Anda di halaman 1dari 2

.Sejarah Agama Setiap agama yang ada tentu memiliki risalah atau sejarah .

Kita bisa melihat bagaimana


sejarah agama Budha misalnya, dimana ini tidak bisa dilepaskan dengan pribadi Shidharta Gautama.
Konon Shidartha adalah seorang yang awalnya hidup dengan berbagai kemewahan, namun setelah
melihat beberapa realitas seperti orang meninggal dan beberapa penderitaan akhirnya Shidartha
meninggalkan kemewahan dan bertapa di bawah pohon Bod Ghoya ( Sejarah , Airlangga ) . Disana
Shidartha mendapatkan pencerahan, dimana pesan pentingnya adalah, “ Untuk mencapai kebahagiaan
dan terlepas dari kesengsaraan maka seorang budha harus mampu meninggalkan ambisi atau nafsu.”
Begitu pula agama Islam, lahir dari era kebodohan ( Jahiliyah ) , dimana pada saat itu manusia kehilangan
budi pekerti, cinta kasih dan tentu saja pada saat itu sungguh banyak masalah social , seperti kriminalitas
dsb. Hingga datanglah seorang Rasul bernama Muhammad bin Abdullah, seorang revormator yang
mampu memberi pencerahan terhadap semua masalah itu. Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan ,
bahwa agama lahir sebagai jawaban atas masalah, baik masalah kemanusiaan maupun social. Agama
adalah suatu balancing dari ketidak stabilan, jawaban atas realitas kemanusiaan. Hal ini dibenarkan oleh
Kitab suci Al-Quran :” Dan Allah menurunkan para nabi untuk memberi kabar gembira dan peringatan
dan memberikan keputusan atas perkara- perkara yang mereka perselisihkan “,( Al-Baqarah 213). Artinya
bahwa Islam menjelaskan bahwa fungsi diturunkannya seorang rasul adalah menyelesaikan masalah-
masalah kemanusiaan. Sebagai jawaban atas berbagai realitas social.Dengan kata lain Islam
membenarkan bahwa fungsi diturunkannya agama Islam adalah sebagai penyelesai masalah. B. Manusia
dan Problem Kemanusiaan. Sampai saat ini, manusia sebenarnya bermasalah dengan dirinya sendiri.
Manusia cenderung lupa pada eksistensinya sendiri. Anand Krisna menyebutnya krisis kesadaran.
Manusia banyak yang tidak sadar dengan dirinya sendiri dan bahkan tidak mengenal dirinya sendiri.
Contoh kongkritnya adalah pada pra – agama Islam, seperti yang dijelaskan diatas. Pada zaman jahiliah
banyak kejahatan kemanusiaan, banyak yang tidak ideal. Manusia pada saat itu kehilangan jati dirinya
sebagai makhluk yang memiliki moralitas. Manusia pada saat itu saling membunuh dan tidak mempunyai
standar etika.Perampokan dimana-mana. Manusia pada saat itu seperti Hewan. Setelah Agama( Islam)
turun maka perubahan itu berangsur-angsur terjadi. Manusia meninggalkan era kebodohan dan menuju
masyarakat yang lebih maju.Walaupun waktunya lama, dan sampai saat ini pun sedang dalam proses
perubahan. Beberapa problem kemanusiaan : 1. Manusia cenderung lupa pada dirinya sendiri. 2.
Manusia Cenderung mengingkari kebenaran. 3. Manusia cenderung tidak mengenal dirinya sendiri. 4.
Manusia tidak bisa memajukan dirinya sendiri. 5. Manusia cenderung terbalut oleh keterpurukan atau
keterbelakangan. Jika kita kembali pada sejarah masa lalu, ada banyak problem kemanusiaan. Contoh
diskriminasi ras di afrika dengan diperlakukanya politik apartheid dan juga penindasan ras kulit hitam di
amerika selama kurang lebih 200 tahun.Pada saat itu hidup masyarakat kulit hitam teraniaya, tertindas,
banyak ketidak adilan. Ini menandakan bahwa ada kecenderungan manusia untuk menindas yang lain
dan memperburuk diri sendiri. Dan terbukti dengan diperlakukanya politik tersebut masyarakat bukan
malah maju, namun semakin banyak masalah, seperti perang yang dipicu masalah ras dan juga
kriminalitas , kemiskinan dsb. Jika seandainya manusia tidak merubah pola pikir , bahwa kebersamaan
itu penting dan berlaku benar itu penting, maka mungkin perubahan sejarah tidak akan terjadi. Ini
memberikan kesimpulan bahwa sejarah memberikan perubahan pola pikir pada kita semua , dari
kemunduran menuju kemajuan, dari ketidak sadaran menuju kesadaran. Kita semakin sadar, betapa
banyaknya kekeliruan yang kita yakini benar. Betapa banyaknya kesalahan yang kita lakukan dimasa lalu.
Betapa kita suka memperbodoh diri sendiri. C. Islam Dan Konsep Reformasi Kemanusiaan. Dalam konsep
Islam, semua misi agama Islam adalah sebagai Rahmat semesta alam ( Al-ambiya’ 107). Artinya
bertujuan untuk perbaikan. Dalam keterangan alhadizt pun diterangkan bahwa Rasulullah bersabda: “
Tidaklah aku diutus kecuali untuk menyempurnakan akhlak.” Intinya jika ditarik kesimpulan dari sumber-
sumber itu , Islam memiliki visi melakukan revormasi kemanusiaan melalui konsep Tauhid , perbaikan
moralitas dsb.Titik akhirnya adalah : 1. Agar manusia bisa keluar dari pola pikir yang salah. Menuju pola
pikir yang benar Rabbani. 2. Agar manusia bisa mengenal dirinya sendiri, keluar dari keterbelakangan,
keluar dari kebodohan dan menuju puncak prestasi (Maju ) 3. Agar terwujud Idealisasi Kemanusiaan .
Suatu kondisi ideal tanpa masalah , dimana manusia dapat mencapai kejayaannya yang gemilang
( Tercipta harmonisasi multikompleks) D. Paralelitas Konsep- Konsep Agama Sekalipun ada banyak
kesamaan antar konsep agama satu dan yang lainya, semua agama tentu tidak sama. Setiap agama
memiliki corak, konsep masing- masing yang membuatnya berbeda satu sama lain. Namun jika kita
betul-betul mempelajarinya, agama lebih banyak memuat tentang moralitas dan etika( dalam Islam
Akhlaq) .Hal ini disebabkan karena agama lebih banyak membahas masalah kemanusiaan dimana hal
yang paling bermasalah pada diri manusia adalah moral. Kesamaan- kesamaan itu harus diakui ada,
misalnya dalam agama tertentu tuhan berfirman “ Berbuatlah baik, karena Tuhan menyukai orang- orang
yang berbuat baik”.di agama lain pun ada nasehat yang sama, “ jika kamu baik terhadap penghuni bumi
maka penghuni langit akan mencintaimu,”dsb.Intinya manusia disuruh banyak berbuat baik karena
kebaikan dapat membuat manusia menjadi maju. Paralelitas konsep- konsep agama itu , bagaimanapun
adalah suatu harapan yang sama dari setiap agama- agama .Harapan dan misi yang melatar belakanginya
adalah revormasi kemanusiaan melalui perbaikan akhlak. Agar terjadi idealisasi kemanusiaan, manusia
bisa hidup tanpa masalah, hidup bersama dengan harmonis. E. Sekat- sekat Spiritual Ada banyak hal yang
sulit dipertemukan diantara berbagai konsep agama itu.Hal ini biasa disebabkan : 1. Adanya Klaim :
kurang adanya dialog secara ilmiah untuk menjembatani perbedaan yang ada, masih banyak yang
sepihak. 2. Introver atau Eksklusivitas : Banyak pemeluk agama yang menutup diri untuk mendengarkan
kebenaran lain dari konsep agama yang ia miliki.Konsep agama lain telah dijustifikasi negative ( menutup
diri dari dialog ) F. Kesimpulan Agama, bagaimanapun adalah merupakan realitas kemanusiaan. Oleh
karena itu agama juga merupakan problem kemanusiaan. Agama tidak boleh dilepaskan dari nalaritas
ilmiah sebagai bagian kajian kemanusiaan. Harus ada transformasi nilai- nilai konsep agama menuju
kemanusiaan secara universal.Sehingga target yang menjadi visi agama dapat terwujud, yaitu terciptanya
kemanusiaan secara utuh dan terwujudnya idealisasi kemanusiaan secara universal.

Anda mungkin juga menyukai