7.

Tribe dalam komunitas penelitian

Implikasi dari paradigma (terkait nilai dalam diri mereka sendiri) tidak hanya bersifat
kognitif, tetapi sangat penting dalam membangun identitas peneliti. Ada beberapa
konsekuensi positif bagi peneliti bahwa mereka termasuk dalam kelompok tertentu. Penting
bagi peneliti muda dalam mengembangkan jaringan ketika mereka mengarahkan jalan
mereka ke publikasi antar-nasional pertama mereka. Kelompok akademik tersebut diberi
label sebagai “tribe”.

Meskipun memiliki “tribe” tertentu memiliki beberapa konsekuensi positif, ia juga dapat
mengarah pada dogmatisme dan kecenderungan defensif disfungsional dalam berbagai
paradigma. Proposisi baru yang lebih radikal, atau refleksi diri yang kritis, dapat dengan
mudah dilabeli sebagai non-isu atau orang orangan sawah. Ini adalah cara paling pasti bagi
'tribe' untuk merobohkan ide-ide baru. Hasilnya adalah perdebatan sangat cepat beresiko
menjadi terlalu politis. Dalam setiap paradigma, para elit yang secara implisit
mengasumsikan bahwa hanya dia yang memiliki lisensi untuk berinovasi secara radikal.
Oleh karena itu, dalam posisi yang heterogen, kita harus mewaspadai risiko semacam itu dan
aspek disfungsional yang potensial, serta terbuka untuk memunculkan ide-ide dan paradigma
baru yang muncul!

8. Konsekuensi untuk penelitian akuntansi manajemen?

Tujuan Khusus Penelitian Akuntansi Manajemen ini adalah untuk memberikan wawasan
tentang peran dan efek paradigma dalam penelitian akuntansi, berfokus pada akuntansi
manajemen.

Merchant (masalah ini) menggambarkan dan mengkomentari fenomena dari sudut pandang
Amerika-Utara. Di Eropa, ide penelitian akuntansi multi-paradigma diapresiasi, dan
penelitian akuntansi manajemen berjalan dengan baik. Sebagian besar makalah akuntansi
manajemen yang diserahkan ke konferensi dan workshop, serta beberapa seri konferensi
tentang akuntansi manajemen dan jurnal yang memiliki reputasi baik yang menerbitkan
semua jenis riset akuntansi manajemen (kualitas tinggi). Tetapi di Amerika Utara,
penelitian akuntansi manajemen jauh berbeda dan lebih suram. Tidak banyak universitas
yang memiliki akuntansi manajemen sebagai fokus mereka atau sebagai bidang penelitian
yang kuat, disertasi doktor akuntansi manajemen semakin sedikit, akuntansi manajemen
kurang terlihat dalam program MBA, dan universitas merekrut sedikit dan kurang fokus pada
Sarjana akuntansi manajemen. Perbedaan penting antara Eropa dan Amerika Utara bisa
dibilang didorong oleh dominasi besar dari arus utama yang homogen di wilayah yang
terakhir.

Malmi (masalah ini) menyoroti efek disfungsional dari garis batas paradigmatik.
Pengalamannya menggunakan pendekatan penelitian konstruktif dan upayanya untuk
menanggapi Zimmerman (2001) menggambarkan yang terjadi ketika sebuah penelitian jatuh
di antara paradigma yang lebih mapan, serta penelitian induktif yang menggambarkan
kekuatan ilmu pengetahuan normal dalam arus utama fungsionalis penelitian akuntansi.
Pengalaman Malmi tersebut dapat dipandang sebagai menggambarkan suatu fenomena
tribe dalam akademisi.

Modell (masalah ini) mendekati masalah paradigma dari perspektif metode campuran.
Kekhawatir tentang hambatan antara paradigma, yang membuat dialog di antara mereka sulit.
Metode campuran ini diteliti secara luas dalam konteks penelitian akuntansi manajemen,
diskusi tersebut agak teknis, dan potensi metode campuran untuk mendorong dialog lintas
paradigma telah menerima sedikit perhatian. Dia menceritakan pengalamannya ketika
beroperasi di jalan tengah antara paradigma yang relatif belum dipetakan. Reaksi-reaksi yang
ia terima dari kamp-kamp paradigmatik yang berbeda, yang jelas menunjukkan mereka
berbeda suku, membuat paradigma lintas-pekerjaan tersebut menantang baginya, seperti
berjalan-jalan di ladang ranjau. Saran utama Modell sebagai jalan keluar dari kesulitan
semacam itu adalah mendorong metode campuran yang berpikiran peneliti untuk
menggunakan konsep meta-triangulasi. Dia membuka konsep rumit ini dengan cara yang
bermanfaat dan berwawasan luas dalam karyanya