Anda di halaman 1dari 5

KONSTRUKSI ATAP BAJA RINGAN

Langkah untuk mengganti konstruksi atap kayu dengan material baja ringan dan genteng metal adalah
langkah tepat, karena dengan mengganti material kayu dengan material alternatif ini berarti kita juga
telah membantu menyelamatkan hutan dan mencegah terjadinya bencana alam.
Sesuai dengan namanya, material ini memang sangat ringan. Bobotnya per meter persegi hanya sekitar
12 kg dibandingkan dengan rangka kayu yang bobotnya sekitar 40 kg/m2. Baja ringan merupakan baja
mutu tinggi yang memiliki sifat ringan dan tipis, namun memiliki fungsi setara baja konvensional. Baja
ringan ini termasuk jenis baja yang dibentuk setelah dingin (cold form steel). Meskipun tipis, baja ringan
memiliki kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550 MPa, sementara baja biasa sekitar 300 MPa.
Ketebalan baja ringan untuk atap ringan yang beredar sekarang ini berkisar dari 0,4 mm – 1mm.
Walaupun ringan tapi Anda tidak perlu khawatir karena material berbahan baku zincalume atau
galvalume ini daya tahannya lebih unggul dibandingkan material kayu. Selain itu kecepatan dalam
perakitan (20-30 m2/hari) dengan tenaga kerja yang lebih sedikit akan memberikan nilai ekonomis
sehingga dapat menekan biaya pembangunan. Biaya per meter persegi jika ingin merenovasi atap
dengan material baja ringan tergantung kualitas dan merk dagang material ini di pasaran, kisaran
harganya antara 110 ribu – 180 ribu per m2. Jika dibandingkan dengan harga kayu yang tahan rayap
(kelas I), tentunya harga baja ringan ini relatif murah.
Jika ita mendapatkan job untuk mendesain atap baja ringan dengan SAP atau STADPRO, ada beberapa
parameter yang harus kita perhatikan.
Beberapa parameter tersebut adalah :
1. Tegangan maksimm 550 MPa
2. Kuat leleh 550 MPa
3. Modulus geser 80.000 MPa
4. Modulus Elastisitas 200.000 MPa
5. Berat Jenis 7400 kg/m3

Peraturan Muatan Indonesia 1970, Depth. PUTL, DC DPMB 1980,


Perhitungan kuda- kuda rangka baja ringan sangat berbeda dengan kayu, yakni cenderung lebih rapat.
Semakin besar beban yang harus dipikul, jarak antar kuda- kuda semakin pendek. Misalnya untuk
genteng dengan bobot 40 kg/m2 jarak kuda- kuda atap baja bisa dibuat setiap 1,4 m. Sementara bila
bobot genteng mencapai 75kg/m2, maka jarak kuda- kuda atap baja ringan menjadi 1,2 m.
Gambar 1. Pemasangan Rangka Atap Kuda- Kuda

Konstruksi atap baja ringan ini tidak membutuhkan konstruksi tambahan karena bobotnya lebih ringan
dari material kayu, sehingga struktur rumah Anda sudah cukup kuat untuk menahan beban atap
tersebut. Hanya ada sedikit catatan untuk material penutup atap atau genteng yang akan digunakan,
karena semakin berat jenis genteng yang digunakan, maka jarak antar rangka kuda- kudanya semakin
rapat sehingga beban atap pun akan semakin berat. Berikut ini adalah beberapa kekurangan dan
kelebihan dari atap baja ringan :

Kekurangan :
1. Kerangka atap baja ringan tidak bisa diekspos seperti rangka kayu, sistem rangkanya yang berbentuk
jaring kurang menarik bila tanpa penutup plafon.
2. Karena strukturnya yang seperti jaring ini maka bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung
ia akan menyeret bagian lainnya maksudnya jika salah satu bagian kurang memenuhi syarat
keamanan, maka kegagalan bisa terjadi secara keseluruhan (biasanya perhitungan strukturnya
langsung dilakukan oleh structural engineer dari aplikatornya).
3. Rangka atap baja ringan tidak sefleksibel kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profil.
(makanya jarang digunakan pada bangunan tradisional)
Kelebihan :
1. Karena bobot rangka atap yang ringan menurut konstruksi sipil maka dibandingkan kayu, beban
yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya lebih rendah (jadi lebih irit strukturnya).
2. Baja ringan bersifat tidak membesarkan api (non-combustible).
3. Tidak bisa dimakan rayap (memangnya rayap makan baja atap ringan)
4. Pemasangan rangka baja relatif lebih cepat apabila dibandingkan rangka kayu.
5. Baja ringan nyaris tidak memiliki nilai muai dan susut, jadi tidak berubah karena panas dan dingin.
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN
1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site, fabrikasi dan ereksi termasuk penggunaan
penopang sementara dan seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan seperti tercantum dalam
gambar kerja, yang diantaranya adalah :
 Pekerjaan rangka atap (roof truss)
 Pekerjaan reng (roof butten)
 Pekerjaan jurai dalam (valley gutter)
Lingkup pekerjaan tidak meliputi :
 Pemasangan penutup atap
 Pemasangan kap finishing atap
 Talang, selain talang jurai dalam

2. PERSYARATAN BAHAN
Material struktur rangka atap
1) Properti mekanis baja (Steel Mechanical Properties) :
 Baja mutu tinggi G550
 Tegangan leleh minimum (Minimum Yield Strength) 550 MPa
 Modulus elastisitas 21 x 105 MPa
 Modulus geser 8 x 104 MPa
2) Lapisan pelindung terhadap korosi (Protective Coating)
Lapisan pelindung seng dan aluminium tangguh ex PT. BlueScope Steel Indonesia dengan
komposisi sebagai berikut :
 55% Aluminium (Al)
 43,5 % Seng (Zinc)
 1,5 % Silicon (Si)
Ketebalan Pelapisan: 100 gr/m2 AZ 100
3) Profil Material:
 Rangka Atap
Profil yang digunakan untuk rangka atap adalah profil lip-chanel C75.75 (tinggi profil 75 mm
dan ketebalan dasar baja 0,75 mm), panjang material perbatang adalah 11m dan 6m.
 Reng
Profil yang digunakan untuk reng adalah profil top hat (U terbalik) dan juga dipergunakan
untuk ikatan angin dan ceiling batten PRT 045 (ketebalan dasar baja 0,45 mm), panjang
material perbatang adalah 6m
 Talang
Talang yang dimaksud disini adalah talang jurai dalam dengan ketebalan 0,45 mm dan telah
dibentuk menjadi talang lembah (valley gutter).
 Screw
Screw yang digunakan menggunakan self drilling screw dengan spesifikasi sebagai berikut :
i. Kelas ketahanan Korosi Minimum : Class 2 (Minimum Corrosion Rating)
ii. Ukuran baut untuk elemen struktur rangka atap adalah 12-14x20 (screw kuda-kuda)
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Diameter kepala : 12 mm
b. Jumlah ulir per inchi (treads per inch/TPI) : 14
c. Panjang : 20 mm
d. Material : AISI 1022 Heat trated carbon steel
e. Kuat geser rata-rata (Shear, Average) : 8.8 kN
f. Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 15.3 kN
g. Kuat torsi minimum (Torque, min) : 13.2 kNm
iii. Ukuran baut untuk elemen strktur lainnya adalah 10-16x16 (screw reng) dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Diameter kepala : 10 mm
b. Jumlah ulir per inchi (treads per inch/TPI) : 16
c. Panjang : 16 mm
d. Material : AISI 1022 Heat trated carbon steel
e. Kuat geser rata-rata (Shear, Average) : 6.8 kN
f. Kuat tarik minimum (Tensile, min) : 11.9 kN
g. Kuat torsi minimum (Torque, min) : 8.4 kN

A. PERSYARATAN DESAIN
Konfigurasi pembebanan yang digunakan:
Dead Load Top Chord (Beban Mati Batang Utama Atas)
a. Beban Atap
 Jenis genteng keramik / beton : 60-75 Kg/m2
 Jenis Asbes : 20 Kg/m2
 Jenis Metal : 10 Kg/m2
b. Variasi beban tambahan ex.Ornamen GRC, Tangki air panas, dll
Live Load Top Chord (Beban Hidup Batang Utama Atas)
c. Bebah Hujan : 25 Kg/m2
d. Beban terpusat Orang + Alat : 100 Kg
e. Beban angin : 30 m/s
Dead Load Bottom Chord (Beban Mati Batang Utama Bawah)

Anda mungkin juga menyukai