Anda di halaman 1dari 14

POPULASI SAMPEL, KONSEP DASAR SAMPLING, DAN

MENGHITUNG BESAR SAMPEL

Dosen Pembimbing :
Dr. Ir. Rahayu astuti., M.Kes (PJMK)

Disusun oleh kelompok :


Arlinta Putri Y G2A017058
Hiskia Ahmad F G2A017059
Amalia Yuli M G2A017060
Feby Risa Mufida G2A017061
Ratna Yulianingsih G2A017108

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2019

Biostatistik
Page 0
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-
Nya maka penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“POPULASI SAMPEL, KONSEP DASAR SAMPLING, DAN MENGHITUNG
BESAR SAMPEL”.

Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata pelajaran Blok Biostatistik di Universitas Muhammadiyah
Semarang.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih


kepada :

1. Dr. Ir. Rahayu Astuti., M.Kes (PJMK) selaku dosen pengampu pada mata
kuliah Biostatistik.
2. Teman-teman yang selalu mendukung penyusun.
3. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah “POPULASI
SAMPEL, KONSEP DASAR SAMPLING, DAN MENGHITUNG BESAR
SAMPEL”, yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Saya merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak kami terima demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Semarang, 22 Oktober 2019

(penyusun)

Biostatistik
Page 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………1

DAFTAR ISI………………………………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..3

a. Latar Belakang……………………………………………………………….3
b. Rumusan Masalah……………………………………………………………3
c. Tujuan………………………………………………………………………..3
d. Metode Penulisan……………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………5

a. Pengertian Populasi…………………………………………………………..5
b. Pemilihan Sampel…………………………………………………………….6
c. Konsep Dasar Sampling……………………………………………………....8
d. Menghitung Besar Sampel……………………………………………………9

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………12

a. Kesimpulan…………………………………………………………………..12
b. Saran…………………………………………………………………………12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….13

Biostatistik
Page 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Untuk dapat melakukan penelitian dengan baik, seseorang peneliti
harus memahami konsep populasi dan sampel. Populasi merupakan
keseluruhan obyek/subyek penelitian, sedangkan sampel merupakan
sebagaian atau wakil yang memiliki karakteristik representasi dari populasi.
Untuk dapat menentukan atau menetapkan sampel yang tepat diperlukan
pemahaman yang baik dari peneliti mengenai sampling, baik menentukan
jumlah maupun dalam menentukan sampel mana yang diambil. Keselahan
dalam menentukan populasi akan berakibat tidak tepatnya daya yang
dikumpulkan. Sehingga hasil penelitian tidak memiliki kualitas yang baik,
tidak representatif dan tidak memiliki daya generalisasi yang baik.
Pemahaman peneliti mengenai populasi dan sampel merupakan hal
yang esensial. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan yang mendalam
tentang populasi dan sampel tersebut.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian populasi ?
2. Apa pengertian sampel ?
3. Apa saja tekni-teknik sampel?
4. Bagaimana cara menghitung besar sampling?

C. Tujuan
Tujuan umum : Makalah ini dapat memberikan dasar dan pemahaman tentang
populasi dan sampel.

Biostatistik
Page 3
Tujuan khusus :

1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian populasi


2. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian sampel
3. Mahasiswa dapat mengetahui teknik-teknik sampel
4. Mahasiswa dapat mengetahi cara menghitung besar sampel

D. Metode penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut : Metode Pustaka, yaitu metode yang dilakukan dengan mempelajari
dan mengumpulkan data dari pustaka yang berhubungan dengan alat, baik
berupa buku maupun informasi di internet.

Biostatistik
Page 4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Populasi
Populasi berasal dari kata bahasa inggris yaitu population, yang berarti
jumlah penduduk. Oleh karena itu, apabila disebutkan kata populasi, orang
kebanyakan menghubungkannya dengan masalah-masalah kependudukan. Hal
tersebut ada benarnya juga, karena itulah makna kata populasi sesungguhnya.
Kemudian pada perkembangan selanjutnya, kata populasi menjadi amat
populer, dan digunakan di berbagai disiplin ilmu.
Dalam metode penelitian kata populasi digunakan untuk menyebutkan
serumpun atau sekelompok objek yang menjadi sasaran penelitian. Oleh
karenanya, populasi penelitian merupakan keseluruhan (universal) dari objek
penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, udara, gejala, nilai,
peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya, sehingga objek-objek ini dapat
menjadi sumber data penelitian.
Karena pengertian populasi yang dikemukakan diatas, maka populasi
menjadi amat beragam. Kalau populasi dilihat dari penentuan sumber data,
maka populasi dapat dibedakan menjadi:

1. Populasi terbatas, yaitu populasi yang memiliki sumber yang jelas batas-
batasnya secara kuantitatif.
2. Populasi tak terhingga, yaitu populasi yang memiliki sumber data yang
tidak dapat ditentukan batas-batasnya secara kuantitatif.

Dilihat dari kompleksitas objek populasi, maka populasi dapat


dibedakan menjadi:

1. Populasi homogen, yaitu keseluruhan individu yang menjadi anggota


populasi, memiliki sifat yang relatif sama satu sama
Biostatistik
Page 5
2. Populasi heterogen, yaitu keseluruhan individu anggota populasi relatif
memiliki sifat-sifat individual, dimana sifat tersebut membedakan individu
anggota populasi yang satu dengan yang lainnya.

B. Pemilihan Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili
populasi dalam penelitian. Adapun alasan-alasan penelitian dilakukan dengan
mempergunakan sampel, yaitu:
1. Ukuran populasi
Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) berupa parameter
yang jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat
konseptual. Karena itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data
dari populasi seperti itu, demikian juga dalam populasi terbatas (terhingga)
yang jumlahnya sangat besar dan tidak praktis untuk mengumpulkan data
dari populasi. Mislanya, populasi 50 juta murid sekolah dasar yang tersebar
diseluruh pelosok Indonesia.

2. Masalah biaya
Besar kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek
yang diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya
yang diperlukan, lebih-lebih bila objek itu tersebar di wilayah yang cukup
luas. Oleh karena itu, sampling ialah salah satu cara untuk mengurangi
biaya.

3. Masalah waktu
Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit
daripada penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu, apabila waktu
yang tersedia terbatas, dan kesimpulan yang diinginkan dengan segera,
maka penelitian sampel dalam hal ini lebih cepat.

Biostatistik
Page 6
4. Percobaan yang sifatnya merusak
Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh
populasi karena dapat merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin
mengeluarkan semua darah dari tubuh seorang pasien yang akan dianalisis
keadaan darahnya, juga tidak mungkin mencoba seluruh neon untuk diuji
kekuatannya. Karena itu penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.

5. Masalah ketelitian
Adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan
dapat dipertanggung jawabkan. Ketelitian dalam hal ini, meliputi
pengumpulan, pencatatan, dan analisis data. Penelitian terhadap populasi
belum tentu ketelitian terselengara. Boleh jadi peneliti akan menjadi bosan
dalam melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua,
penelitian terhadap sampel memungkinkan ketelitian dalam suatu
penelitian.

6. Masalah ekonomis
Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seseorang penelitian:
apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu, dan
tenaga yang telah dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus dilakukan
penelitian? Dengan kata lain penelitian sampel pada dasarnya akan lebih
ekonomis daripada penelitian populasi.

Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari
semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:

1. Harus meliputi seluruh unsur sampel.


2. Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali.
3. Harus up to date.
4. Batas-batasnya harus jelas.
5. Harus dapat dilacak dilapangan.

Biostatistik
Page 7
C. Konsep Dasar Sampling
1. Populasi adalah banyaknya pegamatan.
2. Terdapat dua jenis populasi menurut ukurannya yaitu : terbatas
(berhingga) dan tak terbatas (tak terhingga)
3. Sifat atau ciri didalam populasi disebut karakteristik populasi, hasil
pengukuran, hasil pengukuran karakteristik populasi disebut parameter
populasi.
4. Sensus adalah cara untuk mengumpulkan populasi
5. Kelemahan sensus : biaya mahal, waktu lama, tenaga yang besar.
6. Kelemahan sensus diatasi dengan teknik sampel (sampling)
7. Karakteristik sampel disebut statistic
8. Keuntungan teknik sampel adalah biaya yang rendah serta waktu yang
pendek tanpa mengurangi keakuratan
9. Terdapat gap antara populasi dan sampel yang disebut sebagai kesalahan
(penyimpangan)
10. Sebab kesalahan sampel : kesalahan pemilihan sampel, kesalahan hitung,
dll
11. Sampel yang representatife memiliki ciri : ukuran tertentu yang memakai
syarat, kesalahan terkecil, dan pilih dengan prosedur yang benar
berdasarkan teknik sampel tertentu
12. Teknik sampel acak sederhana
a. Setiap unit dalam populasi memiliki kesempatan yang sama terambil
b. Setiap ukuran sampel n mempunyai kesempatan yang sama terambil
c. Populasi bersifat uniform atau seragam
d. Sesuai untuk populasi yang kecil
e. Menggunakan tabel bilangan acak
13. Teknik acak stratifikasi
a. Membagi populasi atas beerapa kelompok atau strata sehingga setiap
kelompok menjadi uniform
Biostatistik
Page 8
b. Alokasi sebanding : mengambil sampel pada masing-masing
kelompok populasi sebanding dengan ukuran populasi
14. Teknik sampel acak cluster
a. Mengambil beberapa cluster
b. Sebagian atau seluruh unit dalam cluster sebagai sampel diambil
secara acak
15. Pengambilan sampel dengan pengembalian, maka ukura populasi adalah
tetap. Sesuai untuk ukuran populasi terbatas
16. Pengambilan sampel dengan tanpa pengambilan maka ukuran populasi
akan berkurang. Sesuai untuk populasi tak terbatas
17. Distribusi sampel : statistic sampel yang diperoleh bersifat acak (variabel
acak) yang mengikuti suatu distribusi tertentu

D. Menghitung Besar Sampel


1. Rumus sampel penelitian cross sectional
Untuk penelitian survei, biasanya rumus yang bisa dipakai
menggunakan proporsi binomunal (binomunal proportions). Jika besar
populasi (N) diketahui, maka dicari dengan menggunakan rumus berikut:

Dengan jumlah populasi (N) yang diketahui, maka peneliti bisa


melakukan pengambilan sampel secara acak). Namun apabila besar
populasi (N) tidak diketahui atau (N-n)/(N-1)=1 maka besar sampel
dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Biostatistik
Page 9
Keterangan :

n = jumlah sampel minimal yang diperlukan

= derajat kepercayaan

p = proporsi anak yang diberi ASI secara eksklusif

q = 1-p (proporsi anak yang tidak diberi ASI secara eksklusif

d = limit dari error atau presisi absolut

Jika ditetapkan =0,05 atau Z1- /2 = 1,96 atau Z2

1- /2 = 1,962 atau dibulatkan menjadi 4, maka rumus untuk besar N yang


diketahui kadang-kadang diubah menjadi:

2. Rumus simple penelitian case control dan kohort


Besar sampel untuk penelitian case control adalah bertujuan untuk
mencari sampel minimal untuk masing-masing kelompok kasus dan
kelompok kontrol. Kadang kadang peneliti membuat perbandingan antara
jumlah sampel kelompok kasus dan kontrol tidak harus 1 : 1, tetapi juga
bisa 1: 2 atau 1 : 3 dengan tujuan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.
Adapun rumus yang banyak dipakai untuk mencari sampel minimal
penelitian case-control adalah sebagai berikut:

Biostatistik
Page 10
Biostatistik
Page 11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Populasi merupakan keseluruhan objek/subjek penelitian, sedangkan sampel
adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan prosedur tertentu sehingga
diharapkan dapat mewakili populasi.Teknik sampling dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling.
Probability sampling meliputi, simple random, proportionate stratified random,
disproportionate tratified random dan area random. Nonprobability sampling
meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive
sampling, sampling jenuh dan snowball sampling.Untuk menentukan jumlah
sampel yang diambil, dapat dilakkan dengan dua cara yaitu dengan penentuan
jumlah sampel dengan menggunakan Rumus Slovin dan rumus dari Isaac dan
Michael

B. SARAN
Penyusun makalah tentang data, variabel dan skala pengukuran menyadari
masih banyak memiliki kekurangan, maka dari itu penyusun membuka pintu
saran dan kritik agar kedepanya makalah ini dan makalah selanjutnya dapat
menjadi lebih baik lagi.

Biostatistik
Page 12
DAFTAR PUSTAKA

Margono. 2004. Metodologi Penelitian Pendidika. Jakarta: Rineka Cipta.

Biostatistik
Page 13

Anda mungkin juga menyukai