Anda di halaman 1dari 6

A.

PENDAHULUAN
Deformasi merupakan perubahan bentuk, posisi dan dimensi dari suatu materi atau
perubahan kedudukan (pergerakan) suatu materi baik secara absolut maupun relatif dalam
suatu kerangka referensi tertentu akibat suatu gaya yang bekerja pada materi tersebut1.
Kerak bumi terdiri dari lempengan-lempengan yang mengapung di atas massa lebih
cair. Inti Bumi terdiri dari batuan panas yang cair, dimana di atasnya mengapung lapisan
kerak Bumi yang tebalnya hanya beberapa puluh meter hingga puluhan kilometer.
Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari lithosphere padat dan terapung di atas
mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Lapisan ini sedemikian panasnya sehingga
senantiasa dalam keadaan tidak kaku, sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses
pendistribusian panas yang kita kenal sebagai aliran konveksi. Sumber panas dalam bumi
berasal dari peluruhan reaksi radioaktif spontan yang berlangsung pada lapisan atenosfer
dan inti bumi. Panas tersebut menimbulkan arus konveksi yang merupakan sumber
kekuatan utama penyebab terjadinya pergerakan lempeng.2
Ada tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng
lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati
(collision) dan saling geser (transform). Pergerakan lempeng ini dapat membentuk relief
daratan dan lautan misal gunung dan jurang.
Konvergensi lempeng-lempeng Hindia-Australia,Pasifik dan Eurasia telah
menyebabkan terbentuknya beberapa busur kepulauan di Indonesia. Proses konvergensi
antar lempeng yang berlangsung terus hingga kini mempengaruhi evolusi busur-busur
tersebut, seperti adanya rotasi busur, pembentukan struktur regional, serta pembentukan
cekungan sedimen. Evolusi yang terjadi juga yang membentuk pulau-pulau yang ada di
Indonesia
Indonesia dengan luas wilayah 1.990.250 Km2 yang secara geografis terletak
diantara dua benua (Benua Asia dan Benua Australia) dan dua Samudra (samudra Hindia
dan samudra Pasifik). Sedangkan secara fitogeografi, Indonesia termasuk ke dalam
Paleotropical kingdom; Indo-malaysian subkingdom; Malaysian region (Lincoln et al,

1
Gina Andriyani,dkk. Kajian Regangan Selat Bali Berdasarkan Data GNSS Kontinu Tahun 2009-2011. Universitas
Diponegoro dan Institut Tekhnologi Bandung. Hal. 4
2
Akmam. Subduksi Lempeng IndoAustralia pada Lempeng Eurasia di Pantai Barat Sumatera Barat.(Padang:
FMIPA Universitas Negeri Padang. 2011). Jurnal Saintek Vol. II (1). Hal. 53
1998). Perbedaan penyebaran fauna dan flora secara geografis ini sangat dipengaruhi oleh
kemampuan masing-masing dalam melakukan pemencaran dan barriernya. Terbentuknya
kepulauan Indonesia dapat dijelaskan sebagai batas lempeng konvergen dimana terjadi
tumbukan antara antara lempeng Indo-Australia dari Selatan, lempeng Pasifik dari timur
dan lempeng Asia dari utara.3
Karya tulis ini akan membahas terbentuknya kepulauan Indonesia kegiatan tektonik
di Indonesia, berdasarkan data literatur data berupa dokumen tulisan dan artikel dari media
cetak dan media elektronik berdasarkan hasil penelitian para penulis terdahulu.

B. METODE PENELITIAN
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode study literatur yakni salah
satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial untuk menelusuri
data historis. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data berupa dokumen tulisan
dan artikel dari media cetak dan media elektronik. berdasarkan hasil penelitian para penulis
terdahulu.
Kepulauan Indonesia merupakan titik temu di antara tiga lempeng, yaitu lempeng Indo-
Australia di selatan, Lempeng Eurasia di utara dan Lempeng Pasifik di timur. Pergerakan
lempeng-lempeng tersebut dapat berupa subduksi (pergerakan lempeng ke atas), obduksi
(pergerakan lempeng ke bawah) dan kolisi (tumbukan lempeng).
Pergerakan lain dapat berupa pemisahan atau divergensi (tabrakan) lempeng-lempeng.
Pergerakan mendatar berupa pergeseran lempeng-lempeng tersebut masih terus berlangsung
hingga sekarang.
Perbenturan lempeng-lempeng tersebut yang juga berperan dalam terbentuknya
Indonesia dengan beanyak pulau-pulau yang berjajar. Indonesia kala itu terbentuk melalui
beberapa tahap yaitu:
1. Rodinia
Pada 1200 juta tahun lalu, seluruh daratan yang ada di bumi tergabung menjadi
super benua yang dinamakan dengan Rodinia. Rodinia berada pada Era
Neoproterozoic. Berdasarkan rekonstruksi ulang yang dilakukan oleh beberapa ahli,

3
Nonttji,A 2009. Penjelajahan dan Penelitian Laut Nusantara dari Masa ke Masa. Pusat Penelitian Oseanografi,
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia : hal., 433
Rodinia tersusun dari beberapa Craton; Craton Amerika utara (yang nantinya akan
terpisah dan menjadi Laurasia).
Pada super benua Rodinia, kita melihat bahwa Australia pada era ini, sudah mulai
terpisah dari daratan lain, sehingga dinamakan craton Australia.

Gambar Rodinia ( Bahri ; 2013)

Pembentukan daratan yang semakin luas itu merupakan proses


terbentuknya Kepulauan Indonesia pada kedudukan pulau-pulau seperti sekarang
ini. Hal itu telah berlangsung sejak kala Pliosen hingga awal Pleistosen (1,8 juta
tahun lalu). Jadi pulau-pulau di kawasan Kepulauan Indonesia ini masih terus
bergerak secara dinamis, sehingga tidak heran jika masih sering terjadi gempa,
baik vulkanis maupun tektonis.
2. Gondwana dan Laurasia (650 Mya)
Karena pergerakan kerak bumi, Rodinia terpisah menjadi dua super benua yaitu
Gondwana dan laurasia. Bagian-bagian yang akan membentuk Indonesia termasuk ke
dalam super benua Gondwana, juga Australia. Pada masa ini pulau Papua sudah
terpisah dari Australia. Sedangkan pulau-pulau lainnya dari Indonesia masih
tergabug dalam craton China Utara.
Gambar. Gondwana dan Laurasia ( Bahri ; 2013)

3. Pangea
Pangea juga merupakan super benua yang terbentuk dari bersatunya Gondwana
dan Laurasia. pada era Paleozoic, era setelah Neoproteozoic. Sekitar tahun ini
beberapa pulau dari Indonesia sudah mulai terpisah dari craton China Utara, para
ahli menyebutnya dengan Malaya. Pada era ini craton China Utara dan craton China
Selatan masih terpisah.

Gambar Pangea ( Bahri 2013)


4. Periode Cretaceous (94 Mya)
Periode Cretaceous termasuk ke dalam Era Mesozoic, pada periode ini China
utara dan China selatan sedah menyatu dan mulai membentuk Benua Asia. Begitu juga
dengan Malaya, juga bersatu ke dalam Benua ini. 4

Gambar. Cretaceous ( Bahri ; 2013)

5. Periode Tertiary
Periode ini juga termasuk ke dalam Era Cenozoic, pada periode ini Indonesia
mulai terbentuk. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo masih terpisah jauh dengan pulau
Papua. Bagaimana dengan Sulawesi, berdasarkan pendapat para ahli, Pulau Sulawesi
terbentuk dari pulau-pulau kecil bagian dari daratan Asia, daratan Australia dan
pulau-pulau kecil yang awalnya berada pada samudra Pasifik, yang disebabkan oleh
pergerakan kulit bumi, pulau-pulau ini kemudian membentuk Sulawesi.

Gambar. Tertiary ( Bahri ; 2013)

4
Weishaguna, Reposisi Istilah Review Sejarah Ruang Kepulauan, Jurnal PWK
Jadi, pulau-pulau cikal bakal dari kepulauan Indonesia mulai terbentuk sekitar 50
juta tahun lalu (Mya). Pada Periode Quaternary (sekitar 2 juta tahun yang lalu-
sekarang) itulah proses utama pembentukan kepulauan Indonesia. sekitar 1 juta tahun
yang lalu, pada saat Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Borneo masih menyatu
dengan Semanjung Asia, disebut dengan “Paparan Sunda”.Paparan sunda ini terpisah
oleh naiknya permukaan air laut, mulai dari 20,000 tahun yang lalu sampai sekarang,
dengan permukaan air laut yang naik/turun karena dipengaruhi oleh suhu Bumi dan
Glacier, beberapa kali pulalah Paparan sunda ini terpisah menjadi beberapa pulau,
kemudian menyatu kembali, dan terpisah kembali secara berulang-ulang, sampai kita
lihat pada saat sekarang ini.
Penjelasan ringkas ini, menggambarkan bahwa asal dari pulau-pulau yang
terdapat di Indonesia berbeda-beda. Pulau Papua yang berasal dari craton Australia
dahulunya, dan telah terbentuk beberapa juta tahun lalu, sebelum terbentuknya pulau
lain di Indonesia. Pulau Sumatra, Jawa dan Borneo yang merupakan bagian dari
craton China Utara, yang kemudian akibat pergerakan kulit bumi membentuk daratan
Asia, dan pada Periode Tertiary, pulau Sumatra, Jawa dan Borneo terpisah.
Berdasarkan rekonstruksi ini, kita bisa melihat darimana asal Fauna dan Flora yang
terdapat di Indonesia. sehingga Fauna yang terdapat pada pulau Sumatra, Jawa dan
Borneo memiliki karakter yang sama dengan yang terdapat di benua Asia, begitu juga
denga pulau Papua yang berasal dari craton Australia. Sedangkan pulau unik Sulawesi
yang terbentuk dari gabungan beberapa daratan Asia, Australia dan beberapa pulau dari
Samudara Pasifik, menyebabkan pulau ini memiliki fauna yang unik dan khas.
Dari tiga tipe batas lempeng yang dikenal (konvergen, divergen dan shear),
terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan sebagai batas lempeng konvergen
dimana terjadi tumbukan antara lempeng Indo-Australia dari selatan, lempeng Pasifik
dari timur dan lempeng Asia dari utara. 5

5
Slamet Sujud Purwadan, Prasejarah Indonesia, ( Sejarah Budaya, Nomer 2 2013),53

Anda mungkin juga menyukai