Anda di halaman 1dari 18

9/23/2019

Kekeliruan dalam Logika

1
9/23/2019

Kekeliruan dalam Logika


Kekeliruan berfikir yang menyebabkan argumentasi yang
dikembangkan menghasilkan argument/kesimpulan yang
salah.
Kekeliruan bukan pada premise atau faktanya, tetapi pada
kesimpulan yang didapat
Terjadi bukan karena faktor intelegensi dan kelengkapan
informasi, tetapi pada siapapun dan kapanpun.

2
9/23/2019

Terkait azas logika

Kontradiksi
Kontraris dianggap selalu benar, padahal belum tentu

Contoh :
-Semua pegawai yang melakukan korupsi adalah salah,
maka semua pegawai yang tidak korupsi adalah benar.

-Semua bakteri gram + adalah patogen, maka semua


bakteri gram – adalah tidak patogen

3
9/23/2019

Terkait deduksi

•Bulan bersinar di langit • Binatang adalah makhluk


•Bulan januari ada 30 hari hidup
•Januari 30 hari bersinar di • Manusia bukan binatang
langit • Manusia bukan makhluk
hidup
•Semua rumah mempunyai
halaman • Sajak anwar sangat bermutu
•Buku ini mempunyai halaman • Sajak anwar tidak mudah
•Buku ini adalah rumah dimengerti
• Sajak tidak bermutu tidak
mudah dimengerti

4
9/23/2019

Terkait induksi

Induksi tidak dilengkapi dengan premise-premise spesifik


untuk digeneralisasi.

Contoh :
•Pegawai negeri malas

•Para mahasiswa menolak BHMN

5
9/23/2019

Non sequitor / belum tentu

Kesimpulan tidak terkait dengan premise/argument


dan hubungan antar argumen semu/kabur.

Contoh :
•Dia orang pandai, maka perilakunya aneh.

•Amir sering berdebat dengan dosennya, Amir tidak


akan lulus ujian.

6
9/23/2019

Analogi palsu

Membuat isteri bahagia seperti membuat kucing


kesayangannya bahagia. Belai sesering mungkin dan
beri makan sekenyang-kenyangnya.

7
9/23/2019

Penalaran melingkar
Premise dan kesimpulan tumpamg tindih.

Contoh :
Pendidikan sangat diinginkan masyarakat, karena orang
terdidik sangat diinginkan masyarakat

8
9/23/2019

Deduksi invalid
Premise dan prosedur deduksi tidak valid.

Contoh :
Andi tumbuh dalam keluarga bermasalah, maka Andi
akan menimbulkan masalah di sekolah.

9
9/23/2019

Argumen ad hominem
Premise yang dikembangkan tidak sesuai dengan persoalan
utama, tetapi lebih pada individu yang menjadi subyek
premise.

Contoh :
Mahasiswa tidak lulus dari matakuliah dosen X, untuk
menjelekkan dosennya maka dicari kelemahan dosen dari
cara berpakaian, potongan tubuhnya dan kehidupan
kesehariannya.

10
9/23/2019

Menggunakan Argument yang berputar


Kekeliruan berpikir karena mengambil konklusi dari suatu
premis kemudian konklusi tersebut dijadikan premis dan
sebaliknya pada argument selanjutnya.

Paijo itu orangnya kaya karena ganteng.


Mengapa Paijo ganteng? Jawabnya karena Paijo kaya.

11
9/23/2019

Argumentasi simplistis
Penyerdahanaan masalah menjadi terlalu sempit.

Contoh :
Dalam dunia politik untuk mencapai kemenangan
politik hanya ada dua pilihan : anda lawan atau kawan.

Kejahatan selalu ada, karena Tuhan menghendaki


kejahatan, berarti Tuhan itu jahat.

12
9/23/2019

Kewibawaan Palsu
Tidak sesuai wibawa tokoh dengan bidang argumen yang
dibangun

Contoh:
Menggunakan / menyitir nama Enstein untuk membahas
masalah nutrisi balita.

Gedung ini sungguh kokoh, sebab David Beckham


mengatakan demikian.

13
9/23/2019

Argumen ad populum

Argumentasi tidak fokus pada pokok persoalan, tetapi melebar


ke argumentasi tentang kelompok (populum) tertentu.

Contoh :
Pidato presiden Palestina di SU-PBB bertujuan permohonan
untuk menjadi anggota PBB, tetapi isi pidato menyerang
kelompok NATO.

14
9/23/2019

Post hoc ergo proter hoc


Sesudahnya maka karenanya, padahal tidak selalu
sebab-akibat.

Contoh :
Setelah membuang surat berantai, Atun sakit perut dan
muntah-muntah
Si Atun sakit perut dan muntah-muntah karena
membuang surat berantai

15
9/23/2019

Argumen Tidak relevan


Premise yang dibangun tidak relevan dengan pokok
persoalan.

Contoh :
Prof. X merekomendasikan Bajuri untuk mengikuti
program doktor.
Isi rekomendasi karena Bajuri pernah menjadi ketua RT
dan kini menjadi ketua perhimpunan bridge di kampung
Prof. X.

16
9/23/2019

17
9/23/2019

18

Anda mungkin juga menyukai