Anda di halaman 1dari 7

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA


FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG
JURNAL BELAJAR

A. Identitas Jurnal
Nama : Husniyah Sofdita
NPM : 1813024010
Nomor : 7 (tujuh)
Mata Kuliah : Biologi Dasar
Bobot (SKS) : 3 (2-1)
Dosen Pengampu : 1. Dr.Neni Hasnunidah, S.Pd., M.Si.
2. Ismi Rahmawati, S.Pd., M.Pd.
Disusun : Minggu, 11 November 2018 pukul 13.00

B. Pengantar

Hari Jum’at 12 Oktober 2018, kami melaksanakan praktikum tentang Fotosintesis. Seperti
biasa sebelum memulai praktikum kami melakukan pretest,yaitu pengujian terkait tema
praktikum pada hari itu yang berjumlah biasanya 5 soal dan diberi waktu mengerjakan
selama 5 menit. Masalah pada praktikum kali ini ialah Bagaimana perbedaan panjang
gelombang cahaya yang diterima tumbuhan dapat mempengaruhi laju fotosintesis ?
Tujuannya adalah untuk menentukan panjang gelombang cahaya yang mana yang paling
meningkatkan laju fotosintesis. Dan seperti biasa saya dan kelompok saya melakukan
penyelidikan sesuai dengan masalah yang menjadi bahan diskusi kami. Setelah itu kami
melakukan argumentasi antar kelompok yang dibimbing oleh Ibu Neni dan Ibu Ismi.
masing-masing kelompok menyiapkan Power Point data tentang hasil kerja kami,lalu
setiap perwakilan kelompok berkunjung ke kelompok lain untuk bertukar argumen
masing-masing.

C. Catatan Kuliah
 Metabolisme
Metabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang diawali oleh substrat awal dan diakhiri
dengan produk akhir. Metabolisme terjadi pada setiap makhluk hidup tak terkecuali pada
tumbuhan. Metabolisme pada tumbuhan lebih kita kenal sebagai fotosintesis. Untuk
melakukan metabolisme dengan lebih cepat, makhluk hidup memerlukan suatu protein yang
disebut enzim. Oleh sebab itu, alangkah baiknya jika kita membahas sedikit mengenai enzim
terlebih dahulu sebelum memasuki materi metabolisme.
Seperti yang sudah diatas, metabolisme adalah rangkaian reaksi kimia dalam tubuh kita.
Reaksi ini tidak bersifat bolak-balik, melainkan satu arah dan akan menyebabkan reaksi
berantai.

Tujuan Metabolisme

Berdasarkan tujuannya, metabolisme dibagi menjadi dua yaitu katabolisme dan anabolisme.

 Katabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya adalah molekul
besar lalu produk akhirnya adalah molekul kecil.
 Anabolisme adalah rangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya molekul kecil lalu
produk akhirnya adalah molekul besar.

Baik katabolisme dan metabolisme tersebut pun masing-masing memiliki banyak contoh.
Beberapa proses katabolisme dan metabolisme yang akan dibahas di sini antara lain adalah
metabolisme karbohidrat, lemak, dan juga protein. Namun, kita akan lebih memfokuskan
kepada yang paling penting yaitu metabolisme karbohidrat.

Katabolisme Karbohidrat

Katabolisme karbohidrat meliputi proses pemecahan polisakarida menjadi monosakarida dan


pemakaian glukosa (monosakarida) dalam proses respirasi untuk menghasilkan energi dalam
bentuk ATP.

Pemecahan polisakarida menjadi disakarida seperti glukosa, galaktosa, dan fruktosa


terjadi di sepanjang saluran pencernaan dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Di
dalam mulut, enzim ptialin yang terdapat dalam air ludah akan menghidrolisis pati menjadi
maltosa yang merupakan disakarida glukosa. Di dalam usus dua belas jari, getah pankreas
yang mengandung enzim amilase juga akan menghidrolisis pati seperti enzim ptialin.
Kemudian, disakarida (laktosa, sukrosa, dan maltosa) dan polimer glukosa akan dipecah
menjadi monosakarida oleh empat enzim yaitu laktase, sukrase, maltase, dan destrinase.
Laktosa dipecah menjadi molekul glukosa dan galaktosa. Sukrosa dipecah menjadi molekul
glukosa dan fruktosa. Maltosa akan dipecah menjadi molekul-molekul glukosa.

Pemakaiana glukosa (monosakarida) dalam respirasi merupakan cara sel untuk


memperoleh energi dalam bentuk ATP. Respirasi dibagi menjadi dua yaitu respirasi aerob
dan respirasi anaerob.

Respirasi Aerob

Respirasi aerob merupakan peristiwa pembakaran zat yang melibatkan oksigen dari
pernapasan. Oksigen akan digunakan sebagai penerima elektron terakhir dalam pembentukan
ATP. Respirasi pada tingkat organisme berupa pertukaran oksigen dengan karbon dioksida di
dalam alveolus paru-paru. Sedangkan resprasi pada tingkat sel terjadi di dalam mitokondria.
Berikut ini adalah reaksi singkat yang terjadi selama respirasi aerob.

675 kalori = 36 ATP


Respirasi aerob terbagi menjadi tiga tahap yaitu glikolisis, siklus krebs, dan sistem transpor
elektron.

Glikolisis terjadi di dalam sitoplasma. Di tahap ini terdapat dua langkah reaksi yaitu langkah
memerlukan energi dan melepaskan energi. Awalnya dibutuhkn 2 ATP untuk mentransfer
gugus fosfat ke glukosa, sehingga glukosa memiliki simpanan energi yang lebih tinggi untuk
reaksi pelepasan energi nantinya. Jadi, glikolisis adalah reaksi pelepasan energi yang
memecah 1 molekul glukosa atau monosakarida yang llain menjadi 2 molekul asam piruvat, 2
NADH, dan 2 ATP.

Siklus krebs merupakan tahap kedua respirasi aerob. Tahapnya adalah 2 molekul asam
piruvat yang dibentuk pada glikolisis meninggalkan sitoplasma dan memasuki mitokondria.
Siklus ini terjadi di dalam mitokondria. Reaksi ini akan melepaskan 2 molekul karbon
dioksida, 3 NADH, 1 FADH2, dan1 ATP.
Reaksi ini terjadi dua kali karena pada glikolisis, glukosa dipecah menjadi 2 asam piruvat.
Jadi, reaksi siklus krebs pada tahap kedua akan menghasilkan 6 NADH, 2 FADH2, dan 2
ATP.

Sistem transpor elektron terjadi di bagian membran dalam mitokondria. NADH


dan FADH2 yang dihasilkan dari siklus krebs dan glikolisis memberikan elektron H+ ke sistem
transpor elektron. H+ akan dipompa ke luar dari membran dalam mitokondria.
Konsentrasi H+ di luar membran dalam mitokondria menimbulkan gradien elektron antara
bagian luar dan bagian dalam membran dalam mitokondria. Akibatnya, ion H+ kembali
menuju bagian dalam membran dalam mitokondria melalui ATP sintase. ATP sintase
merupakan protein yang menempel di membran dalam mitokondria. Aliran H+ melaluui
protein transpor ini memacu pembentukan ATP dari ADP dan fosfat. Oksigen bebas menjaga
pembentukan ATP terus berjalan, yaitu dengan menerima elektron yang dilepaskan pada
akhir sistem transpor elektron. Oksigen akan bergabung dengan H+ menjadi H2O. ATP yang
dihasilkan sebanyak 32 ATP.

Respirasi Anaerob

Respirasi anaerob merpakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima
elektron akhir pada saat pembentukan ATP. Substrat yang digunakan di sini adalah glukosa.
Respirasi aerob siebut juga dengan reaksi fermentasi.

Fermentasi merupakan suatu reaksi yang menghasilkan 2 ATP, 2 NADH, dan 2 molekul
asam piruvat dari pemecahan glukosa. Pada reaksi fermentasi, pemecahan glukosa menjadi
karbon dioksida dan air tidak terjadi sempurna sehingga ATP yang dihasilkan lebih sedikit
dibanding ATP hasil dari glikolisis. Pada umumnya fermentasi disebabkan oleh berbagai
macam mikroorganisme atau bisa juga terjadi secara alami seperti yang terjadi pada otot
manusia.

Anabolisme Karbohidrat

Anabolisme karbohidrat meliputi proses pembentukan glukosa dan glikogen dari


fosfogliseraldehid (PGAL) yang dihasilkan pada tahapan glikolisis respirasi aerob. Glukosa
kemudian akan diedarkan ke dalam aliran darah dan glikogen disimpan di dalam hati.

Hubungan Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan Protein


Berikut ini adalah hubungan antara beberapa jenis metabolisme yang disebutkan di atas.

Dibandingkan protein dan karbohidrat, mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak


lebih memberikan rasa kenyang. Hal ini disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak
untuk menghasilkan energi lebih besar. Lemak adalah senyawa karbon yang paling tereduksi,
sedangkan karbohdrat dan protein lebih teroksidasi. Senyawa karbon yang tereduksi lebih
banyak menyimpan energi dan jika dibakar sempurna akan membebaskan energi lebih
banyak. Hal ini berhubungan dengan pembebasan elektron yang lebih banyak. Berdasrkan
perhitungan, ATP yang dihasilkan lemak akan berjumlah 44, lebih banyak 8 ATP dibanding
yang dihasilkan melalui metabolisme protein dan karbohidrat.

 Fotosintesis
Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan suatu proses metabolisme yang kita
kenal dengan fotosintesis. Fotosintesis merupakan salah satu contoh dari katabolisme
karbohidrat yaitu mengubah H2O dan CO2 menjadi karbohidrat. Fotosintesis merupakan
peristiwa penggunaan energi cahaya untuk membentuk senyawa dasar karbohidrat dari
karbon dioksida dan air.

Reaksi Fotosintesis

Di dalam fotosintesis, terdapat beberapa reaksi yang terjadi. Berikut ini adalah reaksi-
reaksinya.

 Reaksi terang adalah reaksi yang terjadi pada bagian grana (kumpulan tilakoid)
tumbuhan dan sering disebut juga sebagai reaksi Hill.
 Reaksi gelap adalah reaksi yang terjadi pada bagian stroma tumbuhan dan seing
disebut juga sebagai reaksi Calvin-benson.

Reaksi Terang

Pada reaksi terang terjadi 3 proses utama yaitu:

1. Pigmen fotosintesis menyerap energi cahaya dan melepaskan elektron yang akan
masuk ke sistem transpor elektron.
2. Molekul air pecah, ATP dan NADPH (Nicotinamide Adenine Dinucleotide phospate
H) terbentuk, dan oksigen dilepaskan.
3. Pigmen fotosintesis yang melepaskan elektron menerima kembali elektron sebagai
gantinya.

Reaksi teranng terjadi pada dua jenis fotosistem. Fotosistem adalah unit/kompleks
pengumpul cahaya dari membran tilakoid. Unit tersebut merupakan klorofil yang tersusun
bersama protein dan molekul organik yang lebih kecil lainnya. Fotosistem tersebut terbagi
menjadi dua jenis yaitu fotosistem I (P700 nm) dan fotosistem II (P680 nm) bergantung pada
panjang gelombang cahaya yang mampu diserap. Terdapat dua proses aliran elektron pada
reaksi terang baik yang terjadi pada fotosistem I maupun II.

 Aliran elektron siklik merupakan proses perpindahan elektron yang terjadi pada
fotosistem I dan menghasilkan ATP. Pada proses ini energi cahaya matahari (photon)
akan menyebabkan elektron berpindah dari klorofil yang satu ke yang lain. Klorofil
yang terdapat pada fotosistem ini adalah klorofil a. Elektron lalu akan berpindah
menuju akseptor elektron dan berpindah kembali ke dalam fotosistem sehingga
fotosistem tidak kehilangan elektron. Elektron yang terus menerus kembali inilah
yang menyebabkan aliran elektron ini disebut aliran elektron siklik.
 Aliran elektron non-siklik merupakan proses perpindahan elektron yang terjadi pada
fotosistem II dan I serta menghasilkan NADPH serta oksigen. Proses yang terjadi
pada fotosistem II ini lebih kompleks dibandingkan dengan yang terjadi pada
fotosistem I. Klorofil yang terlibat di sini adalah klorofil b. Berikut adalah prosesnya.

 Fotosistem II menyerap cahaya, Elektron dalam pusat reaksi (P680) tereksitasi,


“lubang” elektron yang ditinggalkan perlu diisi.
 Suatu enzim mengekstraksi elektron dari air untuk mengisi “lubang” yang
ditinggalkan. Reaksi ini disebut fotolisis air.
 Setiap elektron mengalir dari fotosistem II ke fotosistem I melalui rantai transpor
elektron Plastokinon (Pq), kompleks sitokrom dan Plastosianin (Pc)
 Elektron menuruni rantai dengan menghasilkan ATP. Sintesis ATP ini disebut
fotofosforilasi karena sintesis ini digerakkan oleh energi cahaya.
 Energi cahaya menggerakkan elektron dari P700 ke akseptor elektron primer fotosiste
m I sehingga menimbulkan “lubang” yang diisi elektron dari fotosistem I.
 Akseptor elektron primer fotosistem I melewatkan elektron terfotoeksitasi ke rantai
transpor elektron kedua, yang menyalurkannya ke feredoksin (Fd), kemudian
menyalurkan elektron ke NADP+ reduktase sehingga terbentuk NADPH. Oksigen
dilepaskan ke udara.

Reaksi Gelap

Reaksi gelap tidak membutuhkan bantuan cahaya seperti pada reaksi terang. Reaksi gelap
bergantung pada ATP dan NADPH yang dihasilkan pada reaksi terang. Jadi, reaksi terang
dan gelap merupakan suatu proses yang saling terkait, di mana tanpa reaksi terang, reaksi
gelap tidak bisa berlangsung, sehingga tidak terjadi fotosintesis.

Pada dasarnya, reaksi gelap memerlukan beberapa zat tertentu untuk melakukan kerjanya.

 ATP
 Hidrogen dari NADPH
 Elektron dari NADPH
 Karbon dan oksigen dari karbon dioksida
 Enzim
 RuBP (Ribulosa Bifosfat) / senyawa dengan 5 atom C

Berikut ini adalah proses yang terjadi selama reaksi gelap berlangsung.

1. RuBP mengikat C dari CO2 menjadi suatu senyawa yang terdiri dari 6
C labil. Senyawa ini memecah menjadi 12 PGA (Fosfogliserat).
2. PGA lalu akan berikatan dengan fosfat, hidrogen, serta elektron membentuk 12
PGAL (Fosfogliseraldehida).
3. 12 PGAL nantinya akan terpecah di mana 10 molekul akan kembali menjadi RuBP
dan 2 lagi berkondensasi menjadi Glukosa 6 Fosfat.

Glukosa 6 Fosfat merupakan bahan baku untuk membentuk sukrosa dan tepung pati.
Sukrosa merupakan karbohidrat yang berfungsi untuk pengangkutan menuju tempat
penimbunan. Tepung pati merupakan karbohidrat yang berfungsu sebagai cadangan
makanan.
Jadi secara garis besar, inilah yang terjadi di dalam fotosintesis.

D. Identifikasi Masalah
Dari praktikum yang saya dan kelompok saya lakukan tentang fotosintesis,ada beberapa
kendala saat melakukan pengamatan. Masalah yang muncul yaitu gelembung yang ada pada
tanaman Elodea tidak terlihat, sehingga ada salah satu data yang tidak sesuai lalu kami
melakukan pengamatan ulang.
E. Catatan Hasil Ulasan Dosen
Dosen menjelaskan materi tentang Metabolisme yang berkaitan dengan Fotosntesis secara
efektif dan mudah dipahami. Dosen membahas Organisasi Kimia Kehidupan ke Dalam Jalur-
jalur Metabolik,Efek Kondisi Setempat Terhadap Aktivitas Enzim,Organisasi Kimia
Kehidupan ke Dalam Jalur-jalur Metabolik,Pengertian Fotosintesis,Fotosintesis mengubah
energi cahaya menjadi energi kimia dalam makanan, dan Tempat Fotosintesis pada
Tumbuhan. Dengan materi yang diberikan Dosen kami lebih mengerti dan paham tentang
Fotosintesis.
F. Refleksi Diri
Tuliskan penjelasan Anda untuk pertanyaan-pertanyaan berikut:

1) Apakah Anda benar-benar telah belajar tentang topik perkuliahan hari ini? disertai
fakta konkret.
Jawab : Ya, saya mengerti tentang topik perkuliahan terkait Fotosintesis. Tidak hanya
dari buku dan teori yang saya baca, melainkan dari praktikum yang saya lakukan dan
juga dari penjelasan dosen. Fakta konkretnya adalah saya paham dan mengerti tentang
Bagaimana perbedaan panjang gelombang cahaya yang diterima tumbuhan dapat
mempengaruhi laju fotosintesis.
2) Apakah Anda dapat mengikuti kegiatan belajar? disertai fakta konkret.
Jawab : Ya, saya dapat mengikuti kegiatan belajar dengan sangat baik. Berkat
penjelasan dari dosen, bantuan dari asisten praktikum dan juga teman – teman. Fakta
Konkretnya adalah dengan melakukan penyelidikan saya lebih tahu Bagaimana
perbedaan panjang gelombang cahaya yang diterima tumbuhan dapat mempengaruhi
laju fotosintesis.Saya sudah bisa mengerti dari segi praktikum secara langsungnya dan
juga juga materi yang ditambahkan oleh dosen setelah argumentasi.
3) Jika tidak, mengapa Anda tidak dapat belajar dengan baik? Apa penyebabnya?
Bagaimana alternatif solusinya
Jawab : -
4) Bagaimana usaha dosen dalam mendorong mahasiswa yang tidak aktif untuk belajar?
Jawab : Usaha dosen dalam mendorong mahasiswa yang tidak aktif untuk belajar
sangatlah baik. Dengan diadakannya diskusi argumen antar siswa dan dengan
memanggil satu per satu siswa untuk menjelaskan beberapa penjelasan terkait hasil
praktikum membuat siswa lebih aktif dan lebih mengerti tentang isi praktikum. Hal
ini juga membuat siswa lebih mempersiapkan diri dengan cara mempelajari materi
yang berkaitan dengan topik pembahasan sebelum praktikum berlangsung.
5) Pembelajaran berharga apa yang dapat dipetik dari observasi pembelajaran ini?
Jawab : Pembelajaran berharga yang dapat dipetik dari observasi pembelajaran
tentang Fotosintesis membuat saya lebih mengerti dan memahami materi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai