Anda di halaman 1dari 38

Dilengkapi:

PANDUAN DZIKIR PAGI  Bahasa Arab


 Bahasa Latin
 Bahasa Indonesia
 Keterangan dan sumber hadits
1. DZIKIR PAGI - AYAT KURSI (DIBACA
َ
1X)
ُ‫الر ِجي ِْم‬
َ ‫ان‬ َ ‫ش ْي‬
ُِ ‫ط‬ َُِ ‫ع ْو ُذُ ِب‬
َ ‫اّلل ِمنَُ ال‬ ُ ‫أ‬

ٓ‫عندَهُۥ‬ُِ ‫ض ُۚ َمن ذَا الَذِى يَ ْشفَ ُُع‬ ُ ِ ‫ت َو َما فِى ْاْل َ ْر‬ ُِ ‫س َم َاوا‬ َ ‫ّل ن َْومُ ُۚ لَهُۥ َما فُِى ال‬َُ ‫ّل تَأ ْ ُخذُهُۥ ِسنَةُ َو‬َُ ُۚ ‫ّل ُه َُو ْال َحىُ ْالقَيو ُُم‬ َُ ‫ل ِإلَ ٰـ ُهَ ِإ‬َُ ُ‫اّلل‬
َُ
ُِ ‫اوا‬
‫ت‬ َُ ‫س َم‬ َُ ِ‫ن ِع ْل ِم ِهۦٓ إ‬
َ ‫ّل بِ َما شَآ َُء ُۚ َو ِس َُع ُك ْر ِسي ُهُ ال‬ ُْ ‫ش ْىءُ ِم‬
َ ِ‫طونَُ ب‬ َُ ‫ّل بِإِ ْذنِ ِهۦ ُۚ يَ ْعلَ ُُم َما بَيْنَُ أَ ْيدِي ِه ُْم َو َما خ َْلفَ ُه ُْم ُۚ َو‬
ُ ‫ّل يُ ِحي‬ َُ ِ‫إ‬
﴾٢٥٥﴿ ‫ظ ُه َما ُۚ َو ُه َُو ْال َع ِلىُ ْال َع ِظي ُُم‬ ُ ‫ّل َيئُودُهُۥ ِح ْف‬
َُ ‫ض ُۚ َو‬ َُ ‫َو ْاْل َ ْر‬

Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk


Allah, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia Yang Hidup Kekal lagi terus-
menerus mengurus (makhluk-Nya). Tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di
langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah
mengetahui apa-apa yang di hadapan dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui
apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan
bumi, dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar. (Al-Baqarah [2]: 255).
HR. An-Nasai dalam Amalul Yaum wal Lailah No. 100 dan Ibnus Sinni no. 121, dinyatakan
shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami' 5/329 dan Silsilah Hadits Shahih, 2/697 no.
972.
FAIDAH MEMBACA AYAT KURSI PAGI HARI
"Barangsiapa membaca kalimat ini ketika pagi hari, maka ia dijaga dari (ganguan) jin hingga sore
hari. Dan barangsiapa mengucapkannya ketika sore hari, maka ia dijaga dari (ganguan) jin hingga
pagi hari."
(HR. Al-Hakim 1/562. Al-Albani berpendapat hadits tersebut shahih dalam Shahih At-Targhib wat
Tarhib 1/273 dan beliau menisbatkan hadits tersebut kepada An-Nasa'i dan Ath-Thabrani, beliau
berkata, isnad Ath-Thabrani jayyid).
Hadits selengkapnya:
Dari Ubay bin Ka'ab radliallahu 'anhu, bahwa suatu ketika ada seorang jin yang mencuri kebun
kurmanya. Jin itu beliau tangkap, untuk dilaporkan kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Jin
itupun memelas agar dilepaskan. Sebagai gantinya, dia memberikan satu wirid kepada Ubay. Jin itu
mengatakan: (dzikir di atas). Barangsiapa yang membacanya ketika sore maka dia akan dilindungi
dari (gangguan) kami sampai pagi. Barangsiapa yang membacanya ketika pagi maka dia akan
dilindungi dari (gangguan) kami sampai sore. Kemudian, Ubay mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa
sallam dan menceritakan kejadian yang dia jumpai. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Si
makhluk jelek itu benar." (maksud makhluk jelek adalah jin tersebut).
(HR. An Nasa'i dan At Thabrani dan dishahihkan Al Albani).
2. DZIKIR PAGI - SURAT AL IKHLAS (DIBACA 3X)
ُ‫ُالر ِح ِيم‬
َ ‫ان‬ ِ ‫ُالر ْح َم‬
َ ‫اّلل‬ ِ َ ُ‫ِب ْس ِم‬
﴾٤﴿ُ‫﴾ُولَ ْمُيَ ُكنُلَهُۥُ ُكفُ ًواُأ َ َح ٌۢد‬
َ ٣﴿ُ‫ُولَ ْمُيُولَ ْد‬
َ ‫﴾ُلَ ْمُيَ ِل ْد‬٢﴿ُُ‫ص َمد‬ َ ١﴿ُ‫ُاّللُُأ َ َحد‬
َ ‫﴾ُاّللُُال‬ َ ‫قُ ْلُ ُه َو‬
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(1) Katakanlah: Dialah Allah Yang Maha Esa.
(2) Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.
(3) Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan.
(4) Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.
(Al-Ikhlas [112]: 1-4).
HR. Abu Dawud 2/86, An-Nasai 3/68. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 2/8. Ketiga
surat (surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas)
dinamakan Al-Mu'awwidzaat, lihat pula Fathul Baari 9/62.
3. DZIKIR PAGI - SURAT AL FALAQ (DIBACA 3X)
ُ‫ُالر ِح ِيم‬
َ ‫ان‬ ِ ‫ُِالر ْح َم‬
َ ‫اّلل‬
َ ُ‫بِ ْس ِم‬
ُ‫﴾ُو ِمنُش َِرُ َحا ِسدُ ِإذَا‬ ْ ِ‫﴾ُو ِمنُش َِرُالنَفَاثَاتُِف‬
َ ٤﴿ُِ‫ىُالعُقَد‬ َ ٣﴿ُ‫ب‬ َ ٢﴿ُ َ‫﴾ُمنُش َِرُ َماُ َخلَق‬
َ َ‫﴾ُو ِمنُش َِرُغَا ِسقُ ِإذ‬
َ ‫اُو َق‬ ِ ١﴿ُ‫ق‬ ْ ‫ب‬
ِ َ‫ُالفَل‬ ُ َ‫قُ ْلُأ‬
ِ ‫عوذُُ ِب َر‬
﴾٥﴿َُ‫سد‬ َ ‫َح‬
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(1) Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Subuh.
(2) Dari kejahatan makhluk-Nya.
(3) Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.
(4) Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul.
(5) Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.
(Al-Falaq [113]: 1-5).
HR. Abu Dawud 2/86, An-Nasai 3/68. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 2/8. Ketiga surat (surat Al-
Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas) dinamakan Al-Mu'awwidzaat, lihat pula Fathul Baari 9/62.
4. DZIKIR PAGI - SURAT AN-NAAS (DIBACA 3X)
ُ‫ُالر ِح ِيم‬
َ ‫ان‬ ِ ‫ُِالر ْح َم‬
َ ‫اّلل‬َ ُ‫بِ ْس ِم‬
ُ ِ َ‫ُورُالن‬
‫اس‬ ِ ‫صد‬ ُ ‫﴾ُالَذِىُيُ َو ْس ِو‬٤﴿ُ‫اس‬
ُ ُ‫سُ ِفى‬ ْ ‫اس‬
ِ َ‫ُال َخن‬ ْ ‫﴾ُمنُش َِر‬
ِ ‫ُال َو ْس َو‬ ِ ٣﴿ُ‫اس‬ ِ َ‫﴾ُ ِإلَ ٰـ ِهُالن‬٢﴿ُ‫اس‬
ِ َ‫﴾ُ َم ِل ِكُالن‬١﴿ُ‫اس‬
ِ َ‫بُالن‬ ُ َ‫قُ ْلُأ‬
ِ ‫عوذُُ ِب َر‬
﴾٦﴿ُ‫اس‬ ِ َ‫ُوالن‬ ْ َ‫﴾ُمن‬
َ ‫ُال ِجنَ ِة‬ ِ ٥﴿
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
(1) Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia.
(2) Raja manusia.
(3) Sembahan manusia.
(4) Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi.
(5) Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.
(6) Dari jin dan manusia.
(An-Nas [114]: 1-6).
HR. Abu Dawud 2/86, An-Nasai 3/68. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 2/8. Ketiga surat (surat
Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas) dinamakan Al-Mu'awwidzaat, lihat pula Fathul Baari 9/62.
FAIDAH MEMBACA SURAT AL IKHLAS, AL FALAQ DAN AN-NAAS

"Barangsiapa membaca tiga surat tersebut (surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas,
ketiganya dinamakan Al-Mu'awwidzaat) sebanyak 3x setiap pagi dan sore hari, maka
itu (tiga surat tersebut) cukup baginya dari segala sesuatu." (Yaitu melindunginya dari
segala bentuk bahaya dengan izin Allah).
5. DZIKIR PAGI KE-1 (DIBACA 1X)
ُ‫ب‬ِ ‫ َر‬.ُ‫ش ْيءُقَُ ِديْر‬َ ُ‫علَىُ ُك ِل‬ َ ُ‫ُُو ُه َو‬ ْ ‫ُولَه‬
َ ‫ُُال َح ْمد‬ َ ُ‫ُُال ُم ْلك‬
ُْ ‫ُلَه‬،ُ‫ش ِري َْكُلَه‬َُ َُ‫ُو ْحدَهُُّل‬،
َ ُ‫ُاّلل‬ َ ِ ‫ُو ْال َح ْمد‬،ِ
َ َ‫ُّلَُ ِإلَ ٰـهَُ ِإّل‬،ِ‫ُُّلل‬ َ ‫ُّلل‬ َ ِ ُ‫ُال ُم ْلك‬
ْ ‫ص َب َح‬
ْ َ‫َاُوأ‬
َ ‫ص َب ْحن‬ ْ َ‫أ‬
‫س ْو ُِء‬
ُ ‫ُو‬ ْ َ‫ُمن‬
َُ ‫ُال َك‬
َ ‫س ِل‬ ُ َ‫بُأ‬
ِ ‫ع ْوذُُ ِب َك‬ ِ ‫ُر‬، َ ُ‫ُوش َِرُ َماُبَ ْعدَه‬ ْ َ‫ُم ْنُش َِرُ َماُفِ ْيُ َُهاذ‬
َ ‫اُاليَ ْو ِم‬ َ ُ‫أَ ْسأَلُ َكُ َخي َْرُ َماُفِ ْيُهَاذَاُ ْاليَ ْو ِمُ َو َخي َْرُ َماُبَ ْعدَه‬
ُ َ‫ُوأ‬،
ِ ‫ع ْوذُُ ِب َك‬
ُِ َ‫عذَابُفِيُالن‬
‫ار‬ ِ ‫ع ْوذُُبِ َك‬
َ ُ‫ُم ْن‬ ُ َ‫بُأ‬
ِ ‫ُر‬،َ ‫ْال ِكبَ ُِر‬
ْ ‫عذَابُ ِف‬
ُ‫يُالقَب ِْر‬ َ ‫َو‬
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillaah, wal hamdulillaah, laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika
lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir. Robbi as-aluka khoiro maa fii
haadzal yaumi wa khoiro maa ba'dahu, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzal yaumi wa syarri
maa ba'dahu, robbi a'uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar, robbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin-
naari wa 'adzaabin fil qobr.
Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak
ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya.
Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Hai Tuhan,
aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu
dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari
kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari siksaan di
Neraka dan kubur.
HR. Muslim 4/2088.
FAIDAH DZIKIR PAGI KE-1
• Doa di atas berdasarkan hadis dari Ibnu Mas'ud radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam ketika pagi membaca: (doa di atas).
• Doa di atas menunjukkan sikap ketundukan seorang muslim kepada Allah. Dia mengawali
paginya atau sore harinya dengan ikrar dan berbagai pengakuan. Dia berikrar tentang
keabadian kerajaan Allah. Dia memuji Allah di waktu paginya. Dia berikrar tentang laa
ilaaha illallaah, dan beberapa ikrar lainnya. Kemudian diikuti dengan berdoa, memohon
kepada Allah agar diberi kebaikan pada malam atau hari itu, dan dilindungi dari segala
bentuk keburukan pada malam atau hari itu. Yang bisa jadi tidak kita ketahui dan datang
tanpa disangka-sangka.
• Kemudian seorang muslim memohon perlindungan dari penyebab keburukan, yaitu sikap
malas dan dampak dari sikap malas, yaitu kondisi buruk di hari tua. Di penghujung doa ini,
seorang muslim berlindung kepada Allah dari siksa hari akhir, yaitu siksa kubur dan siksa
neraka.
6. DZIKIR PAGI KE-2 (DIBACA 1X)
ُ ‫ُو ِإلَي َْكُالن‬،
ُ‫ش ْو ُر‬ َُ ُ‫ُو ِب َكُنَ ُم ْوت‬،‫ا‬
َ َ‫ُو ِب َكُن َْحي‬،‫َا‬ َ ‫ُو ِب َكُأ َ ْم‬،‫َا‬
َ ‫س ْين‬ ْ َ ‫اَللَ ُه َمُ ِب َكُأ‬
َ ‫صبَ ْحن‬
Allaahumma bika ash-bahnaa, wa bika amsainaa, wa bika nahyaa, wa bika
namuutu, wa ilaikan-nusyuur.
Ya Allah, dengan rahmat dan pertolonganMu kami memasuki waktu pagi, dan dengan
rahmat dan pertolonganMu kami memasuki waktu sore. Dengan rahmat dan
pertolonganMu kami hidup dan dengan kehendakMu kami mati. Dan kepadaMu
kebangkitan (bagi semua makhluk).
HR. At Turmudzi 3391 dan dishahihkan Al-Albani.
FAIDAH DZIKIR PAGI KE-2
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, beliau berkata: Ketika masuk waktu pagi, Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam biasa membaca: (dzikir pagi) dan ketika sore beliau
membaca: (dzikir sore).

Doa di atas menunjukkan betapa orang yang membacanya adalah orang yang
sangat pasrah kepada Allah. Dia mengakui bahwa dirinya mampu hidup di hari itu,
semata karena nikmat dari Allah ta'ala. Dia senantiasa dalam kondisi mengakui hal
itu selama hidup dan matinya. Dia juga mengakui bahwa dia bakal kembali kepada
Allah ta'ala.
7. DZIKIR PAGI KE-3 (DIBACA 1X) SAYYIDUL ISTIGHFAR
ِ ‫ع ْوذُُبِ َك‬
َ ُ‫ُم ْنُش َِرُ َُما‬
،ُُ‫صنَ ْعت‬ ُ َ ‫ُأ‬، ُ‫ط ْعت‬ َ َ ‫ست‬
ُْ ‫ِكُ َماُا‬ َ ‫ُو َو ْعد‬ َ ‫علَىُ َع ْهد‬
َ ‫ِك‬ َُ ُ‫ُوأَنَا‬،
َ ‫ُوأَنَاُ َع ْبد َُك‬، َ ‫ُ َخلَ ْقتَنِ ْي‬،‫ت‬ َ ‫ُّلَُ ِإلَ ٰـهَُ ِإّلَُأ َ ْن‬،‫ُربِ ْي‬
َ ‫ت‬َ ‫اَللَ ُه َمُأ َ ْن‬
َُ ‫بُ ِإّلَُأ َ ْن‬
‫ت‬ َ ‫ُفَإِنَهُُّلَُُيَ ْغ ِف ُرُالذنُ ْو‬،‫ُفَا ْغ ِف ْرُ ِل ْي‬،‫ُ َوأَبُ ْو ُءُبِذَ ْنبِ ْي‬،‫ي‬
َُ َ‫أَبُ ْو ُءُلَ َكُبِنِ ْع َمتِ َكُ َعل‬
Allaahumma anta robbii, laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii, wa anaa 'abduka, wa anaa
'alaa 'ahdika wa wa'dika mas-tatho'tu, a'uudzu bika min syarri maa shona'tu, abuu-u laka
bini'matika 'alayya, wa abuu-u bidzanbii, faghfir lii, fa-innahu laa yagh-firudz-dzunuuba
illaa anta.
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali
Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hambaMu. Aku akan setia pada
perjanjianku denganMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari kejelekan yang
kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu,
ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.

HR. Al Bukhari no. 5522, 6306 dan 6323, at-Tirmidzi no. 3393, an-Nasa'i no. 5522 dan
lain-lain.
FAIDAH DZIIR SORE KE-3 (SAYYIDUL ISTIGHFAR)
Dari Syaddad bin Aus radhiallahu 'anhu bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Sayyidul Istighfar
adalah bacaan: (doa di atas)." Kemudian beliau menyebutkan keutamaannya: "Barangsiapa yang membaca doa ini
dengan penuh keyakinan di sore hari, kemudian dia mati pada malam harinya (sebelum pagi) maka dia termasuk ahli
surga. Dan barangsiapa yang membacanya dengan penuh keyakinan di pagi hari, kemudian dia mati pada siang
harinya (sebelum sore) maka dia termasuk ahli surga."
Keterangan:
Dinamakan Sayyidul Istighfar, karena bacaan istighfar di atas adalah lafal istighfar yang paling mulia dibandingkan
lafal istighfar lainnya. Dalam lafal istighfar ini, terdapat 8 aspek yang menjadikan istighfar ini memiliki keutamaan
yang besar:
• Dimulai dengan pujian kepada Allah.
• Adanya pengakuan bahwa dirinya adalah hamba Allah, makhluk Allah yang berusaha menghambakan dirinya
kepada Allah.
• Mengimani adanya janji Allah, sehingga sang hamba sangat berpijak pada ikrarnya untuk mendapatkan janji
Tuhannya.
• Pengakuan akan kekurangan dirinya, dengan sekaligus memohon perlindungan kepada Tuhannya dari keburukan
dirinya.
• Pengakuan terhadap banyaknya nikmat yang telah Allah berikan kepada dirinya, yang ini mewakili rasa syukur.
• Pengakuan terhadap banyaknya dosa dan kelancangannya, yang ini merupakan bentuk taubatnya.
• Diakhiri dengan permohonan ampunan yang setulusnya kepada Allah.
• Dengan keyakinan, tidak ada Dzat yang mampu mengampuni dosa-dosa hamba kecuali Allah, Sang Maha Kasih
Sayang.
(Fiqh al-Adiyah, 3/15).
8. DZIKIR PAGI KE-4 (DIBACA 3X)
َ ‫ّلَ أَ ْن‬
ُ‫ت‬ ُ ‫ّلَ ِإلَ ٰـ ُهَ ِإ‬
ُ ،‫ي‬ ُْ ‫ص ِر‬
َ َ‫ي ب‬ ُْ ُِ‫ي ف‬ َ ‫ اَللَ ُه َُم‬،‫ي‬
ُْ ِ‫عافِن‬ ُْ ‫س ْم ِع‬
َ ‫ي‬ُْ ِ‫ي ف‬ َ ‫ اَللَ ُه َُم‬،‫ي‬
ُْ ِ‫عافِن‬ ُْ ِ‫ي بَدَن‬ ُْ ِ‫ي ف‬ َ ‫اَللَ ُه َُم‬
ُْ ِ‫عافِن‬
.‫ت‬ َُ ‫ّلَ أَ ْن‬
ُ ‫ّلَ ِإلَ ٰـ ُهَ ِإ‬
ُ ،‫ْر‬ُِ ‫ب ْالقَب‬ ُِ ‫عذَا‬ َ ‫ن‬ ُْ ‫ك ِم‬ ُ َ‫ َوأ‬،‫ك ِمنَُ ْال ُك ْف ُِر َو ْالفَ ْق ُِر‬
َُ ‫ع ْو ُذُ ِب‬ َُ ‫ع ْو ُذُ ِب‬ُ َ‫اَللَ ُه َُم ِإنِي أ‬
Allaahumma 'aafinii fii badanii, allaahumma 'aafinii fii sam'ii, allaahumma 'aafinii fii bashorii, laa
ilaaha illaa anta. Allaahumma innii a'uudzu bika minal kufri wal faqr, wa a'uudzu bika min
'adzaabil qobr, laa ilaaha illaa anta.
Ya Allah, selamatkan tubuhku (dari penyakit dan yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan
pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan). Ya Allah,
selamatkan penglihatanku, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. Ya Allah,
sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepadaMu
dari siksa kubur, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau.
HR. Abu Dawud 4/324, Ahmad 5/42, An-Nasai dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no. 22, halaman
146, Ibnus Sunni no. 69. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad. Syaikh Abdul Aziz bin Baaz
menyatakan sanad hadits tersebut hasan. Lihat juga Tuhfatul Akhyar, halaman 26.
FAIDAH DZIKIR PAGI KE-4
Di awal dzikir disebutkan badan, kemudian disebutkan pendengaran dan
penglihatan, padahal pendengaran dan penglihatan termasuk anggota badan.
Ini menunjukkan keutamaan pendengaran dan penglihatan. Disamping kedua
indra tersebut merupakan jalan masuknya ilmu.
Hadis selengkapnya:
Dari Abdurrahman bin Abi Bakrah, bahwa dia bertanya kepada bapaknya:
Wahai ayahku, aku selalu mendengar engkau membaca: (dzikir di atas), dan
engkau mengulanginya 3x setiap pagi dan 3x setiap sore. Kemudian Abu Bakrah
radliallahu 'anhu mengatakan: Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam membaca doa ini, dan aku senang meniru sunnah beliau.
9. DZIKIR PAGI KE-5 (DIBACA 1X)
ُ‫ اَللَ ُه َم‬،‫اي َوأَ ْه ِلي َُو َما ِلي‬
َُ ‫ك ال َع ْف َُو َوال َعافِ َي ُةَ فِي دِينِي َودُ ْن َي‬َُ ُ‫ اَللَ ُه َُم ِإنِي أَ ْسأَل‬،‫الخ َرُِة‬ َُ ُ‫اَللَ ُه َُم ِإنِي أَ ْسأَل‬
ِ ‫ك ال َع ْف َُو َوال َعافِ َي ُةَ فِي الد ْن َيا َو‬
ُ‫عو ُذ‬ ُ َ‫ َوأ‬،‫ن فَ ْوقِي‬ ُْ ‫ َو ِم‬،‫ن ِش َما ِلي‬ ُْ ‫ع‬
َ ‫ َو‬،‫ن يَ ِمينِي‬ ُْ ‫ع‬َ ‫ َو‬،‫ن خَُْل ِفي‬ ُْ ‫ َو ِم‬،‫ي‬ َُ َ‫ْن يَد‬
ُِ ‫ن بَي‬ ْ َ‫احف‬
ُْ ‫ظنِي ِم‬ ْ ‫ اَللَ ُه َُم‬،‫عاتِي‬ َ ‫ن َر ْو‬ ُْ ‫ َو ِآم‬،‫ع ْو َراتِي‬ َ ‫ا ْست ُ ُْر‬
‫ن تَ ْحتِي‬ ُْ ‫ل ِم‬ َُ ‫ن أ ُ ْغتَا‬ُْ َ‫ك أ‬ َ ‫بِ َع‬
َُ ِ‫ظ َمت‬
Allaahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyata fid-dunyaa wal aakhiroh, allaahumma innii as-
alukal 'afwa wal 'aafiyata fii dinii, wa dunyaaya, wa ahlii, wa maalii, allaahummas-tur
'aurootii, wa aamin rou'aatii, allaahummah-fazhnii min baini yadayya, wa min kholfii, wa 'an
yamiinii, wa 'an syimaalii, wa min fauqii, wa a'uudzu bi'azhomatika an ugh-taala min tahtii.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf (ampunan) dan keselamatan di dunia dan akhirat.
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf (ampunan) dan keselamatan dalam agama, dunia,
keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aurat badan, cacat, aib dan sesuatu yang
tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari
muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaranMu, agar aku tidak
disambar dari bawahku (oleh ulat, tenggelam atau ditelan bumi dan lain-lain).
FAIDAH DZIKIR PAGI KE-5
• Dari Ibn Umar radliallahu 'anhuma, bahwa beliau mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam membaca
wirid ini ketika pagi dan sore, dan beliau tidak pernah meninggalkannya sampai beliau meninggal dunia:
(dzikir di atas). (HR. Abu Daud, Ibn Majah dan dishahihkan Al Albani).

• Dari Abbas bin Abdul Muthallib, beliau bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: Ya Rasulullah,
ajarilah aku doa yang harus aku panjatkan kepada Allah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Wahai Abbas, mintalah al afiyah (terbebas dari masalah) kepada Allah." Kemudian, setelah tiga hari,
Abbas datang lagi dan mengatakan: Ya Rasulullah, ajarilah aku doa yang harus aku panjatkan kepada
Allah. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai Abbas, wahai pamanku, mintalah kepada Allah
al afiyah (terbebas dari masalah) di dunia dan akhirat." (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad dan
dishahihkan Al Albani).

• Dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu, bahwasanya ada seorang yang datang kepada Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam dan bertanya: Ya Rasulullah, doa apa yang paling afdhal? Beliau menjawab: "Mintalah
kepada Allah al afiyah (terbebas dari masalah) di dunia dan akhirat." Kemudian besoknya dia datang lagi
dan bertanya: Wahai Nabi Allah, doa apa yang paling afdhal? Beliau menjawab: "Mintalah kepada Allah
al afiyah (terbebas dari masalah) di dunia dan akhirat. Karena jika engkau diberi al afiyah di dunia dan
akhirat berarti kamu beruntung." (HR. Al Bukhari dalam Adabul Mufrad dan dishahihkan Al Albani).
10. DZIKIR PAGI KE-6 (DIBACA 1X)
ُْ ‫ك ِم‬
ُ‫ن ش َِر‬ ُ َ‫ أ‬،‫ت‬
َُ ‫ع ْو ُذُ ُِب‬ َُ ‫ّلَ أَ ْن‬
ُ ‫ّلَ ِإلَ ٰـ ُهَ ِإ‬
ُ ‫ن‬ُْ َ‫ أَ ْش َه ُدُ أ‬،ُ‫يءُ َو َم ِل ْي َك ُه‬ُْ ‫ش‬
َ ‫ل‬ ُِ ‫ب ُك‬ َُ ‫ َر‬،‫ض‬ ُ ِ ‫ت َواْْل َ ْر‬ ُِ ‫س َم َاوا‬ ِ َ‫ ف‬،ُِ‫ش َهادَة‬
َ ‫اط َُر ال‬ ُِ ‫عا ِل َُم ْالغَ ْي‬
َ ‫ب َوال‬ َ ‫اَللَ ُه َُم‬
ُ‫ ُأَ ُْو أَ ُج َرُهُ ِإلَى ُم ْس ِلم‬،‫س ْو ًءا‬ ُ ‫ي‬ُْ ‫علَى نَ ْف ِس‬ َ ‫ف‬ َُ ‫ن أَ ْقتَ ِر‬ُْ َ‫ َوأ‬،‫ان َو ِش ْر ِك ُِه‬
ُِ ‫ط‬ َ ‫ش ْي‬
َ ‫َر ال‬
ُِ ‫ن ش‬ ُْ ‫نَ ْف ِس‬
ُْ ‫ َو ِم‬،‫ي‬

Allaahumma 'aalimal ghoibi wasy-syahaadati, faathiros-samaawaati wal ardh, robba kulli


syai-in wa maliikahu, asyhadu al-laa ilaaha illaa anta, a'uudzu bika min syarri nafsii, wa min
syarrisy-syaithooni wa syirkih, wa an aqtarifa 'alaa nafsii suu-an, au ajurrohu ilaa muslim.

Ya Allah, yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Tuhan pencipta langit dan
bumi, Tuhan segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan
yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan
dan balatentaranya, dan aku (berlindung kepadaMu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku
atau mendorongnya kepada seorang muslim.

HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud. Lihat kitab Shahih At-Tirmidzi 3/142.
FAIDAH DZIKIR PAGI KE-6
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa Abu Bakr As Siddiq berkata kepada Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam: Tunjukkanlah aku beberapa kalimat, yang aku baca setiap pagi
dan sore. Kemudian beliau bersabda: "Bacalah: (doa di atas). Baca doa ini setiap pagi, sore,
dan ketika hendak tidur."
Sisi penting dzikir ini:
• Dzikir ini permintaan sahabat yang paling mulia: Abu Bakr as-Shiddiq radliallahu 'anhu.
• Dzikir ini diajarkan oleh manusia paling mulia, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
• Memulai doa dengan memuji Allah, Dialah Dzat yang mengetahui segala sesuatu dan
pemilik segala sesuatu.
• Pengakuan bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah.
• Doa memohon perlindungan dari segala bentuk keburukan: sumbernya dan dampaknya.
Sumber keburukan ada 2: nafsu manusia dan godaan setan.
Dampak keburukan ada 2: dampak untuk diri sendiri dan dampak bagi orang lain.
11. DZIKIR PAGI KE-7 (DIBACA 3X)
ُ‫س ِم ْي ُُع ْالعَ ِل ْي ُم‬
َ ‫ َو ُه َُو ال‬،‫اء‬ َ ‫ّلَ فِي ال‬
ُِ ‫س َُم‬ ُ ِ ‫ش ْيءُ فِي اْْل َ ْر‬
ُ ‫ض َو‬ َ ‫ضرُ َم َُع ا ْس ِم ُِه‬ ُ ‫اّلل الَذِي‬
ُ َ‫ّلَ ي‬ َُِ ‫ِب ْس ُِم‬

Bismillaahil-ladzii laa yadhurru ma'as-mihi syai-un, fil ardhi wa laa fis-samaa', wa


huwas-samii'ul 'aliim.

Dengan nama Allah, yang tidak akan berbahaya dengan namaNya, segala sesuatu di
bumi dan langit, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidzi 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad. Lihat Shahih Ibnu
Majah 2/332, Al-Allamah Ibnu Baaz berpendapat, isnad hadits tersebut hasan
dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39.
FAIDAH DZIKIR PAGI KE-7
Dari Utsman bin Affan radliallahu 'anhu, beliau mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda: Siapa yang setiap pagi dan sore membaca doa ini 3x: (doa di atas), maka dia tidak
ada sesuatupun yang membahayakan dirinya.

Suatu ketika Aban bin Utsman salah satu sisi tubuhnya mengalami kelumpuhan. Tiba-tiba ada
seseorang yang melihatnya (keheranan). Aban marah: Kenapa lihat-lihat. Hadis tentang bacaan
di atas telah aku sampaikan, namun hari ini aku lupa mengucapkannya, agar takdir Allah ini
mengenai diriku.

Imam al-Qurthubi mengatakan: Ini adalah hadis yang shahih, perkataan yang benar. Saya
meyakini kebenarannya dari dalil dan terbukti di dunia nyata. Sejak saya mendengar hadis ini,
saya selalu mengamalkannya, sehingga tidak hal berbahaya yang mengenai diriku, kecuali jika
aku lupa membacanya. Suatu ketika di madinah, saya disengat kalajengking. Kemudian aku
ingat-ingat, ternyata aku lupa membaca dzikir tersebut. (al-Futuhat ar-Rabbaniyah, 3/100).
12. DZIKIR PAGI KE-8 (DIBACA 3X)
‫سلَ َُم نَبِيًّا‬ َُ ‫صلَى‬
َ ‫اّللُ َعُلَ ْي ُِه َو‬ َ ُ‫ َوبِ ُم َح َمد‬،‫ َوبِا ْ ِإل ْسالَ ُِم ِد ْينًا‬،‫اّلل َربًّا‬
َُِ ِ‫ضيْتُُ ب‬
ِ ‫َر‬

Rodhiitu billaahi robbaa, wa bil islaami diinaa, wa bimuhammadin shollallaahu 'alaihi


wa sallama nabiyyaa.

Aku rela Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku dan Muhammad shallallahu
'alaihi wa sallam sebagai nabiku (yang diutus oleh Allah).

HR. Ahmad 4/337, An-Nasa'i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah no. 4 dan Ibnus Sunni
no. 68. Abu Daud 4/418, At-Tirmidzi 5/465 dan Ibnu Baaz berpendapat, hadits
tersebut hasan dalam Tuhfatul Akhyar hal. 39.
FAIDAH DZIKIR PAGI KE-8
"Barangsiapa membacanya sebanyak 3x ketika pagi dan sore hari, maka hak Allah
memberikan keridhaanNya kepadanya pada hari Kiamat."
Keterangan:
• Aku rela Allah sebagai Tuhanku: Aku cukupkan diriku untuk hanya meminta kepadaNya,
beribadah kepadaNya, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia.
• Aku rela islam sebagai agamaku: aku tidak menempuh jalan hidup kecuali yang sesuai
dengan syariat islam.
Keutamaan:
Dari Tsauban bin Bujdud radliallahu 'anhu, pelayan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwa
beliau mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Apabila seorang hamba di
pagi dan sore hari membaca doa ini 3x: (dzikir di atas), maka telah menjadi kewajiban Allah
untuk meridlainya pada hari kiamat." (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah dan sanadnya
dihasankan Syaikh Ibn Baz dalam Tuhfatul Ahyar).
Makna "menjadi kewajiban Allah": Allah wajibkan diriNya sendiri untuk melaksanakannya.
13. DZIKIR PAGI KE-9 (DIBACA 1X)
ُ‫ط ْرفَ ُةَ َعيْن‬
َ ‫ي‬ ُْ ِ‫ّلَ ت َ ِك ْلن‬
ُْ ‫ي ِإلَى نَ ْف ِس‬ ُْ ِ‫ي شَأْن‬
ُ ‫ َو‬،ُ‫ي ُكلَ ُه‬ ُْ ‫ح ِل‬ ْ َ ‫ أ‬،‫ْث‬
ُْ ‫ص ِل‬ ُُ ‫ك أ َ ْست َ ِغي‬
َُ ِ‫يَا َحيُ يَا قَي ْو ُُم ِب َر ْح َمت‬
Yaa hayyu yaa qoyyuum, birohmatika astaghiits, ashlih lii sya'nii kullah, wa laa
takilnii ilaa nafsii thorfata 'ain.
Wahai Tuhan Yang Maha Hidup, wahai Tuhan Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala
sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku, dan
jangan Kau serahkan kepadaku meskipun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan
dariMu).
HR. An-Nasa'i dalam Sunan al-Kubro, Al-Hakim dalam al-Mustadzrak, Al-Baihaqi
dalam Asma wa shifat dan dishahihkan Al Albani dalam Silsilah as-Shahihah no.
227).
FAIDAH DZIKIR PAGI KE-9
Hadis selengkapnya:
Dari Anas bin Malik radliallahu 'anhu, bahwa beliau mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda kepada Fatimah: "Apa yang menghalangimu untuk
mendengarkan nasehatku, bacalah ketika pagi dan sore hari: (dzikir di atas)."
14. DZIKIR PAGI KE-10 (DIBACA 1X)
ُ‫ َو َعلَى ُِملَ ِة‬،‫سلَ َُم‬ َُ ‫صلَى‬
َ ‫اّللُ َعلَ ْي ُِه َو‬ َ ُ‫ْن نَُِب ِينَا ُم َح َمد‬ُِ ‫ َو َعلَى ِدي‬،‫ص‬ ْ ِ‫صبَ ْحنَا َعلَى ف‬
ُ ِ َ‫ َو َعلَى َك ِل َم ُِة اْ ِإل ْخال‬،‫ط َرةُِ اْ ِإل ْسالَ ُِم‬ ْ َ‫أ‬
َُ‫ َحنِ ْيفًا ُم ْس ِل ًما َو َما َكانَُ ِمنَُ ْال ُم ْش ِر ِكيْن‬،‫أَبِ ْينَا ِإب َْرا ِهي َُْم‬
Ash-bahnaa 'alaa fithrotil islaam, wa 'alaa kalimatil ikhlaash, wa 'alaa diini nabiyyinaa
muhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallam, wa 'alaa millati abiinaa ibroohiim, haniifan
musliman wa maa kaana minal musyrikiin.
Di waktu pagi kami berada di atas fitrah Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kami
Muhammad, dan agama ayah kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan
tidak tergolong orang-orang musyrik.
HR. Ahmad 3/406-407, 5/123. Lihat juga Shahihul Jami' 4/290. Ibnus Sunni juga
meriwayatkannya di 'Amalul Yaum wal Lailah no. 34.
FAIDAH DZIKIR PAGI KE-10
• Fitrah islam: Agama yang benar. Terkadang kata fitrah bermakna sunnah (ajaran).
• Kalimat ikhlas: Dua kalimat syahadat.

Hadis selengkapnya:
Dari Abdurrahman bin Abu Abza radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam ketika pagi dan sore, beliau membaca: (dzikir di atas). (HR. Ahmad dan
dishahihkan Al Albani).
15. DZIKIR PAGI KE-11 (DIBACA 1X/10X/100X) - PAGI
ُ‫ش ْيءُ قَ ِديْر‬ ُِ ‫ َو ُه َُو َعلَى ُك‬،ُ‫ لَ ُهُ ْال ُم ْلكُُ َولَ ُهُ ْال َح ْم ُد‬،ُ‫ْك لَ ُه‬
َ ‫ل‬ َُ ‫ّلَ ش َِري‬ َُ َ‫ّل‬
ُ ُ‫ َو ْحدَُه‬،ُ‫اّلل‬ ُ ‫ّلَ ِإلَ ٰـ ُهَ ِإ‬
ُ
Laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa
'alaa kulli syai-in qodiir.
Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
[1] HR. Abu Dawud 4/319, Ibnu Majah dan Ahmad 4/60. Lihat Shahih At-Targhib
wat Tarhib 1/270, Shahih Abu Dawud 3/957, Shahih Ibnu Majah 2/331 dan Zadul
Ma'ad 2/377.
[2] HR. Al-Bukhari 4/95 dan Muslim 4/2071.
FAIDAH DZIKIR PAGI KE-11
• Dibaca 1x. Dari Abu Ayyasy radliallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di waktu pagi membaca:
(dzikir di atas), nilainya seperti seorang budak keturunan Nabi Ismail, dicatat baginya 10 kebaikan, dihapuskan darinya 10
kesalahan, dan diangkat derajatnya 10 tingkatan, serta dia dalam perlindungan dari setan sampai sore. Demikian pula ketika sore,
dia membacanya dan dijaga sampai pagi." (HR. Ahmad, Abu Daud, Ibn Majah dan dishahihkan Al Albani).
• Dibaca 10x. Dari Abu Ayyub Al Anshari radliallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa di waktu pagi
membaca: (dzikir di atas) 10x, nilainya seperti 4 budak, dicatat untuknya 10 kebaikan, dihapuskan darinya 10 kesalahan, diangkat
derajatnya 10 tingkatan, dan bacaan itu menjadi perlindungan baginya dari setan sampai sore. Dan jika ada orang yang
membacanya setelah maghrib, dia juga mendapatkan hal yang sama." (HR. Ahmad, Abu Daud, An Nasa'i dan dishahihkan Al Albani).
• Dibaca 100x. Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam besabda: "Barangsiapa yang
membaca (dzikir di atas) 100x dalam sehari, maka itu senilai 10 budak, dicatat untuknya 100 kebaikan, dihapuskan darinya 100
kesalahan, dan bacaan itu menjadi perlindungan dari setan pada hari itu sampai sore, serta tidak ada seorangpun yang datang
(pada hari kiamat) dengan membawa pahala yang lebih baik dari pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca lebih
banyak." (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Penjelasan kalimat:
• 100x dalam sehari: Imam An Nawawi mengatakan: Dlahir hadis menunjukkan bahwa pahala yang disebutkan bisa didapatkan oleh
orang yang membaca dzikir ini 100x dalam sehari, baik dia baca 100 sekaligus atau terpisah-pisah di beberapa tempat, atau dia
baca sebagian di pagi hari dan sebagian di sore hari. Namun yang afdhal, dia baca 100 sekaligus di pagi hari, agar bisa menjadi
perlindungan baginya dari setan sehari penuh. Demikian pula jika dia baca di awal malam maka menjadi perlindungan baginya
semalam penuh. (Tuhfatul Ahwadzi).
• Keturunan Nabi Ismail: Merupakan keturunan terbaik.
• Orang yang membaca lebih banyak: An Nawawi mengatakan: Ini dalil bahwa orang yang membaca tahlil lebih dari 100 dalam
sehari maka dia mendapatkan pahala 100 tahlil sebagaimana disebutkan dalam hadis, disamping dia mendapat pahala tahlil
tambahannya. (Tuhfatul Ahwadzi).
16. DZIKIR PAGI KE-12 (DIBACA 3X)
َ ‫ َو ِر‬،‫عدَ ُدَ خ َْل ِق ُِه‬
َ َ‫ َُو ِزنَ ُة‬،‫ضا نَ ْف ِس ُِه‬
ُ‫ َو ِمدَا ُدَ َك ِل َما ِت ِه‬،‫ع ْر ِش ُِه‬ َُِ ‫ان‬
َ ‫اّلل َو ِب َح ْم ِدُِه‬ َُ ‫س ْب َح‬
ُ

Subhaanallaahi wa bihamdihi 'adada kholqih, wa ridhoo nafsih,


wa zinata 'arsyih, wa midaada kalimatih.

Maha Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak makhluk-Nya, sesuai


keridhaan-Nya, seberat timbangan arasy-Nya dan sebanyak tinta
(yang menulis) kalimat-Nya.

HR. Muslim 2726.


FAIDAH DZIKIR PAGI KE-12
Makna kalimat dzikir di atas bahwa Allah satu-satu Dzat yang berhak untuk mendapatkan
pujian dan penyucian (tasbih) dengan kualitas dan kuantitas sebagaimana yang disebutkan
dalam dzikir tersebut. (Fiqh Ad'iyah wa ad-Du'a, 3/41).

Dari Juwairiyah – salah satu istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam – beliau menceritakan:
Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar menuju masjid ketika shalat subuh.
Sementara Juwairiyah masih berada di tempat shalatnya di rumah. Kemudian Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam pulang di waktu dhuha (matahari sudah tinggi), menemui
Juwairiyah, sementara Juwairiyah masih duduk di tempat semula. Kemudian Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bertanya kepada Juwairiyah istrinya: "Sejak aku tinggal tadi pagi sampai
sekarang kamu belum beranjak dari tempat dudukmu?" Juwairiyah menjawab: Ya. Kemudian
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi nasehat: "Aku telah membaca empat kalimat
sebanyak 3x. Andaikan pahala bacaan empat kalimat ini ditimbang dengan dzikir yang telah
engkau baca, niscaya lebih berat empat kalimat tadi: (dzikir di atas)."

Inilah dzikir yang sangat mulia, memiliki keutamaan dan janji pahala yang sangat besar.
Senilai dengan pahala dzikir yang dibaca dari subuh sampai siang. Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam membocorkannya kepada kita. Karena itu, jangan sampai kita sia-siakan.
17. DZIKIR PAGI KE-13 (DIBACA 1X)
ً‫ال‬
ُ َ‫الً ُمُت َقَب‬
ُ ‫ع َم‬ َ ‫ َو ِر ْزقًا‬،‫ك ِع ْل ًما نَافِعًا‬
َ ‫ َو‬،‫ط ِيبًا‬ ُْ ِ‫اَللَ ُه َُم ِإن‬
َُ ُ‫ي أَ ْسأَل‬

Allaahumma innii as-aluka 'ilman naafi'an, wa rizqon thoyyiban, wa 'amalan


mutaqobbalan.

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rizki


yang halal dan amal yang diterima.

HR. Ibnu As-Sunni dalam 'Amalul Yaum wal Lailah, no. 54 dan Ibnu Majah 925.
Isnadnya hasan menurut Abdul Qadir dan Syu'aib Al-Arna'uth dalam tahqiq
Zad Al-Ma’ad 2/375.
FAIDAH DZIKIR PAGI KE-13
Dari Ummu Salamah radliallahu 'anha, beliau mengatakan: "Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam setelah salam
shalat subuh, beliau membaca: (dzikir di atas). (HR. Ahmad 6/322, Ibnu Majah 925, dan dishahihkan al-Albani).
Waktu subuh merupakan permulaan hari bagi seorang muslim. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengawali pagi hari beliau
dengan memohon kepada Tuhannya tiga hal: ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amal yang diterima.
Mengapa tiga hal ini? Karena tigal hal ini merupakan kunci kebutuhan hidup manusia.
• Ilmu yang bermanfaat. Ilmu yang bermanfaat adalah semua ilmu yang menjadi panduan seseorang untuk melaksanakan
amal wajib atau anjuran, baik terkait dengan aqidah, ibadah, maupun muamalah. Demikian penjelasan Ibnu Hajar dalam
Fathul Bari 1/141. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengawali doa di atas dengan meminta ilmu yang bermanfaat, karena
dengan bekal ilmu, seseorang bisa membedakan antara yang halal dan yang haram. Dengan ilmu orang bisa membedakan
mana amal shaleh dan mana amal yang kelihatannya shaleh.
• Rizki yang halal. Dengan rizki yang halal, manusia bisa menjalani kehidupan dunianya dengan baik. Karena manusia hidup
butuh nutrisi. Agar nutrisi ini tidak menjadi bahan pertanyaan di hari kiamat, nutrisinya harus berupa makanan yang halal.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta rizki yang halal sebelum amal yang diterima. Karena syarat doa seseorang bisa
diterima adalah rizkinya halal.

Amal yang diterima. Syarat amal diterima ada tiga:


• Pelakunya mukmin. Karena amal orang kafir tidak diterima.
• Dilakukan dengan ikhlas. Amal yang dilakukan untuk tendensi dunia atau pujian orang lain tidak akan diterima.
• Sesuai petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Tanpa ini, amal seseorang tidak akan dinilai.
18. DZIKIR PAGI KE-14 (DIBACA 100X)

َُِ ‫ان‬
ُ‫اّلل َو ِب َح ْم ِد ِه‬ َُ ‫س ْب َح‬
ُ

Subhaanallaahi wa bihamdih.

Maha Suci Allah, aku memujiNya.


FAIDAH DZIKIR PAGI KE-14
Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Barangsiapa di waktu pagi dan sore membaca: (dzikir di atas) 100x, maka tidak ada
seorangpun yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala yang lebih baik dari
pahala yang dia bawa, kecuali orang yang membaca seperti yang dia baca atau lebih
banyak." (HR. Muslim 2692).

Dzikir ini juga dianjurkan untuk dibaca setiap hari 100x berdasarkan hadis dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Siapa yang
membaca: (dzikir di atas) 100x dalam sehari, maka akan dihapuskan dosa-dosanya,
meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Bukhari 6405 dan Muslim 484).
19. DZIKIR PAGI KE-15 (DIBACA 100X) DIBACA PAGI ATAU SORE

ُُ ‫اّلل َوأَت ُ ْو‬


ُ‫ب ِإلَ ْي ِه‬ ََُ ‫أ َ ْست َ ْغ ِف ُُر‬

Astaghfirullaaha wa atuubu ilaih.

Aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya.

HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 11/101 dan Muslim 4/2075.


FAIDAH DZIKIR PAGI KE-15
Dari Aghor bin Yasar Al Muzanni radliallahu 'anhu, bahwa beliau mendengar Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda: "Wahai para manusia, bertaubatlah kepada Allah! Sesungguhnya aku
bertaubat kepadaNya 100x dalam sehari."
Keterangan:
• Dzahir hadis menunjukkan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam meminta ampunan dan
bertaubat.
• Bukankah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam orang yang ma'shum (terhindar dari dosa), lalu
mengapa beliau perlu bertaubat? Ada beberapa jawaban untuk pertanyaan ini:
• Ibn Batthal mengatakan: Para nabi adalah orang yang paling bersungguh-sungguh dalam
beribadah, karena tingkatan makrifat (mengenal Allah) yang Allah berikan kepada mereka.
Maka mereka adalah orang yang selalu istiqamah bersyukur kepadaNya, istiqamah dalam
mengakui segala kekurangannya, baik kekurangan ketika melaksanakan ibadah maupun
kekurangan dalam keseharian dengan melakukan hal-hal yang mubah, sehingga tidak sempat
berdzikir kepada Allah.
• Tujuan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam banyak bertaubat adalah dalam rangka mengajari
umatnya.
• Yang dimaksud "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ma'shum" adalah terhindar dari dosa-dosa
besar atau ma'shum dari bentuk berkhianat dalam penyampaian syariat. Namun beliau tidak
ma'shum dari dosa kecil dan kesalahan kecil. Sehingga beliau butuh untuk istighfar.
Sumber

- Do’a dan Wirid, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

- Aplikasi “Apanya Doa”

- Hisnul Muslim

Tim Penyusun

Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah (IQAL), Islamic & Sharia Studies Center

Info kegiatan
(Pesantren Kilat Dewasa/Remaja, Pelatihan Entrepreneurship Sharia
Islamic & Sharia Studies Center Program - kerjasama dengan Erwandi Tarmizi Associate - , Rumah Tahsin,
Taman Pembinaan Al-Quran dan Kajian Rutin & Kitab)
Gedung IQAL Center
0811967869 (ikhwan)
Jl Akordion Blok L-10
0812989774541 (akhwat)
Kelapa Gading BCS
Jakarta Utara Disusun: Rabi al-Awwal 1439 H/ November 2017

Anda mungkin juga menyukai