1
9/23/2019
2
9/23/2019
Kontradiksi
Kontraris dianggap selalu benar, padahal belum tentu
Contoh :
-Semua pegawai yang melakukan korupsi adalah salah,
maka semua pegawai yang tidak korupsi adalah benar.
3
9/23/2019
Terkait deduksi
4
9/23/2019
Terkait induksi
Contoh :
•Pegawai negeri malas
5
9/23/2019
Contoh :
•Dia orang pandai, maka perilakunya aneh.
6
9/23/2019
Analogi palsu
7
9/23/2019
Penalaran melingkar
Premise dan kesimpulan tumpamg tindih.
Contoh :
Pendidikan sangat diinginkan masyarakat, karena orang
terdidik sangat diinginkan masyarakat
8
9/23/2019
Deduksi invalid
Premise dan prosedur deduksi tidak valid.
Contoh :
Andi tumbuh dalam keluarga bermasalah, maka Andi
akan menimbulkan masalah di sekolah.
9
9/23/2019
Argumen ad hominem
Premise yang dikembangkan tidak sesuai dengan persoalan
utama, tetapi lebih pada individu yang menjadi subyek
premise.
Contoh :
Mahasiswa tidak lulus dari matakuliah dosen X, untuk
menjelekkan dosennya maka dicari kelemahan dosen dari
cara berpakaian, potongan tubuhnya dan kehidupan
kesehariannya.
10
9/23/2019
11
9/23/2019
Argumentasi simplistis
Penyerdahanaan masalah menjadi terlalu sempit.
Contoh :
Dalam dunia politik untuk mencapai kemenangan
politik hanya ada dua pilihan : anda lawan atau kawan.
12
9/23/2019
Kewibawaan Palsu
Tidak sesuai wibawa tokoh dengan bidang argumen yang
dibangun
Contoh:
Menggunakan / menyitir nama Enstein untuk membahas
masalah nutrisi balita.
13
9/23/2019
Argumen ad populum
Contoh :
Pidato presiden Palestina di SU-PBB bertujuan permohonan
untuk menjadi anggota PBB, tetapi isi pidato menyerang
kelompok NATO.
14
9/23/2019
Contoh :
Setelah membuang surat berantai, Atun sakit perut dan
muntah-muntah
Si Atun sakit perut dan muntah-muntah karena
membuang surat berantai
15
9/23/2019
Contoh :
Prof. X merekomendasikan Bajuri untuk mengikuti
program doktor.
Isi rekomendasi karena Bajuri pernah menjadi ketua RT
dan kini menjadi ketua perhimpunan bridge di kampung
Prof. X.
16
9/23/2019
17
9/23/2019
18