Anda di halaman 1dari 10

Keyakinan Akan Kemampuan Diri (Efikasi Diri)

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori Belajar

Oleh :

1. Miftahul Ilmi (20161112026)


2. Davi Maya M.A (20171112015)
3. Azizah Kholili (20171112011)

Program Studi S1 Pendidikan Matematika


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surabaya

i
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan Inayah-
Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah dalam rangka memenuhi tugas
mata kuliah Teori Belajar dengan judul "Keyakinan akan Kemampuan Diri" tepat pada
waktunya.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan


berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang
dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi saran
maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat
diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat permasalahan lain yang relevan pada makalah-makalah selanjutnya.

Surabaya, 22 November 2018

Penyusun

ii
Daftar Isi
Kata Pengantar.............................................................................................................................................. ii
BAB 1 ........................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ................................................................................................................................... 1
I.2. Rumusan Masalah............................................................................................................................... 2
1.3. Tujuan ................................................................................................................................................ 2
BAB 2 ........................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 3
2.1. Pengertian Keyakinan akan Kemampuan Diri (Efikasi Diri)........................................................ 3
2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri ........................................................................... 3
2.3. Aspek-aspek Efikasi Diri .............................................................................................................. 4
2.4. Fungsi Efikasi Diri ........................................................................................................................ 4
BAB 3 ........................................................................................................................................................... 6
PENUTUP .................................................................................................................................................... 6
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................... 7

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi terhadap situasi dan lingkungan
yang berada di sekitar individu. Belajar sendiri dilakukan agar terjadi perubahan perilaku
sebagai tujuan dan proses berbuat melalui pengalaman. Perubahan yang dimaksud
hendaknya terjadi sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya. Konsep belajar, mengajar
dan pengajaran melahirkan suatu konsep yakni pembelajaran yang merupakan salah satu
upaya interaksi antara pendidik dengan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Namun, terkadang kita menjumpai beberapa anak yang tidak percaya diri, tidak yakin
bahwa di dalam dirinya memiliki suatu kemampuan, bakat yang seharusnya ditunjukkan.
Timbulnya rasa kurang percaya diri terhadap sesuatu hal yang ingin kita lakukan,
sebenarnya itu merupakan sebuah perasaan, yang mana perasaan seorang anak itu tidak
nyaman dengan lingkungan. Kemudian dengan munculnya rasa tidak nyaman, seorang anak
akan merasa malu dan takut untuk melakukan suatu hal.

Sehingga dalam hal ini peran orangtua sangat dibutuhkan dan diharapkan oleh mereka,
karena orangtua dapat menjadi pelindung bagi mereka ketika berbuat salah. Sebagai
orangtua tidak perlu cemas akan hal seperti itu, karena suatu saat anak akan terbiasa dengan
lingkungan baru setelah mereka mengenal guru-guru dan teman-temannya. Apabila sebagai
orangtua menemukan kendala kurang percaya diri, maka upaya para orang tua yang dapat
dilakukan adalah melatih anak dengan membawanya ke tempat-tempat ramai misalnya pergi
mall, nonton pertandingan bola di lapangan. Tapi perlu diperhatikan juga, kita tidak boleh
memaksakan kehendak seorang anak kurang menyenanginya, itu dapat membuat anak
trauma.Tidak hanya peran orangtua, peran guru juga sangat penting dan dapat membantu
ketika di sekolah. Jika seorang anak terlihat kurang percaya diri, guru lebih mengerti dan
tahu bagaimana cara utuk mengatasinya karena guru sudah di bekali sebuah pendidikan.

Bandura, dalam teori kognitif sosial nya mengungkapkan bahwa keyakinan akan
kemampuan diri atau self-efficacy mempengaruhi pilihan orang dalam membuat dan
menjalankan tindakan yang mereka kejar. Sehingga amat penting dalam hal ini untuk dikaji
secara mendalam, baik oleh orang tua sebagai pendidik pertama maupun guru sebagai
pendidik pengantar penanaman karakter dan pemikiran anak. Yang bertujuan agar dalam
kedepannya anak dapat mengerti akan keterampilan serta kemampuan dalam dirinya yang
memang seharusnya ditunjukan sebagai wujud dalam pencapaian cita-cita dan tujuan hidup
anak tersebut.

1
Dan dalam makalah yang mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang dalam isi
dan susunannya masih harus diperbaiki lebih lanjut ini akan mengkaji tentang keyakinan
akan kemampuan diri (self-efficacy) serta mengerti akan keterampilan diri dari berbagai
pendahulu yang mengemukakan.

I.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan keyakinan akan kemampuan diri dan mengerti
keterampilan diri ?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi keyakinan akan kemampuan diri (efikasi
diri)?

3. Apa aspek dari efikasi diri?

4. Sebutkan fungsi dari efikasi diri?

1.3. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui maksud dari keyakinan akan kemampuan diri dan mengerti
keterampilan diri.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keyakinan akan kemampuan
diri dan mengerti keterampilan diri.
3. Untuk memahami apa saja aspek dari efikasi diri atau keyakinan akan kemampuan
diri.
4. Mengetahui fungsi dari efikasi diri.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Keyakinan akan Kemampuan Diri (Efikasi Diri)

Menurut Bandura (1997) Efikasi diri merupakan bagian penting dalam teori sosial
kognitif. Atau efikasi diri sebagai kepercayaan terhadap kemampuan dirinya untuk
mencapai hasil. Bandura (1997) menggambarkan keyakinan diri sebagai kepercayaan
terhadap diri sendiri dalam melakukan suatu tindakan guna menghadapi suatu situasi
sehingga dapat memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Keyakinan diri adalah bagian
dari diri (self) yang dapat mempengaruhi jenis aktivitas yang dipilih, besarnya usaha yang
akan dilakukan oleh individu dan kesabaran dalam menghadapi kesulitan. Keyakinan diri
merupakan kepercayaan individu mengenai kemampuannya untuk mengatasi kesulitan.
Efikasi diri dapat diperoleh, diubah, ditingkatkan atau diturunkan
Keyakinan diri adalah bagian dari diri yang dapat mempengaruhi jenis aktivitas yang
dipilih, besarnya usaha yang akan dilakukan oleh individu dan kesabaran dalam
menghadapi kesulitan. Efikasi akan menentukan keberhasilan atau kegagalan dalam
menampilkan suatu perilaku dan selanjutnya akan mempengaruhi efikasi diri seseorang.
Jika seseorang mengalami keberhasilan maka efikasi dirinya akan meningkat, dan
tingginya efikasi diri akan memotivasi individu secara kognitif untuk bertindak secara
lebih tekun dan terutama bila tujuan yang hendak dicapai sudah jelas.
Baron dan Byrne (2003) mengungkapkan bahwa efikasi diri merupakan evaluasi
seseorang mengenai kemampuannya atau kompetensi dirinya untuk melakukan tugas,
mencapai tujuan atau mengatasi hambatan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa efikasi
diri merupakan sikap atau perasaan yakin atas kemapuan diri sendiri sehingga orang
yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam tindakan-tindakannya, dapat merasa bebas
untuk melakukan hal-hal yang disukainya dan bertanggung jawab atas perbuatannya,
hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, dapat menerima dan
menghargai orang lain, memiliki dorongan untuk berprestasi serta mengenal kelebihan
dan kekurangannya.

2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri


Bandura (1997) menyatakan bahwa hal-hal yang mempengaruhi efikasi diri
pada diri individu yaitu:
a. Pengalaman Menguasai Sesuatu
Sumber yang paling berpengaruh dari efikasi diri adalah pengalaman menguasai
sesuatu, yaitu performa masa lalu, secara umum performa yang berhasil akan
meningkatkan ekspektasi mengenai kemampuan, dan hal ini mempunyai enam dampak
yaitu: meningkatkan efikasi diri secara proporsional, tugas dapat di selesaikan dengan
baik, menurunya kegagalan, kegagalan tidak menimbulkan emosi, kegagalan
mengukuhkan rasa menguasai diri, kegagalan yang terjadi mempunyai dampak sedikit.

3
b. Modeling social
Modeling sosial yaitu vicarious experiences, secara umum dampak dari modeling
sosial tidak sekuat dampak yang di berikan oleh performa pribadi dalam meningkatkan
level efikasi diri, tetapi mempunyai dampak yang kuat saat memperhatikan penurunan
efikasi diri.

c. Persuasi social
Dampak dari sumber ini cukup terbatas, tetapi di bawah kondisi yang tepat,
persuasi diri orang lain dapat meningkatkan atau menurunkan efikasi diri.

d. Kondisi fisik dan emosianal


Emosi yang kuat biasanya akan mengurangi performa saat orang mengalami
ketakutan yang kuat dan kecemasan atau tingkat stres yang tinggi, kemungkinan akan
mempunyai ekspektasi efikasi yang rendah.

2.3. Aspek-aspek Efikasi Diri


Menurut Bandura (1997) efikasi diri terdiri dari tiga aspek yaitu :

a. Tingkatan (level), berkaitan dengan individu merasa mampu menyelesaikan tugas dari
yang ringan hingga yang berat.

b. Kekuatan (strength), berkaitan tingkat kekuatan dari keyakinan mengenai


kemampuannya.
c. Generalisasi (generality), individu merasa yakin akan kemampuannya pada setiap
situasi yang berbeda.

2.4. Fungsi Efikasi Diri

Efikasi diri yang telah terbentuk akan mempengaruhi dan memberi fungsi pada
aktivitas individu. Bandura (1997) menjelaskan tentang pengaruh dan fungsi tersebut
yaitu:

a. Pilihan Perilaku
Adanya efikasi diri yang dimiliki, individu akan menetapkan tindakan apa yang akan
ia lakukan dalam menghadapi suatu tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.

b. Pilihan Karir
4
Efikasi diri merupakan mediator yang cukup berpengaruh terhadap pemilihan karir
seseorang. Bila seseorang merasa mampu melaksanakan tugas-tugas dalam karir
tertentu maka biasanya ia akan memilih karir tesebut.

c. Kuantitas usaha dan keinginan untuk bertahan pada suatu tugas Individu yang
memiliki efikasi diri yang tinggi biasanya akan berusaha keras untuk menghadapi
kesulitan dan bertahan dalam mengerjakan suatu tugas bila mereka telah mempunyai
keterampilan prasyarat. Sedangkan individu yang mempunyai efikasi diri yang rendah
akan terganggu oleh keraguan terhadap kemampuan diri dan mudah menyerah bila
menghadapi kesulitan dalam mengerjakan tugas.

d. Kualitas Usaha
Penggunaan strategi dalam memproses suatu tugas secara lebih mendalam dan
keterlibatan kognitif dalam belajar memiliki hubungan yang erat dengan efikasi diri
yang tinggi. Siswa yang memiliki efikasi diri tinggi cenderung akan memperlihatkan
penggunaan kognitif dan strategi belajar yang lebih bervariasi.

Efikasi diri memberikan banyak fungsi untuk memudahkan individu dalam


memperoleh atau mencapai sesuatu hal dalam hidup, untuk itu individu perlu
mengetahui stategi apa yang digunakan untuk dapat meningkatkan efikasi diri yang
akan dijelaskan pada sub selanjutnya.

1. Pelatihan

pelatihan adalah sebuah strategi untuk membangun suatu

pemahaman dan ketrampilan sehingga mendapatkan sesuatu yang

diharapkan

2. Memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari

Contoh nyata dapat meningkatkan efikasi diri

3. Memberikan dukungan secara verbal

Dukungan verbal dapat berupa nasehat maupun bimbingan seperti


“kamu pasti bisa!”, “ayo nak, jangan menyerah!” dan lain sebagainya
mampu membuat siswa merasa semakin yakin bahwa ia memiliki
kemampuan yang dapat membantunya untuk mencapai tujuan

.
5
BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari keseluruhan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

Jadi, keyakinan diri menurut kami adalah kepercayaan terhadap diri sendiri dalam
melakukan suatu tindakan yang dimana tindakan tersebut tidak mengikat dirinya
namun membuatnya merasa bebas untuk melakukan tindakan yang ia sukai.
Disamping itu tindakan tersebut harus dapat di pertanggung jawabkan guna
menghadapi suatu situasi sehingga dapat hasil yang di harapkan. Dan jika harapan
yang dicapai sudah jelas, maka ia harus bertindak secara lebih tekun.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://saharpratama.blogspot.com/2013/02/efikasi-diri-self-efficacy.html

Anda mungkin juga menyukai