-1922 M)
a. Abdul Majid I (1839-1861 M)
b. Abdul Aziz (1861-1876 M)
c. Murad V (1876 M)
d. Abdul Hamid II (1876-1909 M)
e. Muhammad V (1909-1918 M)
f. Muhammad VI (1918-1922 M)
Pada periode ini mucul gerakan pembaharuan. Namun demikian, gempuran
baratterus berlanjut sehingga wilayah usmani secara bertahap semakin menciut.
Sekalipun pada tahun 1862 M pemerintah usmani menaklukan kekuasaan nya di
Montenegro dan Herzegovina.pada tahun 1878 M serbia, Rumania, dan
Montenegro lepas dari usmani, sementara Bulgaria menjadi semi independen.
Pada tahun 1882 inggris dapat erebut Cyprus dan mesir.setelah makzulnya sultan
Abd al Hamid, pada tahun 1909 Bulgaria merdeka.
Keterlibatan turki dalam perang duinia megakibatkanketerhilangan beberapa
wilayah di asia pasukan sekutu bahkan menduduki kostatinopel. Kemunduran
politik ini pada akhirya menghantarkan turunnya sultan Muhammad VI pada tahun
1922 dan kemudian berakhirnya kerajaan usmani.10
Dalam konteks pemerintahan atu politik, terdapat beberapa keberhasilan yang
dicapai pemerintah usmani, disamping berbagai kemunduran yang terjadi.

9
Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006). Hal 196
10
Ibid,. Hal 197

8
Kemajuan yang dicapai pemerintahan usmani antara lain :11
1) Perluasan wilayah islam diantarnya konstatinopel.
2) Menghadapi perang salib dari berbagai front.
3) Menentang zionisme pemerintahan yahudi.
4) Berhasil menaklukan syiáh rafidhah dalam pemerintahan safawid.
5) Mengencarka dakwah islam dikalangan orang eropa.
6) Kerajaan usmani dianggap dapat menghidupkan semangat jihad baru.
7) Merupakan symbol kekhalifahan saat itu.
Sedangkan sisi negative dari pemerintahan dinasti usmani adalah :12
1) Kekuasaan tanpa batas ditangan sultan.
2) Beredar nya kasus suap menyuap yang dikarenakan adanya krisis ekonomi dan
social.
3) Memarginalkan bangsa Arab.
4) Diabaikannya bahasa Arab.
5) Pengenalan Islam hanya sebatas pada ibadah.
Secara singkat, periode pertama berisi tentang petumbuhan dan perkembangan
kekuasaan Ustmani13. Periode kedua ditandai dengan restorasi kerajaan
pertumbuhan yang cepat serta ekspansi yang terbesar14. Pada periode ketiga ditandai
dengan upaya peetintahan ustmani untuk mempertahankan wilayahnya, sampai
lepasnya Hunggaria. Namun, tak lama kemunduran pun terjadi15. Periode keempat
ditandai dengan kekuatan kerajaan Ustmani merosot dan wilayahnya terpecah 16.
Periode ini memiliki ciri kebangkitan budaya dan adminitratif dari negara dibawah
pengaruh ide-ide barat17.

11
Yatim Badri, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006). Hal 198
12
Ibid, hal 199
13
Fath K. Dan Irham M. Sejarah Peraban Islam di Abad Pertengahan, ( Jakarta Timur: Pustaka
Kautsar, 2017), hal 192.
14
Ibid , hal 193.
15
Ibid, hal 194.
16
Ibid, hal 195.
17
Ibid, hal 196.

9
Adapun kebudayaan Turki Usmani merupakan perpaduan bermacam-macam
kebudayaan, diantaranya adalah kebuayaan persia, Bizantium, dan Arab. Dari
kerajaan persia yang siambil adalah ajaran-ajaran tentang etika daalam istana.
Sedangkan organisasi pemerintahan dan kemiliteran mereka ambil dari Binzantium,
dan apabila mengenai prinsip-prinsip ekonomi, sosial, kemasyarakatan, keilmuan,
dan huruf mereka terima dari Arab. Hal ini disebabkan oleh masyarakat Turki
Usmani mudah dan suka berasimilassi dengan bangsa asing dan terbuka menerima
budaya luar.
Turki Usmani lebih banyak memfokuskan pada kemiliteran sedangkan ilmu
peengetahuan tidak begitu menonjol. Oleh sebab itu dalam khazanah intelektual
Islam kita sulit menemukan ilmuwan terkemuka. Mereka banyak berkiprah
pengembangan seni arsitektur Islam berupa bangunan-bangunan masjid yang indah.
Pada masa Sulaiman beberapa kota banyak didirikan masjid, sekolah, rumah sakit,
gedung, makam, jembatan, saluran air, vila, dan pemandian umum18.
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peranan besar dalam
lapangan sosial dan politik. Masyarakat digolongkan berdasarkan agama, dan
kerajaan sendiri sangat terikat dengan syariat. Sehingga, fatwa ulama’ menjadi
hukum yang berlaku.
Pada masa ini tarekat mengalami kemajuan yakni tarekat bektasyi dan maulawi.
Selain itu, kajian-kajian ilmu keagamaan lainnyaa bisa dikatakaan tidak mengalami
perkembangan yang begitu berarti. Para penguasa lebih cenderung untuk
menegakkan suatu paham (madzhab) keagamaan dan menekan madzhab lainnya.
Pada saat itu paham yang dipertahnkan adalah paham Asy’ariyah. Oleh karena
kelesuan dalam bidang ilmu keagamaan dan fanatik berlebihan maka halitu
menyebabkan ijtihd tidaak berkembang19.

18
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006). Hal 135-136.
19
Ibid. Hal 137-138.

10
B. Kerajaan syafawi (1501-1722 M).
Dinasti safawi adalah salah satu dinasti terpenting dalam sejarah Iran. Dinasti
ini merupakan salah satu negeri Persia terbesar semenjak penaklukan Muslim di Persia.
Negeri ini juga menjadikan Islam Syiah sebagai aliran resmi, sehingga menjadi salah
satu titik penting dalam sejarah Muslim. Safawiyyah berkuasa dari tahun 1501 M
hingga 1722 M (mengalami restorasi singkat dari tahun 1729 M hingga 1736 M). Pada
puncak kejayaannya, wilayah Safawiyyah meliputi Iran, Azerbaijan, Armenia,
sebagian besar Irak, Georgia, Afganistan, Kaukasus, dan sebagian Pakistan,
Turkmenistan dan Turki. Safawiyyah merupakan salah satu negeri mesiu Islam selain
Utsmaniyah dan Mughal.20
Meskipun jatuh pada tahun 1736 M, salah satu warisan terbesarnya adalah
kebangkitan Persia sebagai benteng ekonomi antara timur dan barat, pendirian negara
yang efisien dan birokrasi yang didasarkan pada "check and balance", dan inovasi
arsitektur dan seni. Selain itu, karena Safawiyyah pula Syiah menyebar ke seluruh Iran
dan daerah sekitarnya.
Dinasti Safawiyah bermula dari gerakan Sufi di kawasan Azarbaijan yang
disebut Safawiyeh. Pendiri gerakan Sufi ini ialah Sheikh Safi Al-Din (1252–1334 M).
Sheikh Safī al-Dīn Abdul Fath Is'haq Ardabilī berasal dari Ardabil, sebuah kota di
wilayah Azerbaijan Iran. Ia merupakan anak murid seorang imam Sufi iaitu Sheikh
Zahed Gilani (1216–1301 M, dari Lahijan.) Safi Al-Din kemudian mengganti ajaran
Sufi ini menjadi ajaran Syiah sebagai tanggapan terhadap serangan tentara Mongol di
wilayah Azerbaijan. Pada abad ke-15, Safawiyah mula meluaskan pengaruh dan
kekuasaannya dalam bidang politik dan militer ke seluruh Iran dan berhasil merebut
seluruh Iran dari pemerintahan Timuriyah.
Pada abad ke-15, Kesultanan Utsmaniyah mulai memasuki daerah orang Persia.
Sebagai balasan, pengikut Safawiyah dari Ardabil merebut Tabriz dari Turki di bawah
pimpinan Alwand. Safawiyah kemudian dipimpin oleh Ismail I dan di bawah

20
Siti rahma dan nanas budiharjo. Islam dalam narasi sejarah dan peradaban (upaya menelusuri islam
dalam dimensi ruang dan waktu), (Malang :UB Press, 2018). Hal 202.

11
pemerintahannya, Tabriz menjadi ibu kota dinasti Safawiyah dan ia sendiri mendapat
gelar Shah Azerbaijan. Kemudian, Ismail I berhasil mencapai barat laut Iran dan
merebut semua wilayah Iran dari Turki. Pada tahun 1511, tentera Uzbek berhasil diusir.
Sepanjang pemerintahan Safawiyah, Islam Syiah menjadi agama resmi Iran walaupun
Syiah sudah lama dipraktikan sebelum zaman Safawiyah. Raja-raja Safawiyah
kemudiannya membawa masuk lebih banyak ulama-ulama Syiah dan
menganugerahkan mereka uang dan tanah sebagai hadiah atas kesetiaan mereka kepada
dinasti Safawiyah.
Pada puncak kejayaannya, sastra, kesenian dan arsitektur Persia berkembang
pesat dan contohnya adalah pembangunan Alun-alun Naghshi Jahan di Isfahan. Dalam
bidang ekonomi, perdagangan Iran berkembang karena letaknya di tengah-tengah Jalur
Sutera.
Kejayaan Safawiya mulai surut pada abad ke 17. Raja-raja Safawiyah semakin
lama semakin tidak efisien dan hidup berfoya-foya. Iran juga terus diserang oleh Turki
Utsmaniyah, Afghan dan Arab. Pada tahun 1698, Kerman direbut oleh orang Baloch,
sementara Khorasan ditaklukan oleh orang Afghan pada tahun 1717. Selain itu,
Safawiyah turut berhadapan dengan ancaman baru yaitu Kekaisaran Rusia di sebelah
utara dan serangan tentara Mughal di sebelah timur. Lebih buruk lagi, ekonomi
Safawiyah merosot akibat perubahan jalur perdagangan antara timur dan barat,
sehingga Jalur Sutera tidak lagi digunakan.
Pada tahun 1760 M, jenderal Karim Khan mengambil alih kekuasaan sekaligus
mengakhiri pemerintahan Safawiyah di Iran dan mendirikan Dinasti Zand
1. Kondisi politik dan sosial Kerajaan Syafawi
Keadaan politik pada masa Syafawi mulai bangkit kembali setelah Abbas naik
tahta dari tahun 1587-1629 dan dia menata administrasi negara dengan cara yang
lebih baiK. Kondisi memprihatinkan Kerajaan Syafawi bisa diatasi setelah Raja
Syafawi kelima, Abbas I naik tahta ia memerintah dari tahun 1587-1629 M21..

21
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006). Hal 138

12
Langkah-langkah yang ditempuh Abbas I dalam rangka memulihkan politik
Kerajaan Syafawi adalah:22
a. Mengadakan pembenahan administrasi dengan cara pengaturan dan
pengontrolan dari pusat
b. Pemindahan ibukota ke Isfahan
c. Berusaha menghilangkan dominasi pasukan Qiziblash atas Kerajaan Syafawi
dengan cara membentuk pasukan baru yang anggotanya terdiri atas budak-
budak yang berasal dari tawanan perang bangsa Georgia, Armenia, dan
Sircassia yang telah ada sejak Raja Tamh 1;
d. Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Utsmani;
e. Berjanji tidak akan menghina tiga Khalifah pada khotbah Jumat Reformasi
politik yang dilakukan oleh Abbas I tersebut berhasil membuat Kerajaan
Syafawi kuat kembali. Setelah itu, Abbas I mulai memusatka perhatiannya
merebut kembali wilayah-wilayah kekuasaan yang hilang. 23
Selanjutnya, perlu diketahui bahwa Kerajaan Syafawi dan Turki
Utsmani sebelum abad ke-17 sudah saling bermusuhan dan Syafawi
mengalami banyak kekalahan, namun setelah Abbas I naik tahta Kerajaan
Syafawi dalam merebut wilayah kekuasaan Turki Utsmani banyak mengalami
kemenangan. Menurut Badri Yatim, rasa permusuhan antara dua kerajaan
aliran agama yang berbeda ini tidak pernah padam sama sekali. Abbas I
mengarahkan serangan-serangannya ke wilayah Kerajaan Turki Utsmani pada
tahun 1602 M. di saat Turki Utsmani berada di bawah Sultan Muhammad III.
Pasukan Abbas I menyerang dan berhasil menguasai Tabriz, Sirwan, dan
Baghdad. Sedangkan Nakh Chivan, Erivan, Ganja, dan Tifilis dapat dikuasai
tahun 1605-2906 M. selanjutnya, pada tahun 1622 M., pasukan Abbas I
berhasil merebut Kepulauan Hurmuz dan mengubah pelabuhan Gumrun
menjadi pelabuhan Bandar Abbas

22
Siti rahma dan nanas budiharjo. Islam dalam narasi sejarah dan peradaban (upaya menelusuri islam
dalam dimensi ruang dan waktu), (Malang :UB Press, 2018). Hal 166
23
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006). Hal 143

13
Pada tahun 1902 M., pecahlah perang Turki dengan Austria dan tentara
Turki yang lain terpaksa pergi memadamkan pemberontakan kaum tarekat
Jalailah (Maulawiyah) di Asia Kecil. Kesempatan ini diambil oleh Syekh
Abbas dan berhasil merebut kembali Tibriz dari tangan Turki. Setelah itu,
dirampas juga Sirwan dan akhirnya diambilnya Baghdad kembali yang sudah
berkali-kali jatuh ke tangan Turki
2. Kondisi keagamaan
Pada masa Abbas, kebijakan keagamaan tidak lagi seperti masa khalifah-
khalifah sebelumnya yang senantiasa memaksakan agar Syi’ah menjadi
agama negara, tetapi ia menanamkan sikap toleransi. Menurut Hamka,
terhadap politik keagamaan beliau tanamkan paham toleransi atau lapang dada
yang amat besar. Paham Syi’ah tidak lagi menjadi paksaan, bahkan orang
Sunni dapat hidup bebas mengerjakan ibadahnya. Bukan hanya itu saja,
pendeta—pendeta Nasrani diperbolehkan mengembangkan ajaran agamanya
dengan leluasa sebab sudah banyak bangsa Armenia yang telah menjadi
penduduk setia di kota Isfahan
3. Kondisi Ekonomi
Stabilitas politik Kerajaan Syafawi pada masa Abbas I ternyata telah
memacu perkembangan perekonomian Syafawi, terlebih setelah kepulauan
Hurmuz dikuasai dan pelabuhan Gumrun diubah menjadi Bandar Abbas.
Dengan dikuasainya bandar ini, salah satu jalur dagang laut antara timur dan
barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris, dan Perancis sepenuhnya
menjadi milik Kerajaan Syafawi.24
Di samping sektor perdagangan, Kerajaan Syafawi juga mengalami
kemajuan di sektor pertanian terutama di daerah bulan sabit subur (fortile
crescent) .
Namun, setelah Abbas I mangkat perekonomian, Syafawi lambat laun
mengalami kemunduran dan puncak kemundurannya terjadi pada masa

24
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006). Hal 144

14
kekuasaan Syafi Mirza. Pada masa itu, rakyat cenderung masa bodoh karena
mereka sudah banyak memperoleh penindasan dari Syafi Mirza, tetapi
saudagar-saudagar bangsa asing banyak berdiam di Iran dan mengendalikan
kegiatan ekonomi.
Adapun pencapaian atau peristiwa penting yang terekam secara singkat
dalam masa pemerintahan kerajaan syafawi, sebagai mana terdiskripsikan
oleh table dibwah ini : 25
Nama raja pencapaian atau peristiwi penting
Ismail Dalam kurun 10 tahun mampu
1501-1524 M menaklukan seluruh wilayah Persia.
Di akhir masa pemerintahannya
terjangkit “strees” karena
kekalahannya. Keadaan politik ini
secara tidak langsung berpengaruh
buruk terhadap kegiatan politik
Tahmasp I Masih adanya konflik dengan turki
1524-1576 M usmani dan terjadi juga konflik
dalam tubuh qizilbish(dewan
kemilitiran)
Ismail II Adanya peperangan melawan
1576 -1577 M kerajaan turki usmani dan qizibish
adalah sebab keruntuhannya
M. khubanda Berpeperangan dengan kerajaan
1577-1787 M usmani di turki dan kudeta oleh
anaknya yakni abbas I
Abbas I Menciptakan politik yang stabil,
1588-1628 M dengan jalan :

25
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006). Hal 165

15
a) Memenimalkan dominasi
qizibilsh dengan
pembentukan pasukan baru
b) Mengadakan kesepakatan
dengan ustmani. Sebagai
imbalannya wilayah
Azerbaijan dan Georgia di
serahkan ke usmani
c) Tidak menghina 3 khulafaur
rasyidin
Safi mirza Kota Qandahar lepas dari kekuasaan.
1628-1642 M Berfoya-foya atau gemar minum-
minuman keras
Abbas II Terus mengembangkan bidang
1642-1667 M keagamaan yang mirip dengan jiwa
kepemimpinan kakeknya (abbas I)
Sulaiman Kepemimpinan yang lemah
1667-1694 M Pemabuk, sehingga para ulama’
mengambil alih kekuasaan atas
komando bagir
Tahmasp II Semakin lemahnya pasukan
1722-1732 M safawiyyah, sehingga afganistan
berhasil menduduki beberapa
wilayahnya.
Abbas III Keadaan yang hampir sama ketika
1732-1736 M masa tahmasp II

16
C. Kerajaan Mughal (1526-1585 M).
Kerajaan Mughal berdiri setelah menaklukan delhi atas permintaan Ibrahim
dari dinasti lodi. Penaklukan delhi mendapat tantangan dari beberapa kerajaan hindu
dan adik kandung Ibrahim yang ingin merebut kembali delhi, namun semuanya dapat
ditaklukan babur yang waktu itu menjadi penguasa dinasti tamurud (1449-1457 M).26
Kerajaan Mughal berpusat pemerintahan di delhi, didirikan oleh zahiruddin
babur(1426-1530) Ekspansi kewilayah india setelah menaklukan Kabul, yang di kala
itu india(kerajaan lodi) mengalami krisis hingga pemerintahannya tidak stabil.- paman
Ibrahim lodi, alamkhan dan daulat khan, yang saat itu menjabat di Lahore meminta
bantuan babur di Kabul untuk memperebutkan pemerintahan dari Ibrahim di delhi.
Pada tahun 1525 babur menguasai punjaib yang mempunyai ibu kota Lahore,
kemudian menyerang delhi. Dan pertempuran besar terjadi di panipat, serta disusul
tebunuhnya Ibrahim beserta ribuan tentaranya. Babur kemudian memasuki kota delhi
dan memproklamirkan kemenangannya dan mendirikan kerajaan Mughal.
Adapun sekilas uraian gejolak penting dalam kesultanan kerajaan Mughal,
pada masa Hunayn 1530-1556 M, beliau Menghadapi berbagai pemberontakan. Dia
juga menghadapi pasukkan yang didirikannya, setelah itu di susul masa pemerintahan,
adapun jika di diskripsikan point penting dalam masa raja selanjutnya yakni,:
NAMA POIN
RAJA PERISTIWA
Akbar syah  Pemerintahan yang pluralis. Menerapkan peraturan yang
1556-1605 M dikenal din lani
 Social dan kebudayaan , memperboleh kan banyak wanita dan
berbagai budaya dan agama untuk tinggal dalam
harem/kerajaan

26
Siti rahma dan nanas budiharjo. Islam dalam narasi sejarah dan peradaban (upaya menelusuri islam
dalam dimensi ruang dan waktu), (Malang :UB Press, 2018). Hal 211

17
 Kebijakan politik keagamaan , dadakannya perayaan segala
agama
 Bangunan bercorak Arsitektur hindu
 Kesusastraan munculnya buku biografi babur yang berjudu
tuzk-I baburi, tarikh alfi, biografi raja akbar berjudulakbar
nameh, ainil akbar yang berisipemikiran raja akbar27
 Berkembangnya ilmu medis di skala kedokteran , yang
menghasilkan filosofi medis (memakai pendekatan kepada
allah)serta bersaing dengan ilmu medis modern eropa.
 (Prof. Dr.Hj. sunanto, Musyrifah.september 2004)
Jahangir  Menghadapi usaha kudeta anaknya, khusraw dan syah jehan.
1605-1627 M
syah jehan  Menghadapi beberapa pemberontakan seperti khan jahan lodi,
1627-1658 M mengembalikan kota Qandahar kembali dalam kekuasaan
muughal yang sebelumnya di kuasai Persia.
 Keseniaan dan arsitektur, Membangun masjid tajmahal sbg
tanda cinta kepada istrinya yakni mumtaz mahal.
aurangzeb  Menjadi raja setelah mengalahkan saudara-saudara nya
1658-1707 M menjadikan delhi sebagai ibu kota . menghadapi banyaknya
pemberontakan karena sikapnya yang tidak toleran dengan
agama lain.
 Membangun masjid tajmahal
Bahadur syah  Menang dalam perebutan kekuasaan dengan saudaranya azam
1707-1712 M dan khan tidak tegas.
Jihadur syah  Administrasi kerajaan kacau karena pribadinya yang lemah,
1712 – 1719 kalah menghadapi pemberontakan farmaik syah
M

27
Karen amstrong, islam sejarah singkat, alih Bahasa fungky kusnaendy. 2003. Yogyakarta, Jendela.
Hal 148-149

18
farmaikh  Dipaksa keluar dari delhi oleh wazirnya Abdullah khan dan
syah 1719- husein ali khan yang dulu membantu mengalahkan jihadur syah
1724 M
Muhammad  Cucu bahadur syah menhadapi Persia hingga 30000 orang di
1724-1741 M delhi di bunuh atas perintah nader syah, raja persia
Ahmad syah  Menghadapi pemberontakan safidar jiang dan pemberontakan
1741- 1754 imadul mulk yang kemudian ahmad syah dari delhi
M
Alanggir II  Diangkat dan dibunuh juga oleh imadul mulk
1754-1759 M
Alam II  Memerintah atas dukungan perdana mentri imadul mulk
1759-1406 M  kalah oleh militer Persia dan inggris
Akbar II  Menghadapi kekuasaan inggris pemberontakan oleh suku-suku
1806-1837 M di india
Bahadur syah  Menghadapi kolonialisme inggris
II M
1. Pencapaian kerajaan Mughal
Masa kejayaan Mughal dimulai pada masa pemerintahan Akbar (1556-
1605). dan tiga raja penggantinya, yaitu Jehangir (1605-1628 M), Syah Jehan
(1628-1658 M), Aurangzeb (1658-1707 M). namun sayangnya setelah masa ketiga
raja ini kemajuan kerajaan Mughal tidak dapat dipertahankan oleh raja-raja
berikutnya.
Akbar menggantikan ayahnya, pada saat ia berusia 14 tahun, sehingga
seluruh urusan kerajaan diserahkan kepada Bairam Kahan, seorang Syi’i. Pada
masa pemerintahannya, Akbar melancarkan serangan untuk memerangi
pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan Shah yang berkuasa di Punjab.
Pemberontakan lain dilakukan oleh Himu yang menguasai Gwalior dan Agra.
Pemberontakan tersebut disambut oleh Bairam Khan sehingga terjadilah
peperangan dahsyat, yang disebut Panipat I tahun 1556 M. Himu dapat dikalahkan

19
dan ditangkap kemudian dieksekusi. Dengan demikian, Agra dan Gwalior dapat
dikuasai penuh.
Setalah Akbar dewasa, ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan yang
sudah mempunyai pengaruh kuat dan terlampau memaksakan kepentingan aliran
Syi’ah. Bairam Khan memberontak, tetapi dapat dikalahkan oleh Akbar di
Jullandur tahun 1561 M. Setelah persoalan dalam negeri dapat diatasi, Akbar mulai
menyusun program ekspansi. Ia dapat menguasai Chundar, Ghond, Chitor,
Ranthabar, Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan,
Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar, dan Asirgah. Wilayah yang sangat luas itu
diperintah dalam suatu pemerintahan militeristik. Hal itu membuat kerajaan
Mughal menjadi sebuah kerajaan besar.
Wilayah Kabul dijadikan sebagai gerbang ke arah Turkistan dan kota
Kandahar sebagai gerbang ke arah Persia. Akbar berhasil menerapkan bentuk
politik sulakhul (toleransi universal), yaitu politik yang mengandung ajaran bahwa
semua rakyat India sama kedudukannya, tidak dapat dibedakan oleh etnis atau
agama. Keberhasilan yang dicapai Akbar dapat dipertahankan oleh penerusnya
yang bernama Jehangir, Syah Jehan dan Aurangzeb yang mana mereka memang
terhitung raja-raja yang besar dan kuat. Segala macam pemberontakan dapat
dipadamkan, sehingga rakyat meras aman dan damai.28
Pencapaian kerajaan Mughal dapat dilihat dari berbagai bidang antara lain:
a. Politik dan Pemerintahan
1) Dimasa kesultanan akbar Sistem yang menonjol adalah politik sulh e-kul
atau toleransi universal,yaitu pandangan yang menyatakan bahwa derajat
semua penduduk adalah sama. Akbar juga menerapkan politik Sulukhul
(toleransi universal). Politik ini mengandung ajaran bahwa semua rakyat
India sama kedudukanya. Mereka tidak dapat dibedakan menurut etnis dan

28
Akbar ahmad, Rekonstruksi sejarah islam, (jogjakarta : fajar pustaka baru, 2003). hal 133

20
agama. Sistem ini sangat tepat karena mayoritas masyarakat India adalah
Hindu sedangkan Mughal adalah Islam.29
2) Untuk undang-undang kerajaan, Sultan Akbar membuat Din Ilahi yaitu
suatu pandangan dan sikap keagamaan resmi kerajaan yaitu unsur-unsur
agama Islam, Hindu, Persia Kristen dan sebagainya yang harus dianut oleh
setiap orang.
3) Di bidang militer, pasukan Mughal dikenal sebagai pasukan yang kuat.
Akbar Khan menjalankan pemerintahan bersifat militeristik, pemerintahan
pusat dipimpin oleh raja; pemerintahan daerah dipimpin oleh kepala
komandan (Sipah salat); dan pemerintahan sub-daerah dipimpin oleh
komandan (Faudjat) (1). Di samping itu, Akbar pun membentuk Din Ilahi
dan juga mendirikan Mansabdhari (lembaga pelayanan umum yang
berkewajiban sejumlah pasukan)30
4) Pada masa pemerintahan Aurangzeb telah terdapat jalinan kerjasama
dengan negara-negara Islam diluar India..
b. Bidang ekonomi dan perdagangan
Pemerintahan Mughal di India juga memajukan bidang ekonomi, tepatnya
merupakan sebuah produk dari jalinan kerjasama dengan negara-negara islam
di masa kesultanan Aurangzeb serta kesultanan jehanggir.31 di mana saat itu
kerajaan Mughal berhasil mengembangkan program pertanian serta program
yang lainya, sehingga sumber keuangan negara lebih banyak bertumpu pada
sektor pertanian. Dari hasil pertanian ini yang kemudian menjadi komoditi
ekspor Mughal ke berbagai kawasan seperti, Eropa, Afrika, Arabia dan Asia
Tenggara. Ensiklopedi Islam32 menyebutkan bahwa, sejumlah komoditas

29
Sodikin, Ali dkk.. Sejarah Peraban Islam. (Yogyakarta: Jurusan SPI Fak. Adab IAIN Sunan
Kalijaga & LESFI, 2003). Hal 220.
30
Mubarok, Jaih. Sejarah Peradaban Islam. ( Bandung: cv. Pustaka islamika, 2008). Hal 244
31
Akbar S. Ahmed, Citra Muslim Tinjauan Sejarah dan Sosiologi, terjemahan Nunding Ram dan Ramli
Yakub (Jakarta : Erlangga, 1992), h. 81-82.
32
Fuadi imam,Sejarah Peradaban Islam (Depok Sleman Yogyakarta: Teras, 2012) Hal.

21
andalan tersebut di antaranya adalah kain, rempah-rempah, opium, gula,
garam, wol dan parfum.
Untuk mengelola ekonomi pertanian pemerintah juga mengatur tentang
organisasi pertanian. Setiap perkampungan petani dikepalai oleh seorang
pejabat lokal, yang dinamakan muqaddam, yang mana kedudukannya dapat
diwariskan, dia mempunyai tanggung jawab menyetorkan penghasilan untuk
menghindari tindak kejahatan. Kaum petani dilindungi hak kepemilikan tanah
dan pewarisan, tetapi jika tidak loyal maka pejabat lokal berhak menyitanya.
Di samping untuk kebutuhan dalam negeri, hasil pertanian itu diekspor ke
Eropa, Afrika, Arabia, dan Asia Tenggara bersamaan dengan hasil kerajinan,
seperti pakaian tenun dan kain tipis bahan gordiyn yang banyak diproduksi di
Gujarat dan Bengawan. Untuk meningkatkan produksi, Jehangir mengizinkan
Inggris (1611 M) dan Belanda (1617 M) mendirikan pabrik pengolahan hasil
pertanian di Surat.
c. Bidang Pendidikan dan Iptek
Dalam bidang pendidikan, Akbar membangun bangunan khusus untuk
tempat pengajian ilmu, dia juga berusaha menarik simpati para ulama dengan
menghibahkan sejumlah madrasah dan perpustakaan.
Sejak berdirinya kerajaan, banyak ilmuan yang datang ke India untuk
menuntut ilmu pengetahuan. Pada tiap-tiap masjid memiliki lembaga tingkat
dasar yang dikelola oleh seorang guru. Pada masa Syah Jhan didirikan sebuah
Perguruan Tinggi di Delhi. Jumlah ini semakin bertambah ketika pemerintah di
pegang oleh Aurangzeb. Dibidang ilmu agama berhasil dikondifikasikan
hukum islam yang dikenal dengan sebutan Fatawa-I-Alamgiri
Di bidang pengetahuan kebahasaan Akbar telah menjadikan tiga bahasa
nasional, yaitu bahasa arab sebagai bahasa agama, bahasa Turki sebagai
bangsawan dan bahasa Persia sebagai bahasa istana kesusastraan. Di bidang

22
ilmu agama berhasil dikodifikasikan hukum Islam yang dikenal dengan sebuan
Fatwa-Alamgri. 33
d. Bidang Seni dan Budaya
Seni Budaya dan arsitektur puncaknya terjadi pada masa sultan Syah
Jahan yang ditandai dengan berbagai karya budaya fisik, seperti karya
arsitektur monumental Taj Mahal, yang merupakan bangunan indah, yang
dimaksudkan sebagai tanda cinta kasihnya kepada istri tercinta Mumtaz
Mahal. Taj Mahal juga salah satu keajaiban dunia dan merupakan lambang
peradaban dan kebudayaan Islam masa Lampau di India. Selain itu juga Syah
Jahan telah membangun Masjid Mutiara, Masjid Jami’ di Delhi, serta takhta
Merak, yaitu singgasana yang dibuat dari emas, perak, intan, serta permata
cemerlang.
Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana,
baik yang berbahasa Persia maupun India. Penyair India yang terkenal adalah
Malik Muhammad Jayazi, seorang sastrawan sufi menghasilkan karya besar
berjudul Padmavat, sebuah karya yang mengandung pesan kebajikan jiwa
manusia. 34

33
Sodikin, Ali dkk.. Sejarah Peraban Islam. (Yogyakarta: Jurusan SPI Fak. Adab IAIN Sunan
Kalijaga & LESFI, 2003). Hal 221.
34
Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2006). Hal 150

23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari berbagai pemaparan diatas, kemajuan dan kemunduran kerajaan islam
dapat di pengaruhi oleh segala bidang, seperti bidang pendidikan, bidang
pemerintahan, bidang politik serta bidang-bidang yang lainnya.
Gaya pemerintahan raja juga dapat mempengaruhi jalannya laju perkembangan
dari kerajaan. Seperti ada seorang raja yang lebih berfokus pada bidang tasawuf,
sehingga aspek bidang yang lain seperti politik tidak di pandang sebuah kegiatan yang
baik. Jika kita menelusuri sedikit, dapat ditemukan bahwa untuk mencapai atau
menciptakan kemajuan dan kemakmuran kerajaan maka raja harus cerdas untuk
memiliki andil dalam segala bidang, jika ada sebuah dominasi di bidang tertentu maka
hal itu dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri khas gaya kepemimpinan raja
tersebut.

24
DAFTAR PUSTAKA

Ali M, Ash-Shallabi. 2017. Sejarah Daulah Ustmaniyah. Jakarta timur: Ummul


Qura’.
Amstrong, Karen. 2003. islam sejarah singkat, alih Bahasa fungky kusnaendy.
Yogyakarta: Jendela.
Badri,Yatim. 2006. Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: PT. Raja grafindo
persada.
Fath K. Dan Irham M. 2017., Sejarah Peraban Islam di Abad Pertengahan ,
Jakarta Timur : Pustaka Kautsar.
Mubarok, Jaih. 2008. Sejarah Peradaban Islam. cv. pustaka islamika: Bandung
Fuadi imam. 2012. Sejarah Peradaban Islam. Depok Sleman Yogyakarta: Teras

Prof.dr hj. Sunanto, Musyrifah. 2003.Sejarah Klasik Islam (perkembangan


ilmu pengetahuan islam), Jakarta timur: Prenada Media.
Siti rahma da nanas budiharjo. 2018. Islam dalam narasi sejarah dan
peradaban(upaya menelusuri islam dalam dimensi ruang dan waktu). Malang: UB
Press.
Syafiq, Mughni. 1997. Sejarah Kebudayaan Islam Di Turki. Ciputat: Logos
Wacana Ilmu.
Sodikin, Ali dkk. 2003. Sejarah Peraban Islam. Jurusan SPI Fak. Adab IAIN
Sunan Kalijaga & LESFI: Yogyakarta

25

Anda mungkin juga menyukai