Anda di halaman 1dari 7

Pandangan Islam Terhadap AIDS

BAB I
Pengertian AIDS

Peneliti dari Northwestern University yakin bahwa pandemi alias


wabah asli AIDS berawal dari Afrika bagian barat tengah sekitar tahun
1930-an, beberapa dasawarsa lebih awal ketimbang dugaan sebelumnya.

Acquired Immune Deficiency Syndrome, secara harfiah Acquired


artinya didapat bukan keturunan. Immune artinya sistem kekebalan.
Deficiency adalah kekurangan, dan Syndrome yakni kumpulan gejala
penyakit. Sedangkan secara terminologi AIDS merupakan kumpulan gejala
penyakit yang menyerang dan atau merusak system kekebalan tubuh
manusia melalui HIV (Human Immune Virus).

Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah HIV(
mungkin hanya sebatas mencegah penyebarannya melalui ARV). Orang
yang terinfeksi HIV akan menjadi karier selama hidupnya, firman Allah
s.w.t. yang berbunyi: “dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan
kepadamu dengan sedikit kelaparan, ketakutan,…dan berikanlah berita
gembira bagi orang-orang sabar.” (Al-Baqarah:155)

Perilaku Masyarakat dan Hubungannya dengan AIDS

Berbagai data menjelaskan bahwa akselerasi jumlah penderita


HIV/AIDs dikarenakan tingginya prevalensi penyakit kelamin atau IMS
(Infeksi Menular Seksual) pada waria dan tuna susila. Penyakit kelamin
mempermudah penularan HIV/AIDS. Berbagai riset menyatakan bahwa
pengetahuan remaja yang minim tentang HIV/AIDS dan interpretasi yang
salah tentang masalah seksual merupakan salah satu faktor penyebab
timbulnya HIV/AIDS.

1
BAB II
Faktor-Faktor Penyebab AIDS

Ada beberapa factor yang menyenabkan terjadinya penyakit HIV-


AIDS tersebut. Diantaranya adalah :

1.Penyalahgunaan Narkoba, dengan menggunakan jarum suntik


Secara tekstual di dalam Al-Qur'an tidak sebutkan akan dilarangnya
penggunaan narkoba. Namun secara kontekstual, bail Al-Qur'an maun
Hadits telah menyebutkan bahwa Narkoba itu hukumnya adalah haram.
Sebagaimana Ayat dan Hadits di bawah ini:

‫يساااااااااالخمرواااااااااايوملاثمخملثيسااااااااامس وايهثاااااااااامهمو يمخثمااااااااااا ول ماااااااااا وخماهثاااااااااام مثيوم هثاااااااااا‬


Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: pada
keduanya itu terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia,
tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.(QS. Al-Baqarah: 219).

Dari ayat di atas jelas bahwa khamr itu memabukkan dan


hukumnya haram sedangkan narkoba lebih bahaya dari khamr dan
hukumnya lebih haram dari khamr. Narkoba tidak hanya membuat orang
menjadi mabuk tetapi dapat membuat orang yang menyalahgunakan
menjadi mati. Melihat bahanya narkoba melebihi khamr, maka narkoba
hukumnya adalah haram.

Seperti dalam hadist, yang berbunyi :

‫وثس ماثمخ وثس محممم‬

‘’Setiap zat yang memabukkan itu kmar dan setiap zat yang memabukkan
itu haram.’’(HR. Abdullah ibnu Umar)

Narkoba tidak hanya sekedar membuat mabuk, tetapi narkoba membuat


syaraf yang menyalahgunakan menjadi error. Oleh karena itu narkoba

2
harus dijauhi dengan sejauh-jauhnya. Melihat bahaya narkoba yang
sangat besar, maka Allah SWT memerintahkan agar sesuatu yang dapat
membahayakan seperti minuman keras, narkoba dan lain-lainnya itu
supaya dijauhi. Sebagaimana firman Allah :

‫يااااوايهااااوملااا ييواثماااخموامثااااوملاثاااموخملثيساااموخممم ااااطوخمماجموموااا وثااايواثااا ومل اااي ايواااااو م خ و‬


‫ل ااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااامو حاااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااااخي‬
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,
berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah,
adalah perbuatan keji termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan (QS. Al-
maidah:90).

2.Seks bebas/ tidak sehat

Kebiasaan main perempuan (berbuat zina) merupakan salah satu dari


kebiasaan pada sebagaian masyarakat. Hal ini terbukti dengan masih
eksisnya beberapa tempat pelacuran di Negara kita yang mayoritas
penduduknya memeluk agama Islam. Negara kita yang mayoritas
penduduknya muslim ini, merupakan salah satu negara yang memiliki
tempat pelacuran terbesar jika dibandingkan dengan negara-negara di
Asia lainnya. Ini adalah merupakan prestasi yang memalukan bagi umat
Islam.
Islam telah melarang mendekati perbuatan di atas, sebagaimana
firmannya:
‫خجو قااااااااااااااااااااااحم خموملاماااااااااااااااااااااااواماااااااااااااااااااااا و ااااااااااااااااااااااايوااح اااااااااااااااااااااا وخسااااااااااااااااااااااا وس يااااااااااااااااااااااحا‬
" Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk". ( QS. Al-Isra': 32).

‫خجو مهاااخموا ياااا موا اااإومل داااا وايوامتيو ح اااماول داااخمواااامكوملحياااا وملاااتمياوخثااايوي ااامهيواااا يو و‬
‫ثاااااااااااااااااااااااااااااااااااااايو ااااااااااااااااااااااااااااااااااااااتوا ااااااااااااااااااااااااااااااااااااااممههيو ااااااااااااااااااااااااااااااااااااااخمومحاااااااااااااااااااااااااااااااااااااايم‬
" Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan

3
pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu
hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barang siapa yang memaksa
mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa (itu)". ( QS. An-Nur:
33).

Dari kedua ayat di atas, Allah swt menjelaskan kepada hambanya,


bahwa segala bentuk perbuatan mendekati kepada zina (main
perempuan) pelacuran dan seterusnya itu dilarang. Sebagai akibat dari
perbuatan di atas adalah munculnya penyakit HIV-AIDS yang hingga
sekarang belum ditemukan obatnya.

3.Musibah
Penyakit HIV-AIDS selain ditimbulkan oleh mereka yang melanggar
syari'ah agama ( menyalahgunakan narkoba dengan menggunakan jarum
sunti dan sek yang tidak sehat) juga bisa karena factor ketidak sengajaan.
Misalnya: Istri yang baik-baik (shalihah) bisa terkena HIV jika bergaul
dengan suaminya yang suka melacur dan pelacurnya terinfeksi HIV, atau
seorang petugas kesehatan yang menggunakan jarum suntik bekas
digunakan menyuntik seseorang yang terinfeksi HIV. Dan masih banyak
factor lainnya.

HIV terutama terdapat di dalam darah, air mani, dan cairan vagina. Jadi
Penularannya bisa melalui:

1. hubungan seksual dengan pengidap HIV (homo atau heteroseksual)


2. transfusi darah yang mengadung HIV
3. alat suntik bekas pengidap HIV; tindik, tattoo, narkoba (IDU), injeksi,
dan lain-lain
4. dari ibu hamil kepada janinnya.

Oleh karena itu jalan yang paling baik untuk mencegah tertularnya
penyakit HIV-AIDS yang sangat menakutkan tersebut adalah dengan
menjahui perbuatan zina dan menyalahgunaan narkoba.

4
BAB III
Pencegahan AIDS

1} Secara Umum

Memberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi


melalui ceramah agama, khotbah, pengajian, seminar, lokakarya, dan
lain-lain. Firman Allah s.w.t.:“serulah manusia kepada jalan Allah
dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantulah pula dengan
cara yang baik….” (An-Nahl:25)

2} Secara Khusus

Memperkenalkan metode A, B, C, dan D, yakni:

 Abstain from sex bagi remaja dan belum menikah


 Be faithful setia terhadap pasangan
 Condom selalu menggunakan kondom
 Don’t use a hypodermic needle tidak menggunakan alat suntik
bekas pengidap HIV/AIDS.

Islam juga melarang berdua-duaan antara seorang laki-laki dan seorang


perempuan dalam satu tempat tanpa kehadiran seorang mahram. Nabi SAW
bersabda : “Ketika seorang laki-laki (pergi) berduaan dengan seorang wanita,
maka setan menjadi orang ketiganya di sana.” Allah SWT juga berfirman:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih
suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
perbuat.” (terj. Qs: An-Nuur; 30).

Dalam Islam, campur baur bebas antara laki-laki dan wanita tanpa adanya
keperluan dan kepentingan syar’i adalah terlarang. Islam memandang seks bebas
sebagai sebuah malapetaka besar. Allah swt berfirman : “…dan janganlah kamu
datangi perbuatan keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang
tersembunyi….” (terj. QS :Al-An’am; 151)

5
BAB IV
Pengamanan AIDS

Ditujukan kepada orang yang berperilaku sebagai penyebab


menularnya HIV/AIDS. Di negara Amerika Serikat AIDS dipandang secara
hukum sebagai senjata mematikan. Di Los Angeles, seorang pekerja seks
yang tahu dirinya terinfeksi HIV, tetapi tetap meneruskan kegiatannya,
didakwa sebagai percobaan pembunuhan.

Di Minessota, seorang yang terinfeksi HIV dan menggigit orang lain


dengan tujuan menularkannya, didakwa sebagai percobaan pembunuhan
dengan senjata tajam.

Jadi kita harus mencoba melindungi dan mengamankan diri sendiri


dari orang-orang yang terkena virus HIV/AIDS. Agar kita tidak terjangkit
virus HIV/AIDS tersebut.

Pengobatan AIDS

Hadits Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh Arba’ah:

“berobatlah hai hamba Allah, karena Allah tidak menurunkan suatu


penyakit, kecuali diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit yang satu
(pikun).”

Islam memberikan tuntunan dalam pengobatan HIV/AIDS yakni


secara fisik, psikis, dan social. Secara fisik melalui medis dan sejenisnya
hingga yang terbaru ARV (AntiRetroviral) secara psikis melalui kesabaran,
taubat, taqarrub ilallah (dzikrullah), dan berdoa, sedangkan secara social
melalui penerimaan dan dukungan penuh masyarakat terutama keluarga.

6
7

Anda mungkin juga menyukai