Anda di halaman 1dari 1

PPh Pasal 22

1. PT Anda adalah importir yang telah memiliki API. Pada Januari 2019, PT Anda melakukan
impor ubin lantai dan ubin dinding (Lampiran PMK No.110/PMK.010/2018 huruf A) dari
Cina dengan harga faktur USD200.000. Biaya asuransi dan biaya angkut pengapalan barang
dari Cina ke dalam daerah pabean Indonesia masin-masing sebesar 0,5% dan 10% dari harga
faktur. Biaya tersebut dibayar oleh PT Anda. Tariff bea masuk 10% dari CIF. Pungutan lain
yang sah di daerah Pabean adalah Rp 10.000.000. Kurs yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan pada saat itu adalah USD1 = Rp 14.500, sedangkan kurs BI adalah USD1 = Rp
14.540. Hitung PPh Pasal 22 yang harus dibayar oleh PT Anda.
2. PT Dinda adalah importir yang tidak menggunakan API. Pada Februari 2019, PT Dinda
melakukan impor travelling bags dan koper dari Amerika (Lampiran PMK
No.110/PMK.010/2018 huruf B) dengan harga faktur USD200.000. Biaya asuransi dan biaya
angkut pengapalan barang dari Amerika ke dalam daerah pabean Indonesia masin-masing
sebesar 2% dan 6% dari harga faktur. Biaya tersebut dibayar oleh PT Dinda. Tariff bea
masuk 10% dari CIF. Pungutan lain yang sah di daerah Pabean adalah Rp 10.000.000. Kurs
yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan pada saat itu adalah USD1 = Rp 14.500, sedangkan
kurs BI adalah USD1 = Rp 14.540. Hitung PPh Pasal 22 yang harus dibayar oleh PT Dinda.
3. PT Jaya adalah importir yang tidak menggunakan API. Pada Maret 2019, PT Jaya melakukan
impor kedelai (Lampiran PMK No.110/PMK.010/2018 huruf C) dengan harga faktur
USD20.000. Biaya asuransi dan biaya angkut pengapalan barang dari Thailand ke dalam
daerah pabean Indonesia masin-masing sebesar 0,5% dan 15% dari harga faktur. Biaya
tersebut dibayar oleh PT Jaya. Tariff bea masuk 10% dari CIF. Kurs yang ditetapkan oleh
Menteri Keuangan pada saat itu adalah USD1 = Rp 13.570, sedangkan kurs BI adalah USD1
= Rp 14.553. Hitung PPh Pasal 22 yang harus dibayar oleh PT Jaya.
4. PT Matahari merupakan eksportir mineral logam. Pada Januari 2019 melakukan eskpor ke
Negara X dengan nilai ekspor sebesar USD250.000. Kurs yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan pada saat itu adalah USD1= Rp 13.570, sedangkan kurs BI adalah USD1 = Rp
14.553. Hitung PPh Pasal 22 yang harus dibayar oleh PT Matahari.
5. Pada tanggal 20 Maret 2019, Dinas Koperasi dan UMKM melakukan pembelian alat tulis
kantor dari Toko Sinar Terang senilai Rp 5.500.000 (termasuk PPN 10%). Hitung PPh Pasal
22 yang dipungut oleh bendaharawan.

Anda mungkin juga menyukai