2. Etiologi
Menurut Direja (2011) faktor-faktor yang menyebabkan perilaku
kekerasan pada pasien gangguan jiwa antara lain:
a. Faktor predisposisi
1) Faktor psikologis
a) Terhadap asumsi bahwa seseorang untuk mencapai suatu tujuan
mengalami hambatan akan timbul dorongan agresif yang
memotivasi perilaku kekerasan
b) Berdasarkan mekanisme koping individu dan masa kecil yang
tidak menyenangkan
c) Rasa frustasi
d) Adanya kekerasan dalam rumah atau lingkungan sekitar rumah
e) Teori psikoanalitik, teori ini menjelaskan bahwa tidak
terpenuhinya kepuasan dan rasa aman dapat mengakibatkan
tidak berkembangnya ego dan membuat konsep diri yang
rendah. Agresi dan kekerasan dapat memberikan kekuatan dan
prestise yang dapat meningkatkan citra diriserta memberikan
arti dalam kehidupannya. teori lainnya berasumsi bahwa
perilaku agresi dan tindak kekerasan merupakan pengungkapan
secara terbuka terhadap rasa ketidakberdayaannya dan
rendahnya hargadiri pelaku tindak kekerasan.
f) Teori pembelajaran, perilaku kekerasan merupakan perilaku
yang dipelajari, individu yang memiliki pengaruh biologik
dipengaruhi oleh contoh peran eksternal dibandingkan anak-
anak tanpa faktor predisposisi biologic
2) Faktor sosial budaya
Kontrol masyarakat yang rendah dan kecenderungan menerima
perilaku kekerasan sebagai cara penyelesaiannya masalah perilaku
kekerasan merupakan faktor predis posisi terjadinya perilaku
kekerasan.
3) Faktor biologis
a) pengaruh neurofisiologik
b) pengaruh biokimia
c) pengaruh genetic
d) gangguan otak
b. faktor Presipitasi
seseorang akan marah jika dirinya merasa terancam, baik berupa
injury secara fisik, psikis, atau ancaman konsep diri. Beberapa faktor
pencetus perilaku kekerasan adalah sebagai berikut :
1) klien : kelemahan fisik, keputusan, ketidakberdayaan, kehidupan
yang penuh dengan agresif dan masa lalu yang tidak
menyenangkan
2) interaksi : penghinaan, kekerasan, kehilangan orang yang berarti,
konflik, merasa terancam baik internal dari permasalahan diri
sendiri atau orang lain
3) lingkungan : panas, padat bising
Menurut (fitria, 2009) hal-hal yang dapat menimbulkan prilaku kekerasan
adalah :
1. kesulitan kondisi sosial dan
ekonomi
2. kesulitan dalam
mengkomunikasikan sesuatu
3. ketidaksiapan seorang ibu
dalam merawat anaknya dan tidak mampunya dirinya untuk menjadi
dewasa
4. pelaku mungkin memiliki
riwayat antisosial seperti penyalahgunaan obat dan alkohol serta tidak
mampu mengontrol emosi pada saat menghadapi rasa frustasi
5. kematian anggota keluarga
yang penting
5. Penatalaksanaan medis
a. Terapi Somatik
Menurut (Depkes RI, 2000, hal 230) menerangkan bahwa terapi
Somatik adalah terapi yang diberikan kepada klien dengan gangguan
jiwa dengan tujuan mengubah perilaku yang maladaptife menjadi
perilaku adaktif dengan melakukan tindakan yang ditujukan pada
kondisi fisik klien, tetapi target terapi adalah perilaku klien .
b. Terapi kejang listrik
Terapi kejang listrik atau elektronik convulsive therapy (ECT)
adalah bentuk terapi kepada klien dengan menimbulkan kejang grand
mall dengan mengalirkan arus listrik melalui elektroda yang
ditempatkan pada pelipis klien. Terapi ini ada awalnya untuk
menangani skizofrenia membutuhkan 20-30 kali terapi biasanya
dilaksanakan adalah tiap 2-3 hari sekali (seminggu 2 kali).
Perilaku kekerasan
Direja Ade Herman Surya. 2011. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa.
Yogyakarta: Nuha Medika
Firtia, Nita. 2009. Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan
Dan Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP & SP) Untuk 7
Diagnosa Keperawatan Jiwa Berat Bagi Program S1 Keperawatan. Jakarta:
Medika
Keliat Budi Anna, Panjaitan Ria Utami, Helen Novya.2012. Model Praktik
Keperawatan Profesional Jiwa Edisi 2.Jakarta: EGC
Yusuf, Ahmad. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Salemba
Medika.