Anda di halaman 1dari 3

ANSIETAS MENYELURUH

DEFENISI
Gangguan ansietas menyeluruh merupakan kondisi gangguan yang ditandai dengan
kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang tidak
realistik terhadap berbagai peristiwa kehidupan sehari-hari. Kondisi ini dialami hampir
sepanjang hari, berlansung sekurangnya selama 6 bulan.

EPIDEMIOLOGI
Angka prevalensi untuk gangguan cemas menyeluruh 3-8%, perbandingan perempuan
dan laki-laki 1:2. 50% penderita gangguan ansietas menyeluruh juga mempunyai gangguan
mental lain. Onset antara usia 20-30 tahun
Komordibitas gangguan ansietas menyeluruh 90% memiliki setidaknya satu kali
seumur hidup mengalami gangguan ini, 66% memiiki gangguan saat Axis I lainnya.

ETIOLOGI
1. Teori Biologi
 Area otak yang diduga terlibat pada timbulnya ansietas menyeluruh adalah lobus
oksipitalis yang mempunyai reseptor benzodiazepin tertinggi di otak
 Basal ganglia sistem limbik dan koteks frontal juga dihoptesiskan terlibat pada
etiologi timbulnya ansietas menyeluruh
 Neurotransmitter yang berkaitan dengan gangguan ansietas menyeluruh : GABA,
serotonin, neropinerfin, glutamat, dan kolesistokinin
2. Teori Genetik
 Pada sebuah studi didapatkan bahwa terdapat hubungan genetik pasien ansietas
menyeluruh dan gangguan depresi mayor pada pasien wanita
 Pada kembar monozigotik (50%), dizigotik (15%)
3. Teori Psikoanalitik
 Ansietas adalah gejala dari konflik bawah sadar yang tidak terealisasikan
 Pada tingkat yang paling primitif ansietas dihubungkan dengan perpisahan dengan
objek cinta. Pada tingkat yang lebih matang lagi ansietas dihubungkan dengan
kehilangan cinta dari objek yang paling penting
5. Teori Kognitif-Perilaku
 Penderita ansietas berespons secara salah dan tidak tepat terhadap ancaman,
disebabkan oleh perhatian yang selektif terhadap hal-hal negatif pada lingkungan,
adanya distorsi pada pemrosesan informasi dan pandangan yang sangat negatif
terhadap kemampuan diri untuk menghadapi ancaman
GAMBARAN KLINIS
 Kecemasan bersifat berlebihan dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan pasien
 Ketegangan motorik : bergetar, kelelahan dan sakit kepala
 Hiperaktivitas autonom : pernafasan yang pendek, berkeringan, palpitasi, dan disertai
gejala saluran pencernaan
 Kewaspadaan kognitif : iritabilitas

DIAGNOSIS
Kriteria diagnotik Ansiestas menyelurh menurut DSM IV-TR
a. Kecemasan atau kekhawatiran yang berllebihan yang timbul hampir setiap hari,
sepanjang hari, terjadi selama sekurangnya 6 bulan, tentang sejumlah aktivitas atau
kejadian.
b. Penderita merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya
c. Kecemasan dan kekhawatiran disertai tiga atau lebih dari enam gejala ini :
 Kegelisahan
 Merasa mudah lelah
 Sulit berkonsentrasi atau pikiran menjdi kosong
 Iritabilitas
 Ketegangan otot
 Gangguan tidur (sulit tertidur atau tetap tidur, tidur gelisah, dan tidak memuaskan)
d. Fokus kecemasan dan kekhawatirantidak terbatas pada gangguan aksis I, misalnya,
kecemasan atau ketakutan adalah bukan tentang menderita suatu.
e. Kecemasan menyebabkan penderitaan yang bermakna klinis atau gangguan pada fungsi
sosial, pekerjaan dan fungsi penting lain.
f. Gangguan yang terjadi buka efek fisiologis lansung dari suatu zat (misalnya
penyalahgunaan zat, medikasi) atau kondisi medis umum misalnya hipertiroideisme) dan
tidak terjadi semata-mata selama suatu gangguan mood, gangguan psikotik atau
gangguan perkembangan pervasif

TERAPI
1. Terapi Psikologis (Psikoterapi)
Teknik dasar : fase association, individu diminta untuk menjelaskan secara sederhana
tentang hal-hal yang ada dalam pikirannya.
2. Farmakoterapi
 Diazepam 10-30 mg/h
 Clordiazepoxide 15-30 mg/h
 Lorazepam 2-3x1 mg/h
 Danlainya

PROGNOSIS
Kronik : mungkin berlansung seumur hidup. 25% penderita akhirnya mengalami
gangguan panik, juga dapat mengalami depresi mayor.

Anda mungkin juga menyukai