Bismillahirahma’nirrahim
AssalamuAlaikumWarahmatullahiWabaraka’tuh.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT, atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan laporan akhir pengabmas “ Upaya peningkatan status gizi pada
anak balita gizi kurang didesa Mekar, kec. Soropia kab. Konawe” sebagai
salah satu cara untuk mengetahui bagaimana upaya yang tepat untuk memperbaiki
dan mengurangi jumlah anak balita penderita gizi kurang di Ds. Mekar, kec.
Soropia kab. Konawe .
Dalam penyelesaian laporan akhir pengabmasini, kami mendapat bimbingan
dan arahan serta petunjuk dari Ibu. Oleh karenanya, sepantasnya kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu dosen Pembimbing
pembuatan laporan akhir pengabmas ini.
Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan selain
mengucapkan terima kasih dan kami berharap semoga Laporan Akhir pengabmas
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala kesederhanaan tulisan ini,
kami tetap mengharapkan saran dan kritik demi menyempurnakan Laporan Akhir
Pengabmas ini.
WassalamuAlaikumWarahmatullahiWabaraka’tuh.
RINGKASAN
Anak balita adalah anak yang menginjak diatas 1 tahun atau lebih popoler dengan
usia anak yang berumur 0-59 bulan. di tinjau dari sudut masalah kesehatan dan gizi ,
maka anak belita termasuk golongan masyarakat kelompok rentang gizi kurang,
akibat dari kurang gizi ini kerentanan terhadap penyakit infeksi dapat menjadi
penyebab meningkatnya angka kematian anak balita.
Masalah gizi kurang yang disebabkan oleh kemiskinan, kurang persediaan bahan
pangan, kurang baiknya kualitas lingkungan (sanitasi), kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang gizi kurang serta kurangnya keterampilan di bidang memasak,
komsumsi anak, keragaman bahan, jenis makanan yang mempengaruhi kejiwaan
misalnya, kebosanan balita terhadap makanan yang diberikan kepada ibunya.
pengetahuan minimal yang harus di ketahui seorang ibu adalah tentang kebutuhan
gizi, cara pemberian makan, jadwal pemberian makan pada anak balita, sehingga
akan menjamin anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Pemberian makanan tambahan atau PMT adalah upanya pemberian makanan
tambahan untuk memeberi asupan gizi agar tercapai status gizi yang baik. Adapun
pemberian makanan tambahan di Desa Soropia adalah bakwan teri, telur dadar tempe,
nuget ikan dan stik ikan. Dimana kita ketahui PMT yang kami berikan ini merupakan
makanan kaya akan protein tinggi karena berbahan dasar ikan. Desa Mekar
merupakan salah satu desa yang berada di wilayah Kecamatan Soropia yang
wilayahnya berupa pesisir pantai yang kaya akan sumber daya alam laut, misalnya
sumber daya perikanan. sehingga sebagian besar masyarakatnya hidup dan bermata
pencaharian sebagai nelayan. Maka dari itu tujuan pengabmas ini dilakukan untuk
memanfaatkan hasil lokal masyarakat di Desa Mekar.
Sehingga kami akan melakukan upaya peningkatan status gizi kurang anak balita
dengan intervensi memberikan PMT yang berbahan dasar ikan dan merupakan bahan
lokal di Desa sasaran. Yang bertujuan mengatasi masalah gizi kurang dan sebagai
asupan selain makanan utama atau makanan pokok, untuk menambah dan
melengkapi nilai gizi. Sehingga di harapkan dapat mencapai keberhasilan dari
kegiatan pengabmas yang kami lakukan serta menaikan berat badan anak balita dan
menguragi resiko kekurangan Vitamin ,Mineral,dan Zat gizi.
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………...ii
RINGKASAN….…………………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….….iv
BAB I PENDAHULUAN…….……………………………………………………..1
1.1 Latar Belakang………….…………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………2
1.3 Tujuan ……….…………………………………………………………....2
A. Tujuan Umum…………………………………………………………2
B. Tujuan Khusus………………………………………………………...2
1.4 Luaran…..…………………………………………………………………2
1.5 Manfaat Kegiatan………………………………………………………….3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………...4
BAB III METODE PELAKSANAAN…....…………..………………………..….6
3.1 Khalayak Sasaran…………………………………………………………..6
3.2 Metode Kegiatan…………………………………………………………...6
3.3 Tahap Pelaksanaan…………………………………………………………6
3.4 Sarana Dan Alat Yang Digunakan…………………………………………7
3.5 Dana………………………………………………………………………..7
BAB IV HASIL YANG DICAPAI ….……………………………………………..8
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………..10
4.1 Kesimpulan……….…….……………………………………...…………10
4.2 Saran…….…………………………………………………………….....10
DAFTAR PUSTAKA...……………………………………………………………11
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
A. Tujuan Umum
Melakukan upaya pencegahan Status Gizi anak Balita gizi kurang di
Ds. Mekar, Kec. Soropia, Kab. Konawe.
B. Tujuan Khusus
1. Memberikan Penyuluhan.
2. Memberikan PMT pada anak balita gizi kurang.
3. Melakukan Evaluasi upaya peningkatan status gizi kurang.
4. Mengidentifikasi perubahan sebelum dan sesudah pemberian PMT.
1.4 Luaran
Luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian masyarakat pada anak
balita dengan bantuan ibu balita dan kader posyandu adalah dapat memberikan
inspirasi, semangat rangsangan, energi dan motivasi sehingga sasaran (anak Balita)
dapat bertumbuh kembang dengan baik. bagi Ibu-ibu yang memiliki balita untuk
menerapkan pola asuh dengan gizi yang baik terkait dengan adanya pengetahuan
kader tentang pengolahan makanan dan ibu balita mengenai persiapan dan
pengolahan PMT, Sehingga dapat menurunkan prevalensi status gizi kurang pada
balita.
Jadi jenis luaran yang akan dihasilkan melalui kegiatan pengabdian
masyarakat ini berupa:
1. Terjadi perubahan status gizi pada anak balita gizi kurang di Ds. Mekar
2. Dapat meningkatkan pengetahuan ibu Balita mengenai pemberian PMT
4.1 Hasil
1. Terjadi perubahan status gizi pada anak balita gizi kurang di Ds. Mekar
Bertambahnya BB anak balita gizi kurang terjadi karena adanya
perlakuan pemberian PMT yang berupa nugget ikan, stik ikan, telur dadar
tempe dan bakwan teri. Tetapi perubahan yang terjadi sangat kecil jadi,
apabila pola makan dan asupan nutrisi mereka tidak dijaga dan dipenuhi maka
rentan untuk merubah status gizi mereka kembali. Pemilihan PMT berbahan
dasar ikan karena wilayah sasaran yang merupakan daerah pesisir dengan
pangan lokal ikan. Sehingga dapat mempermudah ibu balita untuk
melanjutkan PMT tanpa pengawasan mahasiswa Pengabmas. Kenaikan BB
anak balita gizi kurang juga terjadi karena ada perlakuan tambahan dari ibu
meraka yaitu dengan memberikan sayuran yang bervariasi dan susu secara
teratur, yang sesusai dengan arahan dari mahasiswa pengabmas. Adapun anak
balita gizi kurang yang berat badannya tetap, terjadi karena kondisi tubuh
mereka yang sedang tidak sakit sehingga mengakibatkan selera makan anak
yang kurang baik dan berdampak pada kesehatan dan status gizi anak.
4.2 Pembahasan
1. Penyuluhan Gizi Kurang Dan PMT
Penyuluhan merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memberikan
informasi dan mengajak orang-orang untuk mengikuti informasi yang kita
berikan. Sehingga kami menggunakan cara ini untuk memberikan informasi
kepada ibu atau pengasuh anak balita di Desa Mekar tentang Gizi kurang Dan
pemberian PMT. Sebelum kami melakukan penyuluhan kami melakukan
sosialisasi terlebih dahulu agar warga desa sasaran dapat mengetahui bahwa
kami akan melakukan penyuluhan mengenai status gizi kurang dan pemberian
PMT disana. Antusiasme warga disana sangat baik sehingga saat kami
melakukan kegiatan penyuluhan warga yang kami perkirakan akan datang
dengan jumlah yang sedikit ternyata berbalik hal tersebut karena ada
partisipasi yang sangat baik dari pemerintah yang memberikan semangat dan
motifasi kepada warganya untuk mengikuti kegiatan penyuluhan kami dan
merupakan salah satu kegiatan dari Pengabmas Poltekkes Kendari.
Sebelum kami melakukan penyuluhan kami bertanya terlebih dahulu
kepada ibu balita tentang penyebab gizi kurang dan fungsi pemberian PMT.
Dan jawaban yang kami dapatkan kebanyakan meleceng, hal itu dikarenakan
kurangnya informasi dan pengetahuan yang mereka dapatkan. Kemudian kami
memberikan penyuluhan tentang pengertian gizi kurang, penyebab gizi kurang,
tanda-tanda atau gejala gizi kurang yang kami sertakan dengan gambar dan
cara mengatasi gizi kurang. Kami juga menambahkan tentang materi
Pemberian PMT seperti Pengertian PMT, fungsi pemberian PMT, Manfaat
PMT dan contoh makanan PMT. Kami juga memberikan mereka leafleat yang
berisikan pengertian PMT dan makanan PMT agar mereka bisa mengetahui
dan bisa membuatnya sendiri untuk anak balita mereka. kami juga
menampilkan video pembuatan makanan PMT untuk memudahkan mereka
mengetahui cara buatnya dan makanan yang kami buat untuk PMT mereka
berbahan dasar ikan yang merupakan bahan lokal di desa Mekar.
Setelah kami melakukan penyuluhan kami menanyakan kembali
pertanyaan yang sama dan banyak dari mereka yang jawabannya sesuai
harapan dari informasi yang kami berikan. Jadi dapat disimpulkan bahwa
kurangnya pengetahuan mereka disebabkan oleh kurangnya informasi yang
mereka Dapatkan.
4.1 Kesimpulan
Penyuluhan merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk memberikan
informasi dan mengajak orang-orang untuk mengikuti informasi yang kita berikan.
pemberian PMT dengan harapan dapat mencapai tujuan yang di inginkan dalam
melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini. Cara yang kami lakukan
yaitu kami memberikan makanan tambahan berupa Nugget Ikan, stik ikan, bakwan
teri dan telur dadar tempe.
Evaluasi di lakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan daripada kegiatan
pengabmas “Upaya Peningkatan status Gizi pada anak balita Gizi kurang di desa
Mekar Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe”. anak balita gizi kurang di Ds. mekar
mengalami peningkatan setelah di berikan PMT. berdasarkan pengukuran
antrhopometri yang kami lakukan sebelum melakukan pemberian PMT dan sesudah
pemberian PMT guna mengetahui tingkat keberhasilan dari pada upaya peningkatan
status gizi pada anak balita gizi kurang di desa Mekar.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil kegiatan maka disarankan untuk ibu atau pengasuh anak
balita agar menjaga kondisi lingkungan dan hygiene dan sanitasi serta memberikan
asupan nutrisi yang baik pada anak balita karena hal-hal tersebut merupakan
penyabab dasar anak balita anak terkena status gizi kurang.
Mengadakan penyuluhan dari tenaga kesehatan yang berupa informasi dan
pengetahuan pada kader posyandu dan ibu-ibu anak balita tentang pemenuhan nutrisi
dan pemberian PMT saat kegiatan Posyandu.
DAFTAR PUSTAKA
Khomsan A. 2004. Peranan pangan dan Gizi, untuk Kualitas Hidup. Jakarta;
Gramedia Widiasarana Indonesia.
Meriani. 2010. Hubungan Perilaku Ibu Dalam Pemberian Gizi Seimbang dengan
Status Gizi pada Balita. Kota Depok : UPN
Amos,John . 2000, Hubungan Persepsi Ibu Balita Tentang Kurang Gizi dan
PMT-P Dengan Status Gizi Balita Pada Keluarga Miskin Di
kabupaten Padang Pariaman Propinsi Sumatera Barat Tahun 199, (Tesis).
FKM UI, Depok