Anda di halaman 1dari 3

Pembahasan

Percobaan kali ini ialah uji potensi antibiotika. Prinsip penetapan potensi
antibiotik dalam sediaan obat adalah membandingkan dosis larutan sediaan uji
terhadap dosis larutan baku pembanding yang menghasilkan derajat hambatan yang
sama pada mikroorganisme uji (Radji, 2010). Sensitivitas suatu bakteri terhadap
antibiotik ditentukan oleh diameter zona hambat yang terbentuk. Semakin besar
diameternya maka semakin terhambat pertumbuhannya, sehingga diperlukan
standar acuan untuk menentukan apakah bakteri itu resisten atau peka terhadap
suatu antibiotik. Antibiotik yang digunakan untuk membasmi mikroba penyebab
infeksi pada manusia, harus memiliki sifat toksisitas selektif yang artinya antibiotik
harus bersifat toksik untuk mikroba (Ganiswarna, 1995).

Pada praktikum ini digunakan media Nutrien Agar sehingga digunakan


metode difusi agar untuk media padat dengan melihat adanya zona bening pada
sekeliling sumur. Pertama dibuat agar inokula 0,4% yang berfungsi agar media
yang digunakan tidak bersifat antagonis dan dapat mempengaruhi antimikroba.
Setelah itu dimasukkan kedalam cawan petri dan dibiarkan memadat. Kemudian
dilubangi agar inokula dengan alat perforator pada setiap label. Jenis bakteri yang
diuji dalam praktikum kali ini adalah E. coli (bakteri gram negatif) dimana media
Nutrien Agar dispesifikasikan untuk pembiakan bakteri. Kemudian, dibuat
pengenceran ampisilin trihidrat dengan 5 variasi dosis (S1-S5) yang berfungsi
sebagai pembanding pada setiap konsentrasi.
Larutan pengenceran ampisilin trihidrat sesuai konsentrasi yang diperlukan
dimasukkan kedalam lubang sebanyak 20 mikro gram sebagai pembanding.
Diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37°C sebagai waktu dan suhu optimal bagi
pertumbuhan bakteri. Ampisilin sendiri merupakan turunan dari penisilin, ampisilin
ini bekerja dengan cara menghambat sintesis dinding sel dan dapat menghambar
bakteri gram positif maupun bakteri gram negatif.

Setelah diinkubasi, pada pengamatan terlihat zona bening disekeliling


lubang. Ini menunjukkan bahwa antibiotik yang
digunakan berpotensi menghambat pertumbuhan Escherichia coli. Pengaruh
konsentrasi antibiotika terhadap pertumbuhan bakteri adalah
semakin besar konsentrasi dari antibiotika maka kemampuan antibiotika untuk
menghambat atau membunuh bakteri akan semakin besar. Sensitivitas suatu bakteri
terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona hambat yang terbentuk. Semakin
besar diameternya maka semakin terhambat pertumbuhannya, sehingga diperlukan
standar acuan untuk menentukan apakah bakteri itu resisten atau peka terhadap
suatu antibiotik. Dari percobaan didapatkan hasil konsentrasi antibiotik
120,541𝑚𝑔⁄𝐿 . Hasil ini menunjukkan bahwa konsentrasi antibiotik ampisillin
trihidrat tersebut masuk ke rentang yang aman, karena rentang yang aman sesuai
literatur adalah berkisar antara 64-156,25 ppm.

Pada kelompok lain didapat nilai konsentrasi uji ialah kelompok 2 sebesar
𝑚𝑔 𝑚𝑔 𝑚𝑔
76,383 ⁄𝐿 , kelompok 3 sebesar 76,56 ⁄𝐿, kelompok 4 sebesar 592,92 ⁄𝐿,

𝑚𝑔 𝑚𝑔
kelompok 5 sebesar 85,11 ⁄𝐿, kelompok 6 sebesar 22,90 ⁄𝐿, dan kelompok 7
sebesar 120,23 𝑚𝑔⁄𝐿.
Daftar Pustaka

Dwidjesoputro. 1994. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek Teknik dan Prosedur


Dasar Laboratorium. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Ganiswarna, S.G, 1995.“Farmakologidan Terapi Edisi IV”. Jakarta:


BagianFarmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Radji, DR. Maksum. 2010.“Buku Ajar Mikrobiologi Panduan MahasiswaFarmasi


& Kedokteran”. Makassar

Anda mungkin juga menyukai