Anda di halaman 1dari 14

BAB II

ANALISA SITUASI RUANGAN

A. WINDSHIELD SURVEY

Windshield survey merupakan pengamatan terhadap suatu wilayah untuk


mendapatkan gambaran umum situasi dan keadaan suatu wilayah, yang didapatkan
melalui wawancara dengan penduduk atau individu disuatu wilayah dan observasi
lingkungan.
RSUP DR. M. Djamil Padang merupakan rumah sakit umum pusat milik pemerintah
yang melaksanakan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan merupakan rumah sakit
dengan akreditasi KARS international bintang 6 dengan peralatan medis terlengkap di
Sumatera bagian tengah.RSUP DR. M. Djamil Padang sudah memiliki akreditasi bintang
6 ini yang berlaku sampai Desember 2021.
RSUP DR. M. Djamil Padang didirikan pada tahun 1953. RS ini merupakan rumah
sakit pemerintah yang merupakan rumah sakit rujukan untk wilayah Sumatera bagian
Tengah. Selain sebagai rumah sakit rujukan RS ini juga berperan sebagai rumah sakit
pendidikan. RSUP DR. M. Djamil Padang memliki pelayanan IGD 24 jam, rawat jalan
(Poli pagi, poli sore dan poli eksekutif ), bedah central, instalasi anestesiologi dan
perawatan intensive (ICU/CVCU/PICU/NICU), perinatologi, hemodialisa, instalasi
rehabilitasi medis/fisioterapi, instalasi radiologi, laboratorium, Medical Check Up,
Radiologi danrawat inap. Rawat inap itu sendiri terdiri dari rawat inap kelas 3, kelas 2
dan kelas 1. Rawat inap kelas 1 itu sendiri berada di ruangan masing-masing dan juga
berada pada satu paviliun yang dikenal dengan paviliun Ambun pagi.
Paviliun Ambun pagi melayani peserta BPJS kesehatan kelas 1 maupun VIP. Ruangan
Ambun Pagi ini sendiri memiliki 3 ruangan yang dikepalai oleh 1 Ka Instalasi, 1 Ka SPF,
1 Pengelola Perawat (PP) dan masing-masing ruangan di kepalai oleh kepala ruangan
(KARU). Ruangan yang ada di Ambun Pagi tersebut adalah ruangan Aster, ruangan
Bogenvile, ruangan Dahlia dan Anyelir. Masing-masing ruangan memiliki petugas
pelaksana masing- masing yang dibagi shif pagi sore dan malam.
Berdasarkan pengamatan situasi di ruangan Aster yang terdiri 18 ruangan yang terdiri
dari 25 kapasitas tempat tidur, 18 kamar rawat inap, tersedia counter perawat dan
ruangan admisi umum, tersedia ruangan obat dan depo farmasi, tersedia ruangan gizi,
terdapat ruangan kain kotor. Jumlah tenaga perawat 27 orang, dengan tingkat pendidikan
S1 dan Ners 15 orang, D3 keperawatan 12 orang, ada 5 orang katim dan 23 orang
anggota tim dengan pembagian jadwal dinas sebanyak 3 shift yaitu pagi, sore dan
malam. Model penyelenggaran asuhan keperawatan di Ruangan Aster adalah metode
modular. Selain perawat pelaksana, kepala ruangan juga ada memanajemen staf non
medis yaitu pegawai administrasi dan petugas kebersihan.
Berdasarkan hasil winshield survey di Ruangan Aster Ambun Pagi RSUP Dr. M.
Djamil Padang pada tanggal 7- 9 Oktober 2019, kelompok menemukan ada beberapa
masalah di Ruang Aster Ambun Pagi, yaitu :

1. Daftar Masalah

a. Belum terlaksananya penerapan diagnose keperawatan berdasarkan SDKI,


SLKI dan SIKI

Menindaklanjuti saran dari lokmin kelompok sebelumnya tentang sosialisasi


penerapan SDKI, SLKI, dan SIKI pada seluruh perawat yang ada di embun pagi.
Didapatkan data bahwa:

1. Penegakan diagnosa masih mengacu pada nanda, noc dan nic, tidak sesuai
dengan Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia yang telah ada. Dari hasil
observasi mahasiswa, dari 28 diagnosa keperawatan yang ada di ruangan
aster, semua penegakan diagnosa keperawatan belum mengacu kepada SDKI
(100 %).
2. Pendokumentasian asuhan keperawatan belum sesuai dengan standar
diagnosa keperawatan indonesia yang telah ada. Dari hasil observasi di
ruangan aster belum mendokumentasikan dari 28 diagnosa keperawatan
sesuai dengan SDKI.

b. Belum optimalnya edukasi hak dan kewajiban pasien dan keluarga


Rumah sakit membangun kepercayaan dan kamunikasi terbuka dengan pasien.
Hasil pelayanan pada pasien akan meningkat bila pasien dan keluarga mengetahui hak
dan kewajiban sebagai pasien dan keluarga pasien.
Keluarga pasien merupakan bagian dari tim pengobatan dan perawatan. Para
anggota keluarga menunggui secara bergantian, bahkan sering menjaga menjaga
bersama-sama.
Dari hasil wawancara dengan keluarga pasien didapatkan data :
a. 3 dari 5 keluarga pasien tidak mengetahui hak dan kewajibannya.
b. 2 dari 5 keluarga pasien mendapatkan informasi dengan membaca sendiri
c. 3 dari 5 keluarga pasien mengatakan belum optimalnya penyampaian
mengenai hak dan kewajiban
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada petugas admission 1 di
paviliun embun pagi mengungkapkan bahwa hak dan kewajiban pasien hanya
c. Belum optimalnya peran manajer perawat diruang rawat mengenai
pengelolaan logistic di ruang rawat.

Untuk menjamin peralatan medis dapat digunakan dan layak dipakai, maka
rumah sakit dapat melakukan :
1. Inventarisasi peralatan medis.
2. Melakukan pemeriksaan peralatan medis secara terartur.
3. Melakukan uji fungsi perawatan medis sesuai dengan penggunaan dan
ketentuan pabrik.
4. Melakukan pemeliharaan preventif alat.
Dari hasil observasi ditemukan bahwa :
1. Belum ada bukti lembar ceklis setelah dilakukan kalibrasi.
2. Pada lembar pemakaian alat POCT ACCU CHECK pengisian terkahir pada
tanggal 5 oktober, dan hal ini ditemukan pada tanggal 10 oktober, artinya belum
efektifnya pemantauan POCT ACCU CHECk yang berada diruangan.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan :


a. Hasil wawancara dari salah satu staf logistik umum atau gudang umum di
RSUP Dr Mdjamil Padang didapatkan bahwa pengamprahan logistik atau
bahan dari logistik ruangan dilakukan satu bulan sekali. Pengamprahan ini
untuk alat dan bahan yang dibutuhkan ruangan selama satu bulan, tetapi jika
terdapat alat atau bahan yang habis atau rusak, logistik ruangan dapat
melaporkan menggunakan bon logistik yang akan diberikan pada bulan
berikut. Pengawasan barang yang sudah dikirimkan oleh gudang umum ke
logistik ruangan tidak ada di lakukan, karena ini bukan bagian dari logistik
umum.
b. Hasil wawancara dengan staff logistik pavilium ambun pagi didapatkan data
bahwa untuk mengisi barang ke ruangan dilakukan 2 kali dalam sehari yaitu
dipagi hari dan sore hari. Untuk lembar pengisian jumlah barang yang di
berikan oleh logistik ada pada buku alat.
c. Hasil wawancara dengan kepala ruangan didapatkan bahwa kepala ruangan
telah mendelegasikan tugas tugas logistik kepada stafnya. Jadi yang
bertanggung jawab terhadap bagian logistik tersebut adalah staff yang telah
ditunjuknya.

Teori yang mendukung :

Berdasarkan data diatas ditemukan masalah diruangan paviliun embun pagi adalah belum
optimalnya peran manager perawat di ruang rawat mengenai pegelolaan logistic diruang
rawat. Kepala ruangan adalah seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan
tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat. Tugas
pokok kepala ruangan mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di
ruang rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya. Kebenaran, ketepatan kebutuhan
dan penggunaan alat adalah tanggung jawab dari kepala ruangan. Salah satu bentuk uraian
tugas kepala ruangan dalam pengorganisasian adalah mengatur dan mengendalikan logistik
ruangan.

Sementara itu, perawat sebagai pelaksana pelayanan kesehatan di intasi kesehatan, tentunya
memiliki tugas-tugas spesifik yang dibebankan kepada mereka. Dalam memberikan asuhan
keperawatan yang optimal, tentunya tidak terlepas dari ketersediaan peralatan medis yang
dibutuhkan, bentuk peran dari perawat pelaksana adalah menyiapkan, memelihara,
menyiapkan alat agar siap pakai.

Didalam buku standar penilaian akreditasi

C. Prioritas Masalah (SWOT)

N Masalah S W O T
o Keperawatan KEKUATAN KELEMAHA PELUANG ANCAMAN
N

1.Belum - Adanya - Kurangnya - - Bukti


Optimalnya perawat yang pengetahuan penerapan
memiliki perawat perumusan
Perumusan pengetahuan mengenai diagnosa
Diagnosa tentang perumusan keperawatan
perumusan diagnosa masih
Keperawatan diagnosa keperawatan
keperawatan menurut - Tuntutan
menurut SDKI, SLKI, masyarakat
SDKI, SLKI, dan SIKI di yang lebih
dan SIKI di Ruang Aster tinggi untuk
Ruang Aster RSUP Dr M mendapatkan
RSUP Dr M Djamil pelayanan yang
Djamil Padang. optimal
Padang.

2.Belum - Adanya - Kurangnya - Adanya - Bukti


Optimalnya perawat yang minat mahasiswa pelayanan
memiliki membaca dan Fakultas pada pasien
Edukasi Hak pengetahuan keingintahua Keperawat menjadi tidak
Dan tentang hak n tentang hak an Unand optimal
Kewajiban dan kewajiban dan yang - Pasien dan
pasien di kewajiban sedang keluarga tidak
Pasien Dan
Rsup Dr M pasien oleh praktek mengetahui
Keluarga Djamil keluarga. Profesi tentang hak
Padang Manajeme dan
n kewajiban di
Keperawat rumah sakit.
an - Tuntutan
masyarakat
yang lebih
tinggi untuk
mendapatkan
pelayanan
yang optimal

3.Belum - Salah satu - Belum - Pemeliha - Menimbulkan


optimalnya peilaian adanya raan risiko
peran instrument bukti daftar peralatan terjadinya
manajer survey inventaris medis kekosongan
perawat standar dan merupak barang
diruang nasional identifikasi an salah sehingga
rawat akreditasi risiko untuk satu dapat
mengenai suatu rumah seluruh elemen memperhamb
pengelolaan sakit adanya peralatan penilaian at asuhan
logistic di program akreditasi dalam
ruang rawat. untuk - Belum di suatu memberikan
pemeriksaan adanya rumah pelayanan.
, uji coba bukti sakit
dan peralatan standar - Bukti
pemeliharaa medis yang akreditasi penerapa
n peralatan diperiksa SNARS. kinerja
medis serta secara pengawasan
adaknya rutin. diruangan
bukti dalam - Logistic yang tidak
implementa - Belum yang jelas.
sinya. adanya yang
- Bidang program tertata - Berkurangnya
keperawatan pemelihara dengan point
medukung an efektif penilaian
adanya preventif. akan mutu
inovasi - belum memperk pelayanan
diruangan terorganisas ecil rumah sakit.
untuk inya risiko
menciptaka struktur pelayana
n pelaksanaa n yang
pengelolaan n preventif lambat
sumber daya dn kalibrasi sehingga
manusia, yang jelas dapat
mutu, disetiap memberi
logistik dan alat. kan
pelayanan. - Belum kepuasan
optimalnya pasien
kinerja atas
penanggun pelayana
g jawab n yang
peralatan cepat.
medis. - Rumah
- Kurangnya sakit
peran lebih
manajerial diuntung
kepala kan
ruangan dengan
dalam rendahny
konteks a angka
pengawasa kerusaka
n dalam n alat
meningkatk serta
an tatanan efisienny
ruangan a
yang efektif pengguna
dalam an
aspek logistic.
pemelihara - Adanya
an alat sarana
medis. tukar
pendapat
dan
penyegar
an ilmu
dengan
mahasis
wa
praktek
profesi
manajem
en
keperawa
tan yang
sedang
praktik di
ruang
aster
RSUP
Dr. M
Djamil
Padang.
D. Alternatif Pemecahan Masalah (Fish Bone)

1. Belum optimalnya perumusan diagnosa keperawatan

MAN (PERAWAT) MATERIAL


Perawat belum optimal
Minimnya sosialisasi
dalam perumusan diagnosa
pengetahuan dan
keperawatan
motivasi perawat

Belum
optimalnya
perumusan
diagnosa
keperawatan

Pembaharuan dalam dunia


Belum adanya SPO untuk
pendidikan keperawatan
perumusan diagnosa SDKI,
SLKI, dan SIKI

MARKET METHOD
2. Belum optimalnya edukasi hak dan kewajiban pasien dan keluarga

MAN (PERAWAT) MATERIAL

Perawat hanya
mengedukasi pada Kurangnya
keluarga yang penjelasan tentang
menemani pada saat hak dan kewajiban
masuk ke ruangan paien dan keluarga Belum optimalnya
edukasi hak dan

D. kewajiban pasien
dan keluarga
E.

Meningkatkan
keinginan perawat
Tidak adanya edukasi
untuk mengedukasi
hak dan kewajiban
tentang hak dan
kepada seluruh
kewajiban pasien dan
keluarga pasien
keluarga.

MACHINE
METHOD
3. Belum efektifnya program pemeliharaan preventif

MATERIAL Minimal jalannya koordinasi antar


MAN (PERAWAT) struktur diruangan terhadap bidang
Belum efektifnya pelaksanaan
logistic mengenai pemeliharaan dan
preventif dn kalibrasi yang jelas kalibrasi logistic
dalam pengawasan logistic

Belum efektifnya
program
pemeliharaan
preventif

Kurangnya pengawasan
terhadap sumber logistic
Belum adanya SPO, bukti
diruangan
tertulis terlaksananya upaya
pemeliharaan logistic dari
ruangan.

MARKET
METHOD

Anda mungkin juga menyukai