Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semakin hari dunia semakin mengalami perkembangan secara signifikan. Dunia seakan tak henti
hentinya berkembang ke arah yang lebih modern. Salah satu perkembangan yang sangat pesat
adalah perkembangan di sektor teknologi. Perkembangan sektor teknologi telah merubah
bagaimana cara kita hidup dan bekerja. Perkembangan teknologi informasi dunia yang begitu
pesat sekarang ini telah merambah ke berbagai sektor. Seiring dengan perkembangan teknologi
yang sangat pesat, kita juga dituntut untuk dapat memanfaatkan perkembangan teknologi
tersebut. Salah satu cara memanfaatkan perkembangan teknologi informasi adalah penggunaan
komputer di berbagai bidang kehidupan. Komputer telah mengalami perkembangan mulai dari
hardware hingga software. Penggunaan komputer saat ini sudah mempengaruhi hampir di
seluruh aspek kehidupan.

Peranan teknologi informasi dalam berbagai aspek tersebut dapat dipahami karena sebagai
sebuah teknologi yang menitikberatkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan
komputer, teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan informasi dengan sangat cepat, tepat
waktu, relevan, dan akurat. Menurut Wilkinson dan Cerullo (1997) dalam Laksmi (2015) hampir
semua perusahaan bisnis menggunakan mikrokomputer dan komputer induk sebagai bagian yang
saling terintegrasi dalam system informasi. Kebutuhan akan komputer untuk menunjang
terciptanya informasi yang akurat sangatlah besar terutama di bidang kesehatan.

Peranan teknologi informasi di bidang kesehatan sangat penting. Kita tahu bahwa pelayanan
kesehatan memerlukan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat. Di dalam hal ini teknologi
informasi yang diterapkan didalam dunia kesehatan sangat berperan penting. Tidak hanya akan
dirasakan manfaatnya oleh para penggunanya, tetapi juga oleh organisasi, perusahaan dan
instansi yang terkait di dalam bidang kesehatan tersebut, misalnya rumah sakit, puskesmas,
klinik, PBF (pedagang besar farmasi), pabrik obat dan lain sebagainya di dalam hal
penyimpanan dan pengolahan data, administrasi suatu rumah sakit atau klinik, hingga melakukan
riset bidang kedokteran, mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat, serta menganalisis
organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat.

Perangkat ini secara tidak langsung dapat menolong jiwa manusia . sehingga memerlukan suatu
teknologi software yang dapat mengatur semua secara menyeluruh. Seperti menggunakan system
"Billing".

B. RUMUSAN MASALAH

 Bagaimana Sistem Informasi Billing Rumah Sakit berbasis pemrograman web?

C. TUJUAN MASALAH
1. Tujuan Umum

 Menjelaskan system informasi Billing Rumah Sakit berbasis pemrograman web

2. Tujuan Khusus

 Mengetahui pengertian informasi Billing Rumah Sakit berbasis pemrograman web


 Mengetahui bentuk informasi Billing Rumah Sakit berbasis pemrograman web
 Mengetahui mekanisme informasi Billing Rumah Sakit berbasis pemrograman web
 Mengetahui perangkat pendukung informasi Billing Rumah Sakit berbasis pemrograman
web
 Mengetahui keuntungan dan kerugian informasi Billing Rumah Sakit berbasis
pemrograman web
 Mengetahui sistem informasi Billing Rumah Sakit berbasis pemrograman web

3. MANFAAT

       Memberikan informasi kepada pembaca tentang system informasi Billing Rumah Sakit
berbasis pemrograman web.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sistem  Billing

Billing berasal dari bahasa Inggris yaitu bill (noun), yang artinya bukti transaksi pembayaran.
Maka billing dapat juga diartikan mengirimkan bukti transaksi, atau mengumumkan bukti
transaksi. Setiap bidang usaha kini selalu melakukan transaksi, apalagi bidang-bidang yang
selalu melakukan transaksi dalam jumlah besar seperti rumah sakit atau departement store atau
bidang usaha yang transaksinya berbentuk abstrak seperti usaha warung internet atau warung
game online, dan disinilah sistem billing bekerja. Sistem billing merupakan sistem yang
membantu para usahawan untuk mengatur dan mencatat segala transaksi yang terjadi. 

Contohnya bagi pengusaha warung internet, billing sistem digunakan untuk memonitor
penggunaan dan pemasukan warnetnya. Sedangkan jika bagi usahawan di bidang
perumahsakitan sistem billing digunakan untuk mencatat proses pelayanan, mulai pasien datang
sampai dengan pasien pulang. Menghitung biaya yang harus dibayar pasien secara otomatis,
serta memberikan informasi sebagai analisa pengambilan keputusan secara cepat dan akurat.
(Laksmi, 2015)

Sistem Informasi Billing Rumah Sakit dapat dimaksudkan sebagai sistem yang


berfungsi mengolah data mulai dari pencatatan kunjungan pasien ke rumah sakit, penentuan
tujuan pasien apakah di Poli (Rawat Jalan) atau ke Ruangan (Rawat Inap) ataupun dirujuk ke
rumah sakit lain, pencatatan tindakan yang diberikan dokter ataupun perawat di poli atau di
ruangan tersebut, pencatatan diagnosa pasien dan juga pencatatan tagihan biaya pasien. Dan dari
hasil aktivitas sehari-hari tersebut dapat dibuat pelaporan ke pihak manajemen rumah sakit dan
juga bisa digunakan untuk pelaporan ke Dinas Kesehatan. (Hendik, 2013)

B. Bentuk Sistem Billing

Pada dasarnya sistem billing merupakan sistem pencatat dan pemonitor transaksi berbentuk
software. Awalnya penciptanya hanya menciptakan sistem billing ini berbentuk software yang
jika orang ingin memilikinya mereka haruslah membeli software tersebut dan kemudian
menginstallnya ke komputer atau notebook mereka. tetapi kini, dengan adanya internet,
kemudian software-software tersebut dapat di download melalui situs-situs yang disediakan. 

Ada bermacam-macam model sistem billing dengan kelebihan dan kekurangannya, ada juga
yang gratis dan ada juga yang dikenai biaya. Untuk mendownload dengan aman agar hardisk
tidak terkena bahaya virus, kita dapat menggunakan FDM (Free Download Manager), software
ini bekerja membantu kita agar melakukan proses download di jalurnya. (Laksmi,2015)

Contohnya seperti boss dari mitraboss, Sombrero Net Bill, indobilling, billiard system billing,
PSN/IgoS Billing System, dan lainnya. Merk-merk di atas adalah merk-merk software sistem
billing yang kini dapat diakses di internet. (Bambang, 2013)

C. Mekanisme Sistem Billing

Mekanisme sistem billing yang menggunakan software pada dasarnya cukup mudah. Kita cukup
menginstalnya ke komputer atau notebook, tetapi lain halnya jika mengakses melalui internet
dan mengoprasikannya menggunakan internet, seperti yang disediakan oleh PSN/IgoS Billing
System. Tetapi biasanya billing system keluaran PSN/Igos ini biasa digunakan di warung-
warung internet atau warung game online. Dapat dilihat bahwa antara pemilik warnet dengan
pengguna warnet masing-masing terhubung ke software Billing melalui media internet. 

Si pemilik warnet kemudian mengakses informasi mengenai pemakai warnet menggunakan


sistem Billing yang disediakan oleh software free download tersebut. Setelah para pengguna
warnet tersebut selesai menggunakan, maka secara otomatis sistem billing akan menghitung
berapa biaya yang diperlukan per kilobyte pemakaian. (Bambang, 2013)

D.Perangkat pendukung

Dalam mengoprasikan sistem ini tidak hanya cukup memiliki software dan juga komputer tempat
mengoprasikannya. Perangkat lain yang dibutuhkan ada bermacam-macam. Tetapi perlu diingat
bahwa tiap bidang usaha dan juga sistem yang digunakan berbeda-beda kebutuhannya. Jika
seseorang menggunakan layanan download melalui internet, seperti yang biasa dilakukan
warneterangkat yang dibutuhkan yaitu : (Laksmi, 2015)

I. Server :
 Pentium III-800
 Memory512 MB
 HD 20 GB
 Dual ethernet card
 Any Linux distro with pre-installed : mysql database, apache and php

II. Client :

 Pentium III
 Memory 128, but 256 recommended
 HD 10 GB
 ethernet card

Perangkat di atas biasa dibutuhkan oleh software free download seperti PSN/IgoS, biasanya
software free download pada umumnya juga secara garis besar membutuhkan perangkat seperti
di atas. Lain halnya jika para pengguna sistem billing, menggunakan software biasa tanpa perlu
mengakses internet. Contohnya seperti yang digunakan oleh rumah sakit. Perngkat yang mereka
butuhkan antara lain yaitu : (Laksmi, 2015)

a) Perangkat Keras (Hardware)

 Server, dengan spesifikasi minimum :


 Processor Pentium II 300 Mhz
 Memori 64 MB
 Harddisk 3,2 GB
 Workstation, dengan spesifikasi minimum Processor Pentium 166 Mhz, memori 32 MB,
harddisk 2,1 GB

b) Perangkat Lunak (Software)

 Microsoft WindowsNT Server 4.0


 Microsoft Windows 98
 Microsoft SQL Server 7.0
 Program Billing System
 PDR40606.0946.36

Sistem Jaringan Komputer Billing system merupakan aplikasi yang terintegrasi, sehingga
komputer-komputer yang ada (server dan workstation) harus dihubungkan dengan menggunakan
topologi star. Dengan sistem jaringan komputer ini operasional ataupun proses monitoring dapat
dilakukan sesuai hak akses masing-masing penggunan. Perangkat yang terpenting dari semuanya
adalah sumber daya manusia yang terampil dan disiplin dan juga jujur sehingga sistem dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan. (Laksmi, 2015)

E. Keuntungan Sistem Billing


 Akan Memudahkan pemilik usaha untuk memanage segala transaksi yang terjadi
 Pemakaiannya lebih praktis
 Lebih menghemat dari segi pengeluaran, maksutnya dengan menggunakan sistem billing
ini setiap usaha hanya perlu memperkerjakan satu orang operator untuk mengontrol
segala aktivitas transaksi yang terjadi
 Simpel dalam menggunakannya karena sudah dilengkapi fiture-fiture standard yang
dibutuhkan (Hendik, 2013)

F. Kerugian Sistem Billing

 Software ini masih mudah di hack.


 Jika internet atau listik di sekitar sedang bermasalah, maka sistem ini pun akan ikut
bermasalah, karena sistem ini benar-benar tergantung oleh internet dan juga listrik.
 Jika software masternya terkena virus dan seluruh datanya hilang sulit untuk mencari
history back up-nya.
 Menurut para pengguna, sistem ini masih terdapat Bug, dan masih mudah dilumpuhkan.
Olehkarena itu keamanan sistem ini belum terjamin sepenuhnya. (Hendik, 2013)

G. Sistem Billing di Rumah Sakit

Sistem billing di Rumah sakit berfungsi mengatur dan memproses semua tagihan yang berkaitan
dengan item atau jasa yang dijual. dan khususnya di rumah sakit, item-item tersebut lebih khusus
kepada obat-obatan, dan juga tindakan-tindakan medis. (Sukadi, 2013)

H. Jenis Billing di Rumah Sakit

Billing system Rumah sakit  itu ada 3 macam :

1) Manual / Stand Alone Bill System, yaitu billing system yang tidak terintegrasi dengan sistem-
sistem lainnya (aplikasi-aplikasi lain). Pada Billing System jenis ini semua tindakan di poliklinik
dan penunjang dicatat secara manual, lalu diinputkan ke aplikasi oleh petugas billing, lalu
tagihan / invoice bisa dicetak.

2) Semi Integrated Bill System, yaitu billing system yang terintegrasi dengan sistem lainnya
tetapi cuman sebagian, misal Pendaftaran --> Billing, atau Pendaftaran --> Penunjang --> Billing,
dll.

3) Fully Integrated Bill System, yaitu billing system yang terintegrasi dengan seluruh sistem
rumah sakit (khususnya yang berkaitan dengan masalah keuangan). Pada billing system jenis ini
semua proses yang menghasilkan charging ( berbiaya ) akan langsung tercatat di sistem,
sehingga ketika pasien akan pulang, petugas billing tidak terlalu sibuk mengentry tindakan-
tindakan / item-item yang di charge ke pasien dan dengan demikian waktu tunggu pasien akan
semakin sebentar dan pelayanan bisa lebih memuaskan. Semua proses mulai dari pendaftaran,
tindakan di poliklinik, penunjan, farmasi, dll akan langsung tercatat, bahkan back office (finance
& akunting) akan memperoleh laporan dan data yang bisa dengan mudah dan cepat tersaji.
(wodpress, 2008). (Dikutip dari Hendik, 2013)
I.Kemampuan sistem Billing di Rumah Sakit

Pada dasarnya tiap software sistem Billing memiliki kemampuan yang sama yaitu sebagai
pemonitor transaksi yang terjadi pada setiap badan atau usaha yang menggunakannya. Tetapi
selanjutnya masing-masing pengguna mengembangkannya ke arah yang berbeda-beda sehingga
akhirnya memiliki kemampuan lebih yang berbeda tiap sistem. Seperti ditujukkan berikut ini :
(Hendik, dkk, 2013)

A. Sistem Billing Rumah sakit

1. Pendaftaran

 Mendata pasien baru dan memberikan nomor registrasi secara otomatis


 Menerima pasien lama (kunjungan)
 Mendata diagnosa awal penyakit pasien
 Menangani transaksi karcis
 Memberikan informasi data pasien, kondisi kamar serta tarif di rumah sakit
 Tersedia print out karcis

2. Instalasi Rawat Jalan/Instalasi Penunjang (Laboratorium, Radiologi dll)

 Menangani transaksi tindakan, pemakaian alat-alat kesehatan


 Menampilkan tarif secara otomatis

3. Instalasi Rawat Darurat

 Menangani transaksi tindakan, pemakaian alat-alat kesehatan


 Menampilkan tarif secara otomatis

4. Instalasi Rawat Inap

 Menangani transaksi tindakan, pemakaian alat-alat kesehatan


 Menangani transaksi visite dan konsul
 Menangani transaksi penggunaan tempat tidur
 Menangani proses pindah kamar/ruangan/kelas
 Menangani transaksi antar tempat layanan
 Menangani transaksi pergantian paramedic
 Menampilkan tarif secara otomatis

5. Pembayaran

 Menangani pembayaran pasien (langsung lunas)


 Menangani pembayaran pasien dengan mengangsur
 Menangani pembayaran pasien dengan subsidi
 Menangani pembayaran pasien dengan jaminan/ASKES
 Tersedianya print out jenis transaksi dan tagihan pasien

6. Laporan

 Menyajikan jenis transaksi dari tiap pasien termasuk rincian biaya


 Menyajikan daftar kunjungan pasien serta histori penyakitnya
 Menghitung dan menyajikan secara otomatis jasa medis
 Menyajikan besar pendapatan, subsidi, jaminan, termasuk rincian penerimaan
 Menyajikan laporan 10 penyakit terbanyak

          Selain rumah sakit system billing juga digunakan oleh usaha lainnya, dan dalam
pengembangannya tentu saja diarahkan ke hal yang berbeda-beda, sesuai kebutuhan. Dan tetap
perlu digaris bawahi sistem billing ini pada dasarnya sistem untuk mencatat dan memonitor
segala transaksi yang terjadi pada suatu usaha.

 Contoh Pengaplikasian Billing System pada Pasien di rumah Sakit

A. Transaksi Registrasi Keluar (Pembayaran Tagihan Pasien RS, Rekap Tagihan Pasien, Sistem
Pembayaran rumah sakit, Transaksi Registrasi Keluar)

Transaksi Registrasi Keluar digunakan pada saat transaksi pasien pulang. Di sini kasir akan
menutup semua transaksi yang telah dilakukan antara pasien dan pihak rumah sakit dari awal
registrasi masuk pasien, hingga pemesanan bed, transaksi tindakan, transakasi room charge,
transaksi billing langsung, dan lain-lain. Dalam menu transaksi ini terdapat tiga bagian yang
vital/penting yaitu : identitas pasien, nilai nominal yang harus dibayar atau diselesaikan dan grid
rincian pelayanan rumah sakit dan tindakan yang telah dilakukan terhadap pasien. Pada transaksi
ini akan mengeluarkan bukti yang dapat digunakan sebagai bukti resmi pembayaran atau klaim
pasien ke instansi. (Laksmi, 2015)

Cara membuka Menu Registrasi Keluar yaitu pilih menu Transaksi kemudian pilih menu Trs.
Registrasi Keluar kemudian diklik kiri atau bisa langsung menggunakan penekanan kombinasi
tombol Ctrl + U.  (Hendik, dkk, 2013)

Cara Penggunaan :

1.No. Registrasi : pengisian ini dapat dilakukan dengan mengetikkan langsung atau menekan
F12. Dengan mengisikan No. Registrasi maka data pasien yang diinginkan secara otomatis akan
muncul No.Rekam Medis, Identitas Pasien dan informasi biaya yang harus dibayar.2.No. Rekam
Medik, No.Kwitansi, Nama Pasien, Alamat, Kota : Isian disini akan secara otomatis terisi ketika
No. Registrasi sudah terisi.3.Tanggal/Jam Pulang : Diisi sesuai dengan tanggal kepulangan dan
transaksi keluar (transaksi administrasi) dari pasien. Disini dapat menggunakan bantuan F12
untuk sesuai tanggal di sistem.4.Klaim Jaminan Utama : Isian disini secara otomatis akan terisi
sesuai dengan jaminan utama yang digunakan pada saat awal registrasi masuk.

5.Subsidi Rumah Sakit : Diisi jika ada, yang merupakan subsidi atau keringanan dari pihak
rumah sakit beserta nilai nominalnya.6.Klaim Lain : Jika menggunakan Klaim lain selain dari
subsidi atau dari pihak rumah sakit, maka entrian disini harus diisi. Contoh klaim lain yaitu
dengan menggunakan klaim Askes.7.Deposit : Nilai/jumlah Deposit akan muncul secara
otomatis, apabila sudah terjadi transaksi deposit terhadap pasien. Dan tentunya dengan No.
Registrasi yang sama.8.Pembayaran Tunai : isi dari pembayaran tunai ini akan masuk ke
Rekening Kas, sesuai dengan tempat uang pembayaran diterima (dibedakan sesuai dengan titik
uang pembayaran diterima). Secara otomatis sistem akuntansi akan mencatat semua masukan
sebagai kas dari unit yang menerima uang tersebut.9.Setelah semua entrian terpenuhi sesuai
dengn fungsinya maka langkah selanjutnya yaitu menekan tombol "Simpan".

J. Transaksi Registrasi Masuk Pendaftaran Rawat Jalan , Inap , UGD

Pada postingan yang lalu mengenai Langkah-langkah Instalasi Billing System Rumah Sakit, kali
ini saya akan bahas mengenai Pendaftaran pasien dengan Transaksi Registrasi Masuk.
Transaksi Registrasi Masuk digunakan untuk meregistrasi masuk (karcis) dan mencatat pasien
atau mencatat data-data transaksi kunjungan pasien. Cara membuka Menu Registrasi Masuk
yaitu pilih menu Transaksi kemudian pilih menu Trs. Registrasi Masuk kemudian diklik kiri atau
bisa langsung menggunakan penekanan kombinasi tombol Ctrl + R.  (Laksmi, 2015)

Cara membuka form Data instalasi adalah pilih menu Data Master kemudian pilih sub menu
Data bagian pegawai kemudian klik kiri untuk membuka menu. (Hendik, dkk, 2013)

12

1. No. Registrasi : otomatis akan mengurutkan sendiri apabila memasukan data pada registrasi
masuk dan menyimpannya. Pada No. Registrasi ini dapat di klik pada tombol F12 apabila kita
akan mem-void (membatalkan) data atau mengecek kembali data yang sudah tersimpan. Jadi No.
Registrasi ini akan diberikan kepada pasien setiap kali kunjungan secara otomatis. Sedangkan
kotak sebelah kanannya yang berwarna adalah menampilkan No.Registrasi terakhir yang sudah
ditransaksikan. Untuk mencari data yang sudah masukkan tadi yaitu dengan menekan tombol
F12 pada No registrasi menu cari atau diketik langsung. Tampilan searching

2. No. Rekam Medis : pada kotak ini klik tombol F12 kemudian akan muncul Form Transaksi
Data Sosial Pasien, yang berfungsi untuk mengisikan data pasien yang akan masuk. Dan No.
Rekam Medis akan terisi secara otomatis, akan tetapi jika kita hafal No. Rekam Medis tersebut,
dapat kita ketikkan nomor MR pasien pada kotak putihdan data yang tersimpan akan terpanggil,
atau dapat dibaca langsung lewat Barcode Reader yang tercetak pada kartu MR yang di bawa
pasien.
3. NIP, Golongan, Kode Bagian, Nama Pasien, Alamat, Kota, dan Jenis Kelamin : akan muncul
secara otomatis. Dan data ini diperoleh dari Data Sosial Pasien dengan No.Rekam Medis yang
diisikan.

4. Layanan Registrasi : berisi tempat layanan dimana pasien akan ditempatkan atau yang
diinginkan pasien.

5. Instalasi Registrasi : Tempat dimana pasien melakukan registrasi (Rawat Jalan, Rawat Inap,
Rawat Darurat). Kotak ini akan terisi otomatis apabila kotak layanan registrasi sudah diisini.
Kelas Perawatan Isian ini dapat menggunakan bantuan F12. jika tidak hafal kode yang dipakai.

6. Jaminan/Cara Bayar : Tipe jaminan yang akan dipakai oleh pasien. Ini berisi nama penjamin.
Disini dapat menggunakan bantuan F12 pada jamianan/cara bayar.

7. Tarif Registrasi : Tipe atau jenis tarif yang digunakan untuk masing-masing pelayanan. Disini
dapat menggunakan bantuan F12 pada Cara Masuk : Berisi tentang bagaimana pasien datang ke
rumah sakit. Disini dapat menggunakan bantuan F12.

8. Rujukan Dari : berisi data tentang bagaimana pasien datang. Di rujuk atau rujukan darimana

9. Kunjungan ke : walaupun kotak berwarna putih ini tidak perlu diisikan karena komputer akan
mengisi sendiri (otomatis). Urutan kunjungan ini berdasarkan Layanan

10. Jenis Inap : Jenis inap untuk pasien Rawat Inap (khusus untuk registrasi masuk rawat inap).
Disini dapat menggunakan bantuan F12.

11. Reg dan RM Ibu : ini berisikan untuk jenis Rawat Inap Perinatal dan Obstetri (khusus untuk
registrasi masuk rawat inap).

12. Tanggal/Jam Masuk : ini menyesuaikan tanggal dan jam masuknya pasien saat registrasi
masuk.

13. SMF/UPF : Satuan Medis Fungsional/Unit Pelayanan Fungsional, isi disini sesuai dengan
pengelompokan yang distandarkan dengan pemerintah untuk tindakan medis yang akan
dilakukan terhadap pasien. Disini dapat menggunakan bantuan F12.

14. Diagnosa Awal : diagnosa penyakit atau gejala-gejala yang akan diperiksakan

15. Biaya Registrasi : ini akan secara otomatis mengisi sendiri sesuai dengan Tarif Registrasi
yang ditentukan

16. Bayar Tunai : ini diisi apabila pasien mau membayar tunai biaya registrasinya.

17. Kekurangan : ini secara otomatis akan terisi apabila pasien akan menangguhkan pembayaran
registrasinya
18. Hutang Pasien : ini secara otomatis akan terisi apabila pasien masih berhutang pada pihak
rumah sakit pada kunjungan sebelumnya

19. Setelah semua selesai terisi, klik tombol SAVE/Simpan untuk menyimpan data.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Billing dapat juga diartikan mengirimkan bukti transaksi, atau mengumumkan bukti transaksi.
Pada dasarnya sistem billing merupakan sistem pencatat dan pemonitor transaksi berbentuk
software. Sistem billing di Rumah sakit berfungsi mengatur dan memproses semua tagihan yang
berkaitan dengan item atau jasa yang dijual. dan khususnya di rumah sakit, item-item tersebut
lebih khusus kepada obat-obatan, dan juga tindakan-tindakan medis. Billing system Rumah sakit
itu terdiri dari 3 macam yaitu Manual / Stand Alone Bill System, Semi Integrated Bill System
dan Fully Integrated Bill System. Contoh Pengaplikasian Billing System pada Pasien di rumah
Sakit misalnya transaksi registrasi keluar digunakan pada saat transaksi pasien pulang. Di sini
kasir akan menutup semua transaksi yang telah dilakukan antara pasien dan pihak rumah sakit
dari awal registrasi masuk pasien, hingga pemesanan bed, transaksi tindakan, transakasi room
charge, transaksi billing langsung, dan lain-lain.

B. SARAN

Pendidikan kesehatan berbasis tekhnologi memerlukan sumber daya keperawatan yang


menguasai tekhnologi informasi sehingga perlu disosialisaikan secara menyeluruh. Disamping
itu pelayanan pembayaran di Rumah Sakit harus selalu dikembangkan mengikuti kemajuan ilmu
dan tekhnologi sehingga masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari pelayanan yang
diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Laksmi Meiliana, 2015. Peranan Sistem Billing Pada Instansi Kesehatan.

(http://meilianalaksmi.blogspot.co.id/2015/10/peranan-sistem-billing-pada-instansi_16.html).
Diakses tanggal 24 Oktober 2017

 
Mulyanarko Hendik, Purnama Bambang Eka, Sukadi, 2013. Pembangunan Sistem
Informasi Billing Pada Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Kabupaten Pacitan Berbasis
Web,Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2013,
ISSN:2087-0868. Diakses tanggal 24 Oktober 2017

HALAMAN :

1. 1
2. 2
3. 3
4. 4
5. 5

LIHAT SEMUA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semakin hari dunia semakin mengalami perkembangan secara signifikan. Dunia seakan tak henti
hentinya berkembang ke arah yang lebih modern. Salah satu perkembangan yang sangat pesat
adalah perkembangan di sektor teknologi. Perkembangan sektor teknologi telah merubah
bagaimana cara kita hidup dan bekerja. Perkembangan teknologi informasi dunia yang begitu
pesat sekarang ini telah merambah ke berbagai sektor. Seiring dengan perkembangan teknologi
yang sangat pesat, kita juga dituntut untuk dapat memanfaatkan perkembangan teknologi
tersebut. Salah satu cara memanfaatkan perkembangan teknologi informasi adalah penggunaan
komputer di berbagai bidang kehidupan. Komputer telah mengalami perkembangan mulai dari
hardware hingga software. Penggunaan komputer saat ini sudah mempengaruhi hampir di
seluruh aspek kehidupan.

Peranan teknologi informasi dalam berbagai aspek tersebut dapat dipahami karena sebagai
sebuah teknologi yang menitikberatkan pada pengaturan sistem informasi dengan penggunaan
komputer, teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan informasi dengan sangat cepat, tepat
waktu, relevan, dan akurat. Menurut Wilkinson dan Cerullo (1997) dalam Laksmi (2015) hampir
semua perusahaan bisnis menggunakan mikrokomputer dan komputer induk sebagai bagian yang
saling terintegrasi dalam system informasi. Kebutuhan akan komputer untuk menunjang
terciptanya informasi yang akurat sangatlah besar terutama di bidang kesehatan.

Peranan teknologi informasi di bidang kesehatan sangat penting. Kita tahu bahwa pelayanan
kesehatan memerlukan pelayanan yang cepat, tepat dan akurat. Di dalam hal ini teknologi
informasi yang diterapkan didalam dunia kesehatan sangat berperan penting. Tidak hanya akan
dirasakan manfaatnya oleh para penggunanya, tetapi juga oleh organisasi, perusahaan dan
instansi yang terkait di dalam bidang kesehatan tersebut, misalnya rumah sakit, puskesmas,
klinik, PBF (pedagang besar farmasi), pabrik obat dan lain sebagainya di dalam hal
penyimpanan dan pengolahan data, administrasi suatu rumah sakit atau klinik, hingga melakukan
riset bidang kedokteran, mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat, serta menganalisis
organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat.

Perangkat ini secara tidak langsung dapat menolong jiwa manusia . sehingga memerlukan suatu
teknologi software yang dapat mengatur semua secara menyeluruh. Seperti menggunakan system
"Billing".

B. RUMUSAN MASALAH

 Bagaimana Sistem Informasi Billing Rumah Sakit berbasis pemrograman web?

C. TUJUAN MASALAH

1. Tujuan Umum

 Menjelaskan system informasi Billing Rumah Sakit berbasis pemrograman web

2. Tujuan Khusus

 Mengetahui pengertian informasi Billing Rumah Sakit berbasis pemrograman web


 Mengetahui bentuk informasi Billing Rumah Sakit berbasis pemrograman web
 Mengetahui mekanisme informasi Billing Rumah Sakit berbasis pemrograman web
 Mengetahui perangkat pendukung informasi Billing Rumah Sakit berbasis pemrograman
web
 Mengetahui keuntungan dan kerugian informasi Billing Rumah Sakit berbasis
pemrograman web
 Mengetahui sistem informasi Billing Rumah Sakit berbasis pemrograman web

3. MANFAAT

       Memberikan informasi kepada pembaca tentang system informasi Billing Rumah Sakit
berbasis pemrograman web.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sistem  Billing


Billing berasal dari bahasa Inggris yaitu bill (noun), yang artinya bukti transaksi pembayaran.
Maka billing dapat juga diartikan mengirimkan bukti transaksi, atau mengumumkan bukti
transaksi. Setiap bidang usaha kini selalu melakukan transaksi, apalagi bidang-bidang yang
selalu melakukan transaksi dalam jumlah besar seperti rumah sakit atau departement store atau
bidang usaha yang transaksinya berbentuk abstrak seperti usaha warung internet atau warung
game online, dan disinilah sistem billing bekerja. Sistem billing merupakan sistem yang
membantu para usahawan untuk mengatur dan mencatat segala transaksi yang terjadi. 

Contohnya bagi pengusaha warung internet, billing sistem digunakan untuk memonitor
penggunaan dan pemasukan warnetnya. Sedangkan jika bagi usahawan di bidang
perumahsakitan sistem billing digunakan untuk mencatat proses pelayanan, mulai pasien datang
sampai dengan pasien pulang. Menghitung biaya yang harus dibayar pasien secara otomatis,
serta memberikan informasi sebagai analisa pengambilan keputusan secara cepat dan akurat.
(Laksmi, 2015)

Sistem Informasi Billing Rumah Sakit dapat dimaksudkan sebagai sistem yang


berfungsi mengolah data mulai dari pencatatan kunjungan pasien ke rumah sakit, penentuan
tujuan pasien apakah di Poli (Rawat Jalan) atau ke Ruangan (Rawat Inap) ataupun dirujuk ke
rumah sakit lain, pencatatan tindakan yang diberikan dokter ataupun perawat di poli atau di
ruangan tersebut, pencatatan diagnosa pasien dan juga pencatatan tagihan biaya pasien. Dan dari
hasil aktivitas sehari-hari tersebut dapat dibuat pelaporan ke pihak manajemen rumah sakit dan
juga bisa digunakan untuk pelaporan ke Dinas Kesehatan. (Hendik, 2013)

B. Bentuk Sistem Billing

Pada dasarnya sistem billing merupakan sistem pencatat dan pemonitor transaksi berbentuk
software. Awalnya penciptanya hanya menciptakan sistem billing ini berbentuk software yang
jika orang ingin memilikinya mereka haruslah membeli software tersebut dan kemudian
menginstallnya ke komputer atau notebook mereka. tetapi kini, dengan adanya internet,
kemudian software-software tersebut dapat di download melalui situs-situs yang disediakan. 

Ada bermacam-macam model sistem billing dengan kelebihan dan kekurangannya, ada juga
yang gratis dan ada juga yang dikenai biaya. Untuk mendownload dengan aman agar hardisk
tidak terkena bahaya virus, kita dapat menggunakan FDM (Free Download Manager), software
ini bekerja membantu kita agar melakukan proses download di jalurnya. (Laksmi,2015)

Contohnya seperti boss dari mitraboss, Sombrero Net Bill, indobilling, billiard system billing,
PSN/IgoS Billing System, dan lainnya. Merk-merk di atas adalah merk-merk software sistem
billing yang kini dapat diakses di internet. (Bambang, 2013)

C. Mekanisme Sistem Billing

Mekanisme sistem billing yang menggunakan software pada dasarnya cukup mudah. Kita cukup
menginstalnya ke komputer atau notebook, tetapi lain halnya jika mengakses melalui internet
dan mengoprasikannya menggunakan internet, seperti yang disediakan oleh PSN/IgoS Billing
System. Tetapi biasanya billing system keluaran PSN/Igos ini biasa digunakan di warung-
warung internet atau warung game online. Dapat dilihat bahwa antara pemilik warnet dengan
pengguna warnet masing-masing terhubung ke software Billing melalui media internet. 

Si pemilik warnet kemudian mengakses informasi mengenai pemakai warnet menggunakan


sistem Billing yang disediakan oleh software free download tersebut. Setelah para pengguna
warnet tersebut selesai menggunakan, maka secara otomatis sistem billing akan menghitung
berapa biaya yang diperlukan per kilobyte pemakaian. (Bambang, 2013)

D.Perangkat pendukung

Dalam mengoprasikan sistem ini tidak hanya cukup memiliki software dan juga komputer tempat
mengoprasikannya. Perangkat lain yang dibutuhkan ada bermacam-macam. Tetapi perlu diingat
bahwa tiap bidang usaha dan juga sistem yang digunakan berbeda-beda kebutuhannya. Jika
seseorang menggunakan layanan download melalui internet, seperti yang biasa dilakukan
warneterangkat yang dibutuhkan yaitu : (Laksmi, 2015)

I. Server :

 Pentium III-800
 Memory512 MB
 HD 20 GB
 Dual ethernet card
 Any Linux distro with pre-installed : mysql database, apache and php

II. Client :

 Pentium III
 Memory 128, but 256 recommended
 HD 10 GB
 ethernet card

Perangkat di atas biasa dibutuhkan oleh software free download seperti PSN/IgoS, biasanya
software free download pada umumnya juga secara garis besar membutuhkan perangkat seperti
di atas. Lain halnya jika para pengguna sistem billing, menggunakan software biasa tanpa perlu
mengakses internet. Contohnya seperti yang digunakan oleh rumah sakit. Perngkat yang mereka
butuhkan antara lain yaitu : (Laksmi, 2015)

a) Perangkat Keras (Hardware)

 Server, dengan spesifikasi minimum :


 Processor Pentium II 300 Mhz
 Memori 64 MB
 Harddisk 3,2 GB
 Workstation, dengan spesifikasi minimum Processor Pentium 166 Mhz, memori 32 MB,
harddisk 2,1 GB
b) Perangkat Lunak (Software)

 Microsoft WindowsNT Server 4.0


 Microsoft Windows 98
 Microsoft SQL Server 7.0
 Program Billing System
 PDR40606.0946.36

Sistem Jaringan Komputer Billing system merupakan aplikasi yang terintegrasi, sehingga
komputer-komputer yang ada (server dan workstation) harus dihubungkan dengan menggunakan
topologi star. Dengan sistem jaringan komputer ini operasional ataupun proses monitoring dapat
dilakukan sesuai hak akses masing-masing penggunan. Perangkat yang terpenting dari semuanya
adalah sumber daya manusia yang terampil dan disiplin dan juga jujur sehingga sistem dapat
berjalan sesuai dengan yang diinginkan. (Laksmi, 2015)

E. Keuntungan Sistem Billing

 Akan Memudahkan pemilik usaha untuk memanage segala transaksi yang terjadi
 Pemakaiannya lebih praktis
 Lebih menghemat dari segi pengeluaran, maksutnya dengan menggunakan sistem billing
ini setiap usaha hanya perlu memperkerjakan satu orang operator untuk mengontrol
segala aktivitas transaksi yang terjadi
 Simpel dalam menggunakannya karena sudah dilengkapi fiture-fiture standard yang
dibutuhkan (Hendik, 2013)

F. Kerugian Sistem Billing

 Software ini masih mudah di hack.


 Jika internet atau listik di sekitar sedang bermasalah, maka sistem ini pun akan ikut
bermasalah, karena sistem ini benar-benar tergantung oleh internet dan juga listrik.
 Jika software masternya terkena virus dan seluruh datanya hilang sulit untuk mencari
history back up-nya.
 Menurut para pengguna, sistem ini masih terdapat Bug, dan masih mudah dilumpuhkan.
Olehkarena itu keamanan sistem ini belum terjamin sepenuhnya. (Hendik, 2013)

G. Sistem Billing di Rumah Sakit

Sistem billing di Rumah sakit berfungsi mengatur dan memproses semua tagihan yang berkaitan
dengan item atau jasa yang dijual. dan khususnya di rumah sakit, item-item tersebut lebih khusus
kepada obat-obatan, dan juga tindakan-tindakan medis. (Sukadi, 2013)

H. Jenis Billing di Rumah Sakit

Billing system Rumah sakit  itu ada 3 macam :


1) Manual / Stand Alone Bill System, yaitu billing system yang tidak terintegrasi dengan sistem-
sistem lainnya (aplikasi-aplikasi lain). Pada Billing System jenis ini semua tindakan di poliklinik
dan penunjang dicatat secara manual, lalu diinputkan ke aplikasi oleh petugas billing, lalu
tagihan / invoice bisa dicetak.

2) Semi Integrated Bill System, yaitu billing system yang terintegrasi dengan sistem lainnya
tetapi cuman sebagian, misal Pendaftaran --> Billing, atau Pendaftaran --> Penunjang --> Billing,
dll.

3) Fully Integrated Bill System, yaitu billing system yang terintegrasi dengan seluruh sistem
rumah sakit (khususnya yang berkaitan dengan masalah keuangan). Pada billing system jenis ini
semua proses yang menghasilkan charging ( berbiaya ) akan langsung tercatat di sistem,
sehingga ketika pasien akan pulang, petugas billing tidak terlalu sibuk mengentry tindakan-
tindakan / item-item yang di charge ke pasien dan dengan demikian waktu tunggu pasien akan
semakin sebentar dan pelayanan bisa lebih memuaskan. Semua proses mulai dari pendaftaran,
tindakan di poliklinik, penunjan, farmasi, dll akan langsung tercatat, bahkan back office (finance
& akunting) akan memperoleh laporan dan data yang bisa dengan mudah dan cepat tersaji.
(wodpress, 2008). (Dikutip dari Hendik, 2013)

I.Kemampuan sistem Billing di Rumah Sakit

Pada dasarnya tiap software sistem Billing memiliki kemampuan yang sama yaitu sebagai
pemonitor transaksi yang terjadi pada setiap badan atau usaha yang menggunakannya. Tetapi
selanjutnya masing-masing pengguna mengembangkannya ke arah yang berbeda-beda sehingga
akhirnya memiliki kemampuan lebih yang berbeda tiap sistem. Seperti ditujukkan berikut ini :
(Hendik, dkk, 2013)

A. Sistem Billing Rumah sakit

1. Pendaftaran

 Mendata pasien baru dan memberikan nomor registrasi secara otomatis


 Menerima pasien lama (kunjungan)
 Mendata diagnosa awal penyakit pasien
 Menangani transaksi karcis
 Memberikan informasi data pasien, kondisi kamar serta tarif di rumah sakit
 Tersedia print out karcis

2. Instalasi Rawat Jalan/Instalasi Penunjang (Laboratorium, Radiologi dll)

 Menangani transaksi tindakan, pemakaian alat-alat kesehatan


 Menampilkan tarif secara otomatis

3. Instalasi Rawat Darurat

 Menangani transaksi tindakan, pemakaian alat-alat kesehatan


 Menampilkan tarif secara otomatis

4. Instalasi Rawat Inap

 Menangani transaksi tindakan, pemakaian alat-alat kesehatan


 Menangani transaksi visite dan konsul
 Menangani transaksi penggunaan tempat tidur
 Menangani proses pindah kamar/ruangan/kelas
 Menangani transaksi antar tempat layanan
 Menangani transaksi pergantian paramedic
 Menampilkan tarif secara otomatis

5. Pembayaran

 Menangani pembayaran pasien (langsung lunas)


 Menangani pembayaran pasien dengan mengangsur
 Menangani pembayaran pasien dengan subsidi
 Menangani pembayaran pasien dengan jaminan/ASKES
 Tersedianya print out jenis transaksi dan tagihan pasien

6. Laporan

 Menyajikan jenis transaksi dari tiap pasien termasuk rincian biaya


 Menyajikan daftar kunjungan pasien serta histori penyakitnya
 Menghitung dan menyajikan secara otomatis jasa medis
 Menyajikan besar pendapatan, subsidi, jaminan, termasuk rincian penerimaan
 Menyajikan laporan 10 penyakit terbanyak

          Selain rumah sakit system billing juga digunakan oleh usaha lainnya, dan dalam
pengembangannya tentu saja diarahkan ke hal yang berbeda-beda, sesuai kebutuhan. Dan tetap
perlu digaris bawahi sistem billing ini pada dasarnya sistem untuk mencatat dan memonitor
segala transaksi yang terjadi pada suatu usaha.

 Contoh Pengaplikasian Billing System pada Pasien di rumah Sakit

A. Transaksi Registrasi Keluar (Pembayaran Tagihan Pasien RS, Rekap Tagihan Pasien, Sistem
Pembayaran rumah sakit, Transaksi Registrasi Keluar)

Transaksi Registrasi Keluar digunakan pada saat transaksi pasien pulang. Di sini kasir akan
menutup semua transaksi yang telah dilakukan antara pasien dan pihak rumah sakit dari awal
registrasi masuk pasien, hingga pemesanan bed, transaksi tindakan, transakasi room charge,
transaksi billing langsung, dan lain-lain. Dalam menu transaksi ini terdapat tiga bagian yang
vital/penting yaitu : identitas pasien, nilai nominal yang harus dibayar atau diselesaikan dan grid
rincian pelayanan rumah sakit dan tindakan yang telah dilakukan terhadap pasien. Pada transaksi
ini akan mengeluarkan bukti yang dapat digunakan sebagai bukti resmi pembayaran atau klaim
pasien ke instansi. (Laksmi, 2015)

Cara membuka Menu Registrasi Keluar yaitu pilih menu Transaksi kemudian pilih menu Trs.
Registrasi Keluar kemudian diklik kiri atau bisa langsung menggunakan penekanan kombinasi
tombol Ctrl + U.  (Hendik, dkk, 2013)

Cara Penggunaan :

1.No. Registrasi : pengisian ini dapat dilakukan dengan mengetikkan langsung atau menekan
F12. Dengan mengisikan No. Registrasi maka data pasien yang diinginkan secara otomatis akan
muncul No.Rekam Medis, Identitas Pasien dan informasi biaya yang harus dibayar.2.No. Rekam
Medik, No.Kwitansi, Nama Pasien, Alamat, Kota : Isian disini akan secara otomatis terisi ketika
No. Registrasi sudah terisi.3.Tanggal/Jam Pulang : Diisi sesuai dengan tanggal kepulangan dan
transaksi keluar (transaksi administrasi) dari pasien. Disini dapat menggunakan bantuan F12
untuk sesuai tanggal di sistem.4.Klaim Jaminan Utama : Isian disini secara otomatis akan terisi
sesuai dengan jaminan utama yang digunakan pada saat awal registrasi masuk.

5.Subsidi Rumah Sakit : Diisi jika ada, yang merupakan subsidi atau keringanan dari pihak
rumah sakit beserta nilai nominalnya.6.Klaim Lain : Jika menggunakan Klaim lain selain dari
subsidi atau dari pihak rumah sakit, maka entrian disini harus diisi. Contoh klaim lain yaitu
dengan menggunakan klaim Askes.7.Deposit : Nilai/jumlah Deposit akan muncul secara
otomatis, apabila sudah terjadi transaksi deposit terhadap pasien. Dan tentunya dengan No.
Registrasi yang sama.8.Pembayaran Tunai : isi dari pembayaran tunai ini akan masuk ke
Rekening Kas, sesuai dengan tempat uang pembayaran diterima (dibedakan sesuai dengan titik
uang pembayaran diterima). Secara otomatis sistem akuntansi akan mencatat semua masukan
sebagai kas dari unit yang menerima uang tersebut.9.Setelah semua entrian terpenuhi sesuai
dengn fungsinya maka langkah selanjutnya yaitu menekan tombol "Simpan".

J. Transaksi Registrasi Masuk Pendaftaran Rawat Jalan , Inap , UGD

Pada postingan yang lalu mengenai Langkah-langkah Instalasi Billing System Rumah Sakit, kali
ini saya akan bahas mengenai Pendaftaran pasien dengan Transaksi Registrasi Masuk.
Transaksi Registrasi Masuk digunakan untuk meregistrasi masuk (karcis) dan mencatat pasien
atau mencatat data-data transaksi kunjungan pasien. Cara membuka Menu Registrasi Masuk
yaitu pilih menu Transaksi kemudian pilih menu Trs. Registrasi Masuk kemudian diklik kiri atau
bisa langsung menggunakan penekanan kombinasi tombol Ctrl + R.  (Laksmi, 2015)
Cara membuka form Data instalasi adalah pilih menu Data Master kemudian pilih sub menu
Data bagian pegawai kemudian klik kiri untuk membuka menu. (Hendik, dkk, 2013)

12

1. No. Registrasi : otomatis akan mengurutkan sendiri apabila memasukan data pada registrasi
masuk dan menyimpannya. Pada No. Registrasi ini dapat di klik pada tombol F12 apabila kita
akan mem-void (membatalkan) data atau mengecek kembali data yang sudah tersimpan. Jadi No.
Registrasi ini akan diberikan kepada pasien setiap kali kunjungan secara otomatis. Sedangkan
kotak sebelah kanannya yang berwarna adalah menampilkan No.Registrasi terakhir yang sudah
ditransaksikan. Untuk mencari data yang sudah masukkan tadi yaitu dengan menekan tombol
F12 pada No registrasi menu cari atau diketik langsung. Tampilan searching

2. No. Rekam Medis : pada kotak ini klik tombol F12 kemudian akan muncul Form Transaksi
Data Sosial Pasien, yang berfungsi untuk mengisikan data pasien yang akan masuk. Dan No.
Rekam Medis akan terisi secara otomatis, akan tetapi jika kita hafal No. Rekam Medis tersebut,
dapat kita ketikkan nomor MR pasien pada kotak putihdan data yang tersimpan akan terpanggil,
atau dapat dibaca langsung lewat Barcode Reader yang tercetak pada kartu MR yang di bawa
pasien.

3. NIP, Golongan, Kode Bagian, Nama Pasien, Alamat, Kota, dan Jenis Kelamin : akan muncul
secara otomatis. Dan data ini diperoleh dari Data Sosial Pasien dengan No.Rekam Medis yang
diisikan.

4. Layanan Registrasi : berisi tempat layanan dimana pasien akan ditempatkan atau yang
diinginkan pasien.

5. Instalasi Registrasi : Tempat dimana pasien melakukan registrasi (Rawat Jalan, Rawat Inap,
Rawat Darurat). Kotak ini akan terisi otomatis apabila kotak layanan registrasi sudah diisini.
Kelas Perawatan Isian ini dapat menggunakan bantuan F12. jika tidak hafal kode yang dipakai.

6. Jaminan/Cara Bayar : Tipe jaminan yang akan dipakai oleh pasien. Ini berisi nama penjamin.
Disini dapat menggunakan bantuan F12 pada jamianan/cara bayar.

7. Tarif Registrasi : Tipe atau jenis tarif yang digunakan untuk masing-masing pelayanan. Disini
dapat menggunakan bantuan F12 pada Cara Masuk : Berisi tentang bagaimana pasien datang ke
rumah sakit. Disini dapat menggunakan bantuan F12.

8. Rujukan Dari : berisi data tentang bagaimana pasien datang. Di rujuk atau rujukan darimana

9. Kunjungan ke : walaupun kotak berwarna putih ini tidak perlu diisikan karena komputer akan
mengisi sendiri (otomatis). Urutan kunjungan ini berdasarkan Layanan

10. Jenis Inap : Jenis inap untuk pasien Rawat Inap (khusus untuk registrasi masuk rawat inap).
Disini dapat menggunakan bantuan F12.
11. Reg dan RM Ibu : ini berisikan untuk jenis Rawat Inap Perinatal dan Obstetri (khusus untuk
registrasi masuk rawat inap).

12. Tanggal/Jam Masuk : ini menyesuaikan tanggal dan jam masuknya pasien saat registrasi
masuk.

13. SMF/UPF : Satuan Medis Fungsional/Unit Pelayanan Fungsional, isi disini sesuai dengan
pengelompokan yang distandarkan dengan pemerintah untuk tindakan medis yang akan
dilakukan terhadap pasien. Disini dapat menggunakan bantuan F12.

14. Diagnosa Awal : diagnosa penyakit atau gejala-gejala yang akan diperiksakan

15. Biaya Registrasi : ini akan secara otomatis mengisi sendiri sesuai dengan Tarif Registrasi
yang ditentukan

16. Bayar Tunai : ini diisi apabila pasien mau membayar tunai biaya registrasinya.

17. Kekurangan : ini secara otomatis akan terisi apabila pasien akan menangguhkan pembayaran
registrasinya

18. Hutang Pasien : ini secara otomatis akan terisi apabila pasien masih berhutang pada pihak
rumah sakit pada kunjungan sebelumnya

19. Setelah semua selesai terisi, klik tombol SAVE/Simpan untuk menyimpan data.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Billing dapat juga diartikan mengirimkan bukti transaksi, atau mengumumkan bukti transaksi.
Pada dasarnya sistem billing merupakan sistem pencatat dan pemonitor transaksi berbentuk
software. Sistem billing di Rumah sakit berfungsi mengatur dan memproses semua tagihan yang
berkaitan dengan item atau jasa yang dijual. dan khususnya di rumah sakit, item-item tersebut
lebih khusus kepada obat-obatan, dan juga tindakan-tindakan medis. Billing system Rumah sakit
itu terdiri dari 3 macam yaitu Manual / Stand Alone Bill System, Semi Integrated Bill System
dan Fully Integrated Bill System. Contoh Pengaplikasian Billing System pada Pasien di rumah
Sakit misalnya transaksi registrasi keluar digunakan pada saat transaksi pasien pulang. Di sini
kasir akan menutup semua transaksi yang telah dilakukan antara pasien dan pihak rumah sakit
dari awal registrasi masuk pasien, hingga pemesanan bed, transaksi tindakan, transakasi room
charge, transaksi billing langsung, dan lain-lain.
B. SARAN

Pendidikan kesehatan berbasis tekhnologi memerlukan sumber daya keperawatan yang


menguasai tekhnologi informasi sehingga perlu disosialisaikan secara menyeluruh. Disamping
itu pelayanan pembayaran di Rumah Sakit harus selalu dikembangkan mengikuti kemajuan ilmu
dan tekhnologi sehingga masyarakat benar-benar merasakan manfaat dari pelayanan yang
diberikan.

DAFTAR PUSTAKA

Laksmi Meiliana, 2015. Peranan Sistem Billing Pada Instansi Kesehatan.

(http://meilianalaksmi.blogspot.co.id/2015/10/peranan-sistem-billing-pada-instansi_16.html).
Diakses tanggal 24 Oktober 2017

Mulyanarko Hendik, Purnama Bambang Eka, Sukadi, 2013. Pembangunan Sistem


Informasi Billing Pada Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Kabupaten Pacitan Berbasis
Web,Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, Volume 4 Nomor 2 Agustus 2013,
ISSN:2087-0868. Diakses tanggal 24 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai