FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN OKTOBER 2019
Oleh:
Ayu Sofeya binti Hishamudin
C014 182 223
Residen Pembimbing:
dr. Faisal Ambar
dr. Endarwati Nurdin
Supervisor Pembimbing:
dr. Maryam, Sp. A
Judul : Malaria
Pembimbing
Supervisor
Penyakit malaria merupakan salah satu penyakit infeksi yang cukup tinggi
di dunia yaitu peringkat ke-3 teratas dalam jumlah kematian. Pada negara maju
sudah tidak dijumpai lagi infeksi malaria, namun lebih dari 106 negara didunia
masih menangani infeksi malaria seperti di daerah tropik maupun negara- negara
yang sedang berkembang yaitu di Afrika, sebagian besar Asia, sebagian besar
benua Amerika (Amerika Latin).1
Menurut data WHO dalam tahun 2009, masih terdapat 225 juta penderita
malaria dengan angka kematian 781.000. Di Indonesia sendiri, malaria masih
menjadi penyakit infeksi yang menjadi perhatian utama Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia untuk dilakukan eliminasi disamping infeksi tuberkulosis dan
infeksi HIV/AIDS.1
Tingginya resiko penyakit malaria pada anak merupakan salah satu fokus
yang dapat diperhatikan untuk menjadi target pencegahan agar terjadi penurunan
kasus malaria secara umum dan secara khusus paa anak- anak. Oleh karena itu
melalui Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit (PKM-RS) merupakan
salah satu upaya edukasi kepada masyarakat untuk menambah ilmu pengetahuan
serta kewaspadaan terhadap penyakit malaria.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Malaria merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit
Plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina. Dikenal
lima macam spesies yaitu Plasmodium malariae yang menyebabkan malaria
kuartana, Plasmodium ovale yang menyebabkan malaria ovale, Plasmodium vivax
yang menyebabkan malaria tertiana ataupun Plasmodium falciparum yang
meyebabkan malaria tropikana, Plasmodium knowlesi yang belum banyak
dilaporkan di Indonesia. 1
2.2 Epidemiologi
Penyakit malaria masih ditemukan di seluruh provinsi di Indonesia.
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar 2010, dilakukan stratifikasi wilayah
dimana Indonesia bagian Timur masuk dalam stratifikasi malaria tinggi,
stratifikasi sedang di beberapa wilayah di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera
sedangkan di Jawa-Bali masuk dalam stratifikasi rendah, meskipun masih terdapat
desa/fokus malaria tinggi.2
Tingginya prevalensi malaria terutama pada anak serta angka kematian anak
menjadi salah satu fokus agar dapat diturunkan.
2.3 Patogenesis
2.5 Diagnosis10,11.
Manifestasi klinis malaria dapat bervariasi dari ringan sampai membahayakan
jiwa. Penegakkan diagnosis malaria yaitu berdasarkan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan laboratorium.
Anamnesis :
Malaria Ringan
Malaria Berat
Pemeriksaan Laboratorium:
Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit malaria, dengan
menggunakan metoda imunokromatografi, dalam bentuk dipstik Tes ini sangat
bermanfaat pada unit gawat darurat, pada saat terjadi kejadian luar biasa dan di
daerah terpencil yang tidak tersedia fasilitas lab serta untuk survey tertentu.
Hal yang penting lainnya adalah penyimpanan RDT ini sebaiknya dalam lemari
es tetapi tidak dalam freezer pendingin.
Pemeriksaan peninjang meliputi; darah rutin, kimia darah lain (gula darah,
serum bilirubin, SGOT & SGPT, alkali fosfatase, albumin/globulin, ureum,
kreatinin, natrium dan kalium, anaIisis gas darah, EKG, Foto toraks,Analisis
cairan serebrospinalis, Biakan darah dan uji serologi, dan Urinalisis.
2.6 Penatalaksanaan
Pengobatan malaria pada anak yaitu berdasarkan jenis parasit yang menginfeksi,
yaitu :
First line : Kuinin sulfat oral 10 mg/kgBB/hari, 3 kali sehari selama 7 hari.
Dosis bayi 10 mg/umur dalam bulan dibagi 3 bagian selama 7 hari.
Pilihan kedua : Ditambah tetrasiklin oral 5 mg/kgBB/ kali, 4 kali sehari
selama 7 hari.
2.7 Pencegahan
1. Melakukan edukasi kepada masyarakat mengenai penyakit malaria agar
masyarakat dapat mengetahui cara pencegahan dan segera mengetahui gejala
gejala umum malaria agar segera dibawa ke layanan kesehatan
2. Melakukan skrining malaria atau deteksi dini malaria pada kehamilan tanpa
melihat gejala agar dapat ditemukan penderita malaria sesegera mungkin untuk
secepatnya mendapat penanganan.
Penyakit malaria merupakan salah satu masalah yang masih belum dapat
dituntaskan, hal ini dilihat dari data tahun 2009 masih terdapat 225 juta penderita
malaria di dunia dengan angka kematian mencapai 781.000. Tingginya prevalensi
penyakit malaria di negara beriklim tropis juga dapat dijumpai di Indonesia
dimana beberapa wilayah di Indonesia merupakan wilayah endemis malaria
seperti Indonesia bagian Timur dikategorikan stratifikasi malaria tinggi,
stratifikasi sedang di beberapa wilayah di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera
sedangkan di Jawa-Bali masuk dalam stratifikasi rendah.
Selain itu edukasi mengenai upaya pencegahan adalah salah satu cara
untuk mengajak masyarakat agar dapat memutus mata rantai penularan penyakit
malaria.
DAFTAR PUSTAKA