KEPERAWATAN GERONTIK
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 5
1. AYUNADIA I. MUHAMMAD
2. ELEN A. MAKAPUAS
3. ANISA SUMAMPOW
4. BELA GUNARSO
5. TRIANDI A. AGHOGHO
MANADO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dimaksud dengan Lanjut Usia (lansia) adalah seseorang
yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas. Lansia merupakan kelompok usia diatas 65
Masalah kesehatan yang muncul pada lansia dapat berupa fisiologis maupun
psikologis. Berbagai macam penyakit atau masalah kesehatan yang dapat muncul pada
lansia akibat dari penurunan fungsi organ tubuh, yaitu secara fisiologis seperti hipertensi,
asam urat, rematik, kolesterol, diabetes melitus, stroke, kardiovaskuler dan penyakit
lainnya. Sedangkan secara psikologis yaitu seperti stress, kecemasan, demensia dan depresi
Diabetes merupakan salah satu Penyakit Tidak Menular (PTM), yang saat ini
telah menjadi ancaman serius kesehatan global. Dan 90-95 % dari kasus Diabetes adalah
Diabetes tipe 2 yang sebagian besar dapat dicegah karena disebabkan oleh faktor-faktor
risiko. Diabetes mellitus tipe 2 merupakan salah satu penyakit yang paling banyak
dtemukan pada lansia. Selain karena faktor keturunan, juga faktor lainnya ikut berperan
serta sehingga lanisa mudah memiliki penyakit tersebut seperti kurangnya aktivitas fisik,
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Diabetes mellitus merupakan penyakit kronis karena resistensi insulin. Penyakit ini
insulin mengganguu kemampuan jaringan tubuh untuk menerima zat gizi esensial
(NIDDM) adalah keadaan dimana hormone insulin dalam tubuh tidak berfungsi dengan
baik, hal ini dikarenaka berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi
insulin atau berkurangnya sensitifitas (respon) sel dan jaringan tubuh terhadap insulin
yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. (Nurul Wahda,
2011).
a. Anatomi pancreas
Pancreas adalah organ pipih yang terletak di belakang dan sedikit di bawah
lambung dan abdomen yang strukturnya sangat mirip dengan kelenjar ludah.
Panjang antara 20 -25 cm, ± 2,5 cm, dan beratnya sekitar 80 gram. Mulai duodenum
sampai limpa yang terdiri atas tiga bagian. (Kennenth , 2004) dan (Ernawati, 2013)
b. Fisiologi pancreas
Pancreas terdiri dari jaringan eksokrin dan endokrin yang berasal dari jaringan
(Sheerwood, 2012)
1) Fungsi eksokrin
a) Enzim pancreas : secara aktif disekresikan oleh sel asinus yang berbentuk
asinus, Sel-sel asinus mengeluarkan tiga jenis enzim pancreas yang mampu
(3) Lipase pancreas mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
2) Fungsi Endokrin
Sel endokrin terdapat pulau-pulau yang disebut pulau Langerhans. Sel endokrin
pancreas yang terbanyak adalah sel β (beta) yang berfungsi untuk sintesis dan
sekresi insulin. Sel α (alfa) yang menghasilkan glucagon, dan sel D (delta)
dalam mengurangi napsu makan dan asupan makanan. Dalam fungsi endokrin
terdapat dua hormone yang membantu mengatur kadar gula darah (glukosa )
molekul 3485 dan terdiri dari 29 asam amino. Tempat utama kerja glukogon
lemak.
glukosa dalam darah yang ditangkap oleh reseptor glukosa pada sitoplasma
permukaan sel β yang akan merangsang pengeluaran ion kalsium dalam sel.
protein.
kandung empedu. Sekresi dan absorbsi saluran cerna juga dihambat. Selain
itu somatostatin menghambat sekresi hormon pertumbuhan yang dihasilkan
hipofisis anterior.
3. Etiologi
memegang peranan dalam penting proses terjadinya resistensi insulin. Beberapa hal
yang juga dapat menjadi penyebab terjadinya DM tipe 2 yaitu : obesitas, diet tinggi
lemak dan rendah karbohidrat, stress, usia (resistensi indulin cenderung meningkat
pada usia diatas 65 tahun), kelompok etnik dan faktor – faktor resiko lainnya.
4. Manifestasi Klinis
Rasa lapar yang semakin besar timbul pada penderita karena mengalami
Hal ini disebabkan glukosa darah tidak dapat masuk ke dalam sel, sehingga sel
Penderita sering mengeluh rasa sakit atau kesemutan terutama pada kaki waktu
malam hari.
f. Gangguan penglihatan
Kelainan kulit berupa gatal terjadi di daerah kemaluan dan daerah lipatan kulit
seperti ketiak dan dibawah payudara. Sering pula dikeluhkan timbulnya bisul
5. Patofisiologi
Pancreas yang disebut kelenjar ludah perut, adalah kelenjar penghasil insulin yang
seperti pulau pada peta, karena itu disebut pulau-pulau Langerhans yang berisi sel beta
yang mengeluarkan hormone insulin yang sangt berperan dalam mengatur kadar
glukosa darah.
Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta tadi dapat diibaratkan sebagai anak kunci
yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam
sel glukosa tersebut dimetabolisasikan menjadi tenaga. Bila isulin tidak ada, maka
glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel dengan akibat kadar glukosa
dalam darah tidak dapat masuk ke dalams el dengan akibat kadar glukosa dalam darah
banyak, tetapi jumlah reseptor (penangkap) insulin di permukaan sel kurang. Reseptor
insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu masuk ke dalam sel. Pada
keadaan DM tipe 2, jumlah lubang kuncinya kurang, sehingga meskipun anak kuncinya
(insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa yang
masuk ke dalam sel sedikit, sehingga sel kekurangan bahan bakar (glukosa) dan kadar
glukosa dalam darah meningkat. Dengan demikian keadaan ini sama dengan keadaan
DM tipe 1, bdanya adalah pada DM tipe 2 disamping kadar glukosa tinggi, kadar
insulin juga tinggi atau normal. Pada DM tipe 2 juga bisa ditemukan jumlah insulin
cukup atau lebih tetapi kualitasnya kurang baik, sehingga gagal membawa glukosa
masuk ke dalam sel. Di samping penyebab di atas, DM juga bisa terjadi akibat
gangguan transport glukosa di dalam sel sehingga gagal digunakan sebagai bahan bakar
6. Komplikasi
a. Hipoglikemia
Hipoglikemia dapat terjadi akibat pemberian insulin atau preparat oral yang
berebihan, konsumsi makanan terlalu sedikit atau aktivitas fisik yang berat. Gejala
seperti tremor, tatikardia, palpitasi, rasa lapar, perasaan ingin pingsan, penurunan
b. Diabetes Ketoasidosis
Diabetes ketoasidosis disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukupnya
jumlah insulin. Apabila jumlah insulin berkurang, jumlah glukosa yang memasuki
sel akan berkurang pula. Disamping itu produksi glukosa oleh hati menjadi tidak
diabetik diarahkan pada perbaikan utama, yaitu dehidrasi, kehilangan elektrolit, dan
c. Komplikasi kronis
diabetes, yaitu edukasi, terapi gizi medis, latihan jasmani, dan intervensi farmakologis
a. Edukasi
memerlukan partisipasi efektif dari klien dan keluarga klien. Tujuan dari edukasi
diabetes adalah mendukung usaha klien penyandang diabetes mellitus untuk
kesehatan atau komplikasi yang mungkin timbul secara dini atau saat masih
c. Latihan jasmani
Latihan jasmani secara teratur 3-4 kali seminggu, masing-masing selama kurang
lebih 30 menit. Latihan jasmani dianjurkan yang bersifat aerobik seperti jalan
santai, bersepeda, dan berenang. Latihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran
(Suzanna, 2014).
d. Intervensi farmakologi
a) Sulfonilurea
Obat golongan ini biasanya diberikan pada pasien dengan berat badan
normal dan masih bisa dipakai pada pasien yang beratnya sedikit lebih.
b) Biguanid/Metformin
Obat ini mempunyai efek menurunkan kadar glukosa darah tapi tidak
sampai dibawah normal. Obat ini dianjurkan untuk pasien dengan kelebihan
Obat ini bekerja menghambat kerja enzim alfa glukosidase dalam saluran
hiperglikemia pascaprandial.
d) Insulin
(5) Diabetes yang tidak berhasil dikelola dengan obat hipoglikemik oral atau
1. Identitas
a. Nama : Ny. S
b. Tempat tgl/lahir :
e. Agama : Islam
f. Suku : Jawa
c. Sumber pendapatan :-
d. Kecukupan Pendapatan : -
Kebersian dalam panti selalu dijaga. Dan Ny. S berkata “ saya selalu menjaga
pakaian”.
4. Riyawat Kesehatan
Ny. S berkata “saya punya penyakit gula dan tekanan darah saya tinggi
sudah sejak lama ± 5 tahun yang lalu. Terakhir dicek gula darahnya hampir
400. Sekarang yang dirasakan badannya nggak enak semua, lemas, sendi-
sendinya kaya kaku terus buat digerakin sakit, sering pipis, dan sering
kesemutan kakinya“
Ny.S mengatakan “ saya merasa sakit di lutut mbak, kalo duduk dan mau
berdiri.
Ny. S berkata “ saya sering pusing, leher saya terkadang kaku selan itu juga
tangan saya kram dan kak saya kadang kesemutan. Tensi saya tinggi. Saya
P : Klien mengatakan nyeri lutut ketika bangun dari duduk dan akan berdiri
T : Nyer terjadi 2-3 menit, mulai muncul saat bangun dari posisi duduk ke
posisi berdiri
5. Upaya Mengatasi :
6. Pergi ke RS/klinik pengobatan/dokter prkatek/bidan/perawat
8. Lain – lain …
3) Riwayat kecelakaan : -
5. Pola Fungsional
Ny. S mengatakan “ saya mempunyai penyakt gula dan tekanan darah sejak dan
saya suka makanan yang manis dan asin, kalua ngga gtu saya ngak napsu
makan.”
b. Nutrisi metabolic
c. Eliminas
urine.
BAB : 1 kali sehari, konsistensi padat kadang cair, warna kuning, dan bau khas
gerakan ROM, yang tangannya digerakan seperti ini. Saya di ajari oleh
mbak”.
saya tidak peduli dengan saya. Tapi pengasuh panti disini baik”
Kepuasan ?
hari kamis, senam lansia setiap hari jumat, dan kerja bakti. Status perkawinan
: janda
i. Sexualitas
Keyakinan Agama : Ny. S mengatakan “ sudah pasrah sama Allah SWT jika
dirinya harus tinggal di panti dan mengatakan sudah siap jika Allah SWT
memanggilnya.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum :
b. TTV : TD : 150/100
c. BB/TB : 40/150
d. Kepala
Mulut, gigi, dan bibir : bibir lembab, gigi masih lengkap, tidak ada sariawan
h. Ekstermitas atas : kuku bersih, capillary refil kembali < 3 detik, kekuatan
otot 4/4
i. Ekstermitas bawah : kuku bersih, capilaris refil kembali < 3 detik, telapak kaki
1 Mandi X
Mandiri :
sepenuhnya
Tergantung :
2 Berpakaian Mandiri : X
Tergantung :
3 Ke Kamar Kecil X
Mandiri :
menggunakan pispot
4 Berpindah X
Mandiri :
Tergantung :
Bantuan dalam naik atau turun dari tempat tidur atau kursi,
5 Kontinen X
Mandiri :
Tergantung :
Mandiri :
Bergantung :
parenteral ( NGT )
b. Fungsi Kognitf
Pertanyaan Jawaban
Betul Salah
c. APGAR keluarga
KADANG PERNAH
1 A : Adaptasi X
menyusahkan saya
2 P : Partnership X
3 G : Growth X
baru.
4 A : Afek X
5 R : Resolve X
JUMLAH
Penilaian :
Kunci Jawaban
Pertanyaan
Jawaban Ny. S
anda?
anda?
baru?
yang lainnya?
sekarang ini?
13. Apakah anda merasa penuh berenergi saat ini? Tidak Tidak
14. Apakah anda saat ini sudah tidak ada harapan lagi? Ya Ya
15. Apakah anda berfikir banyak orang yang lebih baik Ya Ya
dari anda?
Hasil pengkajian menunjukkan skor depresi Ny. S yaitu 13, hal ini menunjukkan bahwa
e. Screening Fall
bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga) 10
6 Status Mental
Keterangan :
- Ny. S berkata, “Saya sudah sering jatuh mbak, kurang lebih 10 kali jatuh.”
- Ny. S berkata, “ini lho mbak sakit (menunjuk lutut), kalo duduk dan mau berdiri rasanya lutut
- Ny. S berkata, “Lutut saya sakit sejak saya jatuh itu mbak.”
B. ANALISA DATA
tanggal
tinggi ± 5 tahun. Terakhir dicek gula darahnya hampir 400. Sekarang berisiko meningkatkan gula darah dan kurang
yang dirasakan badan saya nggak enak semua, lemas, sendi-sendinya aktivitas
kaya kaku terus buat digerakin sakit, sering pipis, dan sering
kesemutan kakinya.
- Ny, S mengatakan “ saya sering pusing, leher saya kadang kaku dan
- Ny. S mengatakan “ saya masih suka makan yang manis sama asin,
Data Objektif
- TD 150/100 mmHg
- Klien tampak lemas
Ny.S mengatakan “ saya merasa sakit di lutut mbak, kalo duduk dan mau dengan gejala terkait penyakit
berdiri.
- Ny. S berkata “ saya sering pusing, leher saya terkadang kaku selan itu
juga tangan saya kram dan kak saya kadang kesemutan. Tensi saya tinggi.
Saya tidak bisa tidur semalaman. Tidak tau kenapa sakit sekali “
P : Klien mengatakan nyeri lutut ketika bangun dari duduk dan akan berdiri
T : Nyer terjadi 2-3 menit, mulai muncul saat bangun dari posisi duduk ke posisi
berdiri
Data Objektif
- Ny. S berkata, “Saya sudah sering jatuh mbak, kurang lebih 10 kali jatuh.”
- Ny. S berkata, “ini lho mbak sakit (menunjuk lutut), kalo duduk dan mau
- Ny. S berkata, “Lutut saya sakit sejak saya jatuh itu mbak.”
Data Objektif :
- Usia 70 tahun
ada yang merawat saya mbak, selain itu juga keluarga saya tidak ada yang
dipanti dan Ny. S mengatakan sudah siap jika Allah swt memanggilnya.”
Data Objektif :
Ny. S merasa takut jika saat sakit tidak ada yang merawat.
Ny. S terlihat sedih saat menceritakan saudaranya tidak ada yang peduli
Ny. S terlihat sering tiduran dan jarang berkomunikasi dengan anggota panti
lainnya
C. PRIORITAS MASALAH
Kepedihan kronis berhubungan High priority Klien merasa tidak ada yang peduli dengan klien lagi sehingga klien lebih sering
dengan kehilangan orang terdekat menyendiri dikamar.. Apabila kepedihan tidak diatasi klien akan menjadi depresi.
dan kehilangan dukungan keluarga Sehingga menyebabkan klien berisiko untuk melakukan risiko bunuh diri.
Ketidakefektifan manajemen Medium Klien masih sering mengkonsumsi teh manis, terkadang cemilan yang manis-manis,
kesehatan diri berhubungan priority makanan yang asin. Sehingga jika pola makan klien tidak diatur maka akan
dengan konsumsi makanan menyebabkan gula klien naik dan tekanan darah klien tinggi
Gangguan rasa nyaman: nyeri Medium Nyeri pada lutut yang di alami klien dapat menyebabkan terganggunya aktivitas
berhubungan dengan gejala terkait priority klien sehingga klien sering tiduran di kamar karena jika berakivitas klien merasakan
penyakit (nyeri pada lutut) sakit, pusing, dan lutut terasa nyeri.
Resiko jatuh berhubungan dengan Low priority Klien memiliki gangguan penglihatan, kedua mata klien sudah tidak dapat melihat
riwayat jatuh ± 10 kali, nyeri lutut oleh karena itu memiliki risiko tinggi jatuh. Apabila risiko jatuh tidak dapat
ditangani akan menyebabkan klien berisiko tinggi untuk cedera sepeti patah tulang.
D. INTERVENSI
HASIL
1. Kepedihan kronis berhubungan Setelah dilakukan 1. Bantu klien berfokus 1. Untuk klien lebih
dengan kehilangan orang terdekat tindakan keperawatan 2 x secara realisis terhadap realistis terhadap
kegiatan untuk
mengurangi kesedihan
Klien dapat
mengekspresikan
perasaan
beresiko meningkatkan gula darah kesehatan klien dapat penyebab, tanda gejala tentang penyakit DM
dan kurang aktivitas fisik efektif dengan kriteria dan komplikasi 2. Untuk mengetahui
mg/dl
3. Gangguan rasa nyaman: nyeri Setelah melakukan 1. Kaji skala nyeri PQRST 1. Untuk mengetahui
berhubungan dengan gejala terkait tindakan keperawatan 3 x 2. Control lingkungan yang tingkat nyeri
penyakit (nyeri pada lutut) 24 jam diharapkan nyeri nyaman 2. Untuk meningkatkan
rasa nyeri
Nyeri hilang /
berkurang dengan
skala nyeri 0
Klien mampu
melakukan manajemen
riwayat jatuh ± 10 kali, nyeri lutut tindakan keperawatan jatuh mengetahui penyebab
5. Untuk mengurangi
resiko jatuh
E. IMPLEMENTASI
F. EVALUASI
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
(NIDDM) adalah keadaan dimana hormone insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi
dengan baik. Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan produksi insulin
atau berkurangnya sensitifitas (respon) sel dan jaringan tubuh terhadap insulin yang
Pada usia lanjut seseorang mudah terkena berbagai penyakit salah satunya adalah
Diabetes Melitus tipe 2 karena diabetes tipe ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor