BACHELOR DEGREE PROGRAM IN NURSING SCIENCE KUSUMA HUSADA SCHOOL OF HEALTH OF SURAKARTA 2014 Rizka Dwi Ariani THE CORRELATION BETWEEN THE KNOWLEDGE LEVEL OF URIC ACID CLIENTS AND THEIR OBEDIENCE TO LOW PURINE DIET IN GAWANAN TIMUR, COLOMADU SUB-DISTRICT, KARANGANYAR Abstract Uric acid is the final metabolism product of purine. Low purine diet is done by limitedly consuming food with protein. The factors suspected to this disease are diet, body weight, and life style. The objective of this research is to investigate the correlation between the knowledge level of uric acid clients and their obedience to low purine diet. This research used the descriptive correlational method with the cross-sectional design to 30 uric acid clients in GawananTimur, Colomadu Sub-district, Karanganyar. The observed variables included knowledge level and obedience. The result of the research shows that the 16 clients (53.3%) have good knowledge on low purine diet. The 28 respondents (93.3%) have a good obedience level to conduct low purine diet. The result of analysis with the chi square test shows that the value of X2 count is 7.232 at the significance value of p = 0.027, which is smaller than 0.05. Thus, it can be concluded that there is a correlation between the knowledge level of uric acidclients and their obedience to low purine diet in GawananTimur, Colomadu Sub-district, Karanganyar. Keywords : Knowledge level, uric acid, obedience and low purine diet. References : 25 (2003-2013) xiii
PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2014 Rizka Dwi Ariani HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PENDERITA ASAM URAT DENGAN KEPATUHAN DIET RENDAH PURIN DI GAWANAN TIMUR KECAMATAN COLOMADU KARANGANYAR Abstrak Asam urat merupakan hasil metabolisme akhir dari purin. Diet rendah purin berasal dari makanan yang mengandung protein, pada penderita asam urat harus membatasi makanan yang mengandung protein berlebih. Faktor-faktor yang di duga mempengaruhi penyakit ini adalah diet, berat badan dan gaya hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan kepatuhan diet rendah purin pada penderita asam urat. Desain penelitian descriptif correlation dengan pendekatan cross sectional pada 30 penderita asam urat di Gawanan Timur Kecamatan Colomadu Karanganyar. Variabel yang diamati yaitu tingkat pengetahuan dan kepatuhan. Penderita asam urat mempunyai pengetahuan baik tentang diet rendah purin yaitu sebanyak 16 responden (53,3%). Tingkat kepatuhan penderita asam urat dalam melakukan diet rendah purin adalah patuh yaitu sebanyak 28 responden (93,3%). Analisis data menggunakan uji chi square dengan nilai X2 hitung sebesar 7,232 dengan nilai signifikansi (p value) 0,027 < 0,05. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan penderita asam urat dengan kepatuhan diet rendah purin di Gawanan Timur Kecamatan Colomadu Karanganyar. Kata Kunci : Tingkat Pengetahuan, Asam Urat, Kepatuhan, Diet Rendah Purin Daftar pustaka : 25 (2003-2013)
7 1.5 Keaslian Penelitian 1.1 Tabel Keaslian Penelitian Nama Peneliti Judul Metode Hasil Andry. dkk (2009) Analisis Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat Pada Pekerja Kantor Di Desa Karang Turi, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Mayoritas pekerja kantor (60%) mengalami hiperuricemia kemudian tidak ada hubungan antara intake purin, konsumsi alcohol, aktifitas dan umur dengan kadar asam urat pada pekerja kantor di Desa Karang Turi Kecamatan Bumiayu Kabupaten Brebes. Pipit, F. dkk(2010) Hubungan Antara Pola Makan dengan Kadar Asam Urat Darah Pada wanita Menopause di Posyandu Lansia Wilayah Kerja Puskesmas dr.soetomo Surabaya Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Ada hubungan antara pola makan dengan kadar asam urat darah pada wanita post menopause di Posyandu Lansia Puskesmas dr. Soetomo Surabaya Pada Bulan Juni 2010. Shulten P. (2009) Peran Diet Dalam Pengolahan gout: Perbandingan Pengetahuan Sikap Terhadap Bukti Saat Ini. Sebuah kuesioner tentag frekuensi makanan digunakan untuk menentukan makanan yang dikonsumsi pasien dengan gout kuesioner yang terpisah dipakai pada pasien gout yang berhubungan diet modifikasi Proporsi peserta yang melaporkan konsumsi tidak konsisten dengan bukti saat ini untuk pengelolaan diet gout adalah alkohol n=14 (48%), bir n=18 (62%), seafood n=29 (100%), daging n=7 (24%),
8 (n=29). Kuesioner online untuk memeriksa sikap menuju pengelolaan diet gout diselesaikan oleh para profesional gizi dan rheumatologists. daging sapi/babi/domba n=24 (83%), produk susu n=12 (41%), VIT C n=29 (100%). Dari 61 rheumatologists dan 231 gizi professional yang menyelesaikan survey online, mayoritas dianggap bahwa penurunan berat badan dan konsumsi alkohol merupakan hasil yang penting atau sangat penting.