Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN PELAYANAN RAWAT INAP

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG


KABUPATEN MALANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LAWANG
JL. R.A Kartini 5 telp. (0341 ) 426072 fax (0341)426072

Email : rsudlawang@ymail.com

LAWANG - MALANG

0
KATA PENGANTAR

Unit rawat inap merupakan salah satu unit pelayanan di Rumah Sakit yang melayani
pasien dengan kasus penyakit dalam, bedah, ibu dan anak yang memerlukan observasi dan
terapi baik oleh dokter maupun perawat secara kontinyu.

Rumah Sakit sebagai penyedia pelayanan kesehatan mempunyai fungsi rujukan yang
harus bisa memberikan pelayanan kesehatan yang mengutamakan mutu dan keselamatan
pasien. Untuk mendukung kelancaran pelayanan Unit Rawat Inap diperlukan SDM yang
handal dan professional serta peralatan yang lengkap dan teruji kelayakannya.

Semoga pedoman, panduan dan pengorganisasian Unit Perawatan Intensif dapat


berguna bagi seluruh karyawan dan mitra RSUD LAWANG

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .........................................................................................................1

DAFTAR ISI .......................................................................................................................2

BAB I ISI ..............................................................................................................................3

BAB II ..................................................................................................................................6

BAB III ................................................................................................................................9

BAB IV ..............................................................................................................................18

BAB V ...............................................................................................................................22

BAB VI PENUTUP ..........................................................................................................23

2
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan telah menjadi tema utama diseluruh dunia.
Dengan tema ini, pelayanan kesehatan dan kelompok profesional kesehatan sebagai pemberi
pelayanan harus menampilkan akuntabilitas sosial mereka dalam memberikan pelayanan
yang mutakhir kepada konsumen yang berdasarkan standar profesionalisme, sehingga
diharapkan dapat memenuhi harapan masyarakat. Sebagai konsekuensinya peningkatan
kinerja memerlukan persyaratan yang diterapkan dalam melaksanakan pekerjaan yang
berdasarkan standar tertulis.

Dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap, standar sangat membantu perawat


untuk mencapai asuhan yang berkualitas, sehingga harus berfikir realistis tentang pentingnya
evaluasi sistematis terhadap semua aspek asuhan yang berkualitas tinggi Namun keberhasilan
dalam mengimplementasikan standar sangat tergantung pada individu itu sendiri, usaha
bersama dari semua staf serta partisipasi dari seluruh anggota profesi.

Pelayanan Rawat Inap di Rumah Sakit perlu di tingkatkan dan dikembangkan secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan , pengobatan, perawatan ,
ke pasien baik dengan penyakit menular atau penyakit tidak menular.

Standar yang dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif
yang tepat seperti yang tercantum dalam standar pelaksanaannya Standar selalu berhubungan
dengan mutu karena standar menentukan mutu. Standar dibuat untuk mengarahkan cara
pelayanan yang akan diberikan serta hasil yang ingin dicapai.

Standar merupakan pernyataan-pernyataan tertulis mengenai harapan –harapan


singkat ketrampilan/kompetensi untuk memastikan pencapaian suatu hasil tertentu. Untuk
menjamin mutu asuhan yang diberikan, standar merupakan landasan normatif dan parameter
untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan yang seharusnya. Dalam
penyusunan standar diharuskan untuk memperhatikan proses dan harapan yang akan terjadi
dalam upaya meningkatkan mutu layanan.

Standar praktik sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan di Rawat Inap .


Standar sangat membantu keperawatan untuk memcapai asuhan yang berkualitas. Standar

3
digunakan terutama pada tiga proses evaluasi yaitu menilai diri sendiri, inspeksi dan
akreditasi.

I.2. Tujuan
1. Memberikan Pelayanan kepada pasien rawat inap sesuai dengan standar asuhan
keperawatan yang tepat.
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pada pasien serta mempunyai keinginan
yang terus menerus untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dalam
memberikan pelayanan
3. Memberikan Asuhan keperawatan kepada pasien untuk kesembuhan yang optimal
sehingga dapat memuaskan pasien
4. Memberikan pelayanan kepada pasien dengan ramah, sopan, dan hangat sehingga
memberikan kesan yang positif
5. Memberikan pelayanan Informasi kesehatan dengan tepat pada pasien dan keluarga,
sehingga dapat memenuhi hak pasien dan keluarga

I.3. Pengertian dan batasan


Pengertian unit kerja
Untuk tiap-tiap rumah sakit akan mempunyai ruang perawatan dengan nama sendiri –
sendiri sesuai dengan tingkat pelayanan dan fasilitas yang diberikan oleh pihak rumah sakit
kepada pasiennya.
Standar Unit Kerja Rawat Inap di rumah sakit meliputi Ruang rawat pasien, ruang
perawat, ruang tindakan, ruang daministrasi, ruang loker, ruang linen kotor, ruang linen
bersih, spoolhoek, kamar mandi/toilet. Adapun kondisi unit rawat inap di RSUD LAWANG
terdiri dari .
 Ruang Pasien rawat inap .
Ruangan untuk pasien yang memerlukan asuhan keperwatan dan pengobatan secara
berkesinambungan lebih dari 24 jam.
 Ruang Administrasi
Ruang untuk menyelenggarakan kegiatan administrasi khususnya pelayanan pasien di ruang
rawat inap. Ruangan ini menjadi satu dengan nurse station di ruang rawat inap bagian depan
lantai 2 ruangan ini dilengkapi meja kursi, lemari berkas/ arsip. Telepon. dan komputer
Kegiatan di ruangan ini meliputi : Tempat serah terima pasien baru dan pulang,
penandatanganan surat pernyataan keluarga pasien ( apabila diperlukan persetujuan
pengobatan, tindakan perawatan ataupun tindakan bedah ).
 Ruang Linen bersih

4
Ruang untuk menyimpan bahan – bahan linen bersih yang akan di gunakan di ruang rawat ,
dan linen bersih tersebut di tempatkan di dalam lemari yang ada di nurse station.
 Ruang linen kotor
Ruang untuk menyimpan bahan – bahan linen kotor yang telah di gunakan di ruang rawat
inap sebelum di bawa ke ruang cuci ( laundri ) di lengkapi wadah seperti ember untuk linen
yang kotor.
 Spoolhoek.
Fasilitas untuk membuang kotoran bekas pelayanan pasien khususnya yang berupa cairan.
Pada ruangan spoolhoek harus di sediakan kran air bersih untuk tempat mencuci tangan atau
tempat cairan.
 Kamar mandi / toilet
Fasilitas diatur kebutuhan dan harus dijaga kebersihannya karena dengan kamar mandi/toilet
yang bersih.

Lingkup kerja unit


Memberikan pelayanan rawat inap pada pasien dewasa, anak, geatri, umum , yang meliputi :
1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis dan sub spesialis
2. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan
3. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis dan atau dokter sub spesialis
4. Pemeriksaan penunjang diagnostik
5. Tindakan medis yang bersifat diagnostik, terapeutik dan operatif
6. Pemberian obat- obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan
intruksi dokter spesialis dan sub spesialis
7. Pelayanan tranfusi darah
8. Pemberian surat rujukan
9. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Jumlah Tenga Menurut Kualifikasi

5
Berikut ini adalah daftar kualifikasi SDM di unit kerja Rawat Inap ,adapun daftar
kualifikasi ketenagaan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No. Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Jumlah

Tenaga

1 Kepala Instalasi Dokter Pelatihan penatalaksanaan 1


pasien Terminal
Penanggulangan pasien
infeksi
Pelatihan ATLS
Pelatihan manajement rawat
inap
2 Kepala Ruangan S 1/ D III Pelatihan PPGD 6
Keperawatan Pelatihan manajemen bangsal
Pelatihan penatalaksanaan
ruang isolasi
Pelatihan penanggulangan
infeksi

3 Katim S1/ D III Pelatihan Basic Life Support 24


Keperawatan

4 Perawat S1/ D III pelatihan Basic Life Support 33


pelaksana Keperawatan

1. Penetapan jam kerja


Hari kerja Rumah Sakit adalah 6 ( enam ) hari kerja dalam seminggu dan jam kerja
standar Rumah Sakit adalah 37,5 jam dalam satu minggu. Rumah Sakit RSUD LAWANG
merupakan rumah sakit yang beroperasional selama 24 jam sehari untuk melayani
masyarakat umum dan bpjs disesuaikan dengan jam kerja Rumah Sakit

6
Bagi karyawan yang bekerja secara shift, maka waktu kerja akan diatur secara mandiri
oleh unit kerja yang bersangkutan dan tetap mengacu pada jam kerja standar yaitu

selama 37,5 jam dalam satu minggu dengan 6 hari kerja. Untuk karyawan yang berkerja
melebihi jam kerja standar maka kelebihan tersebut akan diperhitungkan dalam kebijakan
lembur Rumah Sakit.

Adapun untuk tata tertib jam kerja adalah sebagai berikut :

1. Batas keterlambatan karyawan dalam satu bulan adalah 15 menit.


2. Apabila keterlambatan melebihi batas toleransi yang diberkan maka karyawan
tersebut akan mendapatkan evaluasi kedisiplinan dari atasan langsung.
3. Apabila terjadi keterlambatan selama 3 bulan dalam satu tahun karyawan akan
diberikan surat peringatan.
4. Izin meninggalkan dinas maksimal adalah 3 jam dalam satu hari kerja dengan
persyaratan mengisi fom izin meninggalkan dinas (IMD) yang ditanda tangani oleh
atasan langsung dan dapat dipertanggung jawabkan urgensinya.
Pengaturan tenaga kerja di RSUD LAWANG khusus rawat inap berdasarkan shift dan non
shift dapat dibawah ini :

a. Karyawan shift
 Senin- Minggu
o Shift I : 07.00-14.00 WIB
o Shift II : 14.00-21.00 WIB
o Shift III : 21.00-07.00 WIB
b. Karyawan non shift
 Senin-Kamis : 07.00-14.00 WIB
 Jumat : 07.00-11.00 WIB
 Sabtu : 07.00-12.30 WIB

2. Kuantitas SDM
Pengaturan tenaga kerja di unit Rawat Inap RSUD LAWANG berdasarkan shift. Tenaga
kerja di unit Rawat Inap saat ini berjumlah yang memegang tanggung jawab sebagai :

1) Kepala Instalasi : 1 orang


2) Kepala Ruangan : 4 orang
3) Ketua Tim : 24 orang
4) Perawat pelaksana : 33 orang
5) Administrasi : 4 orang
Tenaga kerja di unit Rawat Inap ini berkerja dengan jadwal sebagai berikut :

7
1) Kepala instalasi : Senin s.d. Kamis dimulai pukul 07.00 – 14.00
: Jumat dimulai pukul 07.00 – 11.00
: Sabtu dimukai pukul 07.00 – 12.30
2) Kepala Ruangan : Senin s.d Kamis dimulai pukul 07.00 – 14.00
: Jumat dimulai pukul 07.00 - 11.00
: Sabtu dimulai pukul 07.00 – 12.30
3) Perawat Katim : Senin s.d minggu secara bergantian , jam kerja sesuai dengan
Shif yang sudah dijadwalkan pagi sore dan malam
4) Perawat pelaksana : Senin s.d minggu secara bergantian , jam kerja sesuai dengan
Shif yang sudah dijadwalkan pagi sore dan malam
5) Administrasi : : Senin s.d. Kamis dimulai pukul 07.00 – 14.00
: Jumat dimulai pukul 07.00 – 11.00
: Sabtu dimulai pukul 07.00 – 12.30

BAB III
STANDAR FASILITAS

III.1. Bangunan
A. Lokasi
Bangunan rawat inap terletak pada lokasi yang tenang , aman, dan nyaman serta
memiliki aksesibilitas atau pencapaian dari sarana penunjang rawat inap. Lokasi rawat
inap RSUD LAWANG terletak di lantai 1, 2, dan 3 yang terdiri dari ruang rawat inap
VIP, kelas 1,2 dan 3. Penyakit dalam, bedah, anak-anak dan isolasi.

III.2. Penyimpanan arsip / Tata Arsip


Penyimpanan arsip sebagai berikut :
 Status Pasien di tempatkan dengan menggunakan Brief Ordner (map besar
berpenjepit) yang mana di dalamnya berisikan ringkasan penyakit pasien , dan hasil-
hasil pemeriksaan selama perawatan.setelah 2x24 jam kembali ke rekam medis

8
 Formulir – formulir pemeriksaan yang di butuhkan untuk pasien di simpan di dalam
lemari yang terbuat dari stenlis yang berbeda disusun secara rapi sehingga mudah
untuk di ambil jika di perlukan.
 Catatan perkembangan perawatan di letakan pada Snelhechter (map berpenjepit)
berukuran A4. Pada map tersebut di berikan nama ruangan kamar. Dan catatn tersebut
di urutkan sesuai kamar pasien yang sedang dirawat.
 Buku Register rawat inap, buku ekpedisi pemeriksaan penunjang, buku observasi ttv,
buku pembagian tugas, buku ronde rawat inap, buku expedisi permintaan obat, di
simpan dalam rak file

III.3. Sarana dan Prasarana


1. Standar pelayanan Minimal unit Rawat Inap
a. Pemberian pelayanan di rawat inap
b. Dokter penaggung jawab pasien rawat inap
c. Ketersediaan pelayanan rawat inap
d. Jam praktek dokter spesialis
e. Pelaporan adanya kejadian pasien resiko jatuh / jatuh yang berakibat kecacatan/
kematian
f. Pelaporan dan pencatatan kematian pasien  48 jam setelah masuk rawat inap
g. Pelaporan pasien TBC di rawat inap yang di tangani dengan strategi DOTS
h. Pelaporan angka kejadian infeksi nosokomial di rawat inap

2. Standar Minimal Peralatan di Rawat Inap


No. Peralatan Medis Keterangan
1. Saction Ada
2. Minor Set Ada
3. Stetoskop Ada
4. Tensi Meter Ada
5. Termometer Digital Ada
6. Pen Light Ada
7. Nebulizer Ada
8. Standar Infus Ada
9. Amu Bag Ada
10. Box Emergency Ada
11. Tourniket Ada
12. Tongoe Spatel Ada
13. Tabung O2 Ada
14. Flowmeter Ada
15. Humidefier Ada
16. Tromol Ada
17. Korentang Ada
18. Troli Ada
19. Gunting Ada

9
20. Bak Instrumen Ada
21. Bengkok Ada
22. Lampu pembaca rontgen Ada
23. Kulkas penyimpan Obat Ada
24. Nursing Call Ada
25. Urinal Ada
26. Laken Ada
27. Tempat tidur pasien Ada
28. Pispot Ada
29. Buli – buli Ada
30. Baskom Mandi Ada
31. Box amprah darah Ada
32. Box Infus Ada
33. Kursi Roda Ada
34. Lampu UV Ada
35. Tangga pasien Ada

3. Sarana kerja di ruang rawat inap .

No. Sarana Kerja Keterangan


1. CPU Ada
2. Mouse Ada
3. Keyboard Ada
4. Monitor Ada
5. Kalkulator Ada
6. Kipas angin Ada
7. Papan Daftar nama pasien Tidak ada
8. Televisi Ada
9. Braket tv Ada
10. APAR (Alat Pemadam Api Rendah ) Ada
11. Pesawat Telephone Ada
12. File catatan perawatan Ada
13. Buku folio Ada
14. Keranjang infuse Tidak ada
15. Lemari /cabinet Ada
16. Kursi kerja Ada
17. Laci penyimpanan obat Ada
18. Meja Komputer Ada
19. Wastafel Ada

10
20. Tool Box Ada
21. Peralatan tulis Ada
22. Jam dinding Ada
23. Vas Bunga \tidak adaAda
24. Pigura Ada
25. Kotak Kunci Ada
26. Tempat Sampah Ada
27. Spil kit Ada

4. Fasilitas Ruang Rawat


Fasilitas ruang rawat inap terdapat dilantai satu antara lain :
Ruang jasmine kelas satu untuk anak-anak dan dewasa jumlah bed = 4
Fasilitas ruang rawat inap terdapat dilantai dua antara lain :
Ruang jasmine VIP umum anak-anak dan dewasa jumlah bed = 4
Ruang anturium kelas dua anak-anak dan dewasa jumlah bed = 20
Ruang anggrek kelas satu umum dewasa dan anak-anak. Jumlah bed = 12 bed
Ruang isolasi TB paru kelas satu, dua dan tiga dewasa laki-laki dan perempuan
jumlah bed = 11 bed
Ruang flamboyan kelas tiga umum dewasa laki laki dan perempuan jumlah bed = 26
bed
Fasilitas ruang rawat inap dilantai tiga antara lain :
Ruang geranium khusus pasien bedah post op dan pre op kelas dua dan kelas tiga
jumlah bed = 26 bed yang terdiri dari kelas tiga 20 bed dan kelas dua 6 bed

Berikut ini adalah contoh keterangan salah satu fasilitas ruangan rawat inap RSUD
LAWANG diruang ANGGREK kelas satu.

No . Ruangan Rawat Fasilitas Keterangan

1. R ANGGREK 2 Tempat tidur

11
AC panasonic
TV panasonik
Bed set meliputi kasur loker px 1 kamar rawat
meja makan
Kipas angin
Ting infus
Tirai penyekat pasien
wastavel
Gayung
Ember
Oksigen central
Suction central
Tempat hand scrubantal 2
Kursi tunggu 2

S2. Anggrek 2 2 Tempat tidur 1 kamar rawat


AC panasonic
TV panasonik
Bed set meliputi kasur loker px
meja makan
Kipas angin
Ting infus
Tirai penyekat pasien
wastavel
Gayung
Ember
Oksigen central
Suction central

Tempat hand scrub


Bantal 2
Kursi tunggu kayu 2
3. 2 Tempat tidur
AC panasonic
TV toshiba
Bed set meliputi kasur loker
Anggrek 3 1 kamar rawat
px meja makan
Kipas angin
Ting infus
sketsel
wastavel
Gayung
Ember
Oksigen central
Suction central

Tempat hand

12
scrab
Bantal 2
Kursi tunggu kayu 2
Urobeg laki2 dan perempuan

4. 2 Tempat tidur ,
Anggrek 4 AC panasonic, 1 kamar rawat
TV Toshiba
Bed set meliputi kasur loker
px meja makan,
Kipas angin,
Ting infus,
Tirai penyekat pasien
wastavel
Gayung
Ember
Oksigen central
Suction central

Tempat hand scrub


Bantal 2
Urobeg laki2 dan perempuan
Kursi tunggu kayu 2

5. 2 Tempat tidur ,
Anggrek 5 AC panasonic, 1 Kamar Rawat
TV panasonik,
Bed set meliputi kasur loker
px meja makan,
Kipas angin,
Ting infus,
Tirai penyekat pasien
wastavel
Gayung
Ember
Oksigen central
Suction central

Tempat hand scrub


Bantal 2
Kursi tunggu kayu 2
Urobeg laki2 dan perempuan
6. 2 Tempat tidur
Anggrek 6 Bed set meliputi kasur loker 1 kamar rawat
px meja makan

13
Kipas angin
Ting infus
wastavel
Gayung
Ember
Oksigen central
Suction central

Tempat hand scrub AC


Kursi tunggu kayu 2
Bantal 2
Urobeg laki2 dan perempuan

14
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1. Peningkatan Mutu Pelayanan


Untuk peningkatkan mutu pelayanan di rawat inap , maka rawat inap memfasilitasi
pasien yang di rawat untuk mendapatkan berbagai jenis pelayanan di rawat inap
sebagai berikut :
Jenis pelayanan di rawat inap
1. Pemeriksaan dan konsultasi oleh dokter spesialis dan sub spesialis
2. Perawatan sesuai dengan standar asuhan keperawatan secara berkala
3. Edukasi pasien oleh perawat atau dokter
4. Perawatan dan akomodasi di ruang perawatan
5. Pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter spesialis dan atau dokter sub spesialis
6. Pemeriksaan penunjang diagnostik
7. Tindakan medis yang bersifat diagnostik, terapeutik dan operatif
8. Pemberian obat- obatan pada pasien sesuai dengan catatan daftar obat pasien dan
intruksi dokter spesialis dan sub spesialis
9. Pelayanan tranfusi darah
10. Pemberian surat rujukan
11. Pemakaian peralatan yang tersedia seperti oksigen.

Alur Pelaporan Mutu


Adapun pelaporan mutu pelayanan di ruang rawat inap RSUD LAWANG seperti:
1. Pelaporan pemasangan tindakan invasive
2. Pelaporan monitoring mutu keperawatan
a. Pelaporan mutu pasien safety rawat inap
b. Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan
 Kegiatan asuhan keperawatan yang diberikan pada pasien ditulis pada
catatan keperawatan yang sudah tersedia setiap harinya
 Monitoring tindakan invasive di lakukan setiap setelah tindakan yang di
lakukan. Dan di dokumentasikan.
 Monitoring mutu keperawatan dan pasien safety di monitoring dan di catat
1x24 jam dan pelaporan di laporkan kepada bagian Kasie Mutu
Keperawatan di akhir bulan.
 Informasi pasien tertulis di dalam catatan keperawatan pasien
 Setiap shift jaga melakukan pelaporan dan serah terima pasien

15
4.2. Upaya Keselamatan Pasien
a. Pengandaan sarana dan prasarana
Pengadaan sarana dan prasarana seperti alat kesehatan dan obat adalah suatu
prosedur penyediaan alat kesehatan dan obat – obatan yang digunakan oleh pasien di
ruang rawat inap, dan sebagai penggantinya di bebankan kepada pasien melalui resep
dan dibuat oleh dokter .Untuk alat habis pakai perawat menulisnya di lembar alkes
dan di tandatangani oleh perawat.

b. Tujuan
 Agar alat – alat dan obat – obatan emergency stok yang ada di ruang rawat
inap
 mencegah kesalahan dalam pemberian obat,dengan cara 10 benar
 Tetap terjaga dalam segi kualitas dan kuantitas
 Memudahkan di dalam penggunaan dan pengawasannya

c. Prosedur permintaan alat kesehatan dan obat – obatan

 Jenis obat stok, yang akan dipakai dan alat kesehatan yang akan diminta di
tulis pada resep oleh dokter ruangan, dan jika selain obat di tulis oleh perawat
pada form alkes
 Resep dan form alkes yang sudah di isi dengan lengkap diserahkan ke bagian
farmasi
 Bila alat kesehatan ( alkes ) dan obat – obatan yang diminta sudah tersedia
akan diserah terimakan ke ruang ruang inap, lembar putih untuk farmasi dan
yang merah di status pasien.
d. Prosedur pengganti alat kesehatan dan obat yang telah di gunakan
 Alat kesehatan yang sudah digunakan oleh pasien ditulis pada resep rangkap 2
putih dan biru
 Obat – obatan yang sudah digunakan ditulis pada resep dan di buat resep oleh
dokter, jika alkes di tulis oleh perawat pada form alkes
 Resep yang telah diisi dengan lengkap oleh perawat, diserahkan ke bagian
farmasi dengan menggunakan buku expedisi

16
 Bila alat kesehatan dan obat yang sudah di siapkan oleh bagian farmasi, di
serahkan ke perawat rawat inap

A. Alur pelaporan Keselamatan Pasien


1. Apabila terjadi suatu insiden dirumah sakit, wajib segera ditindak
lanjuti(dicegah/ditangani) untuk mengurengi dampak / akibat yangb tidak
diharapkan.
2. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insiden dengan mengisi formulir
laporan insiden pada akhir jam kerja/shift kepada atasan langsung. Paling lambat
2x24 jam; jangan menunda laporan.
3. Setelah selesai mengisi fomulir, segera serahkan kepada atasan langsung pelapor.
(Atasan langsung disepakati sesuai keputusan manajemen : Supervisor/ kepala
bagian/ instalasi/ departemen/ unit, ketua komite medis/ ketua K.SMF)
4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading resiko terhadap
insiden yang dilaporkan
5. Hasil granding akan menentukan bentuk intevensi dan analisa yang akan dilakukan
sebagai berikut;
 Grade biru : investigasi sederhana oleh atasan langsung , waktu maksimal 1
minggu
 Grade hijau : intervensi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2
minggu
 Grade kuning : intervensi komprehensif /analisa akar masalah/RCA oleh tim
KP di RS, waktu maksimal 45 hari
 Grade merah : investigasi komprehensif / analisis akar masalah/RCA oloeh
tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporkan hasil investigasi dan
lapor insiden dilaporkan ke tim KP di RS
7. Tim KP di RS akan menganalisa kembali hasil investasi dan laporan inseden untuk
menentukan aapakah perlu investigasi lanjutan ( RCA) dengan melakukan
regdrading
8. Untuk grade kuning / merah, tim KP di RS akan melakukan analisa akar masalah /
root cause analysis( RCA)
9. Setelah melakukan RCA, tim KP di RS akan membuat laporan dan recomendasi
untuk perbaikan serta “pembelajaran” berupa petunjuk/ “safety alert” untuk
mencegah kejadian berulang
10. Hasil RCA, recomendasi danrencana kerja dilaporkan kepada direksi
11. Rekomendasi untuk “ perbaikan dan pembelajaran “ diberikan umpan balik kepada
nit terkait

17
12. Unit kerja membuat analisa dan trend kejadian disatuan kerjanya masing-masing
13. Monitoring dan perbaikan oleh tim KP di RS

B. Tata cara konsultasi medis


1. Konsultasi
 DPJP menginformasikan kepad penanggung jawab pasien terkait dengan
konsultasi ke dokter spesialis
 DPJP menuliskan pada rekam medis pasien pada lembar konsultasi
 Penangung jawab pasien menandatangani inform consent
 Perawat ruang intensif menghubungi dokter spesialis yang dikonsultan
 Penanggung jawab pasien diinformasikan tentang hasil konsultasi oleh dokter
konsultan
2. Indikasi dan prosedur laboratorium dan radiologi
 DPJP menginformasikan indikasi pemeriksaan laboratorium dan radiologi kepada
penanggung jawab pasien
 Penagnggung jawab pasien menandatangani formulir inform consent pemeriksaan
radiologi dan laboratorium
 Perawat ruang rawat inap menginformasikan tentang pemeriksaan laboratorium
dan radiologi kepada bagian terkait
 Perawat rawat inap melengkapi form pemeriksaan dan menyerahkan kepada
petugas radiologi dan laboratorium
Direktur RS.Bhakti
 Pasien di tindak lanjuti sesuai dengan jenis tindaka
Rahayu
BAB V
Kepala seksi keperawatan,
STRUKTUR ORGANISASI
pelayanan daadaUNIT RAWAT INAP

Kepala Unit
RUMAH SAKIT UMUMPerawatan
DAERAH LAWANG

Kepala Ruangan Perawatan


Bagan : Struktur Organisasi Unit Perawatan

KATIM KATIM KATIM


Direktur Rumah Sakit umum daerah lawang

Perawat pelaksana Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana

18
DAFTAR ISI

BAB VI
PENUTUP

Petunjuk Teknis pelayanan di Rawat Inap ini di susun dalam rangka memberikan
Acuan bagi di RSUD LAWANG dalam menyelenggarakan pelayanan yang bermutu, aman,
efekrtif dan efesien dengan mengutamakan keselamatan pasien.
Buku ini mempunyai peranan yang penting sebagai pedoman, sehingga bermutu
pelayanan yang di berikan kepada pasien terus meningkat.
Penyusunan Buku Pedoman Rawat Inap ini Adalah Suatu langkah awal kesuatu
proses yang panjang, sehingga memerlukan dukungan dan kerjasama dari berbagi pihak
dalam penerapannya untuk mencapai tujuan.

19
20

Anda mungkin juga menyukai