1
1. Subjektif
Bayi laki-laki dengan keluhan utama kejang sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit,
kejang terjadi seluruh tubuh. Tangan dan kaki pasien kaku. Kejang 1 kali selama ± 3
menit. Setelah kejang berhenti, pasien menangis. Sebelumnya pasien panas sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit, panas memdadak tinggi, panas dirasakan tinggi pada
perabaan. Sudah di berikan penurun panas, panas turun tapi tidak sampai normal,
kemudian naik lagi. Panas juga disertai batuk, batuk tidak berlendir, batuk tidak sertai
sesak nafas. Muntah tidak ada, BAB/BAK biasa. Riwayat kejang demam sebelumnya
disangkal. Riwayat kejang demam dalam keluarga (+) ayah pasien.
2. Objektif
Status pasien
Keadaan Umum : Pasien tampak sakit sedang
Kesan Sakit : Compos mentis
Nadi : 120x/menit Anemis : (-)
Pernapasan : 32 x/menit Ikterik : (-)
Temperatur : 39,0C Dyspnoe : (-)
BB : 11 KgOedem : (-)
Pemeriksaan fisik
Kepala : conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Thorax : SP vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
Abdomen: Inspeksi : Perut simetris
Palpasi : Datar lemas, hepar dan lien tidak teraba
Perkusi : Timpani
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
Ekstremitas : akral hangat, RF (+), RP (-), TRM (-)
Laboratorium
Hb : 11,7 g/dL
Hct : 32,4 %NS1 : negatif
Leu : 7.500 /mm3
Eri : 4.480.000 /mm3
Trom : 328.000 /mm3
2
3. Plan :
1. Terapi :
O2 via nasal canul = 2 lpm
IVFD RL 14-15 tpm (mikrodrips)
Koreksi suhu badan → 38˚C = 15-16 tpm
→ 39˚C = 17-18 tpm
→ 40˚C = 19-20 tpm
Paracetamol drips 110 mg/ 4 Jam
Diazepam supp 10 mg (jika kejang)
Monitoring KU dan VS per 4 jam
Awasi timbulnya kejang