Anda di halaman 1dari 37

 Mata merupakan salah satu panca indera yang

sangat penting untuk kehidupan manusia. Trauma


seperti debu sekecil apapun yang masuk kedalam
mata, sudah cukup untuk menimbulkan gangguan,
apabila keadaan ini diabaikan, dapat menimbulkan
penyakit yang sangat gawat. Salah satunya yaitu
glaukoma.

 Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang


berarti hijau kebiruan, yang memberikan kesan
warna tersebut pada pupil penderita
glaukoma.Glaukoma adalah penyakit mata yang
ditandai oleh meningkatnya tekanan intraokuler
yang disertai oleh pencekungan diskus optikus dan
pengecilan lapang pandang.
 Di seluruh dunia glaukoma dianggap
sebagai penyebab kebutaan yang
tinggi, 2 % penduduk berusia lebih dari
40 tahun menderita glaukoma. Pria
lebih sering terserang dari pada
wanita.
 Glaukoma berkembang saat pengeluaran
cairan aqueous dari bilik mata depan
terganggu sehingga terjadi penumpukan
aqueous didalam bola mata yang
mempertinggi tekanan bola mata.

 Untuk mendiagnosis seseorang sebagai


penderita glaukoma harus dilakukan
anamnesis dan serangkaian pemeriksaan
yang umum dilakukan. Pemeriksaan
tersebut meliputi tonometri, oftalmoskopi,
gonioskopi, pemeriksaan lapang pandang.
 Glaukoma merupakan penyakit yang
tidak dapat dicegah, namun bila
diketahui secara dini dan diobati maka
glaukoma dapat diatasi untuk
mencegah kerusakan lebih lanjut.
Anatomi Bilik Mata Depan (COA)
 Aquous humor adalah suatu cairan jernih
yang mengisi bilik mata depan dan bilik
mata belakang. Komposisinya serupa
dengan plasma kecuali bahwa cairan ini
memiliki konsentrasi askorbat, piruvat, dan
laktat yang lebih tinggi; dan protein, urea
dan glukosa yang lebih rendah. Unsur
pokok adalah air (99,9%), protein (0,04%)
dan lainnya dalam milimol/kg adalah Na+
(144), K+ (4,5), Cl- (110), glukosa (6,0),
asam laktat (7,4), asam amino (0,5) dan
inositol (0,1). Normal produksi rata-rata
adalah 2,3 µl/menit.
Glaukom Definisi
a
Sekelompok penyakit neurooptic yang
menyebabkan kerusakan serat optik (neuropati
optik), yang ditandai dengan kelainan atau atrofi
papil nervus opticus yang khas, adanya ekskavasi
glaukomatosa, serta kerusakan lapang pandang
dan biasanya disebabkan oleh efek peningkatan
tekanan intraokular sebagai faktor resikonya.

Epidemiologi

Diseluruh dunia, glaukoma dianggap sebagai penyebab


kebutaan yang tertinggi, 2% penduduk berusia lebih
dari 40 tahun menderita glaukoma. Glaukoma dapat
juga didapatkan pada usia 20 tahun, meskipun jarang.
Pria lebih banyak diserang daripada wanita.
Faktor resiko Klasifikasi

• Tekanan intarokuler yang


tinggi • Glaukoma Primer
• Umur • Glaukoma
• Riwayat glaukoma dalam Sekunder
keluarga • Glaucoma
• Obat-obatan congenital
• Riwayat trauma pada • Glaukoma Absolut
mata
• Riwayat penyakit lain
 Sudut Terbuka
Hambatan pada glukoma sudut terbuka
terletak didalam jaringan trabekulum
sendiri. Akuos humor dengan leluasa
mencapai lubang-lubang trabekulum,
tetapi sampai didalam terbentur celah-
celah trabekulum yang sempit, hingga
akuos humor tidak dapat keluar dari
bola mata dengan bebas.
Gejala:
 Glaucoma sudut terbuka tidak memberi
tanda-tanda dari luar
 Perjalanan penyakit perlahan-lahan dan
progresif dengan merusak papil nervus optic
(ekskavasi)
 Biasanya penderita baru sadar bila keadaan
telah lanjut
 Diagnosis sering baru dibuat kalau dilakukan
tonometri rutin pada penderita. Sifat
glaucoma jenis ini adalah bilateral tetapi
biasanya yang satu mulai lebih dahulu.
 Tajam penglihatan umumnya masih baik
kalau keadaan belum lanjut.
 Pada funduksopi ditemukan ekskavasi apabila
glaucoma sudah berlangsung lama.
Pemeriksaan lapang pandang perifer tidak
menunjukkan kelainan selama glaucoma
masih dini, tetapi lapang pandang sentral
sudah menunjukkan skotoma parasentral
 Apabila glaucoma sudah lebih lanjut lapang
pandang perifer pun menunjukkan jerusakan.
Pada gonioskopi akan ditemukan sudut bilik
mata depan yang lebar.
 Sudut Tertutup
Glaucoma sudut tertutup (akut) hanya
terjadi pada mata yang sudut bilik
mata depannya memang sudah sempit
dari pembawaannya.
Gejala:
Fase prodormal (fase nonkongestif)
 Pengelihatan kabur.
 Terdapat halo (gambaran pelangi)
sekitar lampu.
 Sakit kepala.
 Sakit pada mata.
 Akomodasi lemah
 Berlangsung ½ - 2 jam.
 Injeksi perikornea.
 Kornea agak suram karena edem.
 Bilik mata depan dangkal.
 Pupil melebar.
 Tekanan intraokuler meningkat.
 Penglihatan normal setelah serangan
reda.
Fase kongestif

 Sakit kepala yang hebat.


 Muntah.
 Palpebra bengkak.
 Konjungtiva bulbi : hiperemia kongesti, kemosis
dengan injeksi silier, injeksi konjungtiva.
 Kornea keruh.
 Bilik mata depan dangkal.
 Iris : gambaran, corak bergaris tidak nyata.
 Pupil : melebar, lonjong, miring agak vertikal,
kadang midriasis total, warna kehijauan, refleksi
cahaya menurun sekali atau tidak sama sekali.
 Glaukoma yang terjadi akibat penyakit
mata yang lain, disebabkan:
› Kelainan lensa
› Kelainan uvea
› Trauma
› Pembedahan
 Glaukoma kongenital primer atau infantil.
Penyebabnya adalah suatu membran yang
menutupi jaringan trabekulum sehingga
menghambat penyaluran keluar akuos humor.
Ini dapat timbul pada saat dilahirkan sampai
umur 3 tahun. Tanda yang paling dini adalah
lakrimasi dan fotofobia. Kornea agak suram,
karena tekanan bola mata tinggi, bola mata
teregang, terutama kornea. Akibatnya kornea
membesar sehingga disebut Buftalmos atau
mata sapi. Pengobatan: pembedahan,
goniotomi. Pembedahan ini membuka
membrane yang berada didepan jaringan
trabekulum.
 Glaukoma absolut merupakan stadium
terakhir semua jenis glaucoma disertai
kebutaan total. Apabila disertai nyeri
yang tidak tertahan dapat dilakukan
Cycloryo therapy untuk mengurangi
nyeri. Seringkali enukleasi merupakan
tindakan yang paling efektif. Apabila
tidak disertai nyeri, bola mata
dibiarkan.
 Mekanisme utama penurunan
penglihatan pada glaukoma adalah
atrofi sel ganglion difus, yang
menyebabkan penipisan lapisan serat
saraf dan inti bagian dalam retina dan
berkurangnya akson di saraf optikus.
Iris dan korpus siliar juga menjadi
atrofi, dan prosesus siliaris
memperlihatkan degenerasi hialin.
 Diduga gangguan ini disebabkan oleh
peninggian tekanan intraokuler. Tekanan
intraokuler yang tinggi secara mekanik
menekan papil saraf optik. Bagian tepi
papil saraf optik relatif lebih kuat daripada
bagian tengah sehingga terjadi cekungan
pada papil saraf optik. Serabut atau sel
saraf ini sangat tipis dengan diameter kira-
kira 1/20.000 inci. Bila tekanan bola mata
naik serabut saraf ini akan tertekan dan
rusak serta mati. Kematian sel tersebut
akan mengakibatkan hilangnya
penglihatan yang permanen.
 Iritis akut
 Konjungtivitis akut
• Tajam penglihatan
• Tonometri
› Gonioskopi
 Tonografi
 Tes Provokasi
1. Medikamentosa
Glaukoma sudut tertutup
 Parasimpatomimetik: pilokarpin 2-4%,
setiap menit 1 tetes selama 5 menit.
Kemudian diteruskan setiap jam.
 Inhibitor karbonik anhidrase:
asetazolamid 250 mg, 2 tablet. Kemudian
disusul dengan 1 tablet tiap 4 jam.
 Hiperosmotik: gliserin 50%, 1-1,5 gr/kg
yang diberikan per oral.
Glaukoma sudut terbuka
 Parasimpatomimetik: pilokarpin 2-4%, 1
tetes, 3-6 kali sehari atau eserin 0,25-
0,5%, 1 tetes, 3-6 kali sehari
 Simpatomimetik: epinefrin 0,5-2%, 1 tetes,
2 kali sehari
 ß-blocker: timolol maleat 0,25-0,5%, 1
tetes, 1-2 kali sehari
 Inhibitor karbonik anhidrase: asetazolamid
250 mg, 1 tablet, 4 kali sehari
2. Pembedahan
• Trabekulektomi
 Iridektomi perifer
 Sklerotomi dari Scheie

3. Laser
• Sinekia anterior perifer
• Atrofi retina dan saraf optik
 Tanpa pengobatan, glaukoma dapat
mengakibatkan kebutaan total. Apabila
obat tetes anti glaukoma dapat
mengontrol tekanan intraokular pada
mata yang belum mengalami
kerusakan luas, prognosis akan baik.
Apabila proses penyakit terdeteksi dini
sebagian besar pasien glaukoma dapat
ditangani dengan baik.
Glaukoma merupakan sekelompok penyakit neurooptic yang
menyebabkan kerusakan serat optik (neuropati optik), yang
ditandai dengan kelainan atau atrofi papil nervus opticus yang
khas, adanya ekskavasi glaukomatosa, serta kerusakan lapang
pandang dan biasanya disebabkan oleh efek peningkatan
tekanan intraokular sebagai faktor resikonya.

COA dan produksi humor aquous merupakan struktur penting


dalam hubungannya dengan pengaturan tekanan intraokuler.
COA dibentuk oleh persambungan antara kornea perifer dan
iris. Bagian mata yang penting dalam glaukoma adalah sudut
filtrasi. Bagian terpenting dari sudut filtrasi adalah trabekula.
Glaukoma terbagi menjadi: Glaukoma primer,
glaukoma sekunder, glaukoma kongenital dan
glaukoma absolut.

Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan visus, Tonometri,


Genioskopi, Lapang pandang, Oftalmoskopi, Tonografi, Tes
provokasi. Penatalaksaan Glaukoma dapat melalui Terapi
Medikamentosa, Tindakan Pembedahan dan dapat juga
Terapi Laser.

Anda mungkin juga menyukai