Anda di halaman 1dari 5

Nama : Oeyi Mutia Satifa

Bp : 1710311001
Kelompok : 23 D

MIKROFILARIA

KLASIFIKASI ILMIAH

Filum              : Platyhelminthes
 Kelas              : Nematoda
  Subclass          : Secernentea (Phasmidia)
 Ordo              : Spiruridia
  Superfamily   : Filarioidea
 Family           : Filariidae
 Genus           : Wuchereria
 Species         : Wuchereria bancrofti

Filum              : Platyhelminthes
 Kelas              : Nematoda
  Subclass          : Secernentea (Phasmidia)
 Ordo              : Spiruridia
  Superfamily   : Filarioidea
 Family           : Filariidae
 Genus           : Brugia
 Species         : Brugia malayi

Filum              : Platyhelminthes
 Kelas              : Nematoda
  Subclass          : Secernentea (Phasmidia)
 Ordo              : Spiruridia
  Superfamily   : Filarioidea
 Family           : Filariidae
 Genus           : Brugia
 Species         : Brugia timori

MORFOLOGI
a. Wuchereria bancrofti
Cacing dewasa berbentuk halus seperti benang, mempunyai kutikula halus, dan
ditemukan dalam kelenjar dan saluran limfe. Cacing jantan panjangnya kira-kira 40
mm dan diameternya 0,1mm. Cacing betina panjangnya 80-100mm dan diameternya   
0,24-0,30mm. Guna melanjutkan siklus hidupnya, cacing dewasa betina menghasilkan
mikrofilaria bersarung. Panjang mikrofilarianya berkisar dari 244 sampai 296 µm serta
aktif bergerak dalam darah dan limfe. Mikrofilarianya bersarung dan inti badannya
tidak sampai ujung ekor. Pulasan seperti Giemsa, Wright, atau hemaktosilin Delafield
telah digunakan untuk membantu membedakan gambaran morfologi dalam
menentukan spesies mikrofilaria. Mikrofilaria yang dipulas panjangnya 245-300 µm
dengan lebar 7- 8 µm, ruang pada kepala (cephalic space) yaitu panjang = lebar,
memiliki inti yang teratur, lekukan badan halus dengan sarung berwarna pucat.
Pada banyak daerah di Indonesia, mikrofilaria Wuchereria bancrofti termasuk
dalam tipe periodik nokturna. Konsentrasi tertinggi mikrofilaria dalam peredaran
darah yaitu pada malam hari umumnya diantara jam 10 malam sampai jam 2-4 pagi.
1. Ukuran 244-296μ
2. Memiliki Sheath pada tubuhnya
1. Nocturnal periodic: terpisah/terlepas
2. Nocturnal subperiodic: tidak terpisah/terlepas
3. Tubuh memenjang, agak melengkung,dan dinding tubuh halus
4. Body nuclei, terpisah/berdiri sendiri dan berwarna biru
5. Body nuclei, tidak menyapai ekor
6. Cephalic space, pendek (sama dengan ukuran tubuh)

b. Brugia malayi
a. Memiliki sheath yang berwarna merah muda pada pewarnaan terang
b. Sheath pada preparat kering bisa tampak terbungkus maupun terlepas
c. Ukuran 177-230μ
d. Tubuh lebih kasar dari Wuchereria bancrofti, lebih pendek, twisted dan kinky.
e. Body nuclei, bergerombol, bahkan tumpang tindih satu sama lain, berwarna ungu
tua/gelap pada pewarnaan
f. Memiliki terminal nuclei berjumlah satu atau dua nuclei di posterior
g. Cephalic space, lebih panjang daripada Wuchereria bancrofti, pada mikrofilaria
panjang dua kali lebar tubuh
c. Brugia timori
a. Mikrofilaria: nocturnal periodic, mirip dengan mikrofilaria Brugia malayi
(dibedakan dari panjang tubuhnya)
b. Cephalic space: 3 kali lebar badannya
c. Pada pewarnaan Giemsa, warna sheath lebih pucat bila dibandingkan dengan
Wuchereria brancrofti dan Brugia malayi

Hasil pembacaan sediaan darah tetes tebal I


Lensa objektif pembesaran 10X Lensa objektif pembesaran 100X

Interpretasi hasil
Parameter pemeriksaan Hasil pemeriksaan
Wuchereria bancrofti (-) tidak ditemukan
Brugia malayi (+) ditemukan mikrofilaria
Brugia timori (-) tidak ditemukan

Hasil pembacaan sediaan darah tetes tebal II

Lensa objektif pembesaran 10X Lensa objektif pembesaran 100X

Interpretasi hasil
Parameter pemeriksaan Hasil pemeriksaan
Wuchereria bancrofti (-) tidak ditemukan
Brugia malayi (-) tidak ditemukan
Brugia timori (+) ditemukan mikrofilaria
Secara mikroskopis, pada sediaan darah tetes tebal I ditemukan mikrofilaria Brugia
malayi dengan ciri-ciri morfologi :
a. Memiliki sheath yang berwarna merah muda
b. Bentuk tubuh yang berpilin
c. Body nuclei yang bergerombol
d. Inner body terlihat tumpang tindih satu sama lain (overlapping) dan berwarna ungu
tua (gelap)
e. Memiliki cephalic space dengan ukuran panjang = 2 kali lebarnya
f. Terdapat terminal nuclei pada bagian posterior (ekor)
g. Terdapat tonjolan (knob) pada bagian posterior (ekor)
Secara mikroskopis, pada sediaan darah tetes tebal II ditemukan mikrofilaria Brugia
timori dengan ciri-ciri morfologi :
a. Memiliki sheath yang tidak terwarnai oleh cat Giemsa
b. Body nuclei yang bergerombol
c. Inner body terlihat tumpang tindih satu sama lain (overlapping) dan berwarna ungu
tua (gelap)
d. Memiliki cephalic space dengan ukuran panjang = 3 kali lebarnya
e. Terdapat terminal nuclei pada bagian posterior (ekor)
f. Terdapat tonjolan (knob) pada bagian posterior (ekor)

Anda mungkin juga menyukai