Anda di halaman 1dari 3

Bergulirnya era reformasi yang digelorakan oleh para mahasiswa membawa banyak perubahan

pada segala bidang di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ada perubahan positif yang tentu
bermanfaat bagi masyarakat, dan juga ada perubahan negatif yang berdampak bagi keutuhan
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dampak buruk yang paling nyata adalah memudarnya semangat nasionalisme dan kecintaan
pada negara. Adanya perbedaan pendapat antar golongan atau ketidaksetujuan dengan kebijakan
pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu sistem politik. Namun berbagai tindakan
anarkis yang sering terjadi dengan mengatas namakan demokrasi menunjukkan bahwa semangat
kebersamaan bangsa ini mulai menurun. Kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi,
telah menjadi tujuan utama. Hal ini, menunjukkan semangat untuk membela negara ini mulai
menurun.

Hal tersebut, membuka peluang ancaman dari luar untuk memporak-porandakan kemerdekaan
negara yang telah diraih dengan susah payah oleh para pendahulu bangsa. Bentuk Potensi
ancaman dari luar tersebut tampaknya lebih mengarah pada hancurnya moral serta kebudayaan
bangsa ini. Mulai dari propaganda, peredaran narkotika dan obat-obat terlarang, film-film porno
atau berbagai kebudayaan asing yang masuk dan mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia
terutama generasi muda, yang pada gilirannya dapat menyingkirkan kebudayaan-kebudayaan asli
bangsa Indonesia.

Mengetahui permasalahan tersebut, menjadi sebuah keharusan bagi mahasiswa untuk menjadi
pelopor dalam menjalankan fungsi control terhadap negara. Agenda reformasi adalah tanggung
jawab kita semua yang terpanggil sebagai kaum intelektual, kaum yang kritis, memiliki semangat
dan rasa sosial yang tinggi, dan yang terpenting memiliki idealisme untuk memperjuangkan
nasib rakyat di daerahnya masing-masing. Mahasiswa dapat diartikan sebagai salah satu elemen
yang bercita-cita mewujudkan bangsa Indonesia menjadi lebih baik dan menjadi negara yang
berprestasi dalam segala hal. Nasionalisme sebuah bangsa menentukan arah pergerakan bangsa
tersebut kepada pilihan yang lebih baik atau buruk. Mahasiswa harus memiliki sikap kritis,
dengan mencoba menelusuri permasalahan sampai ke akar-akarnya. Dengan adanya sikap kritis
dalam diri mahasiswa diharapkan akan timbul sikap korektif terhadap kondisi yang sedang
berjalan. Pemikiran prospektif ke arah masa depan harus hinggap dalam pola pikir setiap
mahasiswa.

Nasionalisme adalah paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri (KBBI).
Pembuktian Nasionalisme sewajarnya dilakukan dalam bentuk karya nyata dan prestasi yang
mampu menjadikan sebuah inspirasi bagi banyak orang. Mengejar prestasi secara akademik
dengan pembuktian hasil yang memuaskan merupakan bentuk Nasionalisme jika diiringi dengan
semangat inovasi dan kreatifitas untuk mengembangkan masyarakat. Mahasiswa kini dituntut
mampu membuat karya nyata yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.
Mahasiswa harus menyadari, ada banyak hal di negara ini yang harus diluruskan dan diperbaiki.
Kepedulian terhadap negara dan komitmen terhadap nasib bangsa di masa depan harus
diinterpretasikan oleh mahasiswa ke dalam hal-hal yang positif. Memang tidak bisa dipungkiri,
bahwa mahasiswa sebagai social control terkadang juga kurang bisa mengontrol dirinya sendiri.
Sehingga mahasiswa harus menghindari tindakan dan sikap yang dapat merusak status yang
disandangnya, termasuk sikap hedonis-materialis yang banyak menghinggapi mahasiswa.
Kepedulian dan nasionalisme terhadap bangsa dapat pula ditunjukkan dengan keseriusan
menimba ilmu di bangku kuliah. Mahasiswa dapat mengasah keahlian dan spesialisasi pada
bidang ilmu yang mereka pelajari di perguruan tinggi, agar dapat meluruskan berbagai
ketimpangan sosial ketika terjun di masyarakat kelak.

Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan secara santun tanpa mengurangi esensi dan
agenda yang diperjuangkan. Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi, harus tetap
tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa. Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa,
sebagai agen pengendali untuk mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap
perubahan yang telah mereka perjuangkan. Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau
harum keadilan sosial dan solidaritas kerakyatan. Untuk mengamalkan sikap nasionalisme tidak
harus dengan ikut menjaga di perairan atau tempat lainnya. Tapi, bagi para anak muda dan
pelajar mereka dapat mengamalkannya melalui kegiatan yang biasa mereka lakukan sehari-hari.
Seperti menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar, memelihara nilai--nilai positif
(hidup rukun, gotong royong, dll), menjaga kerukunan umat beragama, serta tindakan-tindakan
lainnya. Mahasiswa sebagai generasi muda bangsa Indonesia diharapkan dapat terus membangun
bangsa. Salah satu cara untuk mencapainya adalah dengan menumbuhkan kesadaran
nasionalisme pada masing-masing pribadi bangsa ini.Bergulirnya era reformasi yang digelorakan
oleh para mahasiswa membawa banyak perubahan pada segala bidang di Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Ada perubahan positif yang tentu bermanfaat bagi masyarakat, dan juga ada
perubahan negatif yang berdampak bagi keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dampak buruk yang paling nyata adalah memudarnya semangat nasionalisme dan kecintaan
pada negara. Adanya perbedaan pendapat antar golongan atau ketidaksetujuan dengan kebijakan
pemerintah adalah suatu hal yang wajar dalam suatu sistem politik. Namun berbagai tindakan
anarkis yang sering terjadi dengan mengatas namakan demokrasi menunjukkan bahwa semangat
kebersamaan bangsa ini mulai menurun. Kepentingan kelompok, bahkan kepentingan pribadi,
telah menjadi tujuan utama. Hal ini, menunjukkan semangat untuk membela negara ini mulai
menurun.

Hal tersebut, membuka peluang ancaman dari luar untuk memporak-porandakan kemerdekaan
negara yang telah diraih dengan susah payah oleh para pendahulu bangsa. Bentuk Potensi
ancaman dari luar tersebut tampaknya lebih mengarah pada hancurnya moral serta kebudayaan
bangsa ini. Mulai dari propaganda, peredaran narkotika dan obat-obat terlarang, film-film porno
atau berbagai kebudayaan asing yang masuk dan mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia
terutama generasi muda, yang pada gilirannya dapat menyingkirkan kebudayaan-kebudayaan asli
bangsa Indonesia.

Mengetahui permasalahan tersebut, menjadi sebuah keharusan bagi mahasiswa untuk menjadi
pelopor dalam menjalankan fungsi control terhadap negara. Agenda reformasi adalah tanggung
jawab kita semua yang terpanggil sebagai kaum intelektual, kaum yang kritis, memiliki semangat
dan rasa sosial yang tinggi, dan yang terpenting memiliki idealisme untuk memperjuangkan
nasib rakyat di daerahnya masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai