Anda di halaman 1dari 9

2.3 Penelitian Sebelumnya.

Sebelumnya penelitian yang dilakukan oleh Badruzaman (2009), dengan judul analisis pengaruh pihak
ketiga dana, tingkat bagi hasil, sertifikat wadiah Bank Indonesia tentang pembiayaan Bank Syari'ah di
Indonesia (studi kasus di PT Bank Syari'ah Mandiri), hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa untuk jangka
pendek dan jangka panjang tingkat bagi hasil menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah
pembiayaan mudharabah.

Andraeny (2011), risetnya yang berjudul analisis pengaruh dana pihak ketiga, laba tingkat bagi hasil, dan
pembiayaan non-kinerja pada volume pembiayaan berbasis bagi hasil dalam syariah perbankan di
Indonesia, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil memiliki berpengaruh signifikan
terhadap volume pembiayaan berbasis laba di perbankan syariah di Indonesia.

Masduki (2012), dengan judul penelitian yaitu pengaruh rasio bagi hasilonfinancing volume mudharabah
dan musyarakah (studi kasus di PT Bank Syari'ah Mandiri 2009-2011), hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa rasio bagi hasil dari pembiayaan mudharabah memiliki berpengaruh positif dan signifikan
terhadap volume pembiayaan mudharabah.

Giannini (2013), dalam penelitiannya berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi pembiayaan


mudharabah di SyariahBank Umum di Indonesia, salah satu faktor yang mempengaruhi pembiayaan,
mudharabah yaitu kurs bagi hasil, yang terbukti memiliki pengaruh positif pada pembiayaan
mudharabah.

Widiyanto & Diyani (2015), dalam penelitiannya yang berjudul analisis pengaruh suku bunga BIpada
pembiayaan mudharabah, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa suku bunga BI memiliki signifikan
berpengaruh pada pembiayaan mudharabah.

Iyonu (2015), penelitiannya berjudul pengaruh tingkat bagi hasil pada pembiayaanmudharabah (studi
kasus Bank Umum Syariah di Indonesia), hasilnya menunjukkan tingkat yang sama pembagian
keuntungan mempengaruhi jumlah pembiayaan mudharabah. berdasarkan hasil estimasi diperoleh
koefisien determinasi R20,978 atau 97,8% mampu membuktikan bahwa efek dari levelfinancing untuk
hasil 97,8% dan sisanya 2,2% berasal dari variabel yang tidak teramati seperti rasio modal dan tingkat
laba.

Fatmawati (2017), dengan judul penelitian pengaruh BI Rate dan Bank kesehatan pada tingkat bagi hasil
dari pembiayaan untuk mudharabah Bank Syari'ah Mandiriperiod 2008-2015, hasil penelitian
menunjukkan bahwa BI Rate berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat bagi hasil dari
pembiayaan mudharabah.

2.4 Kerangka Pemikiran


Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian sebelumnya dan masalah yang telah diangkat, kemudian
sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis Berikut ini disajikan dalam kerangka pemikiran yang
diuraikan dalam model penelitian pada gambar berikut:

2.5 Hipotesis

Hipotesis adalah kesimpulan atau jawaban sementara yang masih membutuhkan bukti kebenaran.
Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

Ho1: BI Rate tidak mempengaruhi pendapatan pembiayaan mudharabah di PT. Bank Muamalat
Indonesia.

Ha1: BI Rate mempengaruhi pendapatan pembiayaan mudharabah di PT. Bank Muamalat Indonesia.

Ho2: Tingkat bagi hasil tidak mempengaruhi pendapatan pembiayaan mudharabah di PT. Bank Muamalat
Indonesia.

Ha2: Tingkat bagi hasil mempengaruhi pendapatan pembiayaan mudharabah di PT. Bank Muamalat
Indonesia.

Ho3: Tingkat BI dan tingkat bagi hasil tidak mempengaruhi pendapatan pembiayaan mudharabah di PT.
Bank Muamalat Indonesia.

Ha3: Suku bunga BI dan tingkat bagi hasil mempengaruhi pendapatan pembiayaan mudharabah di PT.
Bank Muamalat Indonesia.

3. Metode Penelitian

3.1 Jenis dan Sumber Data

Tempat yang menjadi objek penelitian adalah PT Bank Muamalat Indonesia yang didirikan pada 24
Rabius Tsani 1412 H atau 1 November 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan
Pemerintah Indonesia, dan mulai beroperasi pada 27 Syawal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan nyata
dukungan dari eksponen Asosiasi Muslim Intelektual Indonesia (ICMI) dan beberapa Muslim
pengusaha. Dipilih karena memiliki sejarah panjang dan merupakan Bank Syari'ah pertama di Indonesia
dan Indonesia murni syariah.

3.2 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian di sini adalah PT. Bank Muamalat Indonesia, yang merupakan Syari'ah
pertamaBank di Indonesia yang murni syariah dan terbukti tidak goyah dalam krisis moneter yang terjadi
pada tahun 1998. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah pembiayaan dengan skema bagi hasil
yaitu mudharabah yang merupakan kontrak yang sering digunakan di setiap perbankan syariah di
Indonesia khususnya PT. Bank Muamalat Indonesia.

3.3 Metode dan Analisis Data

Untuk mengestimasi koefisien model dengan data panel. Pemodelan panel data pada dasarnya
menggabungkan pembentukan model yang dibentuk berdasarkan deret waktu dan berdasarkan
penampang. Analisis regresi dilakukan untuk melihat pengaruh variabel suku bunga BI dan tingkat bagi
hasil terhadap pendapatan pembiayaan mudharabah di PT. Bank Muammalat Indonesia untuk periode
2011-2015. Jadi dalam penelitian ini, Analisis regresi dilakukan dengan menggunakan metode analisis
regresi data panel dengan persamaan model sebagai berikut:

Yit = α + β1X it + β2X it + εit

Deskripsi:

Yit = penghasilan pembiayaan di bulan mudharabahthird tahun ini

α α = konstan

X1itthird = BI Rate bulan tahun t

X2itthird = Tingkat bagi hasil untuk bulan tahun t

β1.β2 = Koefisien regresi

ε = Tingkat kesalahan (kesalahan standar)

4. Diskusi

Hasil pemrosesan data atau Perkiraan dibuat menggunakan program komputer Eviews 7, menggunakan
panel metode regresi data ditunjukkan pada tabel 4 sebagai berikut:

Sumber data: Memproses Eviews 7

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan tabel 4 di atas, regresi linier
berganda Persamaan diperoleh sebagai berikut:

Y = -2.119 + 3,609 X1 + 0,091 XProfit2

Deskripsi:

Y = Pendapatan Pembiayaan Mudharabah

X1 = BI Rate
X2 = berbagi

Berdasarkan persamaan regresi, pengaruh masing-masing variabel independen terhadap dependen


variabel dapat dianalisis, yaitu:

konstanta a -2,119 menyatakan bahwa jika nilai BI Rate (X1) dan TBH (X2) adalah konstan (0), maka nilai
variabel dari pendapatan pembiayaan mudharabah (Y) adalah -2,119.

Nilai koefisien regresi X1 memiliki hubungan positif 3,609 untuk BIvariable Rate, artinya setiap kenaikan
1% dalam BI Rate, pendapatan akan meningkat sebesar 3,609% dalam hal ini lainnya faktor dianggap
tetap.

Nilai koefisien regresi X2 memiliki hubungan positif sebesar 0,091 untuk variabel TBH, yang mana berarti
bahwa setiap kenaikan 1% dalam tingkat bagi hasil, maka pendapatan akan meningkat sebesar 0,091%,
dalam dalam hal ini faktor lain dianggap tetap.

a. Hipotesis 1

1) Uji T uji (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial untuk menunjukkan pengaruh masing-masing
variabel independen secara individual pada variabel dependen.

Hasil yang diperoleh dari uji statistik yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.5 di atas dengan detail
sebagai berikut:

a) Pengaruh BI Rate terhadap Pendapatan Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan hasil pada tabel di atas maka uji regresi parsial (uji t) menunjukkan bahwa BIvariable
koefisien regresi adalah Tingkat 3,609 dengan t adalah 3,194 dan prob. 0,0024 <0,05, Ho ditolak, artinya
bahwa BI Rate mempengaruhi pendapatan pembiayaan mudharabah di PT Bank Muamalat Indonesia.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Widianto & Diyani pada
2015 dengan judul studi menganalisis pengaruh suku bunga BI pada pembiayaan mudharabah, dengan
hasil penelitiannya menunjukkan pengaruh yang signifikan antara suku bunga BI onfinancing
mudharabah.

Kemudian oleh Fatmawati (2017), dengan judul penelitian pengaruh BI Rate dan Bank tingkat kesehatan
pada tingkat bagi hasil pembiayaan untuk mudharabah Bank Syari'ah Mandiriperiod 2008-2015, hasil
penelitian menunjukkan bahwa BI Rate berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat bagi hasil
dari pembiayaan mudharabah.

b. Hipotesis 2
1) Uji T uji (Uji Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial untuk menunjukkan pengaruh masing-masing
variabel independensecara individual pada variabel dependen. Hasil yang diperoleh dari uji statistik yang
dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.5 di atas dengan detail berikut:

a) Pengaruh Tingkat Bagi Hasil terhadap Pendapatan Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan hasil pada tabel di atas variabel koefisien regresi tingkat laba (TBH) adalah 0,091 dengan t
sama dengan 15.097 dan prob. sebesar 0,0000 <0,05, Ho ditolak, artinya Tingkat bagi hasil
mempengaruhi pendapatan pembiayaan mudharabah di PT Bank Muamalat Indonesia.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Masduki (2012), dengan
judul penelitian yaitu pengaruh rasio bagi hasil pada volume pembiayaan mudharabah dan musyarakah
(studi kasus di PT Bank Syari'ah Mandiri 2009-2011), hasil dari Penelitian menunjukkan rasio hasil
pembiayaan Mudharabah memiliki pengaruh positif dan signifikan volume pembiayaan mudharabah.

Kemudian oleh Giannini (2013), dalam penelitiannya berjudul faktor-faktor yang meningkatkan
pembiayaan mudharabah di Indonesia Bank Umum Syariah di Indonesia, salah satu faktor yang
mempengaruhi pembiayaan mudharabah adalah kurs untuk hasil, yang terbukti memiliki pengaruh
positif pada pembiayaan mudharabah.

Menampilkan sama dengan yang dilakukan oleh Iyonu (2015), penelitiannya berjudul pengaruhnya untuk
hasil pembiayaan Mudharabah (studi kasus Bank Umum Syariah di Indonesia), hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil bagi hasil mengukur jumlah pembiayaan mudharabah.

Badruzaman (2009), dengan judul analisis dana pihak ketiga, untuk hasil tarif, sertifikat wadiah bank
Indonesia tentang pembiayaan Bank Syari'ah di Indonesia (studi kasus di PT Bank Syari'ah Mandiri), hasil
penelitian ini menunjukkan untuk laba jangka pendek dan jangka panjangjumlah untuk hasil
menunjukkan signifikan terhadap jumlah pembiayaan mudharabah.

Andraeny (2011), risetnya yang berjudul analisis pengaruh dana pihak ketiga, laba tingkat untuk hasil,
dan pembiayaan non-volume pada pembiayaan berdasarkan untuk hasil dalam syariah Perbankan di
Indonesia, hasil penelitiannya menunjukkan tingkat hasil bagi yang memiliki Berkaitan signifikan
terhadap volume. Keuangan berbasis perbankan syariah di Indonesia.

c. Uji Hipotesis 3

1) Uji Signifikan F (uji bersama)

Pada pengujian simultan akan diuji pengaruh dari dua variabel independen bersama variabel dependen.
Berdasarkan hasil uji statistik, tabel output themodel efek tetap di atas dalam tabel 4.5, regresi
menunjukkan hasil nilai prob. Statistik F adalah 0,000 <0,05 (5%) jadi Ho adalah ditolak, sehingga dapat
disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel BI Rate dan tingkat bagi hasil (TBH) berpengaruh
signifikan terhadap variabel pembiayaan mudharabah di PT Bank Muamalat Indonesia.

2) menguji Adjusted R2

(Koefisien Determinasi) Determinasi Koefisien (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel
independen (X) berdampak pada variabel dependen (Y) dinyatakan dalam persentase. Berdasarkan
model output thetable efek tetap dalam tabel 4,5 di atas dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R-square
adalah 0,832981 yang berarti bersama-sama variabel BI Rate dan tingkat bagi hasil memiliki kontribusi
untuk menjelaskan pendapatan pembiayaan mudharabah sebesar 83,3%, sedangkan sisanya 16,7%
(100% - 83,3%) dijelaskan oleh variabel lain tidak diperiksa atau tidak termasuk dalam model penelitian
ini.

A. Penjelasan Hasil Penelitian The

1. Pengaruh BI Rate pada Pendapatan Pembiayaan Mudharabah

Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa BI Rate berpengaruh positif dan signifikan pada
pendapatan pembiayaan mudharabah, hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya
dilakukan oleh Widianto & Diyani pada 2015 dengan judul studi menganalisis pengaruh BI suku bunga
pada pembiayaan mudharabah, dengan hasil penelitiannya menunjukkan pengaruh yang signifikan
antara suku bunga BI pada pembiayaan mudharabah. Kemudian oleh Fatmawati (2017), dengan judul the
mengkaji pengaruh BI Rate dan tingkat kesehatan Bank terhadap tingkat offinancing bagi hasil untuk
mudharabah Bank Syari'ah Mandiriperiod 2008-2015, hasil penelitian menunjukkan bahwa BI Rate
berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat bagi hasil dari pembiayaan mudharabah.

Seperti kita ketahui bahwa BI Rate adalah suku bunga acuan yang dikeluarkan oleh BI yang pada
akhirnya diikuti oleh kenaikan suku bunga simpanan, pinjaman, simpanan pada bank konvensional, oleh
karena itu jika suku bunga naik maka orang akan cenderung menyimpan uang mereka di bank
konvensional dibandingkan dengan Bank Syari'ah karena adanya suku bunga deposito tinggi sesuai
dengan prospek ekonomi klasik, tetapi berbeda untuk orang yang ingin melakukan pembiayaan atau
pinjaman mereka akan berpikir dan membandingkan suku bunga pinjaman tinggi dan beralih ke Bank
Syari'ah untuk membiayai pembiayaan Bank Syariah tidak menetapkan bunga tetapi dengan prinsip bagi
hasil, oleh karena itu pendapatan dari pembiayaan Bank Syariah akan meningkat.

2. Pengaruh Tingkat Bagi Hasil (TBH) pada Pendapatan Mudharabah

Setelah pengujian bahwa tingkat bagi hasil memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
pembiayaan Pendapatan mudharabah, hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Masduki (2012), dengan judul penelitian yaitu pengaruh rasio pembagian pembiayaan terhadap
volume pembiayaan mudharabah dan musyarakah (studi kasus di PT Bank Syari'ah Mandiri 2009-2011),
hasilnya Penelitian menunjukkan bahwa rasio bagi hasil dari pembiayaan mudharabah memiliki
pengaruh positif dan signifikan berpengaruh pada volume pembiayaan mudharabah.
Kemudian oleh Giannini (2013), dalam penelitiannya berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi
pembiayaan mudharabah di Indonesia Bank Umum Syariah di Indonesia, salah satu faktor yang
mempengaruhi pembiayaan mudharabah adalah kursbagi hasil, yang terbukti memiliki pengaruh positif
pada pembiayaan mudharabah.

Hasilnya sama dengan yang dilakukan oleh Iyonu (2015), penelitiannya berjudul pengaruhnya bagi hasil
atas pembiayaan mudharabah (studi kasus Bank Umum Syariah di Indonesia), hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil mempengaruhi jumlah pembiayaan mudharabah.

Hasilnya sama dengan yang dilakukan oleh Iyonu (2015), penelitiannya berjudul pengaruhnya bagi hasil
atas pembiayaan mudharabah (studi kasus Bank Umum Syariah di Indonesia), hasil penelitian
menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil mempengaruhi jumlah pembiayaan mudharabah.

Badruzaman (2009), dengan judul analisis pengaruh dana pihak ketiga, bagi hasil tarif, sertifikat wadiah
Bank Indonesia tentang pembiayaan Bank Syari'ah di Indonesia (studi kasus di PT Bank Syari'ah Mandiri),
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk laba jangka pendek dan jangka panjang tingkat bagi hasil
menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap jumlah pembiayaan mudharabah.

Andraeny (2011), penelitiannya yang berjudul analisis pengaruh dana pihak ketiga, laba tingkat bagi
hasil, dan pembiayaan non-kinerja pada volume pembiayaan berbasis bagi hasil dalam syariah
perbankan di Indonesia, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa tingkat bagi hasil memiliki berpengaruh
signifikan terhadap volume pembiayaan berdasarkan hasil perbankan syariah di Indonesia.

Pembagian keuntungan adalah salah satu karakteristik yang membedakan antara Bank Syari'ah dan Bank
Konvensional. Sistem bagi hasil ini adalah pembagian keuntungan setelah mencapai kesepakatan antara
nasabah dan Bank, biasanya dalam bentuk persentase dengan melakukan bagi hasil atau dengan
membagi pendapatan.

Oleh karena itu sistem bagi hasil ini adalah salah satu kontributor pendapatan Bank Syari'ah, semakin
tinggi semakin tinggi tingkat bagi hasil yang ditawarkan oleh Bank Syariah, semakin tinggi pendapatan
pembiayaan yang diperoleh karena masih banyak pelanggan Indonesia yang membandingkan tingkat
bagi hasil dengan bunga Bank Konvensional tetapi tidak sedikit pelanggan yang melakukan pembiayaan
atau simpanan di Bank Syariah berdasarkan keyakinan agama.

3. Pengaruh BI Rate dan Tingkat Bagi Hasil atas Pendapatan Mudharabah

Berdasarkan hasil uji statistik F menunjukkan nilai statistik F F adalah 0,000 <0,05 (5%), jadi dapat
disimpulkan bahwa secara bersama-sama BI Rate dan tingkat bagi hasil (TBH)) memiliki pengaruh yang
signifikan tentang variabel pendapatan pembiayaan mudharabah. Kemudian berdasarkan analisis
koefisien penentuan dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R-square adalah 0,832981 Ini berarti bahwa
variabel BI Rate dan tingkat bagi hasil bersama-sama memiliki kontribusi untuk menjelaskan theincome
mudharabah 83,3%, sedangkan sisanya 16,7% (100% - 83,3%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
diperiksa atau tidak termasuk. dalam model penelitian ini.
Sebagaimana dijelaskan di atas, BI Rate dan tingkat bagi hasil memengaruhi pendapatan pembiayaan
mudharabah keduanya secara individu dan bersama-sama, meskipun Bank Syariah tidak menggunakan
sistem bunga, tetapi ketika BI Nilai dinaikkan itu akan berdampak positif pada pembiayaan Bank Syariah
karena pinjaman bunga akan meningkat walaupun suku bunga deposito juga naik di Bank Konvensional,
jadi untuk calon pelanggan yang akan memberikan pinjaman / pembiayaan akan lebih memilih Bank
Syari'ah karena mereka melakukannya tidak menggunakan sistem bunga tetapi pembagian keuntungan.

Kemudian untuk tingkat bagi hasil itu sendiri jelas bahwa ketika Bank Syari'ah menaikkan tingkat bagi
hasil yang ditawarkan kepada pelanggan akan membuat jumlah pembiayaan meningkat dengan melihat
kondisi bunga pinjaman / pembiayaan di Bank Konvensional mengalami peningkatan, oleh karena itu
pendapatan pembiayaan di Bank Syariah juga akan meningkat terutama pembiayaan mudharabah, dan
itu terbukti dari hasil pengujian data R2 menunjukkan bahwa BIvariable Rate dan laba Tingkat bagi hasil
memiliki pengaruh 83,3%, angka tersebut cukup tinggi untuk mempengaruhi pendapatan pembiayaan
variabel mudharabah sedangkan sisanya 16,7% yang bisa dipengaruhi oleh variabel lain tidak diperiksa
dalam penelitian ini.

5. Keterangan Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi yang dibahas di atas, beberapa kesimpulan dapat dibuat ditarik
sebagai berikut:

1. Variabel bebas BI Rate memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan mudharabah
offinancing. Terbukti dengan nilai koefisien regresi dari BI variable Rate sebesar3,609 dengan t dari 3,194
dan prob. 0,0024 <0,05. Ini berarti bahwa ketika BI Rate naik, maka Proporsi pendapatan dari
pembiayaan mudharabah akan meningkat.

2. Variabel independen bagi hasil memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan
pembiayaan mudharabah. Ini dibuktikan dengan koefisien regresi (TBH) sebesar 0,091 dengan t sebesar
15,097 dan masalah. sebesar 0,0000 <0,05. Artinya Semakin tinggi tingkat bagi hasil yang ditawarkan dan
Diimplementasikan oleh Bank Syariah Indonesia khususnya Bank Muamalat Indonesia akan
meningkatkan jumlah mudharabah offinancing kemudian diikuti oleh peningkatan pendapatan
pembiayaan mudharabah di Bank Muamalat Indonesia.

3. Berdasarkan pengujian bersama dari Tingkat BIvariabel independen dan tingkat bagi hasil memiliki
pengaruh dan signifikan terhadap variabel dependen pendapatan pembiayaan mudharabah, yaitu
dibuktikan dengan nilai prob. Statistik F adalah 0,000 <0,05 (5%) dan dengan hasil Rtesting2 83,3%
sedangkan sisanya 16,7% (100% -83,3%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diperiksa atau tidak
termasuk dalam model penelitian ini

5.2 Saran

1. untuk Bank

Bagi Bank untuk memperhatikan perkembangan Depresi BI Rate memiliki pengaruh positif onfinancing,
pendapatan mudharabah, sehingga ketika BI Rate dinaikkan, pendapatan dari mudharabah meningkat
akan bertambah, ini terjadi karena calon pelanggan yang ingin melakukan pembiayaan / pinjaman /
kredit beralih ke Bank Syari'ah karena bunga pinjaman / kredit di Bank Konvensional telah meningkat.
Kemudian untuk memperhatikan tingkat bagi hasil karena memiliki positif dan signifikan pengaruh pada
pendapatan pembiayaan mudharabah, semakin tinggi tingkat bagi hasil yang ditawarkan, semakin
banyak orang akan melakukan pembiayaan dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan pembiayaan
mudharabah, tetapi masih harus hati-hati dalam mendistribusikan dana karena manfaatnya. tidak yakin.

2. Untuk Akademisi

Bagi peneliti selanjutnya untuk memperpanjang masa studi dan menggunakan lebih banyak variabel
yang mempengaruhi pembiayaan pendapatan mudharabah, seperti meningkatkan jumlah bank yang
diteliti sehingga mereka dapat membandingkan antara Bank Syari'ah lainnya, sehingga mereka dapat
memberikan hasil penelitian yang lebih akurat dan baik. Ini adalah, keterbatasan dalam penelitian ini
dalam hal periode waktu yang tidak terlalu lama dan penelitian variabel sedikit.

Anda mungkin juga menyukai