Anda di halaman 1dari 23

Disusun oleh :

Cecep SindAndiana
Prayoga Saputra
2A
Latar Belakang
 Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit
dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing
sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi
sosial yang dibawahnya Rumah sakit harus
merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain
efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta
SDM) serta harus mampu secara cepat dan tepat
mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan
kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang
responsif, inovatif, efektif, efisien dan
menguntungkan.
 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah
sistem komputerisasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan
kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk
memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.
 Siste m Informasi Manajemen (SIM) berbasis
komputer merupakan sarana pendukung yang sangat
penting – bahkan bisa dikatakan mutlak – untuk
operasional rumah sakit.
Menurut para ahli
 Menurut Abdul Kadir (2003, p114) Sistem Informasi
Manajemen (SIM) adalah system informasi yang
digunakan untuk mendukung operasi, manajemen
dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi
biasanya, SIM menyediakan informasi untuk operasi
organisasi.
Selanjutnya..
 Menurut Haag (2000, p 114) SIM juga
sering disebut sebagai sistem
peringatan manajemen karena sistem
ini memberikan peringatan kepada
pemakai terhadap masalah maupun
peluang.
RUANG LINGKUP
 Ruang lingkup Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan,
mencakup pengelolaaninformasi dalam lingkup
manajemen pasien (front office management).
Lingkup ini antaralain sebagai berikut:
1. Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk
memudahkan pengidentifikasian maupun
pembuatan statistik dari pasien masuk sampai
keluar
2. Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit,
seperti: penyakit dalam, bedah, anak, obstetri dan
ginekologi, KB, syaraf, jiwa, THT, mata,gigi dan
mulut, kardiologi,radiologi, bedah orthopedi, paru-
paru, umum, UGD, dan lain-lain sesuai kebutuhan.
Selanjutnya..
3. Rawat Inap
4. Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat
informasi pemeriksaan seperti: ECG, EEG,USG, ECHO,
TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan lain-lain.
5. Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan
pembayaran untuk rawat jalan, rawat inap dan penunjang
medis (laboratorium, radiologi, rehab medik), baik secara
langsung maupun melalui jaminan dari pihak
ketiga/asuransi/JPKM
6. Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi
inventori dan transaksi obat-obatan.
B. STRATEGI SIMRS
Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur
pemrosesan data berdasarkan teknologi informasi yang
terintegrasi dan di intergrasikan dengan prosedur
manual dan prosedur yang lain untuk menghasilkan
informasi yang tepat waktu dan efektif untuk
mendukung proses pengambilan keputusan
manajemen, sehingga dalam tahapannya akan
membuat bebrapa SOP baru guna menungjang
kelancaran penerapan Sistem yang tertata dengan rapih
dan baik.
Selanjutnya..
Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi
Sistem Informasi Manajemen menjadi 5 komponen utama
guna menunjang terlaksanana penerapan sistem informasi
yang benar dan sesuai kebutuhan:
1.Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)
2.Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan
lainnya)
3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)
4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
5. Komitment (Komitmen semua unit/instalasi yang terkait
untuk sama-sama mejalankan sistem karena sistem tidak
akan berjalan tanpa di Input)
6. SDM (sumberdaya manusia adalah factor utama suksesnya
sebuah sistem dimana data diinput dan di proses melalui
tenaga-tenaga SMD tersebut)
C. PROSES BISNIS
1. Pelayanan Utama (Front Office)
2. Pelayanan Administratif (Back
Office)
3. Proses bisnis data tidak
terstruktur
D. ARSITEKTUR INFRATUKTUR
Kebutuhan infrastruktur jaringan komputer kedepan
bukan hanya untuk kebutuhan Sistem informasi RS saja,
tetapi juga harus mampu digunakan untuk berbagai hal,
seperti jalur telepon IP, CCTV, Intelegent Building,
Medical Equipment dan lain-lain.
 Untuk mendukung pelayanan , maka infrastruktur jaringan
komunikasi data yang disyaratkan adalah:
1. meningkatkan unjuk kerja dan memudahkan untuk
melakukan manajemen lalu lintas data pada jaringan
komputer, seperti utilisasi, segmentasi jaringan, dan
security.
2. membatasi broadcase domain pada jaringan, duplikasi IP
address dan segmentasi jaringan menggunakan VLAN
untuk setiap gedung dan atau lantai.
3. memiliki jalur backbone fiber optik dan backup yang
berbeda jalu
4. Memanfaatkan peralatan aktif yang ada
5. dianjurkan pemasangan oleh vendor jaringan yang
tersertifikasi
6. dokumentasi sistem jaringan lengkap (perkabelan,
konfigurasi, uji coba, dan sejenisnya) baik hardcopy
maupun softcopy.
7. perangkat aktif mengharuskan pengelolaan bertingkat,
E. ARSITEKTR DATA
Untuk menghasilkan informasi yang baik, diperlukan
data yang homogen. Agar dapat dihasilkan data
homogen maka perlu dibuat arsitektur data yang baik.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam
membangun arsitektur data:
 A. Kodefikasi
 Kodefikasi selain keharusan utk otomatisasi/
komputerisasi, juga diperlukan untuk integrasi dan
penglolaan lebih lanjut seperti statistik.
 Mapping
 Karena sering berbeda keperluan kode- fikasi data, maka
diperlukan mapping data untuk integrasi dan
pengelolaan lebih lanjut, misalnya mapping kodefikasi
antara tarif dengan kode perkiraan/chart of account,
mapping kode kabupaten/kota dengan provinsi dan
sejenisnya.
F. ARSITEKTUR APLIKASI
suatu paket sistem aplikasi yang terintegrasi, yang
dihubungkan secara on-line pada semua fungsi pelayanan
rumah sakit mulai dari transaksi manajemen antrian,
pendaftaran, pelayanan perawatan, pelayanan penunjang,
manajemen operasi / bedah sentral, rekam medis,
manajemen keperawatan, kasir / mobilisasi dana,
pelayanan piutang, manajemen material, stok
barang/obat, akuntansi dan keuangan, kepegawaian, gizi,
linen / laundry, dan fungsi pelayanan rumah sakit lainnya
Selanjutnya..
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
merupakan prosedur pemrosesan data rumah sakit
memanfaatkan teknologi informasi yang terintegrasi
untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan
efektif untuk mendukung proses pengambilan
keputusan bagi pihak manajemen, sehingga dalam
tahapannya akan membuat beberapa SOP (standard
operating procedure) baru guna menunjang
kelancaran penerapan SIMRS yang tertata dengan baik
dan rapi.
Selanjutnya..
Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi
SIMRS menjadi 6 komponen utama guna menunjang
terlaksananya penerapan SIMRS yang benar dan sesuai
kebutuhan:

a. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)


b.Hardware (perangkat Keras berupa komputer, printer dan
lainnya)
c. Networking (jaringan LAN, wireless dan lainnya)
d. SOP (Standard Operating Procedure)
e. Komitmen (komitmen semua unit / departemen / instalasi
yang terkait untuk sama-sama mejalankan sistem karena
sistem tidak akan berjalan tanpa di-input)
f. SDM (sumberdaya manusia adalah faktor utama suksesnya
sebuah sistem dimana data di-input dan diproses melalui
tenaga SDM tersebut)
Komunikasi dan Kolaborasi
 Komunikasi
Interoperabilitas adalah dimana suatu aplikasi bisa
berinteraksi dengan aplikasi lainnya melalui suatu
protokol yang disetujui bersama lewat bermacam-
macam jalur komunikasi diantaranya dapat terjadi
komunikasi data dengan aplikasi berikut:
a.Standarisasi SIMAK BMN (untuk Rumah Sakit milik
pemerintah)
b.Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS)
c.Sistem Casemix (khusus yang melaksanakan program
Jaminan Kesehatan Nasional)
d.Aplikasi yang lainnya yang mendukung Kinerja
Rumah Sakit
Selanjutnya..
 Kolaborasi
Kolaborasi dalam bentuk Kerjasama Operasional (KSO)
atau Built Operational Transfer (BOT) merupakan salah
satu solusi untuk penerapan teknologi informasi, sehingga
resiko investasi (Hardware, Software dan Brainware) dan
resiko pelaksanaan sistem akan berada di pihak konsultan
sehingga Rumah Sakit tidak perlu melakukan investasi
yang besar serta akan dijamin keberhasilan pelaksanaan
SIMRS tersebut.
Kerjasama Operasional (KSO) adalah perjanjian antara dua
pihak atau lebih dimana masing-masing sepakat untuk
melakukan suatu usaha bersama dengan menggunakan
aset dan atau hak usaha yang dimiliki dengan menanggung
keuntungan dan kerugian secara bersama-sama
ModulAplikasi SIMRS terintegrasi meliputi
dan tidak terbatas pada modul-modul
berikut ini
a. FRONT OFFICE
b. PELAYANAN PERAWATAN
c. PELAYANAN PENUNJANG
d. MANAJEMEN KEPERAWATAN
e. LOGISTIK
f. APOTIK / FARMASI
g. GIZI / NUTRISI
h. AKUNTANSI dan KEUANGAN
Selanjutnya..
i. SDM dan UMUM
j. INFORMASI EKSEKUTIF
k. MODUL CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT
l. SYSTEM SUPPORT & UTILITY
m. PORTAL TERINTEGRASI RUMAH SAKIT
Contoh program SIMRS
SIMRS antrian pasien rawat jalan

Anda mungkin juga menyukai