Anda di halaman 1dari 6

Kamis, 21 Februari 2019

ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


"Kusta"
dr. M. Syafei Hamzah, Sp. KK

Definisi
 Penyebabnya adalah Mycobacterium leprae
 Dapat menyerang :
- Saraf perifer (afinitas perifer)
- Kulit
- Mukosa traktus respiratorius atas
- Organ lain, kecuali saraf pusat

Sinonim
Lepra ; Morbus Hansen

Epidemiologi
Transmisi penyakit dapat terjadi melalui
 Kontak langsung antar kulit
 Inhalasi, karena M. leprae masih dapat hidup beberapa hari dalam droplet
 Kusta bukan penyakit turunan

Kuman M. leprae dapat ditemukan pada :


- Kulit
- Folikel Rambut
- Kelenjar Keringat
- Air Susu Ibu
- Sputum

Karakteristik Bakteri
- Bakteri tahan asam dan alkohol
- Bakteri gram-positif
- Intraseluler obligat

Gejala Klinis
 Deraja keperahan dari penyakit lepra tergantung dengan imunitas dari
pasien oleh sebab itu kusta juga dapat disebut sebagai penyakit
imunologik.
Gejala klinis didasarkan atas 4 hal yaitu :
1. Gambaran Klinis --> terpenting dan paling sederhana
2. Bakterioskopis --> hasil didapatkan setelah 15-30 menit
3. Histopatologis --> hasil didapatkan setelah 10-14 hari
4. Serologis --> hasil didapatkan setelah 3 minggu

Gambaran klinis yang muncul sesuai dengan dan sangat tergantung dengan
Sistem Imunitas Seluler (SIS) pasien
- Apabila SIS baik --> G. Klinis berupa Tuberkuloid
- Apabila SIS buruk --> G. Klinis berupa Lepramatousa

GAMBAR KLASIFIKASI RIDLEY JOPLING


Keterangan :
1. TT = Tuberkuloid Polar --> Bentuk Stabil
2. Ti = Tuberkuloid Indefinite
3. BT = Borderline Tuberkuloid
4. BB = Mid-Borderline
5. BL = Borderline Lepramatous
6. Li = Lepramatous Indefinite
7. LL = Lepramatous Polar --> Bentuk Stabil

1. TT = 100% tuberkuloid (stabil)


LL = 100% lepramatousa (stabil)
2. Ti = Bentuk borderline (campuran tuberkuloid dan lepramatousa)
Li = Bentuk borderline (campuran tuberkuloid dan lepramatousa)
3. BB = Tipe campuran (50% tuberkuloid dan 50% lepramatousa)
4. BT & Ti = Lebih banyak tuberkuloid nya
5. BL & Li = Lebih banyak lepramatousa nya
Istilah Lain :
- Multibasilar (MB) merupakan tipe kusta yang mengandung banyak kuman
Contoh = BB, BL, LL
- Karakteristik : Indeks Bakteri (IB) > +2 ; BTA test (+)
- Pausibasilar (PB) merupakan tipe kusta yang mengandung sedikit kuman
Contoh = TT, BT, I
- Karakteristik : Indeks Bakteri (IB) < +2 ; BTA test (-)

Untuk melihat adanya kerusakan pada saraf :

 Untuk mengetahui adanya kerusakan fungsi saraf otonom, maka


digunakan metode pensil tinta (Tanda Gunawan)
- Bila terdapat gangguan, goresan pada kulit normal akan lebih
tebal daripada dengan bagian tengah lesi
 Untuk mengetahui adanya kerusakan fungsi saraf motoris maka diperiksa
dengan pemeriksaan voluntary muscle test
 Untuk mengetahui adanya kerusakan fungsi saraf sensorik maka
diperiksa kepekaan pasien terhadap suhu, perabaan, dan nyeri
 Untuk mengetahui adanya kerusakan fungsi saraf perifer maka saraf yang
diperiksa adalah :
- N. Fascialis
- N. Aurikularis Magnus
- N. Radialis
- N. Ulnaris
- N. Medianus
- N. Poplitea Lateralis
- N. Tibialis Posterior
Yang diperiksa adalah : Pembesaran, Konsistensi, Nyeri Spontan, dan
Nyeri Tekan
Perbedaan Multibasilar dan Pausibasilar

Pausibasilar (PB) Multibasilar (MB)


Jumlah Lesi <5 >5
Lesi Makula hipopigmentasi Mmakula, infiltrat diffuse
Permukaan Kering dan bersisik Halus & mengkilap
Sensibilitas Hipesthesi Ringan / (-)
Saraf 1 Cabang >1 Cabang
Distribusi Asimetris Simetris
Kuman - (+) >>

Tanda Kardinal Menurut Depkes :


Minimal ditemukan 2 kelainan
1. Kelainan Kulit
2. BTA (+)
3. Gangguan Sensibilitas
4. Pembesaran Saraf Perifer

Reaksi Kusta

1. ENL ( Eritema Nodusum Leprosum) / Nodular / Tipe II


 Timbul pada tipe LL dan BL
Gangguan Klinis :
- nodus eritema
- nyeri lengan dan tungkai
- nefritis akut dengan proteinuria

2. Reversal / Non-Nodular / Borderline / Tipe I


 Timbul pada Li, BL, BB, BT, dan Ti
 Terjadi peningkatan Sistem Imunitas Selular (SIS) secara mendadak dan
cepat
 Sebagian atau seluruh lesi yang telah ada bertambah aktif dan atau timbul
lesi baru dalam waktu singkat.
Tatalaksana
PB : - DDS 100 mg/ hari
- Rifampisin 600 mg/bulan
- Selama 6-9 bulan

MB : - Rifampisin 600 mg/bulan


- DDS 100 mg/hari
- Lampren 300 mg/bulan atau 50 mg/ hari
- Selama 12-18 bulan

Pengobatan Alternatif

- Rifampisin 600mg / hari


- Ofloxacin 400mg / hari
diberikan selama 1 bulan

Anda mungkin juga menyukai