Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN OBAT

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
UPT PUSKESMAS EDWARD K. SIHOMBING
PANGARIBUAN NIP. 197808212006041010
1. Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengaturan terhadap obat
yang diterima agar aman, tidak hilang terhindar dari kerusakan fisik
dan mutunya tetap terjamin sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah
1. Agar mutu obat yang tersedia di puskesmas dapat dipertahankan
sesuai dengan pesyaratan yang ditetapkan.
2. Memudahkan dalam pelayanan.
3. Kebijakan SK Puskesmas Tentang Kebijakan Pelayanan Kefarmasian Nomor

4. Referensi Dokumen eksternal sebagai acuan penilaian SOP


- Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
- Permenkes 75 tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
5. Alat dan 1. Alat
Bahan •Lemari Obat
•Rak Obat
2. Bahan
•Obat
6. Prosedur 1. Pisahkan penyimpanan obat-obat narkotika dan psikotropika
dalam lemari khusus.
2. Obat disimpan berdasarkan bentuk sediaannya
a. Obat oral, obat luar, obat infus dan sebagainya
b. Alat kesehatan balut
3. Penyimpanan obat dilakukan sesuai persyaratan dan standar
kefarmasian :
a. Bentuk sediaan dan jenisnya
b. Suhu penyimpanan dan stabilitasnya
c. Sifat bahan
d. Ketahanan terhadap cahaya
e. Susunan alfabetis
f. sistem FIFO dan FEFO.
4. Sediaan farmasi tidak boleh diletakan langsung dilantai disimpan
dalam lemari.
5. Periksa apakah ada kerusakan pada kemasan (strip sobek, ampul
retak, warna cairan keruh.
6. Obat yang mempunyai tanggal kadaluarsa disusun berdasarkan
FEFO
7. Beri tanda label nama obat pada wadah penyimpanan.
8. Stok obat disusun berdasarkan FIFO (First in First out) obat yang
pertama masuk pertama keluar.

7. Bagan Alir

Pisahkan penyimpanan obat-obat kategori khusus

Obat disimpan berdasarkan bentuk sediaannya

Sediaan farmasi tidak boleh diletakan langsung dilantai

Periksa apakah ada kerusakan pada kemasan

Obat disusun berdasarkan FEFO (First Expired First Out)

Beri tanda label nama obat pada wadah penyimpanan.

Stok obat disusun berdasarkan FIFO ( First in First out)

Stok obat disusun bersasarkan FIFO (First In First Out)

8. Hal-hal yang 1. Setiap penerimaan obat harus dicatat didalam kartu stok. Kartu
perlu stok diletakkan di dekat obat
diperhatikan 2. Gudang memenuhi syarat :
a. luas minimal 3 X 4 m2,disesuaikan dengan jumlah obat yang
disimpan
b. Ruangan kering dan tidak lembab
c. Memiliki ventilasi yang cukup
d. Jendela harus mempunyai pelindung untuk menghindarkan
adanya cahaya langsung dan berteralis
e. Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan
bertumpuknya debu dan kotoran lain. Harus diberi alas papan
(palet)
f. Dinding dibuat licin
g. Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
h. Gudang obat khusus digunakan untuk penyimpanan obat
i. Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
j. Tersedia lemari untuk narkotik dan psikotropik yang selalu
terkunci. Lemari narkotik dan psikotropik bisa digabungkan
dengan kamar obat
2
k. Harus ada pengukur suhu dan higrometer ruangan.
3. Memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mutu obat
:
a. Kelembaban
b. Temperatur / panas
c. Kerusakan fisik : dus obat jangan ditumpuk terlalu tinggi karena
obat yang ada di dalam dus bagian tengah ke bawah dapat pecah
/ rusak dan juga akan menyulitkan pengambilan obat,hindari
kontak dengan benda-benda ynag tajam.
d. Kontaminasi bakteri : wadah obat harus selalu tertutup rapat
sehingga tidak mudah tercemar oleh bakteri atau jamur.
e. Kebersihan ruangan : seminggu sekali,lantai disapu dan
dipel,dinding dan rak dibersihkan
9. Unit 1. Gudang obat
terkait 2. Kamar Obat
10. Dokumen LPLPO
terkait
11. Rekaman
historis
perubahan Tanggal
Yang Isi
No mulai
diubah perubahan
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai