PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Salah satu materi psikologi yang akrab sekali dengan kehidupan sehari-hari kita adalah
munculnya emosi, banyak orang yang beranggapan bahwasanya emosi itu adalah sesuatu hal
yang buruk, sesuatu yang diidentikan dengan amarah.Namun pada kenyataannya emosi itu
tidaklah hanya berupa amarah, emosi juga bisa dalam hal kebaikan.Lalu dari mana emosi itu
muncul, apakah timbul dari pikiran atau dari tubuh, agaknya tak seorangpun dapat menjawabnya
dengan pasti. Ada yang mengatakan itu merupakan tindakan dahulu (tubuh), baru muncul emosi,
ada yang mengemukakan emosi dulu(pikiran), baru timbul tindakan.
Emosi tidak hanya berupa amarah, ada beberapa macam emosi dasar yang sudah dimiliki oleh
manusia sejak lahir. Oleh karena itu kita perlu mempelajari materi psikologi tentang psikologi
agar kita dapat mengenali emosi pada diri kita sendiri sehingga kita dapat mengendalikan dan
mengembangkan emosi kita dengan baik.
Pandangan umum tentang emosi adalah ketika seseorang mengalami suatu kejadian di
lingkungannya dan kejadian tersebutlah yang membentuk emosi dalam diri kita. Awalnya dari
lingkungan lalu tubuh bereaksi sebagai respon, berikutnya perubahan fisiologis ini memunculkan
emosi. Bukan sebaliknya, emosi memunculkan reaksi, emosi yang berbeda diasosiasikan dengan
keadaan identik psikofisiologis yang terjadi dalam tubuh, organ dalam tubuh tidaklah sangat
sensitif. Karena tidak selalu bisa memilah informasi yang berbeda ketika seseorang butuh
pengalaman untuk mendapatkan suatu emosi, contohnya rasa takut dan tegang. Perkembangan
perubahan dalam tubuh diasosiasikan dengan pembentukan emosi, jika tidak terjadi stimulus
normal yang terbangkitkan, individu takkan mengalami suatu emosi yang mekorespondasi reaksi
fisik. Terkait dengan uraian tersebut dalam kalah ini akan dibahas mengenai emosi khususnya
tentang bentuk reaksi emosi dan perkembangan emosi.
1. Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud denganemosi?
3. Apa saja macam-macam dan ciri-ciriemosi?
4. Apa saja faktor penyebab emosi ?
5. Apa saja teori – teori emosi?
6. Apa saja perubahan – perubahan pada tubuh saat terjadi emosi ?
1. Tujuan
2. Untukmengetahui apa yang dimaksut dengan emosi
3. Untuk mengetahui macam-macam emosi
4. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktaor yang menyebabkan emosi
5. Untuk mengetahui apa saja teori – teori tentang emosi
6. Untuk mengetahui apa saja perubahan yang terjadi pada tubuh saat terjadi emosi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Emosi
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini
menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut
Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu
keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada
dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap
rangsangan dari luar dan dalam diri individu.Sebagai contoh emosi gembira mendorong
perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih
mendorong seseorang berperilaku menangis.
Menurut Williams James (Amerika serikat) dan Carl Large (Denmark)emosi adalah hasil
presepsi seseorang terhadap perubahan- perubahan yang terjadi pada tubuh sebagai respons
terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari luar[1]. Emosi terkadang juga diidentikan
dengan perasaan, yaitu suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan
senang atau tidak senang dalam hubungannya dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif.
Menurut Chaplin (1989) dalam Dictionary of psychology, emosi adalah sebagai suatu keadaan
yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam
sifatnya dari perubahan perilaku. Chaplin (1989) membedakan emosi dengan perasaan, parasaan
(feelings) adalah pengalaman disadari yang diaktifkan baik oleh perangsang eksternal maupun
oleh bermacam-macam keadaan jasmaniah.
Pertumbuhan dan perkembangan emosi seperti juga pada tingkah laku lainnya ditentukan oleh
pematangan dan proses belajar seorang bayi yang baru lahir dapat menangis tetapi ia harus
mencapai ringkas kematangan tertentu untuk dapat tertawa setelah anak itu sudah besar maka ia
akan belajar bahwa menangis dan tertawa digunakan untuk maksud-maksud tertentu atau untuk
situasi tertentu.
Makin besar anak itu makin besar pula kemampuannya untuk belajar sehingga perkembangan
emosinya makin rumit. Perkembangan emosi melalui proses kematangan hanya terjadi sampai
usia satu tahun. Setelah itu perkembangan selanjutnya lebih banyak ditentukan oleh proses
belajar.
Emosi ada dua macam yaitu emosi positif dan emosi negatif.Emosi positif (emosi yang
menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan positif pada orang yang
mengalaminya, diataranya adalah cinta, sayang, senang, gembira, kagum dan sebagainya.Emosi
negatif (emosi yang tidak menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan negatif pada
orang yang mengalaminya, diantaranya adalah sedih, marah, benci, takut dan sebagainya.Emosi
positif adalah emosi yang harus dipupuk dan dikembangkan, sedangkan emosi negatif hendaklah
diminimalkan atau dikendalikan sehingga ekspresinya tidak meledak-ledak.
1. Emosi marah
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk mencapai
tujuannya. Dengan demikian, ketegangan yang terjadi dalam aktivitas itu tidak mereda, bahkan
bertambah untuk menyalurkan ketegangan itu seseorang mengekpresikannya dengan marah
karena tujuannya tidak tercapai dan tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan.
2. Emosi Takut
Takut adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat
mungkin menghindari kontak dengan hal itu
3. Emosi Cinta
Emosi ini merupakan gambaran kesenangan bagi si pelaku, tentunya mereka akan mendekatinya.
Lalu apa itu definisi cinta sendiri? Tentunya sama halnya jika kita dsisuruh untuk mendefinisikan
ihwal dalam kebahagiaan. Dalam bukunya The Art of Loving, erich Fromm sedemikian jauh
telah berbicara mengenai cinta sebagai alat untk mengatasi keterpisahan manusia, sebagai
pemenuhan kerinduan akan kesatuan.
4. Emosi Depresi
5. Emosi Gembira
Gembira adalah ekspresi dari kalangan, yaitu perasaan terbebas dari ketegangan. Biasanya
kegembiran itu disebabkan oleh hal-hal yang bersifat tiba-tiba(surprise) dan kegembiraan
biasanya bersifat sosial, yaitu melibatkan orang-orang lain disekitar orang yang gembira tersebut,
6. Emosi cemburu
Cemburu adalah bentuk khusus dari kekhawatiran yang didasari oleh kurang adanya keyakinan
terhadap diri sendiri dan ketakutan akan kehilangan kasih [2]sayang dari seseorang. Seseorang
yang mempunyai rasa cemburu selalu mempunyai sikap benci terhadap saingannya.
7. Emosi khawatir
Khawatir atau was-was adalah rasa takut yang tidak mempunyai objek yang jelas atau atau tidak
ada objeknya sama sekali. Kekhawatiran menyebabkan rasa tidak senang,gelisah,tidak
tenang,tidak aman.
Bila dilihat dari sebab dan reaksi yang ditimbulkannya, emosi dapat dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu berikut ini:
1. Emosi yang berkaitan dengan perasaan, misalnya perasaan dingin, panas, hangat, sejuk
dan sebagainya. Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor fisik
di luar individu, misalnya cuaca, kondisi ruangan, dan tempat dimana individu itu
berbeda.
2. Emosi yang berkaitan dengan kondisi fisiologis, misalnya sakit, meriang, dan sebagainya.
Munculnya emosi seperti ini lebih banyak dirasakan karena faktor kesehatan.
3. Emosi yang berkaitan dengan kondisi psikologis, misalnya cinta, rindu, sayang, benci dan
sejenisnya.
Umumnya emosi seseorang muncul berkaitan erat dengan apa yang dirasakan seseorang secara
individu. Mereka merasa tidak puas, benci terhadap diri sendiri dan tidak bahagia. Adapun
gangguan emosi yang mereka alami antara lain adalah:
1. Merasa tidak terpenuhi kebutuhan fisik mereka secara layak sehingga timbul
ketidakpuasan, kecemasan dan kebencian terhadap apa yang mereka alami.
2. Merasa dibenci, disia-siakan, tidak mengerti dan tidak diterima oleh siapapun termasuk
orang tua mereka.
3. Merasa lebih banyak dirintangi, dibantah, dihina serta dipatahkan dari pada disokong,
disayangi dan ditanggapi, khususnya ide-ide mereka.
4. Merasa tidak mampu atau bodoh.
5. Merasa tidak menyenangi kehidupan keluarga mereka yang tidak harmonis seperti sering
bertengkar, kasar, pemarah, cerewet dan bercerai.
6. Merasa menderita karena iri terhadap saudara karena disikapi dan dibedakan secara tidak
adil.
2. Faktor eksternal
Menurut Hurlock (1980) dan Cole (1963) faktor yang mempengaruhi emosi negatif adalah
berikut ini.
1. Orang tua atau guru memperlakukan mereka seperti anak kecil yang membuat harga diri
mereka dilecehkan.
2. Apabila dirintangi, anak membina keakraban dengan lawan jenis.
3. Terlalu banyak dirintangi dari pada disokong, misalnya mereka lebih banyak disalahkan,
dikritik oleh orang tua atau guru, akan cenderung menjadi marah dan
mengekspresikannya dengan cara menentang keinginan orang tua, mencaci maki guru,
atau masuk geng dan bertindak merusak (destruktif).
4. Disikapi secara tidak adil oleh orang tua, misalnya dengan cara membandingkan dengan
saudaranya yang lebih berprestasi dan lainnya.
5. Merasa kebutuhan tidak dipenuhi oleh orang tua padahal orang tua mampu.
6. Merasa disikapi secara otoriter, seperti dituntut untuk patuh, banyak dicela, dihukum dan
dihina.[3]
1. Teori-Teori Emosi
1. Teori Sentral
Menurut teori ini gejala kejasmanian merupakan satu akibat dari emosi yang dialami oleh
individu, jadi individu mengalami emosi terlebih dahulu baru kemudian mengalami perubahan-
perubahan dalam kejasmaniannya.Karena itu teori atau pendapat ini dikenal dengan teori sentral,
yang dikemukakan oleh Canon.Jadi menurut teori ini, gejala kejasmanian merupakan akibat
datangnya emosi pada individu.
2. TeoriPerifir
Uraian teori ini merupakan kebalikan dari teori diatas, bahwasanya gejala jasmani justru
penyebab dari emosi tersebut. Menurut teori ini orang menangis bukan karena ia susah, tetapi ia
susah karena menangis. Teori ini dikemukakan oleh James dan Lange, sehingga sering disebut
sebagai teori James-Lange dalam emosi.Sementara ahli mengadakan eksperimen-eksperimen
tentang sejauh mana kebenaran teori ini, dan pada umunya menyatakan teori ini tidak tepat.
3. Teorikepribadian
Menurut pendapat ini bahwa emosi merupakan suatu aktivitas pribadi, di mana pribadi ini tidak
dapat dipisahkan dalam jasmani dan psikis dalam substansi yang terpisah.Jadi setiap emosi
dalam perasaan memang secara otomatis mempengaruh ke jasmaninya.Teori ini dikemukakan
oleh J. Linchoten.
4. Teori James-Lange
Emosi yang dirasakan adalah persepsi tentang perubahan tubuh. Salah satu dari teori paling awal
dalam emosi dengan ringkas dinyatakan oleh Psikolog Amerika William James: “Kita merasa
sedih karena kita menangis, marah karena kita menyerang, takut mereka gemetar”.Teori ini
dinyatakan di akhir abad ke-19 oleh James dan psikolog Eropa yaitu Carl Lange, yang
membelokkan gagasan umum tentang emosi dari dalam ke luar. Di usulkan serangkaian kejadian
disaat kita emosi : Kita menerima situasi yang akan menghasilkan emosi. Kita bereaksi ke situasi
tersebut,Kita memperhatikan reaksi kita. Persepsi kita terhadap reaksi itu adalah dasar untuk
emosi yang kita alami. Sehingga pengalaman emosi-emosi yang dirasakan terjadi setelah
perubahan tubuh, perubahan tubuh (perubahan internal dalam sistem syaraf otomatis atau
gerakan dari tubuh memunculkan pengalaman emosi. Agar teori ini berfungsi, harus ada suatu
perbedaan antara perubahan internal dan eksternal tubuh untuk setiap emosi, dan individu harus
dapat menerima mereka. Di samping ada bukti perbedaan pola respon tubuh dalam emosi
tertentu, khususnya dalam emosi yang lebih halus dan kurang intens, persepsi kita terhadap
perubahan internal tidak terlalu teliti.
Terutama pada emosi yang kuat, sering kali terjadi perubahan – perubahan pada tubuh kita,antara
lain:
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
1. Pengertian Emosi
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini
menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut
Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu
keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada
dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap
rangsangan dari luar dan dalam diri individu.
Emosi ada dua macam yaitu emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif (emosi yang
menyenangkan), yaitu emosi yang menimbulkan perasaan positif pada orang yang
mengalaminya, diataranya adalah cinta, sayang, senang, gembira, kagum dan sebagainya.
Sumber utama dari kemarahan adalah hal-hal yang mengganggu aktivitas untuk mencapai
tujuannya. Dengan demikian, ketegangan yang terjadi dalam aktivitas itu tidak mereda, bahkan
bertambah untuk menyalurkan ketegangan itu seseorang mengekpresikannya dengan marah
karena tujuannya tidak tercapai dan tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan.
Takut adalah perasaan yang sangat mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat
mungkin menghindari kontak dengan hal itu.
a). Pengalaman emosional bersifat pribadi dan subyektif. Pengalaman seseorang memegang
peranan penting dalam pertumbuhan rasa takut, sayang dan jenis-jenis emosi lainnya.
Pengalaman emosional ini kadang–kadang berlangsung tanpa disadari dan tidak dimengerti oleh
yang bersangkutan kenapa ia merasa takut pada sesuatu yang sesungguhnya tidak perlu ditakuti.
b). Adanya perubahan aspek jasmaniah. Pada waktu individu menghayati suatu
emosi, maka terjadi perubahan pada aspek jasmaniah. Perubahan- tersebut tidak selalu terjadi
serempak, mungkin yang satu mengikuti yang lainnya. Seseorang jika marah maka perubahan
yang paling kuat terjadi debar jantungnya, sedang yang lain adalah pada pernafasannya, dan
sebagainya.
1. a) Merasa tidak terpenuhi kebutuhan fisik mereka secara layak sehingga timbul
ketidakpuasan, kecemasan dan kebencian terhadap apa yang mereka alami.
2. Faktor eksternal
Menurut Hurlock (1980) dan Cole (1963) faktor yang mempengaruhi emosi negatif adalah
berikut ini.
1. a) Orang tua atau guru memperlakukan mereka seperti anak kecil yang membuat harga
diri mereka dilecehkan.
2. b) Apabila dirintangi, anak membina keakraban dengan lawan jenis.
Terutama pada emosi yang kuat, sering kali terjadi perubahan – perubahan pada tubuh kita,antara
lain:
1. Saran
Managelah emosi anda dengan baik. Karena keberhasilan sesorang tidak hanya ditentukan
kecerdasannya semata tetapi emosi juga berpengaruh besar terhadap kesuksesan anda.
Daftar Pustaka
http://www.duniapsikologi.com/emosi/
http://s-idolaku.blogspot.com/2012/04/makalah-emosi
http://akhmadsudrajat.wordpress.com
http://wandi.guru-indonesia.net/artikel_detail