Anda di halaman 1dari 10

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. S P1A0


DENGAN KISTOMA OVARI SINISTRA
DI MELATI 1
RSUP SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Disusun Oleh:
Vindi Putri Pratiwi
P.1601043

PROGRAM PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH KLATEN
2016/2017
Asuhan Keperawatan
Pada Ny. S Dengan Kistoma Ovari Sinistra
RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten

I. PENGKAJIAN
Hari / tanggal : Rabu , 03 Mei 2017
Jam : 10.0 WIB
Oleh : Vindi Putri Pratiwi
A. Data Subyektif
1. Identitas
Data Pasien Penanggung jawab
Nama Ny.S Ny. S
Umur 64 tahun 37 tahun
Agama Islam Islam
Pendidikan SD SMA
Pekerjaan Ibu rumah tangga Wiraswasta
Alamat Juwiring Juwiring
Suku/bangsa Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Tanggal masuk RS 02 Mei 2017 jam 16.30 WIB -
Diagnosa Medis Kistoma Ovari Sinistra -

2. Keluhan Utama
Ny. S mengatakan bahwa nyeri luka bekas operasi, nyeri bertambah saat
bergerak, sifatnya hilang timbul seperti diiris, saat ditanya pasien memilih
skala nyeri 5.
Kajian nyeri :
P = nyeri luka bekas operasi
Q = nyeri terasa tertusuk-tusuk
R = nyeri pada perut
S = skala nyeri 5
T = nyeri hilang timbul
3. Riwayat Haid
a. Menarche : ibu mengatakan menstruasi pertama kali umur 12 tahun
b. Siklus : ibu mengatakan menstruasinya teratur/ 28 hari
c. Sifat Darah : ibu mengatakan menstruasinya cair, berwarna merah
segar
d. Lamanya Haid : ibu mengatakan lama menstruasi 7 hari
e. Gangguan sewaktu menstruasi : ibu mengatakan tidak ada gangguan
menstuasi
4. Riwayat Obsteri
PA = P1 A0
No Umur L/P BBL Cara Lahir Penolong ASI Komplikasi
1 41 Th P 3000 gr Spontan Bidan Ya -
5. Riwayat Perkawinan
a. Status Perkawinan : janda
b. Pernikahan Ke : ibu mengatakan ini pernikahan ke 1 (satu)
6. Riwayat Keluarga Berencana
a. Jenis kontrasepsi sebelumnya : ibu mengatakan sebelum suaminya
meninggal menggunakan alat kontrasepsi kb suntik tiap 3 bulan
b. Waktu dan lama penggunaannya : 10 tahun
7. Riwayat Penyakit Sekarang
Ny. S mengatakan bahwa sejak 6 bulan terakhir terasa ada benjolan pada
perutnya namun tidak terasa sakit. 3 bulan terakhir benjolan semakin
membesar dan mulai ada rasa sakit. Akhirnya Ny. S memeriksakan
kondisinya ke RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten. Dari hasil USG
didapatkan ada massa pada ovarium kiri sehingga Ny. S harus menjalani
pembedahan untuk mengangkat massa diovariumnya.
8. Riwayat Penyakit Dahulu
Ny. S mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mengalami keputihan, ada
riwayat Hipertensi sejak 10tahun terakhir. Tidak ada riwayat DM, Asma,
Jantung.
9. Riwayat Penyakit Keluarga
Ny. S mengatakan bahwa di dalam keluarganya tidak ada yang menderita
penyakit menurun seperti, DM, HT atau asma ataupun menular seperti
ISPA, HIV/AIDS, TBC.
10. Kebutuhan Dasar
a. Nutrisi
Sebelum sakit : Ibu mengatakan saat dirumah makan sehari 3-4 kali
dengan porsi biasa dengan nasi, lauk, sayur, buah. Minum sehari 8-9
gelas air putih tapi kadang teh hangat.
Selama sakit : Ibu mengatakan belum diperbolehkan makan dan
minum karena masih 24 jam setelah operasi.
b. Eliminasi
Sebelum sakit : Ibu mengatakan saat dirumah BAK 8-10 kali per hari
dengan warna kuning, cair. BAB sehari sekali dengan konsistensi
lembek. Tidak mengalami keluhan saat BAB dan BAK
Selama sakit : Ibu mengatakan terpasang selang pipis, tampak
terpasang selang DC dengan volume 100 cc. Ibu mengatakan belum
BAB setelah operasi.
c. Aktivitas
Sebelum sakit : Ibu mengatakan saat dirumah aktivitasnya dilakukan
sendiri.
No Aktivitas dan latihan 0 1 2 3 4
1 Makan/minum √
2 Ambulasi √
3 Pindah √
4 Berdandan/berpakaian √
5 Mandi √
6 Toileting √
Selama sakit : Ibu mengatakan aktivitas dan latihan masih dibantu
oleh keluarga dan perawat serta alat, ibu tampak tirah baring dan
bedrest
No Aktivitas dan latihan 0 1 2 3 4
1 Makan/minum √
2 Ambulasi √
3 Pindah √
4 Berdandan/ berpakaian √
5 Mandi √
6 Toileting √
Keterangan :
0 : mandiri penuh
1 : dibantu sebagian
2 : dibantu oleh orang lain
3 : dibantu oleh orang lain dan alat
4 : tergantung penuh
d. Oksigenasi
Sebelum sakit : Ibu mengatakan bahwa tidak ada keluhan sesak nafas,
mudah lelah.
Selama sakit : tidak terpasang O2 dan juga tidak ada keluhan dengan
saluran pernapasan, RR= 22x/mnt.
e. Pengetahuan
Ibu mengatakan bahwa kurang mengetahui akan diagnosa medis yang
dialaminya.
f. Konsep Diri
Ibu mengatakan bahwa dirinya adalah seorang ibu untuk anaknya dan
nenek untuk cucu-cucunya. Meskipun dengan kondisi yang dialami
saat ini namun tetap yakin bahwa dengan dukungan keluarga dan
dengan pengobatan di rumah sakit maka dirinya akan lekas sembuh.
g. Seksualitas
Ibu mengatakan bahwa dirinya adalah seorang janda.

B. Data Obyektif
1. Keadaan Umum : Composmetis GCS : E4M6V5, lemah
2. TTV
TD = 150/90mmHg RR = 22x/mnt
N = 84x/mnt S = 36,60C
3. Mata : konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, tidak
ada penurunan penglihatan
4. Leher : tidak ada pembesaran tyroid
5. Dada/Mammae :
a. Inspeksi
Kanan/kiri simetris ,kebersihan terjaga
b. Palpasi
Besar payudara normal secara fisiologis, tidak ada nyeri tekan
6. Abdomen
a. Inspeksi
Bentuknya simetris, kebersihan terjaga, ada striae, hiperpigmentasi
pada perut, terdapat luka operasi ± 11x2 cm tertutup kassa steril dan
tidak rembes, tidak ada tanda-tanda infeksi
b. Palpasi
Vesika urinaria kosong.
c. Auskultasi
Jumlah peristaltik usus 10x/menit
7. Genetalia
Terpasang Dower Cateter ukuran 16 sejak tanggal 03 Mei 2017 dengan
volume 100 cc warna kuning jernih, bau khas
8. Ekstremitas
a. Atas : anggota gerak lengkap, tidak ada edema, dapat bergerak bebas,
terpasang infus di tangan kiri pada tanggal 02 Mei 2017 jam terpasang
infus RL 20 tpm
b. Bawah: anggota gerak lengkap, tidak ada edema, dapat bergerak bebas.
9. Pemeriksaan Penunjang
a. USG
Hasil : Tampak massa kistik sinistra dengan ukuran 15x16cm.
b. Thorax
Hasil : Pulmo dan besar cor dalam batas normal
c. Laboratorium : Tanggal : 02-05-2017
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
DARAH RUTIN
Hemoglobin 13.7 g/dL 12.0-16.9
Eritrosit 4.74 10^6/uL 4.20-5.50
Lekosit 7.4 10^3/uL 4.0-10.0
Trombosit 349 10^3/uL 150-450
Hematokrit 42.3 % 37.0-52.0
MCV 89.2 fL 80.0-99.0
MCH 28.9 fL 27-31
MCHC 32.4 g/dL 33.0-37.0
DIFF COUNT
Neutrofil 48.9 % 50-70
Limfosit 40.5 % 20-40
MXD 10.6 % 1.0-12.0
RDW 13.8 % 10.0-15.0
PTT
PTT 14.9 detik 10.8-14.4
RATIO (PTT) 1.18
PT 1.24 detik
Golongan Darah B
KIMIA KLINIK
Ureum 25.8 mg/dL 15.0-40.0
Creatinin 0.81 mg/dL 0.60-0.9
Bun 12.1 mg/dL 7.0-18.0
SGOT 26.9 U/L 7.0-31.0
SGPT 27.3 U/L 7.0-31.0
Gula Darah Sewaktu 132.67 mg/dL 70.00-140.00
Paket Elektrolit
Natrium 144.3 mmol/L 136.0-145.0
Kalium 3.21 mmol/L 3.50-5.10
Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif
HBs Ag Negatif Negatif
Anti HCV Negatif Negatif

10. Terapi
Hari/Tgl Terapi
Rabu, 03-05-2017 a. Infus Ringer Laktat 20tpm
b. Inj. Cefotaxim 1gr/12jam
c. Inj. Ketorolac 30mg/8jam
Kamis, 04-05-2017 a. Infus Ringer Laktat 20tpm
b. P/o Cefadroxil 500mg/12jam
c. P/o Mefenamid Acid 500mg/8jam
Jum’at, 05-05-2017 a. P/o Cefadroxil 500mg/12jam
b. P/o Mefenamid Acid 500mg/8jam
II. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1. DS : Ny. S mengatakan bahwa nyeri, Agen injuri fisik Nyeri akut
P= nyeri luka bekas operasi, Q= nyeri
terasa tertusuk-tusuk, R= nyeri pada
perut, S= skala nyeri 5, T= nyeri
hilang timbul
DO : Pasien tampak kesakitan. Wajah
pasien tampak tegang. TD: 150/90
mmHg
2. DS : Ny. S mengatakan bahwa untuk Kelemahan Gangguan
bergerak nyeri semakin bertambah, mobilitas fisik
dan beberapa aktivitas dibantu oleh
anggota keluarga yang lain.
DO : Beberapa aktivitas pasien
dibantu oleh anggota keluarga yang
lain. Pasien belum bisa miring kanan-
kiri.
3. DS : - Insisi post Resiko infeksi
DO : Terdapat luka post operasi pada pembedahan
perut pasien. Luka tertutup dengan
kassa dengan prinsip steril. Sekitar
luka tampak kemerahan.
4. DS : Ny. S mengatakan bahwa kurang Kurang pengetahuan Kecemasan
mengetahui akan diagnosa medis yang
dialaminya.
DO : Pasien cukup cemas dengan
diagnosa medis yang dialaminya.
Pasien bertanya tentang proses
penyembuhan dari penyakitnya.

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan.
3. Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan.
4. Resiko infeksi berhubungan dengan insisi post pembedahan.
IV. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
1. Nyeri akut NOC : Managemen Nyeri
berhubungan 1. Pain Level 1. Kaji nyeri secara komprehensif
dengan agen 2. Pain control termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
injuri fisik 3. Comfort level frekuensi, kualitas dan faktor
Kriteria Hasil : presipitasi
1. Mampu mengontrol nyeri 2. Ajarkan tentang teknik non
(tahu penyebab nyeri, farmakologi, tehnik relaksasi
mampu menggunakan tehnik 3. Berikan analgetik untuk mengurangi
nonfarmakologi untuk nyeri
mengurangi nyeri, mencari 4. Tingkatkan istirahat
bantuan) 5. Kolaborasikan dengan dokter jika ada
2. Melaporkan bahwa nyeri keluhan dan tindakan nyeri tidak
berkurang dengan berhasil
menggunakan manajemen Managemen lingkungan
nyeri 1. Batasi pengunjung
3. Wajah rileks 2. Sediakan tempat tidur yang nyaman
4. Menyatakan rasa nyaman dan bersih
setelah nyeri berkurang 3. Perhatikan hygiene pasien untuk
5. Tanda vital dalam rentang menjaga kenyamanan
normal 4. Atur posisi pasien yang nyaman

2. Gangguan NOC : Tingkat Mobilitas


mobilitas fisik Mobility level 1. Kaji tingkat mobilitas klien secara
berhubungan Kriteria Hasil : terus menerus
dengan 1. Melakukan rentang 2. Kaji kekuatan otot dan mobilitas sendi
kelemahan pergerakan penuh seluruh 3. Latih rentang pergerakan aktif/pasif
sendi untuk memperbaiki kekuatan dan daya
2. Klien dapat miring kanan tahan otot
maupun miring kiri 4. Latih tehnik membalik dan
3. Berbalik sendiri di tempat memperbaiki kesejajaran tubuh
tidur 5. Motivasi pasien untuk miring kanan
4. Klien dapat duduk kiri tiap 2 jam sekali
6. Anjurkan keluarga untuk membantu
aktivitas pasien

3. Kecemasan NOC : Anxiety Reduction


berhubungan 1. Kontrol kecemasan 1. Identifikasi tingkat kecemasan
dengan kurang 2. Koping 2. Gunakan pendekatan yang
pengetahuan Kriteria Hasil : menenangkan
1. Pasien mampu 3. Dorong pasien untuk mengungkapkan
mengidentifikasi dan perasaan, ketakutan
mengungkapkan gejala 4. Jelaskan semua prosedur dan apa yang
cemas dirasakan selama prosedur
2. Postur tubuh, ekspresi wajah, 5. Berikan informasi yang faktual
bahasa tubuh dan tingkat mengenai diagnosis, tindakan
aktivitas menunjukkan prognosis
berkurangnya kecemasan 6. Libatkan keluarga untuk mendampingi
pasien
7. Dengarkan pasien dengan penuh
perhatian
4. Resiko infeksi NOC : Kontrol infeksi
berhubungan 1. Immune Status 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai
dengan insisi 2. Knowledge : Infection pasien lain
post control 2. Pertahankan teknik isolasi
pembedahan. 3. Risk control 3. Batasi pengunjung bila perlu
Kriteria Hasil : 4. Instruksikan pada pengunjung untuk
1. Klien bebas dari tanda dan mencuci tangan saat berkunjung dan
gejala infeksi setelah berkunjung meninggalkan
2. Mendeskripsikan proses pasien
penularan penyakit, factor 5. Cuci tangan setiap sebelum dan
yang mempengaruhi sesudah tindakan keperawatan
penularan serta 6. Gunakan sarung tangan sebagai alat
penatalaksanaannya, pelindung
3. Menunjukkan kemampuan 7. Pertahankan lingkungan aseptik
untuk mencegah timbulnya selama perawatan
infeksi 8. Tingkatkan intake nutrisi
4. Jumlah leukosit dalam batas 9. Berikan terapi antibiotik bila perlu
normal Proteksi terhadap infeksi
5. Menunjukkan perilaku hidup 1. Monitor tanda dan gejala infeksi
sehat sistemik dan lokal
2. Batasi pengunjung
3. Pertahankan teknik isolasi k/p
4. Inspeksi kulit dan membran mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase
5. Inspeksi kondisi luka / insisi bedah
6. Dorong masukkan nutrisi yang cukup

Anda mungkin juga menyukai