Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH BIOKIMIA TANAMAN

LIPID (LEMAK)

DOSEN PENGAMPU:

Prof. Dr. Hj. Arzita, M. Si.

DISUSUN OLEH:

Rero Montero Manik ( D1A018024 )

Kelas : A

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JAMBI

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin-Nyalah
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Adapun tujuan
pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah BiokimiaTanaman kelas A pada
semester III, dengan makalah yang berjudul “Lipid/lemak”.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu atas bimbingan yang telah di berikan
kepada saya dan semua pihak yang telah berperan dalam pembuatan makalah ini dari awal
sampai akhir. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua .

Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna
dalam segi penyampaiannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sangat saya perlukan demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 20 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................................... i

Daftar Isi .................................................................................................................................. ii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1

1.3 Tujuan .................................................................................................................... 1

Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Lipid/Lemak........................................................................................2

2.2 Karakteristik Lipid/Lemak ....................................................................................2

2.3 Klasifikasi Lipid/Lemak ....................................................................................... 4

2.4 Fungsi Lipid/Lemak .............................................................................................. 5

Bab III Penutup

3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 6

DaftarPustaka .......................................................................................................................... 7
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Lipid/lemak adalah biomolekul yang sukar atau tidak dapat larut didalam air, karena lipid
umumnya merupakan molekul yang memiliki gugus non polar, sedangkan air merupakan molekul
yang memiliki gugus polar. Lipid dalam pelarut non polar seperti benzena, eter, heksana, dan metanol.

Lipid merupakan salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,
hewan, atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Lipida (dari kata Yunani,
lipos, lemak) dikenal oleh masyarakat awam sebagai minyak (organik, bukan minyak mineral atau
minyak bumi), lemak dan lilin. Lemak merupakan nutrisi yang penting bagi tubuh manusia. Lemak
berfungsi sebagai sumber tenaga tubuh.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari lipid?
2. Bagaimana karakteristik dan fungsi dari lipid?
3. Bagaimana klasifikasi ilpid?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi tentang lipid.
2. Mengetahui karakteristik dan fungsi lipid.
3. Mengetahui klasifikasi lipid.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lemak/Lipid

Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur Carbon ( C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat dapat larut dalam zat-zat pelarut
tertentu (zat pelaut lemak), seperti petroleum benzne, ether. Lemak yang mempunyai titik
lebur tinggi bersifat padat pada suhu kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah,
bersifat cair. Lemak yang padat pada suhu kamar disebut lemak atau gaji, sedangkan yang
cair pada suhu kamar disebut minyak. Pengertian Lemak yang lain adalah garam yang
terbentuk dari penyatuan asam lemak dengan alkohol organik yang disebut gliserol atau
gliserin. Lemak yang dapat mencair dalam temperatur biasa disebut minyak, sedangkan
dalam bentuk padat disebut lemak. Seperti halnya karbohidrat, lemak tersusun atas molekul
C, H, dan O dengan jumlah atom lebih banyak. Lemak juga merupakan sumber energi bagi
tubuh, 1 gram lemak mengandung 9 kalori.Ketiga asam lemak dalam trigliserida dapat sama
macamnya disebut lemak sederhana (simple fat) dan dapat pula berbeda atau gabungan dari 2
asam lemak berbeda disebut lemak campuran(mixed fat).

Lipid adalah suatu kelompok besar substansi biologik yang dapat larut dengan baik dalam
pelarut zat organik, seperti metanol, aseton, klorofom dan benzena. Sebaliknya lipid tidak
atau sukar alrut dalam air. Kelarutannya dalam air yang kecil disebabkan karena kekurangan
atom-atom yang berpolarisasi (O, N, S, P)

Asam lemak adalah asam karbonat dengan rantai hidrokarbon yang panjang dengan
rumus CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH. Sebagai komponen dari lipid, asam lemak
terdapat pada semua organisme. Asam lemak terutama berada dalam bentuk ester dengan
alkohol, misalnya dengan gliserol, spingosin atau kolesterol. Dalam jumlah kecil asam lemak
ditemukan juga dalam bentuk tidak teresterisasi, sehingga dikenal sebagai asam lemak bebas.

B. Klasifikasi Lemak/Lipid

Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan;


1 . Jenis-jenis Asam

Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol


dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam
lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua,
yaitu:

a. Asam lemak jenuh

Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai
karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam
stearat.

b. Asam lemak tak jenuh

Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada
rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat.

2. Hidrolisis Lemak

Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan ester dari alkohol
dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran (esterifikasi). Kebalikan dari reaksi
esterifikasi disebut reaksi hidrolisis ester.

R–CO–OH + R′ – OH ——-à R–C–OR′ + H2O

asam karboksilat alkohol ester

Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak.

Berdasarkan struktur kimianya :

a. Lemak sederhana (lemak & minyak)

b. Lemak majemuk (fosfolipid dan lipoprotein)

c. Lemak turunan (derivat lemak) asam lemak dan sterol

Berdasarkan Sumbernya:

a. Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan


b. Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan

Berdasarkan konsistensinya:

a. Lemak padat

b. Lemak cair

Berdasarkan wujudnya:

a. Lemak terlihat

b. Lemak tak terlihat

C. Karakteristik Lemak/Lipid

Karakteristik Fisik

1. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat sedangan lemak
tumbuhan berupa zat cair.

2. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan
lemak yang memiliki titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh.

3. Lemak yang mengandung lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang
mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.

4. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan merupakan
pelarut lemak yang baik.

5. Tidak larut dalam air atau bersifat hidrofibik, yang sangat penting dalam pembentukan
membrane sel.

Karakteristik Kimia

1. Penyabunan atau saponifikasi

2. Hidrolisis yang paing umum adalah dengan alkali atau enzim lipase. Hidrolisis dengan
alkali disebut penyabunan karena salah satu hsilnya adalah garam asam lemak yang disebut
sabun.

D. Fungsi Lemak

1. Menjadi cadangan energy dalam bentuk sel lemak

2. Lemak mempunyai fungsi seluler dan komponen structural pada membrane sel yang
berkaitan dengan karrbohidrat dan protein untuk menjalankan aliran air, ion dan molekul lain,
keluar dan masuk ke dalam sel.
3. Menopang fungsi senyawa organic, sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin
dan hormon steroid dan kelenjar empedu.

4. Menjadi supensi bagi vitamin A, D, E, K yang berguna untuk proses biologis.

5. Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melidungi tubuh
dari suhu luar yang kurang bersahabat.

6. Lemak mepakan sarana sirkulasi energy di dalam tubuh dan komponen utama yang
membentuk membrean semua jenis sel.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di dalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa lemak adalah
senyawa yang sangat berperan dalam tubuh. Di dalam melakukan perannya, lemak
mengalami beberapa proses yaitu pencernaan, penyerapan, transportasi dan ekskresi. Utilitas
lemak tidak hanya terbatas bagi manusia secara langsung, tapi juga untuk kebutuhan pangan.
Namun, sejalan dengan itu kelebihan dan kekurangan kandungan lemak dalam tubuh dapat
menimbulkan gejala negatif bagi tubuh. Oleh karena itu, kebutuhan lemak dalam tubuh harus
diseimbangkan dengan beberapa alternatif salah satunya adalah gaya hidup sehat.

B. Saran

Saya menyarankan kepada pembaca agar menjaga keseimbangan nutrisi yang masuk ke
dalam tubuh. Karena ketika nutrisi yang masuk di dalam tubuh itu berlebih atau kurang, maka
akan berdampak pada tubuh.. Mulailah melakukan gaya hidup sehat dari sekarang.
DAFTAR PUSTAKA

Koolman,Jan.,dan Rohm,Klaus-Hainrich.(2000).Atlas Berwarna dan Teks


Biokimia.Jakarta:Hipokrates

Montgomery,rex.,Dryer,Robert L.,Conway,Thomas W.,Spector,Athur A.(1993).Biokimia


Suatu Pendekatan Berorientasi Kasus.Yogyakarta:Gajah Mada University Press

Syaifuddin.(2006).Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan,E/3.Jakarta:EGC

Sartika, Ratu Ayu Dewi. "Pengaruh suhu dan lama proses menggoreng (deep frying) terhadap
pembentukan asam lemak trans." Makara Journal of Science (2010).

Sartika, R. A. D. (2010). Pengaruh suhu dan lama proses menggoreng (deep frying) terhadap
pembentukan asam lemak trans. Makara Journal of Science.

Sartika, Ratu Ayu Dewi. Pengaruh suhu dan lama proses menggoreng (deep frying) terhadap
pembentukan asam lemak trans. Makara Journal of Science, 2010.

Anda mungkin juga menyukai