terjadi pada Tn.K. Faktor penghambat yang penulis hadapi adalah
karena keterbatasan waktu bila ada tujuan yang belum tercapai. Faktor pendukung keberhasilan dalam menyelesaikan asuhan keperawatan adalah kerja samayang baik antara penulis dan perawat ruangan.
5.1.4 Pelaksanaan Keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan pada Tn.K dilakukan sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat. Adapun faktor penghambat yang penulis dapatkan pada saat melakukan pelaksanaan keperawatan adalah keterbatasan waktu, karena penulis tidak berada diruangan selama 24 jam sehingga pelaksanaan keperawatab yang tida dapat dilakukan oleh penulis. Faktor pendukungnya adanya laporan catatan keperawatan di status pasien yang terisi lengkap. Alternatifnya yaitu penulis melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan di ruang Nuri I dalam memberikan tindakan keperawatan.
5.1.5 Evaluasi Keperawatan
Pada tahap evaluasi penulis mendapatkan gambaran sejauh mana tujuan
keperawatan dapat teratasi. Berdasarkan evaluasi keperawatan yang diperoleh dari empat diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus Tn.K terdapat empat masalah keperawatan yang teratasi. Masalah keperawatan yang teratasi yaitu Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan ekspansi paru. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake output tidakadekuat. Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan daya tahan tubuh menurun. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang penyakitnya. 55
5.1 Saran
5.1.1 Untuk Institusi Pendidikan
Diharapkan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang
berkualitas dan professional, agar terciptanya perawat-perawat yang professional, trerampil, cekatan, dan handal dalam memberikan asuhan keperawatan.
5.1.2 Untuk perawat
Diharapkan perawat lebih meningkatkan komunikasi terapeutik
terutama selama melakukan kontrak langsung dengan klien dan keluarga. Pada tahap pengkajian data diharapkan semua data-data yang didapatkan harus didokumentasikan secara lengkap pada status kien. Perawat juga hendaknya memberikan lingkup asuhan yang berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative dan mengingatkan perawat untuk menggunakan spuit sekali pakai untuk mengurangi resiko terjadinya infeksi pada klien. Karena infeksi dapat terjadi pada spuit yang tidak steril. Mengingatkan perawat untuk memberi obat tepat waktu sesuai instruksi pada tiap obat.
5.1.2 Untuk Penulis
Diharapkan agar lebih memahami, menguasai dan mempelajari lebih
dalam ilmu keperawatan medical bedah khususnya tentang asuhan keperawatan pada klien dengan efusi pleura agar dapat melaksanakan asuhan keperawatan dengan baik.