Disusun Oleh :
Kelompok 3
Farmasi B 2017
Raniya Farha (11171020000027)
Siti Nazilatur Rahmah (11171020000029)
Muzaik Zuhuuriyah Kamas (11171020000037)
Nur Isra Kautsari (11171020000038)
Ika Septi Indahyani (11171020000042)
Nisa Faikhotus Safira (11171020000046)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3
2.1. Mencit (Mus musculus) 3
2.2. Bobot Badan, Luas Permukaan Badan, dan Dosis Obat 5
2.3. Volume Administrasi Obat 5
2.4. Konversi Dosis pada Spesies Lain 6
4.1 Hasil 11
4.2 Pembahasan 13
4.2.1 Hewan percobaan yang dilakukan di laboratorium 13
4.2.2 Bobot badan luas permukaan badan dan dosis obat 14
4.2.3 Volume Administrasi Obat 15
BAB V PENUTUP 17
1.1 Kesimpulan 17
DAFTAR PUSTAKA 18
LAMPIRAN 19
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukan praktikum praktikum ini adalah:
1. Mahasiswa dapat terampil bekerja dengan beberapa hewan percobaan,
yaitu mencit, tikus, dan kelinci.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikan prinsip farmakologi yang diperoleh
secara teoritis.
3. Mahasiswa mampu menerapkan dan memodifikasi metode-metode
farmakologi untuk penilaian efek obat.
4. Mahasiswa mampu memberikan penilaian terhadap hasil-hasil
eksperimen yang diperoleh.
1
5. Mahasiswa mampu memberikan tafsiran mengenai implikasi praktis
dari hasil-hasil eksperimen.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
yang bervariasi. Berat badan ketika lahir berkisar antara 2-
4 gram, berat badan mencit dewasa berkisar antara 20-40
gram untuk mencit jantan dan 25-40 gram untuk mencit
betina dewasa. Sebagai hewan pengerat mencit memilki
gigi seri yang kuat dan terbuka. Susunan gigi mencit
adalah indicisivus ½, caninus 0/0, premolar 0/0, dan molar
3/3 (Setijono,1985).
4
c. Intravena, penyuntikan dilakukan pada daerah vena
ekor.
d. Intramuskular, penyuntikan dilakukan pada otot paha
posterior dan jangan terlalu dalam.
e. Intra peritoneal, hewan dipegang pada punggungnya
sehingga kulit abdomennya menjadi tegang. Pada saat
penyuntikan, posisi kepala mencit lebih rendah dari
abdomennya. Jarum disuntikkan dengan membentuk
sudut 10o dengan abdomen, agak menepi dari garis
tengah, untuk menghindari terkenanya kandung
kencing. Jangan pula terlalu tinggi agar tidak mengenai
hati.
5
dan rectal. Penyerahan obat melebihi DM harus dibelakang
jumlah obat pada resep diberi tanda seru dan paraf dokter
penulis resep. Dosis lazim untuk dewasa, anak, dan bayi
merupakan petunjuk bukan pengikat. (Anief, 1987).
Keterangan:
C : konsentrasi (mg/ml)
6
2.4. Konversi Dosis pada Spesies Lain
Atau
7
BAB III
METODE
8
Timbanglah bobot badan dan ukurlah tinggi badan tiap anggota
kelompok
9
HED = Dosis h ewan ( mgkg ) x [h ewan ( km ) ÷ manusia ( km ) ]
Atau
HED =
0,33
mg
Dosis hewan ( )
kg
x [berat hewan ( kg ) ÷ berat manusia ( kg ) ]
Soal:
Hitung dosis untuk mencit jika diketahui dosis manusia adalah 500
mg dan berat mencit 30 gram.
10
BAB IV
5.1 Hasil
LPT
Umur TB BB LPT pustaka
Nama (th) (cm) (kg) (m2)* (m2)**
Dea Yulia Fitris 19 157 47,4 1,44 1,44
Ika Septi Handayani 19 164 69 1,77 1,78
Hanny Aldila Putri 19 150 50 1,44 1,45
Nur Isra Kautsari 20 161 66 1,72 1,71
Indah Asa Anjaliya 17 152 46 1,39 1,40
Rahmawati 20 155 41 1,33 1,34
Muzaik Zuhuuriyah
Kamas 19 164 50 1,51 1,50
Siti Meluria 20 156 50 1,47 1,48
Wulan Maharani 19 160 75 1,83 1,88
Siti Nazilatur Rahmah 18 151 39 1,28 1,29
Putri Mulyansari 18 156 50 1,47 1,48
Nadhia Putri Karimah 20 160 58 1,61 1,60
Sakinah Ramadhani
Fardiani 19 154 68 1,71 1,71
Eki Sa'adah Apriliana 19 148 43 1,33 1,34
Maghfira Deswita 21 159 58 1,60 1,60
Rifha Lutvika
Ayunungtya 19 158 53 1,53 1,53
Raniya Farha 19 155 49 1,45 1,45
Tifany Putri Sahara 19 150 38 1,26 1,26
Anjas Apriadi 19 175 72 1,87 1,89
Shanifa 19 155 50 1,47 1,47
Laiyinatul Afidah 19 152 58 1,56 1,58
Nisa Faikhotus Sarifa 19 160 52 1,52 1,52
Alfiyah Az zahra 19 168 69 1,79 1,80
Annisa Larasati 19 158 48 1,45 1,45
Jumlah 36,80 36,95
Rata-rata 1,53 1,54
11
*Rumus DuBois :
LPT (m2) =
√ BB ( kg ) x TB( cm)
3600
Berat mencit :
Kelompok 1 = 18 g
Kelompok 2 = 16 g
Kelompok 3 = 17 g
Kelompok 4 = 16 g
4.2 Pembahasan
12
serta mampu memberikan reaksi biologis yang mirip kejadiannya pada
manusia (Katzung, 1989).
1. Handing
13
Ekor mencit dipegang pada daerah ujung ekor dengan tangan kanan,
lalu leher dipegang dengan tangan kiri. Setelah itu telunjuk dan ibu jari
memegang kulit leher,angkat mencit lalu pindahkan ke tangan kiri lalu
jari kelingking menjepit ekor.
2. Oral
Pada praktikum kali ini, didapatkan data berat badan dan tinggi
bedan kelas B sebanyak 24 orang dimana diantaranya 23 orang wanita dan
1 orang pria. Untuk menghitung luas permukaan badan, maka digunakan
persamaan DuBois dan DuBois, yaitu :
S=
√W ×H
3600
Ket :
S = luas permukaan (m2)
W = berat badan (kg)
H = tinggi badan (cm)
Berat badan sehat adalah berat badan tubuh yang memiliki proporsi
setimbang dengan tinggi badan tubuh sehat dan ideal secara fisik dapat di
lihat dari penampilan luar. (Ganiswara, 1995). Berat badan digunakan
untuk menghitung dosis yang dinyatakan dalam mg/kg. Akan tetapi,
14
perhitungan dosis anak dari dosis dewasa berdasarkan berat badan saja.
Seringkali menghasilkan dosis anak yang terlalu kecil karena anak
mempunyai laju metabolisme yang lebih tinggi sehingga per kg berat
badannya seringkali membutuhkan dosis yang lebih tinggi dari pada orang
yang dewasa (kecuali pada neonatus). (Ganiswara,1995).
Pada percobaan ini di lakukan pengukuran berat badan dengan
menggunakan timbangan berat badan dengan skala (kg) sedangkan untuk
mengukur tinggi badan dan luas permukaan tubuh kami menggunakan alat
berskala (cm).
15
Pada praktikum yang kami lakukan, kami menjawab pertanyaan mengenai
volume cairan yang diberikan pada hewan percobaan atau volume
administrasi obat dengan menggunakan rumus:
16
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
17
DAFTAR PUSTAKA
Jas, A., 2009. Perihal Resep & Dosis Serta Latihan Menulis Resep. 2nd ed.
Medan, Indonesia: Universitas Sumatera Utara Press, 1-15.
18
Lampiran 1. Soal latihan dan Jawaban
1. Obat = Metformin
VAO = 1 ml (oral)
Tentukan konsentrasi sediaan yang akan dibuat jika berat mencit 20 gram?
Jawab :
VAO =
berat ( Kg ) x dosis ( kgmgBB )
mg
konsentrasi( )
ml
500 mg
0,02kg x
1 ml = 60 kg
konsentrasi
2. Hitung dosis untuk mencit metformin jika dosis manusia 500 mg dan berat
mencit 30 gram.
Jawab :
HED = dosis hewan (mg/kg) x (berat hewan (kg) : berat manusia (kg))0,33
8,33mg
Dosis hewan =
0,0814 kg
Konsentrasi = 10 mg/2ml
Ditanya : VAO?
19
Jawab :
VAO =
berat ( Kg ) x dosis ( kgmgBB )
mg
konsentrasi( )
ml
10 mg
0,03 kg x
VAO = 60 kg
10 mg/2 ml
0,005mg
VAO = 10 mg
2 ml
VAO = 0,001 ml
20
Lampiran 2. Soal dan jawaban Modul halaman
1. Apakah ada perbedaan nyata antara luas permukaan tubuh pria dan wanita?
Jawab:
Ada. Luas permukaan tubuh dipengaruhi oleh tinggi dan berat badan. Secara
fisik tinggi dan berat badan pria dan wanita umumnya berbeda. Tinggi dan
berat badan pria lebih besar daripada wanita. Luas permukaan tubuh bisa
√ BB ( kg ) xTB (cm )
dihitung dengan rumus LP= . Oleh karena itu luas
3600
permukaan tubuh pria berbeda dengan wanita.
2. Apakah luas permukaan badan untuk tiap anggota kelompok seusai dengan
kutipan/ pustaka?
Jawab:
Tidak, karena umur, berat badan dan tinggi badan masing-masing anggota
kelompok berbeda dan dalam mencari luas permukaan tubuh pustaka
menggunakan cara yang berbeda dengan perhitungan, sehingga hasilnya pun
sedikit berbeda.
3. Jika dianggap bahwa dosis yang diberikan farmakope untuk orang dewasa
adalah berdasarkan bobot badan 60 kg, berapa besar penyimpangan untuk
kelompok-kelompok kelas, jika tidak dilakukan penyesuaian?
Jawab:
21
Dosis obat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu bobot badan, tinggi
badan, luas permukaan tubuh dan usia. Perhitungan dosis yang paling baik
yaitu menggunakan luas permukaan tubuh karena sudah mengandung bobot
badan dan tinggi badan. Luas permukaan tubuh dan usia berbanding lurus
dengan dosis obat.
5. Turunkan sebuah rumus yang menyatakan dosis anak sebagai persentase
dosis orang dewasa
Jawab:
Jawab:
Dosis untuk usia lanjut tentu sudah berbeda dengan dosis dewasa, karena
pada usia lanjut (lansia) sudah mengalami perubahan-perubahan, yaitu
perubahan biologis dan perubahan fisiologis yang mempengaruhi perubahan
yang terjadi pada sel seorang lansia, yang mengakibatkan terganggunya
metabolisme protein sehingga mengganggu metabolisme DNA serta
berkurangnya hormon, sehingga diperlukan konversi dosis usia lanjut
dengan dosis dewasa untuk mempermudah dalam menentukan dosisnya.
22
7. Apakah yang dimaksud dengan : dosis, dosis terapi, dosis maksimum, dosis
letalis, dosis toksik, dan dosis efektif.
Dosis adalah jumlah atau takaran obat yang diberikan kepada pasien
dalam satuan berat, isi (volume) atau unit. Dosis obat merupakan salah
satu faktor yangmempengaruhi efek farmakologi obat (Jas, 2009)
Dosis terapi adalah dosis yang diberikan dalam keadaan biasa dan dapat
menyembuhkan pasien.
Dosis maksimum adalah takaran dosis tertinggi yang masih boleh
diberikan kepada pasien dan tidak menimbulkan keracunan.
Dosis letalis adalah takaran obat yang apabila diberikan dalam keadaan
biasa dapat menimbulkan kematian pada pasien, dosis letal dibagi
menjadi 2 :
Dosis letal 50 : takaran dosis yang bisa menyebabkan kematian 50%
hewan percobaan
Dosis letal 100 : takaran dosis yang bisa menyebabkan kematian 100%
hewan percobaan
Dosis toksik adalah takaran dosis yang apabila diberikan dalam keadaan
biasa dapat menimbulkan keracunan pada pasien. (takaran melebihi dosis
maksimum)
Dosis efektif (HE) : Effective dose (HE) : Besaran dosis yang khusus
digunakan dalam proteksi radiasi yang nilainya adalah jumlah perkalian
dosis ekivalen yang diterima organ (HT) dengan faktor bobot-organ
(WT).
23
Lampiran 3. Dokumentasi
Laboratorium Farmakologi Laboratorium Farmakologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Laboratorium Farmakologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menyonde
24