Anda di halaman 1dari 3

A.

Tanda-tanda persalinan
Tanda paling jelas ibu hamil mau melahirkan adalah terjadinya
kontraksi. Namun selain kontraksi, ada sejumlah tanda lain yang menjadi
alarm bahwa janin akan segera lahir. Salah satu tanda-tanda persalinan
adalah air ketuban pecah.
Air Ketuban memiliki fungsi yang sangat penting bagi janin di
dalam kandungan, yaitu untuk melindungi janin dari benturan, membantu
perkembangan organ tubuh janin, menjaga suhu yang optimal untuk
janin, serta memberikan ruang untuk pergerakan janin.
Selama hamil, bayi mengambang dalam kantung berisi ketuban
yang melindunginya dari segara guncangan. Sesaat sebelum ibu
melahirkan, biasanya kantung ketuban tersebut akan pecah.
Pada kebanyakan perempuan, tanda awal ketuban pecah adalah
dirasakannya sesuatu yang menetes pada miss v. Rasanya mirip dengan
ketika ada aliran darah menstruasi.
Sementara beberapa perempuan lain akan merasakan sensasi semburan
cairan yang berlebihan saat ketuban pecah. Sensasi semburan tersebut
datang bersama aliran air yang deras. Semburan akan semakin parah jika
ibu hamil dalam posisi berdiri lantaran adanya gravitasi.
B. Memahami Air Ketuban Pecah
Ketuban pecah bisa terjadi secara tiba-tiba tanpa disadari oleh ibu
hamil. Ciri-ciri ketuban pecah yang normal adalah cairan yang
dikeluarkan tidak berbau, berwarna bening, atau bisa saja bercampur
sedikit darah.
Setiap ibu hamil mungkin akan mengalami ciri-ciri ketuban pecah
yang berbeda-beda, ada yang menetes secara lambat dan ada juga yang
keluar dari vagina secara deras.
Ketuban pecah umumya menjadi pertanda bahwa ibu hamil akan
segera melahirkan. Namun jika ketuban telah pecah dan ibu hamil tidak
kunjung merasakan tanda-tanda akan melahirkan dalam kurun waktu 24
jam, dokter biasanya akan menyarankan tindakan induksi.
Tujuan prosedur induksi ini adalah untuk mempercepat proses
persalinan dan mengurangi risiko bayi mengalami komplikasi lebih
lanjut. Salah satunya adalah infeksi.
C. Tanda Ketuban Pecah yang Harus Diwaspadai
Terjadinya pecah ketuban tidak boleh dibiarkan atau dianggap
sepele. Anda wajib untuk segera memberi tahu dokter atau bidan tentang
kejadian ini guna mengantisipasi adanya gangguan pada kehamilan.
Berikut ini adalah ciri-ciri ketuban pecah yang perlu diwaspadai:

1. Air ketuban berwarna kekuningan atau kehijauan. Ini menjadi tanda


bahwa telah terjadi percampuran antara air ketuban
dengan mekonium (tinja pertama janin).
2. Air ketuban pecah disertai demam.
3. Air ketuban pecah disertai gawat janin.
4. Air ketuban berbau busuk. Ini mengindikasikan adanya infeksi dalam
kandungan.
5. Warna air ketuban lebih gelap. Hal ini bisa saja mengindikasikan janin
telah meninggal di dalam kandungan.
6. Air ketuban pecah sebelum minggu ke-37 kehamilan (ketuban pecah
dini).

Apabila ketuban pecah sebelum ada tanda-tanda persalinan, segera


ambil pembalut dan gunakan untuk membersihkan rembesan cairan
tersebut. Penggunaan pembalut diperlukan untuk mengecek warna dan
jumlah air ketuban yang keluar.

Wajar bila Bumil khawatir ketika ketuban pecah, terlebih jika hal itu
terjadi sebelum waktunya. Namun, sebaiknya Bumil jangan panik. Ambil
napas yang dalam selama beberapa saat dan coba tenangkan diri.
Perhatikan warna, jumlah, dan aroma air ketuban, serta waktu
keluarnya. Setelah itu, segeralah ke rumah sakit untuk mendapatkan
penanganan medis.

Mengetahui ciri-ciri ketuban pecah memang penting, namun yang lebih


penting lagi adalah menjaga kesehatan diri Bumil dan janin selama masa
kehamilan. Jangan lupa untuk selalu menerapkan pola hidup sehat dan
melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan.

D. Kertas Lakmus Merah


E. Produk Pembalut Kertas Lakmus
Seperti yang telah dijelaskan Ketuban pecah bisa terjadi secara
tiba-tiba tanpa disadari oleh ibu hamil. Banyak ibu yang tidak menyadari
bahwa ia telah mengeluarkan ketuban. Ciri-ciri ketuban pecah yang
normal adalah cairan yang dikeluarkan tidak berbau, berwarna bening,
atau bisa saja bercampur sedikit darah. Dengan menggunakan kertas
lakmus kelompok membuat inovasi pembalut kertas lakmus dengan
tujuan untuk mempermudah ibu hamil dalam mengetahui apakah
ketubannya telah pecah atau belum. Seperti yang telah dijelaskan diatas
bahwa jika ibu tidak menyadari akan keadaan dirinya bahwa ia telah
mengeluarkan cairan ketuban, itu akan menyebakan infeksi dan jika
ketuban telah pecah dan ibu hamil tidak kunjung merasakan tanda-tanda
akan melahirkan dalam kurun waktu 24 jam, dokter biasanya akan
menyarankan tindakan induksi. Untuk menurunkan kejadian komplikasi
pada ibu hamil akibat pecah ketuban yang tidak disadari kelompok
membuat produk ini agar bermanfaat bagi ibu dalam menurunkan AKI
dan AKB khusunya pda kejadian infeksi akibat KPD.
Langkah langkah membuat pembalut kertas lakmus merah :
a. bla bla
b. bla bla

Anda mungkin juga menyukai